BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek yang Dikenai Tindakan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-7 SMA Negeri 1 tapa yang berjumlah 28 orang dengan jumlah siswa laki-laki berjumlah dan jumlah siswa perempuan berjumlah 3.1.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan. Dimana siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan dan siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan dnegan alokasi waktu 2x45 menit. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X-7 SMA Negeri 1 Tapa yang berjumlah 28 orang 3.2 Prosedur Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Arikunto (2009:58) mengemukakan bahwa penelitian indakan kelas merupakan “penelitian tindakan yang dilakukuan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”. Dalam penelitian tindakan kelas terbagi dalam 4 tahap yakni, tahap perencenaan, pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan/evaluasi dan tahap refleksi. 15 3.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan Dalam tahap perencanaan ini dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, terlebih dahulu disusun persiapan atau perencanaan yang sistematis sehingga memudahkan peneliti dalam pelaksanaan tindakan. Adapun perencanaan atau persiapan yang dimaksud adalah sebagai berikut: Menyiapkan perangkat pembelajaran antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menyiapkan bahan ajar Menyiapkan media/fasilitas pembelajaran yang relevan Menyusun skenario pembelajaran Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran Menyusun instrumen penilaian/tes Menetapkan kriteria keberhasilan penelitian. 3.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dua siklus dengan maksud agar mencapai hasil yang penelitian optimal. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam waktu tatap muka (2 X 45 menit) setiap pertemuan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah dalam model Problem Based Instructions. Scenario langkah-langkah yang dilaksanakan tersebut yakni: 16 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan serta memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran 2. Guru membantu siswamendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan kelompok, topik, tugas, jadwal, dan lain-lain) 3. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah. 4. Guru membantu siswa dalam merencanakan/menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya 5. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi . 6. Kesimpulan 7. Penutup 3.2.3 Tahap Pengamatan dan Evaluasi Pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau pelaksanaan kegiatan pembelajaran, disini yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Setiap aspek kegiatan yang dilakukan guru dan siswa diberikan penilaiannya pada lembar observasi. Aspek tersebut yang telah diuraikan pada Bab II sebagai berikut: 17 1. Aspek yang diamati dalam observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa baik dalam kelompok maupun individu yakni sebagai berikut: Aktif fisik dan mental dalam disksusi/selama kegiatan pembelajaran berlangsung Ada kerja sama dan pembagian tugas dalam kelompok Menguasai materi Mampu mengambil/memberikan peyelesaian masalah dalam diskusi Menggunakan kosakata yang baik dalam diskusi/kegiatan pembelajaran berlangsung 2. Aspek yang diamati dalam observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai berikut: a. Pra pembelajaran b. Membuka pembelajaran c. Kegiatan inti pembelajaran meliputi penguasaan materi, pendekatan/strategi pembelajaran, pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil serta penggunaan bahasa d. Kegiatan penutup 3.2.4 Tahap Refleksi Setelah dilakukan pengamatan/observasi, data yang diperoleh diolah dan dianalisis sehingga diperoleh kelebihan dan juga kekurangan atau masalahmasalah yang timbul dalam pelaksanaan siklus tersebut. Masalah ini dijadikan patokan untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. 18 3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dalam penelitian tindakan kelas ini diperlukan teknik dan alat pengumpulan data. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat, maka dapat mempermudah dalam melaksanakan penelitian, menjadi jelas dan runtut langkah-langkah yang dilakukan. 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam Laporan Hasil Penelitian (Tugino, 2010) teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas terdapat dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes terdapat tiga jenis tes, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dapat dilakukan dengan beberapa teknik diantaranya adalah melalui observasi, wawancara dan lain-lain. Dalam penelitian tindakan kelas ini penelti mengunakan teknik pengumpulan data dengan teknik yakni: 1. Teknik tes yakni berupa tes tertulis 2. Teknik non tes yakni berupa observasi dan dokumentasi 3.3.2 Alat Pengumpulan Data Dalam Laporan Hasil Penelitian (Tugino, 2010) bahwa alat pengumpulan data harus disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Maka alat pengumpul data penelitian tindakan kelas ini berupa: 19 1. Perangkat tes 2. Lembar observasi aktivitas yang dilakukan siswa baik dalam kelompok maupun individu 3. Lembar observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran 4. Dokumentasi yakni dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran 3.4 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskriptif kualitatif, adalalah suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Analisis tingkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar siswa dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan memberikan tes berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus sederhana ini. 3.3.1 Penilaian Tugas dan Tes Dalam penilaian tugas dan tes peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh peserta didik, selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 20 X Keterangan x : Nilai rata-rata siswa : Jumlah semua nilai siswa : Jumlah siswa (Aqib zainal, 2009:40) 3.3.2 Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar, yakni secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneiliti menganggap bahwa penggunaan model Problem Based Instructions pada mata pelajaran PKn ini dikatakan berhasil dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa jika mampu mampu memenuhi kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu 75 . Kriteria tingkat ketuntasan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yakni: Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam Tingkat Keberhasilan ( ) Arti 80-100 Sangat Baik 60-79 Baik 40-59 Cukup Rendah 20-39 (Aqib 2009:40) 21 zainal, Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis ini juga disajikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran. 22