Uploaded by User53251

23. Nrangwesthi W KSP Review Materi

advertisement
TUGAS INDIVIDU
KERJASAMA SIPIL MILITER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
(M-MB3302)
“Review Materi”
Oleh:
Nrangwesthi Widyaningrum
(120190301023)
Pengampu:
Dr. I Dewa Ketut Kerta Widana, SKM., MKKK
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BENCANA
FAKULTAS KEAMANAN NASIONAL
UNIVERSITAS PERTAHANAN
BOGOR
2020
Kerjasama sipil militer atau Civil-Military Coordination (CMCoord) adalah
komunikasi dan koordinasi antara aktor sipil dan militer dalam keadaan darurat
kemanusiaan yang diperlukan untuk melindungi dan mempromosikan prinsip-prinsip
kemanusiaan, menghindari persaingan, meminimalkan inkonsistensi, dan bila perlu
mengejar tujuan bersama. Komunikasi menjadi hal yang paling penting dalam
kerjasama sipil-militer, karena keduanya mempunyai latar belakang komunikasi yang
berbeda. Aktor militer dapat berupaya menjalin hubungan dengan aktor sipil dan
penduduk sipil untuk mendukung tujuan militer, misalnya meningkatkan penerimaan
dan citra pasukan, mencari informasi intelijen atau memastikan dukungan
masyarakat lokal.
Definisi lain mengenai kerjasama sipil militer adalah suatu sistem interaksi yang
melibatkan pertukaran informasi, negosiasi, dekomposisi, dukungan timbal balik, dan
perencanaan di berbagai tingkatan antara militer, organisasi kemanusiaan, dan sipil
untuk mencapai suatu tujuan. Kerjasama sipil militer dibutuhkan mengingat
kompleksitas operasi kemanusiaan dan untuk menanggulangi keterbatasan sumber
daya. Dengan kata lain, kerjasama sipil militer dapat secara signifikann meningkatkan
efektivitas tanggap darurat/aksi kemanusiaan. Di sisi lain, kerjasama ini berisiko
mengaburkan garis antara sipil dan militer karena keduanya memiliki mandat dan
misi yang berbeda.
Dasar hokum Kerjasama militer di Indonesia, adalah :
1. Jakkum Hanneg (Perpress No. 97 / 2015)
2. Permenhan No. 19 Tahun 2015 tentang Kebijakan Penyelenggaraan Hanneg
2015 – 2019
3. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Hanneg
4. UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI
5. Permenhan No. 09 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Penyelenggaraan Tugas
Bantuan TNI dalam Menanggulangi Bencana Alam, Pengungsian, dan
Bantuan Kemanusiaan
6. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Beda Antara CMCoord dan UN-CIMIC adalah :
-
CMCoord merupakan Komunikasi Antara sipil dan militer untuk misi
kemanusiaan, kemanana
-
Sedangkan UN-CIMIC (United Nation Civil Military Coordonation merupakan
staff militer gabungan PBB, untuk kegiatan perdamaian/kemaanan,
mencegah konflik, koordinasi dengan actor sipil internasional dan local.
Spektrum dari Operasi CMCoord sendiri berupa :
Coordination
• Komunikasi
• Negosiasi
• Dekomposisi
• Dukungan Timbal
Balik
• Perencanaan di
berbagai level
Co-existence
• Hidup berdampingan
tidak ada tujuan yg
bersama
Cooperation
• Tujuan sama
bekerjasama
Gambar 1. Spektrum Operasi CMCoord
Aktor-aktor dalam Kerjasama Sipil-Militer tergambar dibwah ini :
Gambar 2. aktor dalam Kerjasama Sipil-Militer
Dalam konteks bencana kerjasama sipil militer diperlukan untuk melindungi
prinsip
kemanusiaan,
menghindari
persaingan/salah
paham,
meminimalkan
inkonsistensi, dan memiliki tujuan bersama.
Kerjasama Sipil-Militer dalam Penanggulangan Bencana, diperlukan 3 elemen
utama dalam koordinasi yaitu : saling berbagi informasi / komunikasi, pembagian tugas
yang jelas, dan perencanaan. Selain itu juga memiliki lima tugas utama diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bangun & pertahankan komunikasi antar aktor sipil dengan militer
2. Membentuk mekanisme pertukaran informasi & aksi kemanusiaan dg kekuatan
militer
3. Membantu negosiasi di bidang-bidang penting dan interaksi militer
4. Pengembangan panduan interaksi komunits kemanusiaan dg militer
5. Memonitor efektifitas militer & memastikan dampak positif pada komunitas
kemanusiaan.
Kerjasama
Sipil
Militer
dikerahkan
pada
saat
Operasi
militer
sedang
berlangsung/akan terjadi yg mempengaruhi ops tanggap darurat, dalam Perencanaan
kontijensi, Diperlukan aset militer dan pertahanan sipil untuk mendukung tanggap
darurat, Aktivitas tanggap darurat yg melibatkan kekuatan militer, dan Aktor kemanusiaan
tidak punya kapasitas CMCoord yang diperlukan.
Asset yang dimiliki dalam Kerjasama sipil militer meliputi SDM, peralatan logistic dan
jasa petugas tanggap darurat. Dimana asset ini memiliki kriteria yang meliputi
Memberikan keuntungan (kemampuan & tepat waktu), spesifik, melengkapi kemampuan
sipil, digunakan dalam waktu terbatas, dan tanpa biaya kepada negara terdampak.
Prinsip-prinsip CMCoord diantaranya adalah Kemanusiaan (humanity) Netralitas
(neutrality), dan Ketidakberpihakan (imparsiality). Lebih dalam lagi prinsip-prinsip dari
CMCoord adalah sebagai berikut :
•
Akses
rentan
bantuan
ke
masyarakat
•
Netral tidak berpihak terhadap politik
tertentu
•
Non diskriminsi
•
Independen
•
Keamanan petugas kemanusiaan
•
Tidak membahayakan
•
Menghargai hukum internasional
•
Menghargai budaya setempat
•
Persetujuan
pihak-pihak
yang
kekuatan
militer
berkonflik
•
Penggunaan
sebagai pilihan terakhir
•
Menghindari
ketergantungan
terhadap militer
Kemudian, pentingnya Hubungan Sipil-Militer dalam PB :
1. Militer memiliki sumberdaya yang andal untuk PB yang tepat dan cepat
2. Sipil sebagai pembuat kebijakan
3. Militer sebagai bagian masyarakat merupakan alat negara, sehingga tergantung
pada keputusan pemimpin politik
4. Militer ingin hubungan setara (equal relationship)
Download