Uploaded by User61610

6. DAFTAR ISI PERSETUJUAN TIND KEDOKTERAN

advertisement
PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)RSU GUNUNG SAWO
TEMANGGUNG 2016
RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Jl. Gatot Subroto KM.2 Manding Temanggung
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Buku Panduan Persetujuan
Tindakan Kedokteran di Rumah Sakit Umum Gunung Sawo Temanggung.
Buku Panduan Persetujuan Tindakan Kedokteran ini merupakan pedoman
bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Diharapkan dengan adanya buku ini dapat meningkatkan mutu pelayanan di
Rumah Sakit Umum Gunung Sawo dan digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas pelayanan.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak dalam menyelesaikan Buku Panduan Persetujuan
Tindakan Kedokteran
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam buku
ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntunan dalam pengembangan rumah sakit ini.
Temanggung,01 Februari 2016
Penyusun
ii
RSU GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Jalan Gatot Subroto Km. 2 Manding Temanggung
Telp./ Fax, : (0293) 4903003 Email : [email protected]
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO
TEMANGGUNG
NOMOR : 001.16/KEB-HPK/II/2016
TENTANG
PANDUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
Disusun Oleh :
Joko Subagiyo,Amd.kep
NIK.010215-1-162
Disetujui Oleh :
dr.lusiana Dewi
NIP.201004-2-032
Ditetapkan Oleh :
dr.lusiana Dewi
NIP.201004-2-032
iii
RSU GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Jalan Gatot Subroto Km. 2 Manding Temanggung
Telp./ Fax, : (0293) 4903003 Email : [email protected]
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Nomor : 001.16/KEB-HPK/II/2016
TENTANG TINDAKAN KEDOKTERAN ( INFORMED CONSENT )
KEBIJAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN ( INFORMED CONSENT ) RUMAH
SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Menimbang
: a. Bahwa Rumah Sakit Umum Gunung Sawo Temanggung
merupakan Rumah Sakit Umum yang tidak terlepas dari
pemberian pelayanan kepada pasien secara bermutu dan
mengutamakan keselamatan pasien.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien serta pemenuhan terhadap hak dan
kewajiban pasien terkait persetujuan tindakan medis.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
disusun Kebijakan pelaksanaan persetujuan tindakan medis.
Mengingat
: 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Republik Indonesia
No
: 1691/MENKES/PER/VII/2011
Tahun 2011 Tentang
Keselamatan Pasien.
4. Undang – Undang republik Indonesia Nomor 29 ahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran.
5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Indonesia
Nomor
290/MENKES?PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1996 Tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran.
iv
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
PERTAMA
: SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN INFORMER DI
RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
KEDUA
: Kebijakan
Persetujuan
Tindakan
Kedokteran
(Informed
Consent) Rumah Sakit Umum Gunung Sawo Temanggung
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat keputusan ini
KETIGA
: Kebijakan
Consent)
Persetujuan
Rumah
Tindakan
Sakit
Gunung
Kedokteran
Sawo
(Informed
Temanggung
sebagaimana dimaksud dalam lampiran Surat keputusan ini
harus digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
surat
permohonan
Persetujuan
Tindakan
Kedokteran
(Informed Consent)
KEEMPAT
: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit Umum
Gunung Sawo Temanggung dilaksanakan oleh semua staf
RSU Gunung Sawo
KELIMA
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dan atau perubahan dalam penetapannya.
Ditetapkan di :Temanggung
Pada tanggal
: 01 Februari 2016
DIREKTUR RSU GUNUNG SAWO
TEMANGGUNG
dr .Luciana Dewi
v
RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Jl. GatotSubroto KM 2 MandingTemangungTelp(0293)490300Fax
490303Email:[email protected]
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSU Gunung Sawo Temanggung
Nomor : 001.16/KEB-HPK/II/2016
KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN ( INFORMED CONSENT
DI RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
I.
KEBIJAKAN UMUM
Mengacu pada Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Gunung Sawo
TemanggungTemanggung
II.
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Semua
tindakan
kedokteran
harus
mendapatkan
persetujuan
tertulis
dari
pasien/keluarga pasien secara khusus untuk tiap kali dilakukan tindakan .
2. Yang termasuk dalam jenis tindakan kedokteran adalah :
a) Semua tindakan operasi / invasif

Tindakan di dalam kamar bedah
b) Semua tindakan anestesi

Anestesi umum dan regional di kamar bedah

Anestesi moderat dan sedasi di luar kamar bedah
c) Semua tindakan pemberian darah / produk darah
d) Semua tindakan yang beresiko tinggi ( tindakan medik yang berdasarkan
tingkat probabilitas tertentu dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan )
3. Untuk tindakan invasive / tindakan beresiko tinggi yang rutin dilaksanakan dalam
proses pelayanan pasien rawat inap , dimintakan persetujuan secara umum, pada
saat pasien akan dirawat inap. Persetujuan tersebut bersifat mengikat sejak pasien
masuk rumah sakit sampai keluar rumah sakit, kecuali memberi pernyataan
penolakan pada saat akan dilakukan tindakan.
4. Untuk pemberian darah atau produk darah wajib dimintakan pernyataan persetujuan
(Informed Consent) setiap seri / jenis pemberian yang berbeda.
5. Jenis tindakan invasive / beresiko tinggi yang dimintakan secara umum saat pasien
vi
masuk rumah sakit adalah :
a) Pemasangan jalur infuse tunggal atau bercabang atau lebih dari satu jalur,
dan penggantiannya
b) Penyuntikan obat terapi selama perawatan, secara intravena, intramuscular
,intracutan dan subcutan
c) Tes kulit setiap kali akan memasukan obat parenteral baru selama perawatan
,untuk mengetahui alergi pada pasien
d) Pemasangan kateter urine dan penggantiannya
e) Pemasangan sonde ( nasogastric tube ) dan penggantiannya
f) Pemasangan endotracheal tube pada saat mengalami kondisi emergensi
pertama kali dan penggantiannya
g) Penggunaan defibrillator untuk resusitasi pada saat mengalami kondisi
emergensi pertama kali dan pengulangannya
h) Pengambilan sampel darah melalui vena / arteri selama perawatan
i) Pengambilan sampel urine dengan kateter bila diperlukan selama perawatan
j) Resusitasi jantung paru pada pasien / keluarga pasien yang tidak
menandatangani pernyataan DNR
6. Jenis tindakan kedokteran yang tidak harus mendapatkan pernyataan persetujuan (
informed consent ) tertulis dari pasien / keluarga pasien
a) Resusitasi jantung paru saat kondisi pasien gagal nafas dan/atau gagal jantung
sebelum menandatangani pernyataan persetujuan umum.
b) Pemasangan endotracheal tube saat kondisi pasien gagal nafas dan/atau gagal
jantung di ruang gawat darurat
c) Semua tindakan pembebasan jalan nafas
d) Penatalaksanaan syok anafilaktik pada pasien yang mengalami syok anafilaktik.
e) Semua tindakan lain yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa pasien atau
menghindarkan kecacatan pada pasien di ruang gawat darurat.
f) Semua tindakan kedokteran yang harus dilaksanakan sesuai dengan program
pemerintah dimana tindakan tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak,
maka persetujuan tindakan kedokteran tersebut tidak diperlukan
vii
7. Pengaturan untuk permintaan pernyataan persetujuan secara lisan dilakukan untuk
setiap tindakan kedokteran yang tidak diwajibkan untuk dimintakan pernyataan
persetujuan (Informed Consent) secara tertulis atau dalam kondisi gawat darurat
yang tidak memungkinkan untuk memintakan pernyataan persetujuan (Informed
Consent)
secara tertulis, pengaturan permintaan pernyataan persetujuan secara
lisan adalah sebagai berikut :
a) Dokkter / dokter gigi yang akan melakukan tindakan kedokteran pada pasien
menentukan jenis tindakan kedokteran, apakah memerlukan pernyataan
persetujuan (Informed Consent) secara tertulis atau lisan, kecuali dalam
keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan jiwa pasien atau mencegah
terjadinya kecacatan
b) Dokter / dokter gigi yang akan melakukan tindakan kedokteran pada pasien
atau
tenaga
kesehatan
lain
yang
terlibat
dalam
pelayanan
pasien
menjelaskan tindakan kedokteran yang akan dilakukan pada pasien secara
singkat, terutama tujuan dilakukan tindakan kedokteran dan risiko apabila
tidak dilakukan
c) Pasien
/
keluarga
terdekat
persetujuan (Informed Consent)
dianggap
telah
memberikan
pernyataan
secara lisan, apabila berkata setuju atau
dalam bentuk gerakan mengganggukkan kepala yang diartikan sebagai
ucapan setuju.
8. Persetujuan tindakan kedokteran diberikan setelah pasien mendapatkan penjelasan
yang meliputi ;
a) Diagnosis
b) Tujuan tindakan kedokteran yang akan dilakukan , termasuk dijelaskan
tentang indikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
kedokteran tertentu, tujuan tindakan tersebut berupa preventif/ diagnostic /
terapeutik ,ataupun rehabilitative
c) Tata cara tindakan kedokteran ,dijelaskan tentang

Apa yang akan dialami pasien selama dan sesudah tindakan,

Efek samping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi ,serta resiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi

Resiko apabila tindakan kedokteran tidak dilakukan

Kemungkinan perluasan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
viii
keadaan darurat akibat resiko dan komplikasi tersebut ,atau keadaan tak
terduga lainnya

Prognosa tindakan kedokteran yang dilakukan seperti hidup-matinya ( ad
vitam ) ,tentang fungsinya ( ad functionam) dan tentang kesembuhan ( ad
sanationam )
d) Alternative tindakan lain dan resikonya
e) Perkiraan biaya tindakan
9.
Yang berhak memberikan penjelasan untuk meminta pernyataan persetujuan (
informed consent ) adalah dokter yang akan melakukan tindakan kedokteran ( DPJP
). dalam hal dokter yang akan melakukan tindakan kedokteran berhalangan untuk
melakukan penjelasan secara langsung maka pemberian penjelasan harus
didelegasikan kepada dokter lain yang kompeten dan diberi kewenangan serta wajib
dikonfirmasi kejelasannya oleh DPJP .adapun tanggungjawab pelaksanaan tindakan
kedokteran yang telah mendapat persetujuan, menjadi tanggung jawab dokter yang
melakukan tindakan kedokteran.
10. Yang berhak dan terlibat dalam penerimaan informasi untuk memberikan pernyataan
persetujuan ( informed consent )
a) Penjelasan tentang tindakan kedokteran harus diberikan langsung kepada
pasien /atau keluarga terdekat, baik diminta maupun tidak diminta.
b) Pasien yang kompeten adalah pasien dewasa atau bukan anak menurut
peraturan perundang-undangan ( 21 th atau lebih ) atau telah/pernah
menikah, tidak terganggu kesadaran fisiknya, mampu berkomunikasai secara
wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi) mental dan
tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan
secara bebas.
c) Dalam hal pasien adalah anak-anak atau orang yang tidak sadar, penjelasan
untuk memberikan pernyataan persetujuan
diberikan kepada keluarganya
atau pengampunya
d) Dalam hal Pasien / keluarganya ,adalah orang asing maka diperlukan
seorang penterjemah , yang ada di Rumah Sakit Umum Gunung Sawo
TemanggungTemanggung atau keluarganya yang dapat berbahasa Indonesia
, pernyataan persetujuan diberikan oleh pasien / keluarga dekat setelah
mereka mengerti maksud penjelasan tersebut.
ix
e) Dalam hal pasien / keluarganya ,buta huruf maka setelah mendapatkan
penjelasan , pernyataan persetujuan dapat diberikan dengan cap jempol
tangan kanan
f) Dalam hal penjelasan dianggap apat merugikan kepentingan kesehatan
pasien atau pasien menolak diberikan penjelasan, maka penjelasan dapat
diberikan kepada keluarga terdekat dengan didampingi oleh seorang tenaga
kesehatan lain sebagai saksi.
g) Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak
kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.
h) Pernyataan persetujuan (Informed Consent)harus diberikan oleh pasien yang
kompeten atau keluarga terdekat.
i) Penilaian terhadap kompetensi pasien atau keluarga pasien yang ada pada
saat
itu
untuk
memberikan
pernyataan
persetujuan
(Informed
Consent)dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang akan melakukan
tindakan kedokteran. Apabila terdapat keraguan atas pernyataan persetujuan
(Informed Consent)yang diberikan oleh pasien atau keluarga pasien tersebut,
maka dapat dimintakan pernyataan persetujuan (Informed Consent)ulang
pada keluarga pasien yang dianggap kompeten.
11. Setiap persetujuan tindakan kedokteran ( informe consent ) harus ditandatangani
dengan melibatkan saksi pihak keluarga dan saksi pihak rumah sakit
12. Setiap
persetujuan
tindakan
kedokteran
(
informed
consent
)
,harus
didokumentasikan di Berkas Rekam Medik pasien
III.
Ada tiga bentuk formulir informed consent dan sebuah formulir pernyataan
penolakan
yang
digunakan
di
Rumah
Sakit
Umum
Gunung
Sawo
TemanggungTemanggung ke empat formulir tersebut adalah
1. Informed Consent / Persetujuan tindakan medic umum ( pernyataan persetujuan
untuk tindakan kedokteran umum bagi pasien rawat inap )
2. Informed Consent / Persetujuan Anestesi ( pernyataan persetujuan untuk tindakan
anestesi )
3. Informed
Consent
/
Persetujuan
tindakan
kedokteran
adalah
pernyataan
persetujuan untuk semua tindakan operasi, / tindakan kedokteran, termasuk
pemberian darah / roduk darah , tindakan beresiko tinggi ,penghentian / penundaan
pemberian bantuan hidup )
x
4. Informed Refusal / Pernyataan Penolakan
IV.
DAFTAR
TINDAKAN
YANG
MEMERLUKAN
PERSETUJUAN
KEDOKTERAN ( INFORMED CONSENT ) ,TERTULIS
1. Semua tindakan pembedahan dan tindakan invasif
2. Semua tndakan anestesi dan sedasi sedang dan dalam
3. Semua pengobatan beresiko tinggi
4. Semua pemberian darah dan produk darah / komponen darah
xi
TINDAKAN
KELOMPOK
BAGIAN
NO
ANAK
1.
2.
BEDAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
INFORMED CONSENT
Iv umbilicalis
Susu formula untuk bblr
JENIS TINDAKAN SP.B BIDANG BEDAH DIGESTIF
Laparatomi
Penutupan perforasi usus kecil & besar
Pembuatan stoma ( gastrostomi, ileostomi, sigmoidostomi,
jejunostomi )
Reseksi dan anastomis usus kecil dan besar
Eksteriosasi usus kecil & besar
Appendektomie terbuka
Kolisistectomi terbuka
Hemikolektomi ( kiri & kanan )
Herniotomie ( inguinal, femoralis, umbilikal )
Hemoroidectomie
Fistulektomi, fistulotomi ( fisura ani )
Operasi miles
Operasi Hartman
Reseksi anterior sigmoid
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH ANAK
Laparatomi
Penutupan perforasi usus kecil & besar
Pembuatan stoma ( gastrostomi, ileostomi, sigmoidostomi,
jejunostomi )
Herniotomie ( inguinal, femoralis, umbilikal )
Ligasi tinggi hidrokel
Operasi invaginasi
Operasi tumor retroperitoneal
Operasi kriptorkhismus – orchidopexy
Operasi willems tumor – nefrektomi
Anoplasti sederhana ( cut back )
Circumsisi
Operasi piloromiotomi
Spleenektomi ( total & parsial )
Detorsi torsi restis & orkidopeksi
Anastomosis tarik trobos
Operasi kelainan umbilikus - hernia umbilicus
Eksisi higroma
Eksisi limpangioma
Appendektomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH ONKOLOGI
Biopsy insisional / biopsi of breast
Ekstirpasi tumor jinak mamae
Ekstirpasi tumor jinak kulit/jaringan lunak lainnya
Ekstirpasi tumor jinak parotis
Salphingo oophorektomi
Mastektomi simplek
Mastektomi subkutaneus
1.
2.
3.
xii
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Mastektomi radikal
Dikalmodifikasi mastektomi
Strumektomi ( lobectomy & thyroidectomi )
Parotidectomi
Operasi tumor jaringan lunak
Eksisi luas dan rekonstruksi kulit otot
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH KEPALA LEHER
Tindakan pada trauma jaringan lunak wajah
Repair fraktur mandibula/ maksila/zigoma
Repair fraktur nasal
Biopsi insisional / biopsi cubit ( soft tissue )
Biopsi kelenjar getah bening
Ekstirpasie kista duktus tireoglosus
Parotidectomie
Orerasi tumor jaringan lunak
Eksisi luas dan rekonstruksi sederhana
Hemiglossektomi
Reseksi mandibula
Eksisi tumor jinak rongga mulut
Eksisi & marsupialisasi ranula
Orerasi tumor jaringan lunak
Mandibulektomi marginalis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH THORAKS
KARDIAK & VASKULAR
Fiksasi internal iga
Pemasangan wsd / dainase toraks
Perawatan trauma toraks konservatif
Operasi a-v shunt
Operasi jendela toraks
Perawatan varises non bedah
Operasi aneurisma perifer
Debridement, amputatif gangren
Eksisi hemangioma
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH UROLOGI
Punksi buli - buli/ sistostomi
Kateterisasi / businasi
Nefrektomi
Repair urethra, ureter, ginjal
Orkhidektomi
Ureterostomi eksterna ( darurat )
Repair ruptur buli – buli
Vasektomi
Section alta
Hidrokelektomi
Insisi infiltrat urin
Insisisi perirenal abses
xiii
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Drenase pionefrosis
Nefrostomi
Prostatektomi terbuka
Ligasi tinggi varikokel
Nefrolitotomi
Pielolitotomi
Operasi hipospadia
Ureterostomi eksterna ( darurat )
Uretrolitotomi 1/3 tengah & proksimal
Urethralitotomi
Uretrostomi eksterna
1.
2.
3.
4.
5.
6.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH
PLASTIK,REKONSTRUKSI & ESTETIKA
Debridement luka bakar
Repair fraktur tulang hidung
Repair fraktur tulang mandibula
Repair fraktur tulang maksila
Release kontraktur
Eksisi keloid
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH ORTHOPAEDI
Tindakan reposisi tertutuo & immobilisasi
Debridement fraktur terbuka gr i-ii-iii
Fiksasi eksternal
Amputasi ekstremitas
Disartikulasi sendi kecil dan sedang
Pemasangan traksi
Tendon repair
Disartikulasi sendi kecil dan sedang
Disartikulasi sendi besar ( panggu, bahu,lutut )
Reduksi terbuka & fiksasi interna
Nailing : femur, tibia
Plate & screw : femur, tibia, radius, ulna, humerus, clavikula
K-wire : tangan dan kaki
Tension band wiring
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG TRAUMATOLOGI
Laparatomi
Penutupan perforasi sederhana
Pembuatan stoma
Tindakan reposisi tertutup dan immobilisasi
Debridement fraktur terbuka gr i-ii-iii
Fiksasi eksternal
Amputasi ekstrimitas
Disartikulasi sendi kecil dan sedang
Redusi terbuka dan fiksasi interna
Nailing : femur, tibia
Plate & screw : femur, tibia, radius, ulna, humerus, clavikula
xiv
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
K-wire : tangan & kaki
Tension band wiring ( tbw )
Nailing : femur, tibia
Tendon repair
Pemasangan traksi ( skeletal, skin, glisson )
Tindakan pada trauma jaringan lunak wajah
Trakheostomi
Repair fraktur mandibula /zigoma / maksila / nasal
Fiksasi internal iga
Pemasangan wsd / drainase toraks
Perawatan trauma toraks konservatif
Rekonstruksi vaskular perifer
Periokardiosintesis terbuka
Debridement luka bakar
Fraktur reposisi impresi
Repair syaraf perifer
Eksisi meningokel & mielokel ( sederhana )
Kateterisasi/ businasi
Nefrektomi
Repair urethra, ureter, ginjal
Orkhidektomi
Ureterostomi eksterna
Repair ruptur buli – buli
Sistostomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
JENIS TINDAKAN Sp.B BIDANG BEDAH YANG LAIN
Insisi abses
Penanganan gigitan ular dan binatang yang lain
Penanganan kasus bedah akut, kritis, life saving
Operasi triger finger
Operasi finger tip injury ( rhinoplasti tip )
Penanganan kasus bedah dengan anestesi lokal/ anestesi blok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Amputasi
Debridement dan revisi stump
Reposisi tertutup dislokasi / subluksasi
Debridement dan fiksasi eksterna fraktur
Reposisi tertutup fraktur dan eksternal support ( gips )
Hemiarthroplasty hip
Orif ( reposisi terbuka fiksasi interna) fraktur
Debridement dan orif
Rekontruksi kontraktur
Debridement dan repair tendon
INTERNIS
1.
2.
Pleura pungsi
WSD
UMUM
1.
2.
Infus umbilical
Intubasi
BEDAH
ORTHOPEDI
xv
GIGI MULUT
OBSGYN
RADIOLOGI
SYARAF
TINDAKAN
ANESTESI
3.
4.
Menjahit luka
Transfusi darah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Scaling
Insisi Abses odontogen
Caries of dentine
Kista rongga mulut
Ekstraksi gigi
Kuretase
Odontektomi
Perawatan saluran akar (psa)
Gingivektomi
Scaling
Pulpektomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kuretase
Seksio sesarea
Vaccum ekstractie
Manual plasenta
Salphingo oopharektomi
Histerectomie
Sterilisasi MOW
Oofarektomi
Pemasangan iud post plasenta
Histerektomiradikal
Kisterektomi
Eksisi septum vagina
Reparasi rupture perineum totalis
1.
2.
3.
4.
Usg
X- foto bno / ivp
Colon in loop (barium enema)
CT-SCAN
1.
2.
3.
4.
Eeg
Injeksi periarticuler
Injeksi block syaraf perifer
Injeksi lokal myofascia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Anestesi umum
Anestesi regional
Anestesi infiltrate
Anestesi blok
Anestesi spinal
Anestesi regional intravena
Blok epidural
Blok pleksus brakialis
Anestesi para vertebral
Blok transakral ( kaudal )
xvi
TINDAKAN
SEDASI
SEDASI SEDANG
* menggunakaan midazolam 0,1 mg/kgbb
*Menggunakan ketamin 0.5 mg/kgbb
*Menggunakan propofol 0,5mg/kgbb
SEDASI DALAM
* Menggunakan ketamin 3 - 8 mg/kgbb Intra muscular
* Menggunakan ketamin 3 - 8 mg/kgbb intravena
* Menggunakan midazolam oral 10 mg/kgbb
*Menggunakan flunitrazepam 0,1 mg/kgbb
*menggunakan fentanil 0,5 - 1 ug/kgbb
* Menggunakan alfentanil 3 - 5 ug/kgbb
*menggunakan remifentanil 0,1 mg/kg/min
TEMANGGUNG,01 Februari 2016
Mengetahui
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
GUNUNG SAWO TEAMANGGUNG
Ketua Komite Medik Rumah Sakit
Umum Gunung Sawo Temanggung
dr. LUCIANA DEWI
NIK. 201004-2032
dr. Prastyawan, SpOG
NIK. 200408-1-004
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………iii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR…………………………………………….iv
DAFTAR ISI..…….………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Definisi………………………………………………………………. 2
C. Dasar Hukum ………………………………………………………...4
D. Tujuan ………………………………………………………………..4
BAB II RUANG LINGKUP..……………………………………………………5
BAB III TATA LAKSANA……………………………………………………..16
BAB IV DOKUMENTASI …………………………………………………… 19
BAB V
PENUTUP……………………………………………………………21
xviii
Download