s.k.a abortus

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana
masa gestasi belum mencapai usia 20 minggu dan beratnya kurang dari 500 gram.
Derek Umur dapat mempengaruhi kejadian abortus karena pada usia kurang dari
20 tahun belum matangnya alat reproduksi untuk hamil sehingga dapat merugikan
kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan janin, sedangkan abortus
yang terjadi pada usia lebih dari 35 tahun disebabkan berkurangnya fungsi alat
reproduksi dan area masalah kesehatan seperti anemia dan penyakit kronis,
Abortus
meningkat sebesar 12% pada wanita usia kurang dari 20 tahun dan
meningkat sebesar 26% pada usia lebih dari 40 tahun.
Menurut Organisai Kesehatan Dunia (WHO) 15-50% kematian ibu
disebabkan oleh abortus. Abortus berdampak perdarahan atau infeksi yang dapat
menyebabkan kematian. Angka kematian ibu karena abortus yang tidak aman
diperkirakan 100.000 wanita setiap tahun, 99% diantaranya terjadi di Negara–
negara berkembang termasuk Indonesia.
ABORTUS
1. Pengertian.
Abortus adalah pengeluaran atau pengangkatan embrio atau janin dari
uterus sebelum embrio atau janin tersebut mampu mempertahankan hidupnya di
luar rahim dimana masa gestasi belum mencapai usia 20 minggu dan beratnya
kurang dari 500 gram. Sekitar 50-70% dari konsepsi mengalami aborsi secara
spontan. Sebagian besar diantaranya tidak dikenali karena terjadi sebelum atau
pada saat menstruasi selanjutnya.
Keguguran spontan
 Defenis : Kehilangan kehamilan yang dikenali secara klinis sebelum usia
gestasi 20 minggu.
 Insidensi: 15-20% dari kehamilan yang didiagnosis secara klinis.
 Faktor resiko: Usia ibu yang sudah terlalu tua, graviditas yang
meningkat, keguguran sebelumnya, kebiasaan merokok.
Diagnosis.
 Riwayat: Perdarahan per vaginam merupakan keluhan yang paling sering
diungkapkan. Nyeri perut juga seringkali menyertai kondisi ini.
 Pemeriksaan fisik: Tanda-tanda vital harus diukur untuk menyingkirkan
ketidakstabilan hemodinamik. Pemeriksaan panggul bermanfaat untuk
memperkirakan usia gestasi. Pemeriksaan spekulum harus dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan dikeluarkanya produk konsepsi.
 Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan kuantitatif gonadotropin korionik
manusia (hCG) serum, hitung darah lengkap, dan penentuan golongan
darah harus dilakukan.
Etiologi.
Keguguran pada trisemester pertama ( Usia gestasi <12 minggu).
Sebagian besar mengalami kelainan kromosom. Penyebab lainnya mencakup
ovum yang mengalami kerusakan, atau kelainan endokrin (diabetes). Banyak
kasus semacam ini bersifat idiopatik.
Keguguran trisemester kedua ( usia gestasi 12-20 minggu)
Kelainan struktural uterus atau serviks merupakan penyebab yang sering
ditemukan.
Klasifikasi dan Pengobatan.
Ancaman keguguran.
 Defenisi: perdarahan uterus sebelum 20 minggu dengan os serviks tertutup
dan gestasi intrauterin hidup yang telah dikonfirmasi.
 Pengobatan: observasi, kecuali kehamilan tidak diinginkan atau tidak
hidup. Istirahat panggul biasanya direkomendasikan. Hampir semua pasien
Rh- negatif yang mengalami keguguran harus menerima profilaksis
immunoglobulin anti-D untuk mencegah sensitasi.
Keguguran inkomplet (atau tidak dapat dihindari).
 Defenisi: Penegeluaran produk konsepsi parsial atau iminen melalui
serviks yang mengalami dilatasi.
 Pengobatan: evakuasi uterin atau tatalaksana konservatif.
Keguguran Komplet.
 Defenisi: Keluarnya semua produk konsepsi secara lengkap sebelum usia
gestasi 20 minggu.
 Pengobatan: evakuasi uterin tidak perlu dilakukan kecuali diagnosis tidak
jelas atau terdapat perdarahan berlebihan.
Aborsi yang tidak disadari.
 Defenisi: kematian janin didalam uterus sebelum usia gestasi 20 minggu
dengan retensi komplet produk konsepsi.
 Pengobatan: observasi atau evakuasi uterin.
Terminasi kehamilan.
Lebih dari 1.5 juta terminasi dilakukan setiap tahun di Amerika Serikat (200.000
di Inggris). Sebanyak 30% dari kehamilan yang tidak berakhir dengan keguguran
spontan atau lahir mati diterminasi secara elektif.
Pilihan pembedahan.
Sebanyak 95% dari aborsi terapeutik dilakukan secara rawat jalan dengan
menggunakan teknik aspirasi vakum.
1. Ekstraksi menstural ( hanya dilakukan di Amerika Serikat) dapat dilakukan
hingga usia gestasi 6-7 minggu tanpa anestesi regional.
2. Dilatasi dan evakuasi (D&E) dapat dilakukan dengan aman sampai dengan
usia gestasi 16 minggu. Dilatasi serviks yang lebih lebar dan forsep khusus
(Sopher) mungkin diperlukan untuk mengevakuasi kehamilan dengan usia yang
lebih tua.
Identifikasi produk konsepsi mutlak dilakukan untuk mengkonfirmasi
bahwa seluruh janin telah dievakuasi.
Terminasi medikamentosa
1. RU468 ( mifepriston) adalah suatu antagonis reseptor progesteron yang
mempengaruhi kadar progesteron dalam uterus dan menyebabkan pelepasan
embrio. Dosis tunggal RU468 yang dilanjutkan dengan misoprostol oral 36-68
jam kemudian, merupakan metode yang sederhana, efektif, aman, dan murah
untuk terminasi kehamilan elektif sampai dengan usia gestasi <7 minggu.
2. Infus intra-amnion merupakan salin hipertonik dan/atau prostaglandin
dianggap sebagai teknik teramanuntuk usia gestasi anatara 16-24 minggu. Pasien
menjalani keperawatan laminaria serviks selama 4-12 jam diikuti pemberian
misoprostol oral dan infus intra-amnion. Setelah kontraksi dimulai, selaput janin
pecah dan oksitosin intravena diberikan sampai persalinan lengkap.
3. Prostaglandin dalam bentuk supositoria vagina dapat digunakan untuk
memulai aborsi sampai usia gestasi 28 minggu. Mual muntah dan diare mungkin
cukup parah.
Daftar pustaka
1.
Sarwono P. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: 2009.
2.
Errol Norwitz, John Schorge. At a Glance Obstetri dan Ginekologi edisi
kedua. Erlangga Medical series. Jakarta: 2007.
3.
Pudiastuti RD. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Dan Patologi.
Nuha Medika. Yogyakarta: 2012.
Download