Analisis Laporan Keuangan

advertisement
KEWIRAUSAHAAN - 2
MODUL PERKULIAHAN - 10
LAPORAN
KEUANGAN DAN
ANALISIS
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
10
Kode MK
Disusun Oleh
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Seiring dengan krisis multi dimensi yang melanda Indonesia, banyak masalah dan
penderitaan yang dialami bangsa ini. Yang termasuk menonjol adalah dalam aspek ekonomi, yakni
terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan yang
dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Penyebab dari krisis ini,
bukanlah karena fundamental ekonomi yang lemah saja, tetapi karena utang swasta luar negeri yang
telah mencapai jumlah yang cukup besar. Krisis yang berkepanjangan ini adalah krisis merosotnya
nilai tukar rupiah yang sangat tajam, akibat adanya spekulasi dan jatuh temponya utang swasta luar
negeri dalam jumlah yang besar dan secara bersamaan sehingga permintaan akan dolar meningkat,
ditambah lagi dengan banyak terjadinya bencana alam yang mengakibatkan nilai tukar rupiah yang
semakin lemah.
Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai
posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat
berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat, data keuangan harus dikonversi
menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan
cara melakukan analisis dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Terdapat empat hal yang mendorong
analisis laporan keuangan dengan model rasio keuangan yaitu :
1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu
2. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan
3. Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan
4. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variabel
tertentu (seperti kebangkrutan atau financial distress).
Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari sebuah perusahaan
adalah untuk meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi kelangsungan
hidup perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya potensi kebangkrutan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan kombinasi dari data keuangan suatu perusahaan yang
menggambarkan kemajuan perusahaan dan dibuat secara periodik. Ada beberapa pengertian
laporan keuangan diantaranya sebagai berikut:
2016
2
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Menurut Munawir (2002), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan dana atau aktivitas perusahaan
tersebut.
b. Sedangkan menurut Harnanto (1998), laporan keuangan adalah keadaan keuntungan dan hasil
usaha perusahaan serta memberikan rangkuman historis dari sumber ekonomi, kewajiban
perusahaan dan kegiatan yang mengakibatkan perubahan terhadap sumber ekonomi yang
dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang.
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya.
Laporan keuangan beserta pengungkapannya dibuat perusahaan dengan tujuan
memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan–keputusan investasi dan
pendanaan
Tujuan ini terangkum dengan disajikannya laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas dan
pengungkapan laporan keuangan. Selain itu, tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas, perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusn ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliput: 1) aktiva, 2) kewajiban, 3) ekuitas, 4)
pendapatan, beban termasuk keuntungan dan kerugian, 5) arus kas.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut ini:
a. Neraca
Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukkan keadaan keuangan pada tanggal
tertentu biasanya pada saat tutup buku.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuan pokok laporan laba rugi
adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi
perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang
diperlukan bagi penyajian secara wajar.
2016
3
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan
ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan,yang menunjukan:
Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan
pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah
keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
adaptsi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan
(future cash flow) dari berbagai perusahaan.
e. Catatan atas lapoaran keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca,
laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat catatan atas
laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
-
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan
diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting
-
Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan
di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas
-
Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secar wajar
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Leopold A. Bernstein, analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang
penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan
2016
4
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Dwi
Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002).
Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada
laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubunganhubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Tujuan analisis laporan keuangan sendiri menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002)
antara lain :
-
sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger
-
sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang
-
sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya
-
sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
Menurut Dwi Prastowo, teknik analisis laporan keuangan dikategorikan menjadi dua metode,
yaitu :
1) Metode analisis horizontal, adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan oleh beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Metode ini terdiri dari 4 analisis, antara lain :
a. Analisis komparatif (comparative financial statement analysis)
Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi atau
laporan
arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya.
b. Analisis trend
Adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan
keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun. Sebuah alat
yang berguna untuk perbandingan tren jangka panjang adalah tren angka indeks. Analisis ini
memerlukan tahun dasar yang menjadi rujukan untuk semua pos yang biasanya diberi angka
indeks 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaik
adalah tahun dimana kondisi bisnis normal.
c. Analisis arus kas (cash flow analysis)
Adalah suatu analisa untuk sebab – sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk
mengetahui sumber – sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. Analisis
ini terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dana penggunaan dana.
Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh
pendanaannya dan menggunakan sumber dananya. Walaupun analisis sederhana laporan
2016
5
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
arus kas memberikan banyak informasi tentang sumber dan penggunaan dana, penting
untuk menganalisis arus kas secara lebih rinci.
d. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis)
Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab – sebab perubahan laba kotor suatu
perusahaan dari periode ke periode yng lain atau perubahan laba kotor suatu periode
dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
2) Metode analisis vertikal, adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada periode tertentu. Metode ini terdiri dari 3 analisis, antara lain :
a. Analisis common – size
Adalah suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing
aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi perongkosannya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. Analisis
common size menekankan pada 2 faktor, yaitu : pertama sumber pendanaan, termasuk
distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan ekuitas dan yang
kedua, komposisi aktiva, termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar aktiva tidak
lancar.
b. Analisis impas (break-even)
Adalah analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu
perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum
memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai
tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
c. Analisis ratio.
Analisis ratio adalah suatu cara untuk menganalisis laporan keuangan yang mengungkapkan
hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara
satu pos dengan pos lainnya.
Analisis Ratio Keuangan
Analisis rasio (ratio analysis) merupakan suatu alat analisis keuangan yang sangat populer
dan banyak digunakan. Namun perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya,
kepentingan sering dilebih-lebihkan.
Analisis ratio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk
menilai kinerja dan status suatu perusahaan.
2016
6
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Input dasar untuk analisa rasio keuangan adalah laporan rugi laba dan neraca pada suatu
periode tertentu yang akan dievaluasi. Kita harus ingat bahwa rasio merupakan alat untuk
menyatakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari, dalam hal ini adalah kondisi financial
perusahaan. Rasio merupakan titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat
mengidentifikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisis rasio dapat
mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan
tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk
rasio (Wild, Subramanyan, Hasley, 2004).
Analisa ratio digunakan untuk membandingkan berbagai perkiraan dalam kategori berbeda,
yaitu perkiraan antara perkiraan satu dengan yang lainnya, baik perkiraan antar R/L, maupun R/L
dengan neraca.
Analisa rasio tidak hanya menggunakan rumus terhadap data keuangan, tetapi juga
mengintrepretasikan nilai rasio tersebut dengan menggunakan beberapa analisa, yaitu:
a. Analisa antar perusahaan
Rasio perbandingan antar perusahaan yang berbeda pada waktu yang sama yaitu
membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan pembanding dimana nilai ratio perusahaan
dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan pembanding dengan tujuan untuk perbaikan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi penyimpangan terhadap standar industri.
b. Analisa berkala dari waktu ke waktu atau analisa deret berkala
Hal ini dilakuakan berdasarkan pada teori bahwa perusahaan harus dievaluasi keadaan masa
lalunya untuk mengetahui arah perkembangannya serta tindakan apa yang sesuai yang harus
dilakukan perusahaan untuk jangka menengah dan panjang.
c. Analisa gabungan
Pendekatan yang lebih informatif terhadap analisa rasio adalah gabungan dari analisa antar
perusahaan dan analisa deret berkala. Dalam analisa gabungan terdapat kaitan antara analisa retio
perusahaan dengan trend dari industri. Pada umumnya semakin rendah ratio mencerminkan ratarata penagihan perusahaan semakin baik.
2016
7
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisa ratio, diantaranya:
1.
sebuah ratio tunggal secara umum tidaklah dapat memberikan informasi yang memadai untuk
mengetahui seluruh kinerja perusahaan.
2.
laporan keuangan yang dibandingkan harus dalam periode yang sama. Jika tidak maka
penyimpangan yang disebabkan oleh dampak musiman dapat menghasilkan kesimpulan yang
salah karena pembuatan keputusan yang salah.
3.
sebaiknya menggunakan dasar laporan keuangan yang telah diaudit karena data keuangan
perusahaan dapat mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
4.
data yang diperbandingkan disususn dengan cara yang sama dengan menggunakan perlakuan
akuntansi yang berbeda khususnya untuk penyusutan dan persediaan dapat menyebabkan
distorsi dalam hasil analisa ratio.
Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi
pembilang dapat berkorelasi dengan faktor yang mempengaruhi penyebut. Sebagai contoh,
perusahaan dapat memperbaiki rasio beban operasi terhadap penjualan dengan mengurangi biaya
yang menstimulasi penjualan. Pengurangan jenis biaya seperti ini, kemungkinan berakibat pada
penurunan penjualan atau pangsa pasar jangka panjang. Dengan demikian, profitabilitas yang
tampaknya membaik dalam jangka pendek, dapat merusak prospek perusahaan di masa depan. Kita
harus menginterpretasikan perubahan tersebut dengan tepat. Banyak rasio memiliki variabel
penting yang sama dengan rasio lainnya. Dengan demikian, tidaklah perlu untuk menghitung semua
rasio yang mungkin untuk menganalisis sebuah situasi. Rasio, seperti sebagian besar teknik analisis
keuangan, tidak relevan dalam isolasi. Rasio bermanfaat bila diinterpretasikan dalam perbandingan
dengan 1) rasio tahun sebelumnya, 2) standar yang ditentukan sebelumnya, 3) rasio pesaing. Pada
akhirnya, variabilitas rasio sepanjang waktu sama pentingnya dengan trennya.
Dengan menggunakan hasil analisis rasio, dapat mengetahui kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan (strngth dan weakness) perusahaan pada masa lalu sebagai dasar penetapan
strategi pada masa datang. Artinya, tujuan analisis adalah untuk mengetahui posisi keuangan pada
masa lalu dan sekarang yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang
kebijakan masa datang.
Jenis-Jenis Analisa Ratio
Pada umumnya analisis terhadap rasio merupakan langkah awal dalam analisis keuangan
guna menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Ukuran yang digunakan adalah rasio
2016
8
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Beberapa rasio keuangan dapat
dikelompokkan menjadi 5 macam, yaitu diantaranya:
1. Rasio Likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial
jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan pada besar kecilnya aktiva lancar.
a. Current Ratio (ratio lancar), merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang
lancar. Dimana kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan
aktiva lancar.
b. Cash ratio (ratio of immediate solvency), merupakan kemampuan untuk membayar utang
yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang
dapat segera diuangkan.
c. Quick Ratio (ratio cepat), dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar,
kemudian membagi sisanya dengan hutang lancar Dimana kemampuan untuk membayar
utang yang segera harus dipenuhi dengan
aktiva lancar yang lebih likuid (quick
assets).
2. Rasio aktivitas, mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber – sumber daya
sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan menjadi penjualan atau kas. Rasio ini
menyangkut perbandingan antara penjualan dengan aktiva pendukung terjadinya penjualan
artinya rasio ini menganggap bahwa suatu perbandingan yang “layak” harus ada antara
penjualan dan berbagai aktiva misalnya : persediaan, piutang, aktiva tetap, dan lain-lain. Rasio
produksi meliputi :
a. Account receivable ratio, mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan
piutang selama satu tahun yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit
dengan rata-rata piutang.
b. Inventaory ratio, menhitung kemampuan persediaan berputar selama satu tahun yang
diukur dengan menggunakan inventory turnover dan waktu rata-rata persediaan tertahan di
gudang. Semakin kecil angka, maka semakin baik karena resiko yang semakin kecil.
c. Total asset turnover, kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk
menghasilkan penjualan.
3. Rasio Leverage, menunjukkan penjaminan utang, baik dengan menggunakan total aktiva
maupun modal sendiri.
a. Total debt, mengukur presentase penggunaan dana dari kreditur yang dihitung dengan cara
membagi total hutang dengan total aktiva. Dimana beberapa bagian dari keseluruhan
2016
9
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau berapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang.
b. Debt to equity ratio, merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk keseluruhan utang. Secara sistematis dapat ditulis sebagai perbandingan
antara total utang dengan modal.
c. Long term debt to equity ratio, merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
Long term debt to equity ratio = Utang jangka panjang
Modal sendiri
d. Tangible assets debt coverage, merupakan besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan
untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
Tangible assets debt coverage = Jumlah aktiva – Intangibles – utang lancar
Hutang jangka panjang
e. Time interest earned, dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
dengan beban bunga. Rasio ini mengukur seberapa jauh laba bisa berkurang tanpa
menyulitkan perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar bunga tahunan. Dimana
besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka
panjang.
4. Rasio profitabilitas, digunakan untuk mengukur seberapa efekif pengelolaan perusahaan
sehingga menghasilkan keuntungan sebagai berikut:
a. Gross profit margin, menunjukkan kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba kotor.
b. Net profit margin, kemampuan setiap rupiah penjualan untuk menghasilkan laba bersih
(Earning After Tax, EAT)
c. Return on total assets, menunjukkan kemampuan total aktiva menghasilkan laba sebelum
dipotong bunga dan pajak (EBIT)
d. Rate of return on investment, kemampuan aktiva rata-rata dalam menghasilkan laba setelah
pajak.
e. Return on equity, Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi
pemegang
2016
10
saham preferen dan saham biasa.
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Rasio pasar, diterapkan untuk perusahaan yang telah go public dan mengukur kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai terutama pada pemegang saham dan calon investor. Rasio
pasar mencerminkan penilaian pemgang saham dari segala aspek atas kinerja masa lalu
perusahaan dan harapan kinerja di masa yang akan datang.
a. Earning per share, menunjukkan jumlah pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang
saham biasa dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
b. Price earning ratio, rasio antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham. Jika rasio
ini lebih rendah dari pada rasio industri sejenis, bisa merupakan indikasi bahwa investasi
pada saham perusahaan ini lebih beresiko daripada rata -rata industri. Rasio harga pasar
pada umumnya digunakan untuk melihat saham perusahaan dan mengukur julah uang
dimana investor bersedia membayar untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Besarnya
rasio harga pasar menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan di
masa depan.
c. Market to book value, perbandingan antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham, juga
merupakan indikasi bahwa para investor menghargai perusahaan. Ratio harga pasar per nilai
buku menunjukkan bagaimana penilaian investor terhadap kinerja perusahaan. Ratio ini
menghubungkan nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai buku atau nilai akutansi.
Untuk menghitungnya pertama harus dihitung nilai buku per lembar saham biasa.
Niali buku per lembar saham biasa =
Ekuitas saham biasa
Jumlah lembar saham biasa yang beredar
2016
11
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
-
Kewirausahaan, “Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda”. Universitas Mercu
Buana, Jakarta
-
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif jilid 1.
Bayumedia Publishing. Malang.
-
Munawir. 2000. Analisis Laporan Keuangan.Liberty.Jogjakarta,.
-
Ridwan, S. Sundjaja, Prof. Dr. Drs. MSBA, dkk. 2003. Manajemen Keuangan. Literata Lintas
Media. Jakarta.
-
Sabari, Agus. 1995. Manajemen Keuangan. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Yogyakarta.
-
Wild Jhon J., Subramanyam KR., Hasley Robert F.(Yasivi S. Bachtiar, S. Nurwahyu Harahap).
2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.
2016
12
Kewirausahaan 2
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download