Pembentukan Sistem Syaraf

advertisement
Pembentukan Sistem
Syaraf
Laboratorium Embriologi FKH IPB
Indikator pencapaian

 Perkembangan otak
(telencephalon, diencephalon,
mesencephalon, metencephalon, dan
myelencephalon) dan medula spinalis

 Perkembangan (secara
morfogenesis) sel syaraf:

epidermal zone, mantle zone dan marginal
zone. Perbedaan terutama pada marginal
zone pada medula spinalis, cerebrum dan
cerebellum.

 Perkembangan (secara
diferensiasi) sel-sel krista
syaraf pada susunan syaraf
perifer: sel krista syaraf, mikroglia,
ganglia cranial (bipolar), ganglia simpatik
dan parasimpatik (multipolar), sel pigmen
dan sel kromatin adrenal.
 Perbedaan dan persamaan
jenis sel glia pada susunan
syaraf pusat (astrosit, oligodendrosit,
sel Schwan) dan perifer (mikroglia, sel
Schwan)

 Malformasi
kogenital
pada sistem syaraf: otak
(misal: atrophi cerebellum, hidrocephalus),
perifer (kerusakan sel Schwan), medula
spinalis (misal: jenis-jenis spina bifida), dll
Perkembangan sistem syaraf


Berasal dari lapis
ektoderm.
Lapis Ektodermal
berdiferensiasi:
 Ektoderm Luar
(Epidermis)

Krista Syaraf
(Neural crest cells)

Buluh Syaraf
(Neural tube)
Ektoderm Luar
(Epidermis)
• Epidermis
• Rambut
• Kuku
• Kelenjar sebaceous
• Epitelium mulut
• Lensa mata, kornea
 Kelenjar hipofise
anterior
 Enamel gigi
 Epitelium pipi
Krista Syaraf (Neural Crest Cells)
• Susunan Syaraf Tepi (SST)
• Medula Kelenjar Adrenal
• Sel Melanosit
• Tulang rawan wajah
• Dentin gigi
• Lensa mata, kornea
 Sel Schwann
 Sel Neuroglia
 Susunan syaraf
simpatis
Susunan syaraf
parasimpatis
Buluh Syaraf (Neural tube)
• Otak
• Kelenjar hipofise posterior
• Medula Spinalis
• Syaraf motorik
• Retina mata
Perkembangan sistem syaraf
diawali dengan proses Neurulasi
Induksi notokorda pada ektoderm :
Penebalan
alur
lempeng
BULUH.
lipatan
Neurulasi Primer
1. Differensiasi
lempeng syaraf
2. Pembentukan
Lipatan syaraf
3. Pembentukan Alur
syaraf
4. Penutupan
Lipatan/Alur syaraf
-> membentuk
Buluh syaraf
Neurulasi Sekunder :
1.
Terjadi pada daerah di
atas neuropor posterior
2.
Pada daerah lumbar
dan ekor
3.
Dimulai dengan
pembentukan sumsum
4.
Kavitasi dari sumsum
membentuk rongga
buluh syaraf
Perkembangan otak
(telencephalon,
diencephalon, mesencephalon, metencephalon, dan
myelencephalon) dan medula spinalis
Commisures: connections between right and left cerebral hemis
SEL SARAF
Perkembangan (morfogenesis) sel syaraf:
ependimal zone, mantle zone dan marginal zone. Perbedaan
terutama pada marginal zone pada medula spinalis, cerebrum dan
cerebellum.
Neuroepitelium
Diferensiasi sel buluh syaraf
Neuroepitelium
Berfungsi
sebagai
Sel stem
Neuroepitelium
Diferensiasi Buluh Syaraf
Perkembangan sel saraf
Medula spinalis
(Dalam)
*
Buluh syaraf
Cerebelum
Cerebrum
SUSUNAN
SYARAF TEPI
*
KRISTA SYARAF
BULUH SYARAF
SUSUNAN
SYARAF PUSAT
Crelin, 1974
*
*
Perkembangan (diferensiasi) sel-sel krista
syaraf pada susunan syaraf perifer: sel krista
syaraf, mikroglia, ganglia cranial (bipolar), ganglia simpatik dan
parasimpatik (multipolar), sel pigmen dan sel kromatin adrenal.
Perbedaan dan persamaan jenis sel glia pada
susunan syaraf pusat dan Perifer (Tepi)

Sistem syaraf dibagi menjadi
dua, sistem syaraf pusat dan
syaraf tepi. Perbedaan
utama pada kedua sistem ini
adalah sel glia.

Sel glia adalah sel
penunjang yang terdiri
berbagai macam sel yang
secara keseluruhan
menyokong, melindungi dan
berperan sebagai sumber
nutrisi bagi sel saraf.
Di dalam SSP, ada tiga
Neuroglia penting yang
berhasil diidentifikasi
yaitu:
1.
Oligodendrosit
2.
Astrosit
3.
Mikroglia

Sementara itu, dalam
SST ditemukan satu
jenis Neuroglia, yaitu sel
Schwann



Oligodendrosit :
menghasilkan meylin di
SSP
Sel Schwan :
menghasilkan meylin di
SST.
Oligodendrosit bisa
bermigrasi ke SST bila
sel Schwan tidak ada,
jadi meylin tetap
terbentuk.
Malformasi kogenital pada sistem
syaraf
atrophi cerebellum
Kerusakan sel Schwann
menyebabkan ektropion
Pengertian dari penyakit ini adalah
kelainan posisi kelopak mata di mana
tepi kelopak mata mengarah ke luar
sehingga bagian dalam kelopak
(konjungtiva tarsal) berhubungan
langsung dengan dunia luar.
hidrocephalus)
Anensefali dan Spina Bifida
Tidak menutup neuropore anterior atau posterior
Anencephaly
Craniorachischisis

Neurofibromatosis
Spina bifida
Perkembangan Susunan Syaraf Tepi

Asal Buluh Syaraf:



Neuron sy. motoris dari Susunan Syaraf Somatis
Neuron Preganglion dari Neuron Susunan Syaraf
Otonom.
Asal Krista Syaraf:


Syaraf Sensoris dan ganglianya
Neuron Postganglion dari Neuron Susunan Syaraf
Otonom.
Gelembung Otak dan Syaraf Cranialis I-XII
Sel Krista Syaraf


Induksi oleh notochord
Fungsi Utama:

Cranial neural crest:
 Melanocytes
 Bones and connective tissue of face
 Tooth primordia
 Thymus, parathyroid, thyroid glands
 Sensory cranial neurons
 Parasympathetic ganglia and nerves
Sel Krista Syaraf

Fungsi Utama:


Trunk neural crest:
 Melanocytes
 Sensory neurons
 Sympathetic ganglia and nerves
 Medulla of adrenal glands
Cardiac neural crest
 Melanocytes
 Neurons
 Connective tissue/smooth muscle of heart vessels
• Diferensiasi:
– How do they “know”
what to become?
– Awal diferensiasi
menunjukkan bahwa :
• Cranial NC
membentuk tl.
rawan kepala
• Cardiac NC terlibat
pd. Pembentukan
struktur jantung
– Pluripotensi vs. Hipotesa
Seleksi (lihat slide
berikutnya)
Sel Krista Syaraf

Diferensiasi:




Migrasi di sepanjang tubuh:
Ventral pathway: berpindah dari bagian anterior
somit ke ventral embrio
 Sel menjadi: sensory neurons, sympathetic ganglia,
medulla dari kelenjar adrenal
Dorsolateral pathway: sel berpindah di antara
epidermis dan somit
 Sel menjadi : melanocytes
Organisasi SST terbentuk karena jalur migrasi
sel-sel krista syaraf.
Perkembangan Susunan Syaraf Tepi
Download