PROTEIN Oleh : Kelompok 03 Chreistin Maylinda Tumbol 201531113 Muhammad Fahmi 201531062 Defrian Pranatha 201531025 Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul Jakarta Barat 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan karunianya, kami dapat menyusun Makalah Protein. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi. Melalui Makalah ini, kami berharap dapat memperoleh nilai yang maksimal pada mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada kepada semua pihak yang telah membantu terbentuknya makalah ini. Kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, namun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya. Jakarta, 16 Oktober 2016 Penulis, Kelompok 03 2 DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................2 Daftar Isi .............................................................................................................................3 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ........................................................................................................4 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................4 C. Tujuan .....................................................................................................................4 BAB II Pembahasan A. Pengertian Protein ...................................................................................................5 B. Fungsi Protein .........................................................................................................5 C. Klasifikasi ...............................................................................................................6 D. Mekanisme Pencernaan Protein ..............................................................................6 E. Proses Ketika Protein Habis dan Berlebih Dalam Tubuh .......................................8 F. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein per orang per hari ....................................8 G. Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Protein .....................................9 BAB III Penutup A. Kesimpulan .............................................................................................................10 B. Saran .......................................................................................................................14 Daftar Pustaka .....................................................................................................................15 Lampiran-Lampiran A. Bahan Presentasi (Powerpoint) ...............................................................................16 B. Daftar Pertanyaan....................................................................................................16 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang protein. Disini penulis berusaha menerangkan materi tentang protein untuk dijadikan pedoman dalam penyelesaian masalah gizi yang terjadi di Indonesia sekarang ini. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari protein ? 2. Apakah fungsi protein bagi tubuh ? 3. Apa saja klasifikasi dari protein ? 4. Bagaimana mekanisme pencernaan potein? 5. Bagaimana ketika protein habis dan berlebih dalam tubuh ? 6. Berapa Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein per orang per hari ? 7. Penyakit yang ditimbulkan apabila kekurangan dan kelebihan protein ? C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi 2. Mengetahui pengertian dari protein 3. Mengetahui fungsi protein bagi tubuh 4. Mengetahui klasifikasi dari protein 5. Mengetahui mekanisme pencernaan potein 6. Mengetahui bagaimana ketika protein habis dan berlebih dalam tubuh 7. Mengetahui Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein per orang per hari 8. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan apabila kekurangan dan kelebihan protein 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Protein Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Pada dasarnya, asam amino itu sendiri terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N (16%). Dalam molekul protein, asam-asam amino saling berhubung-hubungan dengan suatu ikatan yang disebut peptida (-CHON-). Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam asam amino. Satu gram protein menghasilkan energi sebesar 4 kalori . B. Fungsi Protein Menurut Aminah (2005) yang mengutip dari Marsetyo dan Kartasapoetra fungsi protein di dalam tubuh yaitu : A. Protein sebagai Zat Pembangun Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh baru, dimana proses pembentukan jaringan baru selalu terjadi di dalam tubuh, antara lain: 1. Pada masa pertumbuhan 2. Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini proses pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran. 3. Dalam masa hamil 4. Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringan–jaringan baru dari janin yang sedang dikandungnya. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil terjadi lebih cepat di pertengahan kehamilan. 5. Penggantian jaringan–jaringan yang rusak dan dirombak 6. Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak. 7. Waktu latihan–latihan dan olah raga terjadi pula pembentukan jaringan baru, terutama jaringan otot. B. Protein sebagai Zat Pengatur Protein termasuk pula kedalam golongan zat pengatur, karena protein ikut pula mengatur berbagai proses tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan pembentuk zat–zat yang mengatur berbagai proses tubuh. C. Protein sebagai Pemberi Tenaga Para peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein mengandung unsur karbon, dengan demikian maka jelas protein dapat berfungsi sebagai sumber energi pula. Dalam keadaan tersedianya karbohidrat tidak mencukupi, maka untuk menyediakan energi sejumlah karbon yang terkandung dalam protein akan dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung pembakaran dan sejumlah protein 5 lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk pembentukan jaringan. Selain itu, manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut: Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi biologis. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot. Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit. Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa digunakan dalam bentuk antibodi. Sebagai media perambatan impuls syaraf. Sebagai Pengendalian pertumbuhan. C. Klasifikasi protein a. Asam amino Esensial (tidak dpt dibentuk oleh tubuh). Asam amino esensial adalah asam amino yang diperlukan oleh spesies organime tapi spesies itu tidak dapat memproduksinya sendiri sehingga harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof. Contoh Asam amino esensial : Valin ( Val ), Leusin ( Leu ), Isoleusin ( Ile ), Treonin ( Thr ), Metionin ( Met ), Fenilalanin ( Phe ), Arginin ( Arg ), Lisin (Lys ), Histidin ( His ). b. Asam amino Semi Esensial (beberapa asam amino dapat menghemat pemakaian as. Amino esensial tetapi tidak sempurna menggantikannya) c. Asam amino Non-Esensial (dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi pertumbuhannya). Asam amino non esensial adalah asam amino yang bisa berasal dari makanan maupun dibentuk sendiri oleh tubuh bila tubuh membutuhkannya melalui proses metabolisme tubuh. Contoh Asam amino non esensial : Glisin ( Gly ), Alanin ( Ala ), Serin ( Ser ), Sistein ( Cys ), Tirosin ( Tyr ), Triptofan ( Trp ), Asam aspartat ( Asp ), Asparagin ( Asn ), Glutamin ( Gln ), Asam glutamat ( Glu ), Hidroksilin ( Hyl ). D. Mekanisme Pencernaan Protein Sama seperti proses pencernaan lemak dan karbohidrat , protein juga hanya dapat diserap tubuh manusia jika sudah diurai dalam bentuk yang sederhana. Penguraian protein dalamsistem pencernaan manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan kerja dari enzim-enzim protease melalui serangkaian proses. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut. 6 1. Rongga Mulut dan Kerongkongan Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi dalam hal ini berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah berguna dalam mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati kerongkongan. Baik di rongga mulut, maupun dalam kerongkongan, protein secara khusus belum mengalami proses pencernaan yang sebenarnya. 2. Lambung Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian rangkaiannya. Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin aktif. Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus. 3. Usus Halus Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui dinding membran. Protease mengandung beberapa prekursor yang antara lain prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan collagenase. Masing-masing prekursor protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi jenis asam amino yang berbeda-beda. Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida. Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino methionine, tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine. Tripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino arginine dan lysine. Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi tripeptida dan polipeptida yang lebih kecil. Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di tubuh kita. 4. Usus Besar dan Anus Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran kencing atau bersama dengan feses. 7 E. Proses Ketika Protein Habis dan Berlebih Dalam Tubuh a. Bagaimana ketika protein habis diserap oleh tubuh ? Ketika habis diserap, protein akan bekerja sesuai dengan fungsinya dalam tubuh. b. Bagaimana ketika protein berlebih dalam tubuh ? Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. F. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein per orang per hari Tabel AKG Protein : 8 G. Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Protein a. Kekurangan Protein : Marasmus Marasmus merupakan bentuk kekurangan gizi buruk, yang paling banyak ditemui pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyebabnya bisa terjadi karena kekurangan protein yang sering disertai dengan gejala kekurangan karbohidrat. Penyakit ini tentu cukup berbahaya jika diderita, sebab dapat menggiring penderitanya pada kematian. Ciri-ciri : Berat badan kurang dari 60% dari berat badan yang seharusnya. Suhu tubuh menjadi rendah. Kulit di tubuh melonggar dan mengkerut sehingga bentuk tulang sangat nampak. Berwajah lonjong dan tampak lebih tua. Perut berbentuk cekung yang biasa disertai dengan diare. Kwashiorkor Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang bisa terjadi akibat kekurangan protein. Berbeda dengan marasmus, penyakit ini paling banyak ditemukan pada anak-anak usia 1 hingga 3 tahun. Apabila pada marasmus tubuh penderitanya cenderung kurus, maka pada kwashiorkor penampilan dari penderita terlihat normal. Walaupun begitu, penyakit ini harus diwaspadai sebab jika tidak maka anak-anak pertumbuhannya akan terhambat bahkan bisa mengalami cacat mental, seperti ADHD pada anak. Ciri-ciri : Mengalami kelelahan yang tinggi Terjadi pembengkakan pada perut, juga pada punggung kaki dan tangan Sering mengalami diare Berwajah bulat Pandangan mata sayu Rambut menjadi kusam, tipis hingga kemerahan dan gampang dicabut Kehilangan nafsu makan dan gampang rewel Hati berlemak dan membesar Kekeringan pada kulit hingga bersisik dan pecah-pecah Luka sulit untuk sembuh Sering disertai dengan infeksi yang akut Cachexia Penyakit cachexia merupakan penyakit yang menyerang seseorang akibat kekurangan protein. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanker, gagal ginjal, penyakit menular AIDS, bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Ciri-ciri : Kerap merasa lelah walaupun hanya beraktifitas ringan. Menipisnya otot rangka. Terjadinya degradasi protein. Berat badan menurun secara yang ekstrim. 9 b. Kelebihan Protein : Pemicu Penyakit Kekurangan Kalsium Masuknya protein dengan jumlah berlebih dalam tubuh bisa memicu produksi asam semakin meningkat dan tinggi sehingga membuat kemampuan tulang dalam menyerap kalsium akan semakin rendah dan akhirnya berbagai macam penyakit kekurangan kalsium seperti osteoporosis bisa terjadi pada setiap orang. Tanda-tanda yang terjadi bila seseorang mengalami kekurangan kalsium adalah adanya rasa sakit yang terjadi di sekitar pergelangan tangan ataupun nyeri tulang. Meningkatkan Kolesterol Penyakit karena protein berlebih bisa memicu tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol merupakan titik awal dari munculnya penyakit yang berbahaya untuk tubuh karena menyebabkan pembekuan arteri dalam darah sehingga bisa memunculkan gejala penyakit jantung yang berbahaya. Selain jantung, kolesterol juga memicu terjadinya berbagai penyakit keras lainnya seperti gula darah tinggi sehingga menimbulkan diabetes, tekanan darah tinggi yang bisa memicu penyakit stroke serta asam urat yang berbahaya. Protein hewani merupakan salah satu pemicu terjadinya kolesterol dalam tubuh. Kerusakan Ginjal Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting dengan fungsi utamanya untuk menyaring semua zat, racun serta limbah yang diproduksi oleh organ lain di dalam tubuh. Apabila protein yang masuk di dalam tubuh terlalu banyak, maka kinerja dari ginjal akan semakin berat karena banyak limbah berupa racun dan juga zat tidak berguna yang harus dikeluarkan serta disaring oleh ginjal. Kerusakan ginjal ini sering ditemukan pada orang yang mengonsumsi banyak protein hewani serta makanan olahan seperti mie instan, efek dari pencucian darah dan juga allopurinol. Rentan Terkena Resiko Kanker Penyakit akibat kelebihan protein lainnya adalah rentan terkena berbagai macam kanker. Sumber protein yang tertinggi diperoleh dari hewani, namun protein hewani juga memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga lemak tersebut tidak bisa dicerna dan diserap oleh tubuh secara maksimal sehingga menimbulkan banyak penumpukan. Penumpukan lemak secara berlebihan bisa memicu kemunculan dari berbagai radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan pertumbuhan dari sel kanker manjadi lebih cepat dan berbahaya. Seringnya mengonsumsi daging asap ataupun daging beku dalam kemasan juga bisa memicu penumpukan protein di dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya sel kanker. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengertian Protein Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi Protein a. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (Zat pembangun) b. Protein sebagai pengatur c. Sebagai bahan bakar/tenaga Klasifikasi protein a. Asam amino Esensial (tidak dpt dibentuk oleh tubuh). b. Asam amino Semi Esensial (beberapa asam amino dapat menghemat pemakaian as. Amino esensial tetapi tidak sempurna menggantikannya) c. Asam amino Non-Esensial (dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi pertumbuhannya). Mekanisme Pencernaan Protein Mekanisme pencernaan protein dapat digambarkan dalam tabel : 11 Proses Ketika Protein Habis dan Berlebih Dalam Tubuh Bagaimana ketika protein habis diserap oleh tubuh ? Ketika habis diserap, protein akan bekerja sesuai dengan fungsinya dalam tubuh. Bagaimana ketika protein berlebih dalam tubuh ? Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein per orang per hari Tabel AKG Protein : 12 Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Protein Kekurangan Protein : Marasmus Marasmus merupakan bentuk kekurangan gizi buruk, yang paling banyak ditemui pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyebabnya bisa terjadi karena kekurangan protein yang sering disertai dengan gejala kekurangan karbohidrat. Penyakit ini tentu cukup berbahaya jika diderita, sebab dapat menggiring penderitanya pada kematian. Kwashiorkor Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang bisa terjadi akibat kekurangan protein. Berbeda dengan marasmus, penyakit ini paling banyak ditemukan pada anak-anak usia 1 hingga 3 tahun. Apabila pada marasmus tubuh penderitanya cenderung kurus, maka pada kwashiorkor penampilan dari penderita terlihat normal. Cachexia Penyakit cachexia merupakan penyakit yang menyerang seseorang akibat kekurangan protein. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanker, gagal ginjal, penyakit menular AIDS, bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. c. Kelebihan Protein : Pemicu Penyakit Kekurangan Kalsium Masuknya protein dengan jumlah berlebih dalam tubuh bisa memicu produksi asam semakin meningkat dan tinggi sehingga membuat kemampuan tulang dalam menyerap kalsium akan semakin rendah dan akhirnya berbagai macam penyakit kekurangan kalsium seperti osteoporosis bisa terjadi pada setiap orang. Meningkatkan Kolesterol Penyakit karena protein berlebih bisa memicu tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol merupakan titik awal dari munculnya penyakit yang berbahaya untuk tubuh karena menyebabkan pembekuan arteri dalam darah sehingga bisa memunculkan gejala penyakit jantung yang berbahaya. Kerusakan Ginjal Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting dengan fungsi utamanya untuk menyaring semua zat, racun serta limbah yang diproduksi oleh organ lain di dalam tubuh. Apabila protein yang masuk di dalam tubuh terlalu banyak, maka kinerja dari ginjal akan semakin berat karena banyak limbah berupa racun dan juga zat tidak berguna yang harus dikeluarkan serta disaring oleh ginjal. Rentan Terkena Resiko Kanker Penyakit akibat kelebihan protein lainnya adalah rentan terkena berbagai macam kanker. Sumber protein yang tertinggi diperoleh dari hewani, namun protein hewani juga memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga lemak tersebut tidak bisa dicerna dan diserap oleh tubuh secara maksimal sehingga menimbulkan banyak penumpukan. 13 B. Saran Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kepada pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Dan menjadi wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur. 14 DAFTAR PUSTAKA http://gizi.depkes.go.id/permenkes-tentang-angka-kecukupan-gizi diakses Senin, 10 Oktober 2016 pukul 21.41 WIB. Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat Moehdi, S. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta : Papasinar Sinanti Kartasapoetra, Drs.G. 2003. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta 15 LAMPIRAN A. Bahan Presentasi (Powerpoint) https://chreistinblog.wordpress.com/2016/10/16/bahan-presentasi-dd-ilmu-gizi-protein/ B. Daftar Pertanyaan 1. Atin Laeli M (201531140) Pertanyaan : Bagaimana ketika ibu hamil kekurangan protein? Jawab : Ibu hamil lemas tidak berenergi Pertumbuhan otak janin terganggu. Karena energi yang didapat dari lemak, karbohidrat, dan protein merupakan zat yang berperan dalam proses pembentukan otak. Kurang Energi dan Protein (KEP) pada ibu hamil akan berdampak pada BB bayi yang dilahirkan, juga pada ukuran otak yang kecil dan jumlah sel otak yang kurang 2. Fathiyyah Maulida (201531223) Pertanyaan : Apakah kelebihan Protein dapat menyebabkan gatal – gatal? Jawab : Pada dasarnya gatal-gatal merupakan sebuat bentuk alergi. Kelebihan protein dapat menyebabkan gatal-gatal mungkin dikarenakan tubuh memiiki alergi terhadap salah satu sumber protein entah protein hewani maupun protein nabati. 3. Cahyaning Sekar P (201531221) Pertanyaan : Makanan pengganti untuk orang alergi protein hewani? Jawab : Makanan pengganti untuk orang yang alergi makanan protein hewani adalah makanan yang mengandung protein dari sumber protein nabati. Misalnya : Kacang – kacangan, Kembang kol, Buah Apel, Kacang Almond, dll. 4. Wilfrid Theo (20153143) Pertanyaan : Mengapa nitrogen ada dalam susunan protein? Jawab : Karena Nitrogen merupakan satu unsur yang menjadi cirri khas dari protein dan membedakan protein dengan sumber energi lainnya 16