Uploaded by kholiq1722

garapan rio

advertisement
MAHASISWA
Pada mulanya, mahasiswa bak pahlawan yang banyak di eluh-eluhkan oleh sebagian
masyarakat indoesia. Bagaimana tidak, perjalanan panjang sejarah republik ini sangat erat dengan
aksi-aksi heroik yang dilakukan oleh sekumpulan aktivis kampus. Hampir di setiap peristiwa besar
yang terjadi, mahasiswa selalu hadir dengan semangat, loyalitas dan idealisme yang berkobar-kobar.
Nalar kritis dan mental baja yang mereka miliki menjadikan mereka sebagai lawan yang mengerikan
bagi pemerintahan yang kotor. Dengan keberanian yang mereka miliki, tak jarang mahasiswa harus
dihadapkan dengan kekerasan, intimidasi bahkan sampai pada penculikan yang berujung pada
kematian.
Tahun 1915, tahun yang menjadi awal mula gerakan pemuda, yang menjadi embrio
kekuatan yang lahir dan diwarisi oleh mahasiswa. Pada tahun tersebut, sekumpulan murid-murid
stovia pertama kalinya mencoba memulai gerakan dengan mendirikan Trikoro Dharmo. Tikoro
Dharmo inlah yang kelak berkembang dan melahirkan sumpah pemuda yang menciptakan persatuan
dan kesatuan berwawasan kebangsaan di tengah pemuda pemuda indonesia. Rasa persatuan dan
kesatuan dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan indonesia terus diwariskan dari masa ke
masa, dan dari generasi ke generasi.
Ditahun selanjutnya pada tahun 1966, mahasiswa kembali menjadi bagian dalam sejarah
penting Republik Indonesia. Dengan tetap menggenggam semangat cita-cita kemerdekaan, dengan
gagah berani para mahasiswa memploklamirkan tiga tuntutan rakyat (TRITURA) dan berhasil
memaksa pemerintah membubarkan PKI. Peristiwa ini di dorong akibat lambatnya pemerintahan yang
di pimpin oleh Soekarno dalam menangani kasus pembrontakan PKI pada tanggal 30 september 1965
yang mengakibatkan kondisi masyarakat sangat tidak kondusif. Tahun ini juga menjadi awal mula
kelahiran orde baru yang kelak dipimpin oleh Seharto setelah berhasil menumbangkan odrde lama
yang dipimpin oleh Soekarno.
Di tahun 1998, dengan kekuatan yang berkali-kali lipat mahasiswa kembali menegaskan
bahwa mereka tetap menjaga semangat perjuangan yang mereka warisi dan tetap menjadi garda
terdepan dalam menjaga cita-cita kemerdekaan. Pada bulan mei 1998 ribuan mahasiswa melakukan
unjuk rasa dan menuntut agar Soeharto di turunkan dari kursi kepresidenan sebab dianggap telah
menyengsarakan rakyat dengan otoritas yang ia miliki. Selama 32 tahhun, semua elemen masyarakat
termasuk mahasiswa selalu berada dalam bayang-bayang pengawasan pemerintah. Setiap kegiatan
yang dianggap membahayakan kemapanan kekuasaan Soeharto akan dengan segera di brantas oleh
aparat Negara. Hal itu menyebabkan mahasiswa tak memiliki ruang gerak untuk berekspresi dan
mengembangkan gagasan guna tetap menjaga nalar kritis yang mereka miliki. Sebab itulah, dengan
semangat yang membara dan kekuatan yang berlipat, mahasiswa kembali berhasil menggulingkan
orde baru yang otoriter. Berkat perlawanan yang dilakukan oleh para mahasiswa, perjalanan Indonesia
tetap dapat berlangsung dengan membawa semangat reformasi. Kebebasan berekspresi, bertindak,
berserikat dan kebebasan menyampaikan aspirasi adalah anak yang dilahirkan dari rahim
pemberontakan para mahasiswa terdahulu. Sekali lagi, generasi milenial sangat berhutang budi pada
mahasiswa pendahulu, sebab jika tidak bagaimana mungkin generasi milenial hari ini dapat berselfie
ria di media sosial, dapat menyampaikan ide dan gagasan dimanapun dan kapanpun kita suka, dapat
bergabung dan menciptakan organisasi dan perkumpulan yang sesuai dengan jati diri kita.
Dikenal sebagai pejuang dengan tanggung jawab mulia, dan tercatat dalam sejarah
perjalanan republik indonesia berkat pemikiran dan keberaniannya, serta kisah heroiknya dalam
menjatuhkan dua pemerintahan sekaligus, menjadikan para aktivis mahasiswa lawan yang mengerikan
dan musuh yang harus segera dihancurkan bagi pemerintah yang kotor. Kemuliaan tanggung jawab
yang harus dipikul oleh mahasiswa membawa mereka pada tantangan yang tak henti menerjang.
Dewasa ini, gerakan mahasiswa mendapatkan tantangan besar baik dari internal mahasiswa itu
sendiri, dan tantangan yang datang dari luar. Dari internal, mahasiswa dihabisi dengan kesibukan
mengikuti perkuliahan yang semakin mempersempit ruang gerak mahasiswa. Beban SKS yang harus
di hadapi mahasiswa serta padatnya tugas perkuliahan yang harus mereka kerjakan membuat
mahasiswa tak punya banyak waktu untuk berdiskusi, berargumen, beradu gagasan dengan mahasiswa
lain.
Tiap zaman sudah barang tentu memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda-beda. Hari ini,
peradaban umat manusia sudah mengalami perkembangan yang sebegitu pesat. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih telah mengantarkan manusia pada kemudahan dalam hal apapun,
mengakses informasi, berkomunikasi, dan berselfie ria di dalam sosial media masing masing.
Kemudahan itu menjadikan semua kebutuhan manusia seakan-akan sudah dalam genggaman. Namun,
dibalik kemudahan yang disediakan, sudah pasti terselip kesusahan yang menjadi tantangan bagi
setiap penggunanya.
Download