1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode tertentu sehingga
peserta didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku
yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih
memiliki banyak permasalahan mencakup kurangnya mutu sumber daya manusia
dan rendahnya mutu pendidikan yang ada. Oleh karena itu, pendidikan selalu
mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem
pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Beberapa upaya
sudah dilakukan antara lain peningkatan sarana dan prasarana, perubahan dan
perbaikan kurikulum, serta peningkatan mutu para pendidik dan peserta didik.
Selain itu, upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah dengan cara memperbaiki kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah
pengorganisasian mata pelajaran dengan strategi, model, dan metode-metode yang
tepat dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, pemilihan metode
pembelajaran sangat menentukan keberhasilan suatu proses belajar mengajar
maupun untuk pengembangannya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas X-7 SMAN 7 Malang pada
mata pelajaran biologi menunjukkan bahwa pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung, sebagian siswa kurang bersemangat, aktivitas belajarnya rendah,
sebagian siswa terkadang mengobrol dengan temannya dan tidak memperhatikan
2
materi yang disampaikan oleh gurunya. Berbagai permasalahan tersebut sangat
menghambat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa sangat rendah bahkan siswa dikatakan tidak tuntas belajar secara
klasikal. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa pada materi dunia
hewan tahun pelajaran 2010/2011 dengan persentase kelulusannya hanya 47,37%
atau ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai karena persentase
kelulusannya kurang dari 75% jumlah siswa. Jumlah siswa yang tuntas mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 hanya ada 18 orang dari 38 siswa
sehingga persentase ketidaklulusan mencapai 52,63%. Penyebab terjadinya
berbagai permasalahan pada saat kegiatan pembelajaran tersebut adalah guru
menggunakan metode pembelajaran yang kurang menarik, metode mengajarnya
monoton ceramah dan diskusi, dan terkadang metode yang digunakan kurang
sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang bisa dipilih agar
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, yaitu dengan menggunakan
metode pembelajaran yang akan memberikan kesempatan siswa untuk aktif dan
menjadikan proses pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu metode yang
dapat digunakan adalah make a match. Metode make a match atau mencari
pasangan merupakan metode dimana siswa mencari pasangan kartu soal dan kartu
jawaban sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi
poin. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu keunggulan
metode make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Metode ini dapat
3
membangkitkan semangat dan motivasi siswa dengan mengikutsertakan siswa
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran (Sugiyanto,2008).
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka akan dilakukan
penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Make a Match Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-7 SMAN 7 Malang
pada Materi Ciri Filum Dunia Hewan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode make
a match untuk meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas X-7 SMAN 7
Malang pada materi ciri filum dunia hewan?
2. Apakah penggunaan metode make a match dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas X-7 SMAN 7 Malang pada materi ciri filum dunia hewan?
3. Apakah penggunaan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X-7 SMAN 7 Malang pada materi ciri filum dunia hewan?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
make a match untuk meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas X-7
SMAN 7 Malang pada materi ciri filum dunia hewan.
4
2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X-7 SMAN 7 Malang pada
materi ciri filum dunia hewan dengan menggunakan metode make a match.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-7 SMAN 7 Malang pada
materi ciri filum dunia hewan dengan menggunakan metode make a match.
1.4. Manfaat Penelitian
Diharapkan melalui penelitian ini, dapat diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi siswa, dapat lebih termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga
aktivitas dan hasil belajarnya meningkat.
2. Bagi guru, dapat menjadi pedoman untuk memilih metode mengajar yang
bervariasi sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi peneliti, dapat mengetahui apakah metode make a match dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-7 SMAN 7 Malang
pada ciri filum dunia hewan.
1.5. Batasan Penelitian
Supaya dalam pembahasan permasalahan tidak meluas, maka diperlukan
batasan masalah sebagai berikut:
1.
Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas X-7 SMAN 7
Malang semester genap tahun pelajaran 2011-2012
2.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah make a match.
5
3.
Pokok bahasan materi biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ciri
filum dunia hewan.
4.
Aspek yang diteliti adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ciri
filum dunia hewan.
1.6. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan pengertian maka istilah-istilah penting dalam
skripsi ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Metode Make a match
Make a match artinya mencari pasangan merupakan salah satu metode
dalam pembelajaran kooperatif (Suprijono, 2011). Metode ini dikembangkan
oleh Lorna Curran (1994), dan memiliki keunggulan yaitu siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
yang menyenangkan (Isjoni, 2009).
Langkah-langkah
pembelajaran
metode
make
a
match
yang
dikembangkan oleh Lurna Curran (dalam Utomo, 2011) adalah sebagai
berikut:
1) Guru menyiapkan beberapa kartu kartu soal dan kartu jawaban.
2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
6
6) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
7) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
2. Aktivitas belajar
Aktivitas adalah melakukan kegiatan, berbuat untuk mengubah tingkah
laku. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental
dalam kegiatan belajar mengajar dan kedua aktivitas itu harus selalu terkait
(Sardiman, 2011).
Dalam penelitian ini aktivitas belajar yang diukur adalah aktivitas siswa
dalam membaca (visual activities), menjawab dan memecahkan soal (mental
activities), mengeluarkan pendapat (oral activities), dan bersemangat
(emotional activities). Aktivitas-aktivitas tersebut diukur melalui observasi.
Menurut Sanjaya (2005), observasi adalah teknik penilaian dengan cara
mengamati tingkah laku pada situasi tertentu dengan menggunakan pedoman
observasi berupa checklist, catatan anekdot, dan skala penilaian.
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008). Taksonomi
Bloom mengkategorikan hasil belajar pada tiga ranah, yaitu (1) ranah kognitif
(cognitive domain), (2) ranah afektif (affective domain), dan (3) ranah
psikomotor (motor skill domain).
7
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diharapkan adalah ranah kognitif
dengan indikator kemampuan siswa dalam mengidentifikasi, menyebutkan,
dan menjelaskan ciri filum dunia hewan. Hasil belajar ranah kognitif ini
diukur melalui tes subyektif dan tes obyektif.
Download