MIOKARD INFARK (MI) By:lamria rodearni sitio SISTEM CARDIO II A. Pengeretian Infark Miokard Akut (IMA) adalah kematian sel miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu kematian sel-sel miokardium terjadi akibat kekurangan oksigen yang berkepanjangan penurunan aliran darah melalui satu atau lebih arteri koroner B. Penyebab 1. suplai darah oksigen ke miokard berkurang (aterosklerosis, spasme, arteritis, stenosis aorta, insufisiensi jantung, anemia, hipoksemia), curah jantung yang meningkat (emosi, aktivitas berlebihan, hipertiroidisme), dan 2. kebutuhan oksigen miokard meningkat (kerusakan miokard, hipertrofi miokard, hipertensi). Ada lima jenis utama dari infark miokard : 1. Dinding Anterior - Ini adalah karena adanya oklusi dari arteri desendens anterior sinistra dan mem pengaruhi dinding depan ventrikel kiri. 2. Dinding lateral - Ini adalah disebabkan oleh oklusi cabang lateral arteri sirkumfleksa. 3. Dinding inferior - Ini adalah karena adanya oklusi dari arteri koroner kanan dan menyebabkan infark pada dasar ventrikel kiri. 4. Dinding posterior - Ini adalah disebabkan oleh oklusi cabang posterior dari arteri koroner sirkumfleksa kanan atau kiri. Ini mempengaruhi dinding belakang ventrikel kiri. 5. Infark ventrikel kanan - Ini adalah akibat oklusi dari arteri koroner kanan atau kadang-kadang arteri kiri sirkumfleksa. Faktor Resiko 1. 2. 3. 4. 5. Rokok Minuman Beralkohol Obesitas Kurang Olahraga DM C. Tanda Dan Gejala Sifat nyeri : seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang bawah gigi, punggung/interskapula, perut dan dapat juga ke lengan kanan. Gejala yang menyertai dapat berupa mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas dan lemas. D. Penanganan awal dari serangan MI a. Penanganan awal sebelum ke rumah sakit 1. jangan panik, Segera bawa ke rumah sakit terdekat. 2. Baringkan penderita meskipun berada dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Longgarkan pakaian yang dikenakan agar penderita merasa lebih baik. Penanganan awal sebelum ke rumah sakit 4. Apabila penderita mengalami sesak napas, angkat sebagian badannya dan minta dia untuk batuk sesekali. Posisi ini akan membantu pasien mengembangkan paru-parunya. 5. Pastikan pasien berada di unit gawat darurat rumah sakit sehingga mendapat penanganan dari ahli ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pemeriksaan Fisik a. Tampilan Umum Pasien tampak pucat, berkeringat, dan gelisah akibat aktivitas simpatis berlebihan. Pasien juga terlihat sesak. Demam derajat sedang (< 38 C) bisa timbul setelah 12-24 jam pasca infark b. Denyut Nadi dan Tekanan Darah Sinus takikardi (100-120 x/mnt) dan TD meningkat c. Pemeriksaan jantung Terdangar bunyi jantung S4 dan S3 , atau mur-mur. Bunyi gesekan perikard jarang terdengar hingga hari ke dua atau ketiga atau lebih lama lagi (hingga 6 minggu) d. Pemeriksaan paru-paru Ronkhi akhir pernafasan bisa terdengar, walaupun mungkin tidak terdapat gambaran edema paru pada radiografi. Jika terdapat edema paru, maka hal itu merupakan komplikasi infark luas, biasanya anterior. 2. Pemeriksaan Diagnostik 1. EKG Perubahan EKG pada fase awal adanya gelombang T tinggi Setelah itu terdapat elevasi segmen ST dan adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis. Pada awal infark miokard, elevasi ST disertai dengan gelombang T tinggi. 2. Radionuclide imaging. Penggambaran dengan radionuklida bisa menunjukkan berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otot jantung, yang merupakan petunjuk adanya jaringan parut (jaringan yang mati) akibat serangan jantung. 3. Test Darah selama serangan MI, sel-sel otot jantung mati dan pecah sehimgga protein-protein tertentu keluar masuk aliran darah. 4. Coronary Angiography pemeriksaan dengan sinar X pada jantung dan pembuluh darah untuk menemukan letak sumbatan pada artery koroner. 3. Perioritas masalah Keperawatan 1. Gangguan pola nafas tak efektif berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai oksigen akibat disfungsi miokard 2. Resiko tinggi terhadap curah jantung berhubungan dengan penurunan preload / peningkatan tahan vaskuler sistemik Prioritas Masalah Keperawatan 3. Resiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan atau penghentian aliaran darah 4. Resiko tinggi tehadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi organ (ginjal) Prioritas Masalah Keperawatan 5. Nyeri akut berhubungan dengan refleks spasma otot sekunder terhadap kelainan visceral jantung 6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan sistem traspor oksigen terhadap infark miocard 4. Tindakan Keperawatan 1) Istirahat total 2) Diet makanan lunak/ saring serta garam 3) Pasang infus NaCl 0,9% 4) Atasi nyeri a) Morfin 2,5-5mg IV atau pendin 25-50mg IM bisa diulang-ulang b) Lain-lain nitrat, antagonis calcium, beta bloker Tindakan Keperawatan 5) Oksigen 2-4 liter/menit 6) Streptokinase/Trombolisis Untuk memperbaiki aliran darah koroner, bila ada tenaga terlatih, dapat diberikan sebelum dibawa kerumah sakit. SEKIAN & TERIMA KASIH YA’AHOWU. . !!!