Makalah Protein - 201531062 - Muhammad Fahmi

advertisement
PROTEIN
Oleh :
Kelompok 03
Chreistin Maylinda Tumbol
201531113
Muhammad Fahmi
201531062
Defrian Pranatha
201531025
Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi
Universitas Esa Unggul
Jakarta Barat
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
karunianya, kami dapat menyusun Makalah Protein. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi.
Melalui Makalah ini, kami berharap dapat memperoleh nilai yang maksimal pada
mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada kepada semua pihak yang telah membantu terbentuknya makalah ini.
Kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, namun kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakannya.
Jakarta, 16 Oktober 2016
Penulis,
Kelompok 03
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................2
Daftar Isi .............................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................................4
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Protein ...................................................................................................5
B. Fungsi Protein .........................................................................................................5
C. Klasifikasi ...............................................................................................................6
D. Mekanisme Pencernaan Protein ..............................................................................6
E. Proses Ketika Protein Habis dan Berlebih Dalam Tubuh .......................................8
F. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein per orang per hari ....................................8
G. Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Protein .....................................9
BAB III Penutup
A. Kesimpulan .............................................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................................14
Daftar Pustaka .....................................................................................................................15
Lampiran-Lampiran
A. Bahan Presentasi (Powerpoint) ...............................................................................16
B. Daftar Pertanyaan....................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang protein. Disini penulis
berusaha menerangkan materi tentang protein untuk dijadikan pedoman dalam
penyelesaian masalah gizi yang terjadi di Indonesia sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari protein ?
2. Apakah fungsi protein bagi tubuh ?
3. Apa saja klasifikasi dari protein ?
4. Bagaimana mekanisme pencernaan potein?
5. Bagaimana ketika protein habis dan berlebih dalam tubuh ?
6. Berapa Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein per orang per hari ?
7. Penyakit yang ditimbulkan apabila kekurangan dan kelebihan protein ?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi
2. Mengetahui pengertian dari protein
3. Mengetahui fungsi protein bagi tubuh
4. Mengetahui klasifikasi dari protein
5. Mengetahui mekanisme pencernaan potein
6. Mengetahui bagaimana ketika protein habis dan berlebih dalam tubuh
7. Mengetahui Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein per orang per hari
8. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan apabila kekurangan dan kelebihan protein
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Pada dasarnya,
asam amino itu sendiri terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N (16%). Dalam molekul
protein, asam-asam amino saling berhubung-hubungan dengan suatu ikatan yang disebut
peptida (-CHON-). Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam asam
amino. Satu gram protein menghasilkan energi sebesar 4 kalori .
B. Fungsi Protein
Menurut Aminah (2005) yang mengutip dari Marsetyo dan Kartasapoetra fungsi
protein di dalam tubuh yaitu :
A. Protein sebagai Zat Pembangun
Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan
pembentuk berbagai jaringan tubuh baru, dimana proses pembentukan jaringan baru
selalu terjadi di dalam tubuh, antara lain:
1. Pada masa pertumbuhan
2. Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini
proses pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.
3. Dalam masa hamil
4. Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringan–jaringan
baru dari janin yang sedang dikandungnya. Pembentukan jaringan baru pada
waktu hamil terjadi lebih cepat di pertengahan kehamilan.
5. Penggantian jaringan–jaringan yang rusak dan dirombak
6. Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang
menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.
7. Waktu latihan–latihan dan olah raga terjadi pula pembentukan jaringan baru,
terutama jaringan otot.
B. Protein sebagai Zat Pengatur
Protein termasuk pula kedalam golongan zat pengatur, karena protein ikut pula
mengatur berbagai proses tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagai bahan pembentuk zat–zat yang mengatur berbagai proses tubuh.
C. Protein sebagai Pemberi Tenaga
Para peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein mengandung unsur
karbon, dengan demikian maka jelas protein dapat berfungsi sebagai sumber energi
pula. Dalam keadaan tersedianya karbohidrat tidak mencukupi, maka untuk
menyediakan energi sejumlah karbon yang terkandung dalam protein akan
dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung pembakaran dan sejumlah protein
5
lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk pembentukan
jaringan.
Selain itu, manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat
mempengaruhi proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah
sebagai berikut:






Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi
biologis.
Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam
hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung
dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot.
Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut
kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa
digunakan dalam bentuk antibodi.
Sebagai media perambatan impuls syaraf.
Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
C. Klasifikasi protein
a. Asam amino Esensial (tidak dpt dibentuk oleh tubuh).
Asam amino esensial adalah asam amino yang diperlukan oleh spesies
organime tapi spesies itu tidak dapat memproduksinya sendiri sehingga harus
memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya
bagi organisme heterotrof.
Contoh Asam amino esensial : Valin ( Val ), Leusin ( Leu ), Isoleusin ( Ile ), Treonin (
Thr ), Metionin ( Met ), Fenilalanin ( Phe ), Arginin ( Arg ), Lisin (Lys ), Histidin ( His
).
b. Asam amino Semi Esensial (beberapa asam amino dapat menghemat pemakaian as.
Amino esensial tetapi tidak sempurna menggantikannya)
c. Asam amino Non-Esensial (dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya
memenuhi bagi pertumbuhannya).
Asam amino non esensial adalah asam amino yang bisa berasal dari makanan
maupun dibentuk sendiri oleh tubuh bila tubuh membutuhkannya melalui proses
metabolisme tubuh.
Contoh Asam amino non esensial : Glisin ( Gly ), Alanin ( Ala ), Serin ( Ser ), Sistein
( Cys ), Tirosin ( Tyr ), Triptofan ( Trp ), Asam aspartat ( Asp ), Asparagin ( Asn ),
Glutamin ( Gln ), Asam glutamat ( Glu ), Hidroksilin ( Hyl ).
D. Mekanisme Pencernaan Protein
Sama seperti proses pencernaan lemak dan karbohidrat , protein juga hanya dapat
diserap tubuh manusia jika sudah diurai dalam bentuk yang sederhana. Penguraian
protein dalamsistem pencernaan manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan kerja
dari enzim-enzim protease melalui serangkaian proses. Rangkaian dari proses
pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut.
6
1. Rongga Mulut dan Kerongkongan
Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah.
Gigi dalam hal ini berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah
berguna dalam mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati
kerongkongan. Baik di rongga mulut, maupun dalam kerongkongan, protein secara
khusus
belum
mengalami
proses
pencernaan
yang
sebenarnya.
2. Lambung
Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin
yang berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika
asam lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian rangkaiannya.
Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi
pepsin pasif menjadi pepsin aktif. Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi
gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan
polipeptida pendek yang masih belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.
3. Usus Halus
Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein
kemudian akan bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus.
Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui dinding
membran. Protease mengandung beberapa prekursor yang antara lain
prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan collagenase.
Masing-masing prekursor protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi jenis
asam amino yang berbeda-beda.
 Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
 Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino methionine,
tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine.
 Tripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino arginine dan
lysine.
 Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi tripeptida dan
polipeptida yang lebih kecil.
Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang
terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke
seluruh sel-sel di tubuh kita.
4. Usus Besar dan Anus
Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein memiliki
jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak menjadi
senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap
selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran kencing atau
bersama dengan feses.
7
E. Proses Ketika Protein Habis dan Berlebih Dalam Tubuh
a. Bagaimana ketika protein habis diserap oleh tubuh ?
Ketika habis diserap, protein akan bekerja sesuai dengan fungsinya dalam tubuh.
b. Bagaimana ketika protein berlebih dalam tubuh ?
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera
dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang
mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak
mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak.
F. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein per orang per hari
Tabel AKG Protein :
8
G. Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Protein
a. Kekurangan Protein :
Marasmus
Marasmus merupakan bentuk kekurangan gizi buruk, yang paling banyak ditemui
pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyebabnya bisa terjadi karena kekurangan
protein yang sering disertai dengan gejala kekurangan karbohidrat. Penyakit ini tentu
cukup berbahaya jika diderita, sebab dapat menggiring penderitanya pada kematian.
Ciri-ciri :





Berat badan kurang dari 60% dari berat badan yang seharusnya.
Suhu tubuh menjadi rendah.
Kulit di tubuh melonggar dan mengkerut sehingga bentuk tulang sangat nampak.
Berwajah lonjong dan tampak lebih tua.
Perut berbentuk cekung yang biasa disertai dengan diare.
Kwashiorkor
Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang bisa terjadi akibat kekurangan
protein. Berbeda dengan marasmus, penyakit ini paling banyak ditemukan pada
anak-anak usia 1 hingga 3 tahun. Apabila pada marasmus tubuh penderitanya
cenderung kurus, maka pada kwashiorkor penampilan dari penderita terlihat normal.
Walaupun begitu, penyakit ini harus diwaspadai sebab jika tidak maka anak-anak
pertumbuhannya akan terhambat bahkan bisa mengalami cacat mental,
seperti ADHD pada anak.
Ciri-ciri :











Mengalami kelelahan yang tinggi
Terjadi pembengkakan pada perut, juga pada punggung kaki dan tangan
Sering mengalami diare
Berwajah bulat
Pandangan mata sayu
Rambut menjadi kusam, tipis hingga kemerahan dan gampang dicabut
Kehilangan nafsu makan dan gampang rewel
Hati berlemak dan membesar
Kekeringan pada kulit hingga bersisik dan pecah-pecah
Luka sulit untuk sembuh
Sering disertai dengan infeksi yang akut
Cachexia
Penyakit cachexia merupakan penyakit yang menyerang seseorang akibat
kekurangan protein. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini
dapat menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanker, gagal ginjal, penyakit
menular AIDS, bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
Ciri-ciri :




Kerap merasa lelah walaupun hanya beraktifitas ringan.
Menipisnya otot rangka.
Terjadinya degradasi protein.
Berat badan menurun secara yang ekstrim.
9
b. Kelebihan Protein :
Pemicu Penyakit Kekurangan Kalsium
Masuknya protein dengan jumlah berlebih dalam tubuh bisa memicu produksi
asam semakin meningkat dan tinggi sehingga membuat kemampuan tulang dalam
menyerap kalsium akan semakin rendah dan akhirnya berbagai macam penyakit
kekurangan kalsium seperti osteoporosis bisa terjadi pada setiap orang. Tanda-tanda
yang terjadi bila seseorang mengalami kekurangan kalsium adalah adanya rasa sakit
yang terjadi di sekitar pergelangan tangan ataupun nyeri tulang.
Meningkatkan Kolesterol
Penyakit karena protein berlebih bisa memicu tingginya kadar kolesterol
dalam tubuh. Kolesterol merupakan titik awal dari munculnya penyakit yang
berbahaya untuk tubuh karena menyebabkan pembekuan arteri dalam darah sehingga
bisa memunculkan gejala penyakit jantung yang berbahaya.
Selain jantung, kolesterol juga memicu terjadinya berbagai penyakit keras lainnya
seperti gula darah tinggi sehingga menimbulkan diabetes, tekanan darah tinggi yang
bisa memicu penyakit stroke serta asam urat yang berbahaya. Protein hewani
merupakan salah satu pemicu terjadinya kolesterol dalam tubuh.
Kerusakan Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting dengan fungsi
utamanya untuk menyaring semua zat, racun serta limbah yang diproduksi oleh
organ lain di dalam tubuh. Apabila protein yang masuk di dalam tubuh terlalu
banyak, maka kinerja dari ginjal akan semakin berat karena banyak limbah berupa
racun dan juga zat tidak berguna yang harus dikeluarkan serta disaring oleh ginjal.
Kerusakan ginjal ini sering ditemukan pada orang yang mengonsumsi banyak protein
hewani serta makanan olahan seperti mie instan, efek dari pencucian darah dan juga
allopurinol.
Rentan Terkena Resiko Kanker
Penyakit akibat kelebihan protein lainnya adalah rentan terkena berbagai
macam kanker. Sumber protein yang tertinggi diperoleh dari hewani, namun protein
hewani juga memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga lemak tersebut tidak
bisa dicerna dan diserap oleh tubuh secara maksimal sehingga menimbulkan banyak
penumpukan.
Penumpukan lemak secara berlebihan bisa memicu kemunculan dari berbagai radikal
bebas yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan pertumbuhan dari sel kanker
manjadi lebih cepat dan berbahaya. Seringnya mengonsumsi daging asap ataupun
daging beku dalam kemasan juga bisa memicu penumpukan protein di dalam tubuh
yang menyebabkan tumbuhnya sel kanker.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri
dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Fungsi Protein
a. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (Zat pembangun)
b. Protein sebagai pengatur
c. Sebagai bahan bakar/tenaga

Klasifikasi protein
a. Asam amino Esensial (tidak dpt dibentuk oleh tubuh).
b. Asam amino Semi Esensial (beberapa asam amino dapat menghemat
pemakaian as. Amino esensial tetapi tidak sempurna menggantikannya)
c. Asam amino Non-Esensial (dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya
memenuhi bagi pertumbuhannya).

Mekanisme Pencernaan Protein
Mekanisme pencernaan protein dapat digambarkan dalam tabel :
11

Proses Ketika Protein Habis dan Berlebih Dalam Tubuh
 Bagaimana ketika protein habis diserap oleh tubuh ?
Ketika habis diserap, protein akan bekerja sesuai dengan fungsinya dalam tubuh.
 Bagaimana ketika protein berlebih dalam tubuh ?
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera
dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang
mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak
mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein per orang per hari
Tabel AKG Protein :
12

Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Protein
Kekurangan Protein :
Marasmus
Marasmus merupakan bentuk kekurangan gizi buruk, yang paling banyak ditemui
pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyebabnya bisa terjadi karena kekurangan
protein yang sering disertai dengan gejala kekurangan karbohidrat. Penyakit ini tentu
cukup berbahaya jika diderita, sebab dapat menggiring penderitanya pada kematian.
Kwashiorkor
Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang bisa terjadi akibat kekurangan
protein. Berbeda dengan marasmus, penyakit ini paling banyak ditemukan pada
anak-anak usia 1 hingga 3 tahun. Apabila pada marasmus tubuh penderitanya
cenderung kurus, maka pada kwashiorkor penampilan dari penderita terlihat normal.
Cachexia
Penyakit cachexia merupakan penyakit yang menyerang seseorang akibat
kekurangan protein. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini
dapat menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanker, gagal ginjal, penyakit
menular AIDS, bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
c. Kelebihan Protein :
Pemicu Penyakit Kekurangan Kalsium
Masuknya protein dengan jumlah berlebih dalam tubuh bisa memicu produksi
asam semakin meningkat dan tinggi sehingga membuat kemampuan tulang dalam
menyerap kalsium akan semakin rendah dan akhirnya berbagai macam penyakit
kekurangan kalsium seperti osteoporosis bisa terjadi pada setiap orang.
Meningkatkan Kolesterol
Penyakit karena protein berlebih bisa memicu tingginya kadar kolesterol
dalam tubuh. Kolesterol merupakan titik awal dari munculnya penyakit yang
berbahaya untuk tubuh karena menyebabkan pembekuan arteri dalam darah sehingga
bisa memunculkan gejala penyakit jantung yang berbahaya.
Kerusakan Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting dengan fungsi
utamanya untuk menyaring semua zat, racun serta limbah yang diproduksi oleh
organ lain di dalam tubuh. Apabila protein yang masuk di dalam tubuh terlalu
banyak, maka kinerja dari ginjal akan semakin berat karena banyak limbah berupa
racun dan juga zat tidak berguna yang harus dikeluarkan serta disaring oleh ginjal.
Rentan Terkena Resiko Kanker
Penyakit akibat kelebihan protein lainnya adalah rentan terkena berbagai
macam kanker. Sumber protein yang tertinggi diperoleh dari hewani, namun protein
hewani juga memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga lemak tersebut tidak
bisa dicerna dan diserap oleh tubuh secara maksimal sehingga menimbulkan banyak
penumpukan.
13
B. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami
miliki, baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami
berpesan kepada pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami
buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Dan menjadi
wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus
berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://gizi.depkes.go.id/permenkes-tentang-angka-kecukupan-gizi diakses Senin, 10
Oktober 2016 pukul 21.41 WIB.
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat
Moehdi, S. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta : Papasinar Sinanti
Kartasapoetra, Drs.G. 2003. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta
15
LAMPIRAN
A. Bahan Presentasi (Powerpoint)
https://chreistinblog.wordpress.com/2016/10/16/bahan-presentasi-dd-ilmu-gizi-protein/
B. Daftar Pertanyaan
1. Atin Laeli M (201531140)
Pertanyaan : Bagaimana ketika ibu hamil kekurangan protein?
Jawab :
 Ibu hamil lemas tidak berenergi
 Pertumbuhan otak janin terganggu. Karena energi yang didapat dari lemak,
karbohidrat, dan protein merupakan zat yang berperan dalam proses
pembentukan otak.
 Kurang Energi dan Protein (KEP) pada ibu hamil akan berdampak pada BB
bayi yang dilahirkan, juga pada ukuran otak yang kecil dan jumlah sel otak
yang kurang
2. Fathiyyah Maulida (201531223)
Pertanyaan : Apakah kelebihan Protein dapat menyebabkan gatal – gatal?
Jawab :
Pada dasarnya gatal-gatal merupakan sebuat bentuk alergi. Kelebihan protein
dapat menyebabkan gatal-gatal mungkin dikarenakan tubuh memiiki alergi terhadap
salah satu sumber protein entah protein hewani maupun protein nabati.
3. Cahyaning Sekar P (201531221)
Pertanyaan : Makanan pengganti untuk orang alergi protein hewani?
Jawab :
Makanan pengganti untuk orang yang alergi makanan protein
hewani adalah makanan yang mengandung protein dari sumber protein
nabati. Misalnya : Kacang – kacangan, Kembang kol, Buah Apel, Kacang
Almond, dll.
4. Wilfrid Theo (20153143)
Pertanyaan : Mengapa nitrogen ada dalam susunan protein?
Jawab :
Karena Nitrogen merupakan satu unsur yang menjadi cirri khas
dari protein dan membedakan protein dengan sumber energi lainnya
16
Download
Study collections