SKENARIO 1 KARDIO Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke IGD RS diantar keluarganya dengan keluhan utama nyeri dada substernal yang dialami sejak 3 jam yang lalu. Nyeri dada dirasakan seperti tertekan, nyeri terus menerus, menjalar ke leher, lengan kiri, dan disertai diaphoresis. Pasien memiliki riwayat HT dan DM sejak 10 thn yg lalu, tetapi tdk berobat teratur, riayat merokok sejak 30 th yg lalu. Menurut keluarganya, saudara laki2 tsb meninggal 2th llu akibat serangan jtg. TTV: TD 160/90 mmHg, RR 25x/menit, nadi 54x/menit regular, dan suhu 36,5C. Pemfis didapatkan kelopak mata xanthelasma, desakan vena sentral 2 cm H2O, pada auskutasi dada s1 dan s2 normal, tdk ditemukan murmur. Pasien segera diberikan o2, antiplatelet, nitrat, dilakukan tromolitik dan pemberia antikoagulan. STEP 1: Kata sukar: 1. Xanthelasma: plak kekuningan akibat gumpalan lemak yg muncul pada kelopak mata. 2. Diaphoresis: keringat dingin yang keluar tiba2 tanpa adanya aktivitas fisik atau udara/suhu yang panas. 3. Murmur: bising jantung karena adanya arus turbulent didalam rongga jantung atau pembuluh darah. 4. Substernal: daerah dibawah sternum. Kalimat kunci: 1. Seorang laki-laki usia 50 tahun 2. keluhan utama nyeri dada substernal yang dialami sejak 3 jam yang lalu 3. Nyeri dada dirasakan seperti tertekan, nyeri terus menerus, menjalar ke leher, lengan kiri, dan disertai diaphoresis. 4. Pasien memiliki riwayat HT dan DM sejak 10 thn yg lalu, tetapi tdk berobat teratur, riayat merokok sejak 30 th yg lalu 5. Menurut keluarganya, saudara laki2 tsb meninggal 2th llu akibat serangan jtg 6. TTV: TD 160/90, RR 25x/menit, nadi 54x/menit regular, dan suhu 36,5C 7. kelopak mata xanthlasma, deakan vna sentral 2 cm H2O, pada auskutasi dada s1 dan s2 normal, tdk ditemukan murmur 8. Pasien segera diberikan o2, antiplatelet, nitrat, dilakukan trombolitik dan pemberia antikoagulan. STEP 2: Identifikasi masalah 1. Apakah ada hubungan usia dengan keluhan? 2. Hubungan riwayat hipertensi dengan keluhan nyeri yang dialami pasien? 3. Hubungan xanthelasma dengan keluhan pada pasien? 4. Tujuan pemberian antikoagulan dan trombolitik 5. Faktor resiko terkait skenario 6. Intrpretasi dari hasil rekaman EKG? 7. Interpretasi pemeriksaan fisik? 8. Diagnosis banding dan diagnosis kerja? STEP 3: Hipotesis sementara 1. … 2. DM karea gula darah berlebihan dan tdk dimetabolisme secara baik – menyebabkan TD meningkat Hipertensi – resistensi vaskular – beban jantung bertambah – hipertrofi ventrikel kiri – memperberat iskemik karena kebutuhan oksigen meningkat, namun brdsrkn FR juga menurunkan kebutuhan. Pembentukan plak pada arteri – nyeri. 3. Xanthelasma diakibatkan peningkatan kadar kolesterol dimna kadar lemak tinggi – liposisis meningkt dlm jaringan – asamlemak bebas byk dlm tubuh – memicu keluhan seperti pada SK 4. Trombolitik untuk mnghancurkan plak, antikoagulan untuk mencegh pembentukan plak baru. Antikoagulan – membantu memperthankan perfusi darh ke miokard dan mencegah terjadinya thrombus. Juga menegah tjd embolisasi paru. 5. Usia: > 60 th, FR tinggi Kena hipertensi – pengaruh PD Merokok Dislipdemia Riwayat PJK Pengaruh nutrisi: pasien yg kurang konsumsi serat, vit.c, vit.e, dan konsumsi alkohol: morbilitas tinggi terjadinya nyeri di dada spt aterosklerosis. Aktivitas fisik: jika rendah dpt beresiko nyeri dada Tdk dpt diubah: keturunan, jenis kelamin, usia Dpt diubah: obesitas, riwayat makanan, riwayat aktivitas fisik, hiperlipidemia, hiperhemosistenia, diabetes mellitus, hipertensi. 6. Elevasi sT: repolrisasi tiba2 ventrikel kiri V5 dan V6 – lateral kiri dari jantung 7. TD 160/90 mmHg – hipertensi grade 1 Nadi 54/menit - normal Suhu normal Pemeriksaan fisik ditemukan xanthelasma hiperlipidemia 8. Diagnosis kerja: tanda khas – infark miokard. STEP 4: Klarifikasi masalah & mind mapping Klarifikasi masalah: STEP 5: Learning objective 1. Defenisi dan etiologi infark miokard 2. Patofisiologi infark miokard pda klopak mata - 3. Faktor resiko terkait skenario: diubah dan tdk dapat diubah perbedaan aterosklerosis dan arteriosklerosis 4. Alur penegakan diagnosis 5. Diagnosis banding jenis2 sindrom koroner akut 6. Perbandingan EKG normal dan EKG infark miokard 7. Tatalaksana infark miokard 8. Komplikasi dan prognosis infark miokard