Uploaded by oginanda

5 6066399421631824237

advertisement
Resiliensi yang perlu dimiliki sebagai
Anggota Pasukan Perdamaian, Anggota TNI, dan Sipil
Brigjen TNI Dr Eri Radityawara Hidayat
WEBMINAR
Pasukan Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI: Kontribusi Nyata bagi
Indonesia dan Dunia
Rabu 8 Juli, 2020
ADA STRESS, MAKA ADA RESILIENSI
• DEFINISI STRESS
Perasaan tertekan, terbebani dan frustasi, sebagai akibat dari adanya
stressor yang berasal dari luar (eksternal) individu, yang dirasakan tidak
seimbang dengan batas kemampuan, kompetensi, nilai atau konsep diri
yang dimilikinya (Lazarus & Folkman, 1984).
• PENILAIAN STRESS (STRESS APPRAISAL)
Menurut Adler dkk. (2003), keberadaan stressor dinilai melalui dua proses
sbb. :
1. Penilaian Utama (Primary Appraisal). Untuk menentukan kadar
ancaman stressor yang muncul.
2. Penilaian sekunder (Secondary Appraisal). Untuk menentukan opsi yang
dimiliki untuk mengatasi ancaman stressor tersebut.
Adler, A., Litz, B. & Bartone, P. (2003). The nature of peacekeeping stressors. Dalam Britt, T.W. &
Adler, A.B. (Eds). The psychology of the peacekeeper: Lessons from the field. Westport:
Praeger
Lazarus, R & Folkman, S., (1984). Stress, appraisal and coping. New York: Springer
2
RESILIENSI MILITER
3
RESILIENSI DI KALANGAN SIPIL
• Penelitian dimulai oleh para psikolog klinis terhadap anak2 yang masa
kecilnya dianiaya (Adverse Childhood Experience)
• 40 % dari anak2 tersebut tidak mengalami masalah kesehatan mental
pada saat menjadi dewasa - Mengapa ?
• Dari penelitian ini, resiliensi kemudian didefinisikan sebagai “the
positive adaptation (or ability or competency) to maintain or regain
mental health, despite experiencing adversity”
• Saat ini resiliensi sudah menjadi kajian multidisipliner dalam bidang2
seperti psikologi, psikiatri, sosiologi, genetika dan ilmu syaraf
(Herrman, H., Stewart, D.E., Diaz-Granados, N., Berger, E.L. Jackson, B., & Yuen, T. (2011).
What is resilience? Canadian Journal of Psychiatry, 56(5), 258-265.)
4
NATURE VS NURTURE ?
• PERTANYAAN KLASIK DALAM PSIKOLOGI
• RESILIENSI ITU DILAHIRKAN ATAU DIBENTUK ?
Riccardo Bartoli, 2019
5
TRAITS FACTOR OF RESILIENCE
• Penelitian awal memusatkan pada beberapa sifat2 bawaan
(personality traits) tertentu, seperti fungsi kecerdasan yang dapat
membantu seseorang dapat bertahan dari kesulitan, terutama
kesulitan yang dialami di masa kecil
• Dalam perjalanan waktu, cakupan bertambah dengan peristiwa
negatif (negative life events) dalam kehidupan seseorang yang terkait
dengan penyesuaian diri seperti pola asuh yang kurang baik,
kemiskinan, pengalaman traumatis, terkena bencana alam, korban
perang, dan penyakit berat
6
SUMBER RESILIENSI - BIOLOGIS
• Struktur otak, fungsi dan sistem neurobiologis
dapat mempengaruhi kapasitas untuk
mengurangi emosi negatif dan mempengaruhi
resiliensi terhadap kesulitan yang dialami
seorang individu
• Contoh :
• Hormon kortisol yang lebih rendah di pagi
hari berkorelasi dengan resiliensi yang lebih
tinggi pada anak2 normal
• Hormon kortisol yang lebih tinggi di pagi
hari berkorelasi dengan resiliensi yang lebih
tinggi pada anak2 yang mengalami
pelecehan di masa kecil
• Penyintas genosida Rwanda yang memiliki
gen methionine homozygot ditemukan
memiliki kemungkinan lebih besar untuk
menderita Post Traumatic Stress Disorder
(PTSD)
7
SUMBER RESILIENSI - PSIKOLOGIS
PERSONALITY TRAITS
•
Openness
•
Intellectual functioning
•
Extraversion
•
Cognitive flexibility
•
Agreeableness
•
Social Attachment
•
Internal locus of control
•
Positive self-concepts
•
Mastery
•
Emotional Regulations
•
Self-efficacy
•
Positive Emotions
•
Self-esteem
•
Spirituality
•
Cognitive appraisal
•
Active coping
•
Positive interpretation of
events
•
Hardiness
•
Hope
Cohesive integration of
adversity
•
Resourcefulness
•
Adaptability
•
•
Optimism
8
ENVIRONMENTAL FACTORS OF RESILIENCE
• Penelitian lebih lanjut melihat pada kontribusi dari sistem2 pendukung
(supporting systems) yang dapat membantu seorang individu dalam
mengatasi kesulitan yang dihadapinya (keluarga, kelompok dan
komunitas/masyarakat)
• Berberapa definisi resiliensi terkait dengan faktor lingkungan :
• “kekuatan2 yang melindungi dan menciptakan kerentanan
(vulnerability) di berbagai tingkatan yang berpengaruh – individu,
keluarga, komunitas, dan budaya”
• “faktor2 pendukung serta proses dan mekanisme yang dapat
memberikan kontribusi pada hasil yang baik, walaupun seorang
individu mengalami stressors yang dipercaya memiliki resiko signifikan
untuk menjadikannya tidak sehat secara mental di kemudian hari”
9
SUMBER RESILIENSI – LINGKUNGAN SOSIAL
• Dukungan sosial
• Keluarga – orang tua yang tidak mendidik dengan kekerasan, stabilitas
keluarga, pola asuh orang tua yang baik, orang tua yang bukan pecandu
narkoba
• Teman, guru, dan “significant persons” di keluarga yang mendukung
• Komunitas – sekolah yang baik, komunitas yang mendukung, ketersediaan
sarana olah raga, seni, budaya, spiritual
• Kebijakan sosial dari pemerintah yang kondusif
10
RESILIENCE IN MILITARY FAMILIES
•
•
•
Penelitian menunjukkan bahwa “wartime deployment is a family matter”
Penelitian di Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menunjukkan dampak penugasan pada keluarga
yang tidak memiliki resiliensi adalah sebagai berikut :
• Meningkatnya konflik suami istri dan KDRT
• Meningkatkanya resiko kekerasan oleh orang tua pada anak dan pengabaian anak2
• Meningkatnya pasangan prajurit yang menderita depresi
• Meningkatnya masalah emosi dan perilaku pada anak2 keluarga militer
Angkatan Bersenjata Amerika kemudian menyelenggarakan program FOCUS (Families OverComing
Under Stress), suatu program “family-centered resiliency training” bagi keluarga Angkatan Bersenjata
Amerika Serikat
Saltzman, W.R., Lester, P., Beardslee, W.R., Layne, C.M., Woodward, K., & Nash, W.P. (2011).
Mechanisms of risk and resilience in military families: Theoretical and empirical basis of a familyfocused resilience enhancement program. Clinical Child and Familiy Psychology Review, 14(3), 213230.
11
FOCUS
•
Intervensi psikologis yang dilakukan, diselenggarakan selama 6 sampai dengan 8 sesi
1 & 2 - Untuk Orang Tua : Umpan balik hasil assessment tentang status keluarga dan
penetapan tujuan ke depan
3 & 4 - Untuk Anak2
: UB hasil assessment status keluarga dan penetapan tujuan ke depan
5
- Untuk Orang Tua : Kaji ulang status keluarga dan bahas tujuan anak2
6-8 - Untuk Keluarga : Sharing family narratives + goal setting
12
13
COMMUNITY RESILIENCE
• Konsep resiliensi komunitas dikembangkan dalam konteks bencana seperti bencana
alam, kerusuhan sosial dan peperangan, dimana lembaga- lembaga bantuan
menemukan bahwa berbagai komunitas2 yang menderita bencana, ada yang
menunjukkan reaksi yang sama ada yang berbeda, dimana ada yang menunjukkan
ketahanan yang lebih baik dari yang lain pada kondisi bencana yang mirip.
• Resiliensi komunitas didefinisikan sebagai “a process in which cultural, political and
social factors interact in the face of adverse conditions to form a cohesive
community”
• Menurut Manyena (2006), resiliensi komunitas merefleksikan “the ability of a
community to withstand stress”
Manyena, S., 2006. The concept of resilience revisited. Disasters, 30 (4), 433450.
Nuwayhid, I., Zurayk, H., Yamout, R., & Cortas, C.S. (2011). Summer 2006 war on Lebanon:
A lesson in community resilience. Global Public Health, 6(5), 505-519.
14
15
INTEGRATING THE CONCEPT
Para pakar sepakat tentang pengintegrasian konsep resiliensi sebagai berikut :
1. Berbagai faktor dan sistem yang memberi kontribusi terhadap suatu proses
interaktif yang dinamis yang dapat meningkatkan resiliensi terhadap kesulitan
yang dihadapi seorang individu
2. Termasuk dalam faktor2 ini adalah faktor biologis, psikologis dan sosial yang
saling berinteraksi untuk menciptakan resiliensi atau ketahanan
3. Resiliensi dapat bersiat “context and time specific”, sehingga mungkin saja
tidak selalu hadir dalam setiap fase kehidupan. Sebagai contoh, seorang yang
memiliki resiliensi saat diputuskan pacarnya, dapat menjadi tidak tahan saat
dipecat dari pekerjaannya
16
17
INTERACTIVE MODEL OF RESILIENCE
18
APAKAH RESILIENSI DAPAT DIUKUR ?
(HADIRI INTERNATIONAL MILITARY TESTING ASSOCIATION CONFERENCES)
19
PELATIHAN
RESILIENSI
20
21
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
• Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang memiliki
Lembaga Ketahanan Nasional (National Resiliency Institute)
• Lemhanas mengembangkan konsep “Resiliensi Nasional”
sebagai suatu cara untuk beradaptasi dengan berbagai
tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dengan tetap
mempertahankan jati diri bangsa
• Asta Gatra (1. Geografi, 2. SDA, 3. Penduduk, 4. Ideologi, 5.
Politik, 6. Ekonomi, 7. Sosbud, 8. Hankam)
22
TERIMA KASIH, SELAMAT BERTUGAS - GARUDA
Download