BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Adapun

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Adapun penelitian terdahulu yang dimaksud disini adalah kajian terhadap
hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Ada beberapa research
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Penelitian ketiga Gloris Siombo (2011) dengan judul “Pengaruh Bauran
Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Kamar pada Hotel Grand Palace
Makassar”. Dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel Promosi (Periklanan,
Penjualan Individu dan Promosi Penjualan) memiliki nilai yang signifikan dan
mempengaruhi terhadap variabel Penjualan. Pada penelitian ini variabel
independen yang digunakan dirangkum menjadi satu yaitu variabel biaya promosi.
Metode kuantitatif juga digunakan dalam penelitian ini, namun analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Adapun persamaan yang
diperoleh adalah Y = -5.569.500.199 + 106.217X. Dimana nilai penjualan (Y)
akan berkurang sebesar 5.569.500.199 jika biaya promosi (X)=0. Namun jika X
bertambah 1 maka nilai penjualan bertambah 106.217.
Penelitian oleh Leo (2012) yang berjudul “Pengaruh Biaya Promosi
Terhadap Volume Penjualan Kamar di Inna Grand Bali Beach Hotel Resort &
Spa Sanur Bali”. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa seberapa besar
pengaruh dari biaya promosi berupa, biaya personal selling, sales promotion,
serta public relation terhadap volume penjualan kamar dari tahun2006 sampai
2011. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh
adalah Y= -15,589 + 1.474 X1 + 1,032 X2 + 0,477 X3. Hal ini berarti jika nilai
ketiga independen adalah 0 maka nilai penjualan (Y) akan mengalami penurunan
sebesar 15.589. Jika nilai variabel independen lain tetap dan nilai X1 mengalami
kenaikan satu, maka nilai penjualan bertambah 1.474. Jika X2 bertambah satu dan
nilai X yang lain tetap, maka penjualan akan bertambah sebesar 1.032. Begitu
juga dengan X3 yang bertambah 1 dan independen lain tetap maka nilai penjualan
sebesar 0,477.
Penelitian kedua yang diambil sebagai bahan tinjauan adalah Attahiyyay
(2012) yang berjudul : “ Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume
Penjualan Kamar di Hotel Santika Kuta Bali”. Dari hasil penelitian ini
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh , baik secara parsial maupun simultan dari
biaya periklanan dan promosi penjualan terhadap volume penjualan kamar di
Hotel Santika Bali. Metode kuantitaif digunakan dalam penelitian ini dengan
analisis regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh Y= 1.105 x 10-9 – 4.955 X1 –
2,124 X2. Dimana nilai penjualan berkurang sebesar 1.105x10-9 jika nilai variabel
independen yang lain tetap. Jika X1 bertambah 1 maka nilai penjualan akan
semakin berkurang sebesar 4.955 dengan ketentuan X2=0. Begitu pula jika X1=0
maka nilai penjualan akan mengalami pengurangan sebesar 2.124.
Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian di atas adalah samasama membahas mengenai biaya yang digunakan dalam promosi yang dapat
memaksimalkan dalam menambah volume penjualan kamar. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kunatitatif, dengan regresi linier
berganda. Penelitian ini menggunakan lima variabel independen (komisi
booking.com, compass edge, agoda.com, asia room, wotif.com) dan variabel
dependen (Y) satu yaitu revenue kamar. Adapun perbedaan penelitian ini dari
penelitian yang sebelumnya adalah pada lokasi penelitian, di mana penelitian ini
mengambil lokasi di AlamKulKul Boutique Resort, dan membahas tingkat komisi
yang diberikan kepada Online Travel Agent terhadap tingkat revenue kamar hotel.
Persamaan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan regresi linear
sederhana dengan Y= a + bX1 + cX2 + dX3 + eX4 + fX5.
2.2 Tinjauan Konsep
2.2.1
Tinjauan tentang Hotel
2.2.1.1 Pengertian Hotel
Damardjati (2001) menyatakan hotel adalah perusahan yang menyediakan
jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan) serta menyediakan hidangan dan
fasilitas lainya dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat keamanan dan
bertujuan komersial. Richard (2006) Hotel adalah akomodasi yang berarti suatu
kamar (room) tempat dimana pengunjung mendapatkan suatu tempat untuk tidur
atau menginap.
Sulastiyono (2002) secara garis besar kriteria yang digunakan untuk
penggolongan hotel tersebut didasarkan pada unsur-unsur persyaratan sebagai
berikut :
1. Fisik
1) Besar / kecilnya hotel
(1) Hotel kecil, hotel dengan kurang dari 25 kamar.
(2) Hotel sedang, hotel dengan lebih dari 25 kamar dan kurang dari
100 kamar.
(3) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100
kamar dan kurang dari 300 kamar.
(4) Hotel besar, hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.
2) Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan.
3) Fasilitas yang tersedia untuk tamu seperti ruang penerimaan tamu.
4) Perlengkapan yang tersedia, baik untuk karyawan, tamu maupun bagi
pengelola hotel. Peralatan yang dimiliki oleh setiap departemen, baik
yang digunakan untuk keperluan pelayanan tamu, ataupun untuk
keperluan pelaksanaan kerja karyawan.
5) Kualitas bangunan, yang dimaksud adalah kualitas bahan – bahan
bangunan yang digunakan, seperti kualitas lantai, dinding, termasuk
juga tingkat kekedapan terhadap api, kekedapan terhadap suara yang
datang dari luar ataupun dari dalam hotel.
6) Tata letak ruang dan ukuran ruangan.
2. Operasional / Manajemen.
(1) Struktur organisasi dengan uraian tugas dan manual kerja secara
tertulis bagi masing-masing jabatan yang tercantum dalam organisasi.
(2) Tenaga kerja spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan disesuaikan
dengan persyaratan peraturan penggolongan hotel.
(3) Pelayanan
1) Keramahtamahan, sopan dan mengenakan seragam hotel.
2) Pelayanan diberikan dengan mengacu pada kebutuhan dan
keinginan-keinginan tamu.
2.2.1.2 Klasifikasi hotel
Sulastiyono (2002), mendefinisikan klasifikasi hotel sebagai berikut:
1. Berdasarkan Lokasi Hotel, terdiri dari :
1)
City Hotel
2)
Urban Hotel
3)
Suburban Hotel
4)
Resort Hotel
5)
Airport Hotel
6)
Highway Hotel
2. Berdasarkan jenis tamu yang menginap, terdiri dari :
1)
Business Hotel
2)
Tourist Hotel
3)
Transit Hotel
4)
Family Hotel
3. Berdasarkan tarif hotel, terdiri dari :
1).
Economy Class
2).
First Class
3).
Deluxe Class
Menurut Soenama (2006) tipe hotel berdasarkan kelas yaitu :
a. Hotel Bintang 5
b. Hotel Bintang 4
c. Hotel Bintang 3
d. Hotel Bintang 2
e. Hotel Bintang 1
f. Hotel Melati 1
g. Hotel Melati 2
h. Hotel Melati 3
2.2.1.3 Jenis-jenis kamar hotel
Ada bermacam-macam penamaan tentang jeni-jenis hotel. Perbedaan
ini dikarenakan atas dasar tingkat kemewahan dan kenyamanan. Menurut
Sugiarto, (1997) jenis-jenis kamar yang biasa ada dalam hotel adalah Standard
atau Moderete Room, Deluxe Room / Superior Room / Executive Floor, Suite
Room & Ordinary Suite, Deluxe Suite atau Executive Suite, Diplomatic Suite
and Grand Tower Room / Royal Suite / Presidential Suite.
Standard atau Moderete Room adalah kamar yang harganya paling
murah disuatu hotel, karena fasilitas yang diberikan merupakan fasilitas
standard yang berlaku di hotel tersebut. Deluxe Room / Superior Room /
Executive Floor adalah kamar yang lebih baik dari standard room. Fasilitas
dan amenitas yang diberikan terhadap kamarpun lebih baik daripada Standard
Room. Bila hotel sudah lama berdiri dan melakukan renovasi, maka kamar
standar bisa direnovasi menjadi Deluxe Room.
Suite Room atau Ordinary Suite adalah kamar suite dengan fasilitas
standar yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi dan ruang tamu yang
terpisah dengan kamar tidur. Deluxe Suite atau Executive Suite adalah kamar
yang kondisinya setingkat lebih baik dari suite room dan dilengkapi dengan
working table.
Diplomatic Suite adalah kamar-kamar istimewa yang biasanya hanya ada
satu didalam sebuah hotel. Ukuranya dua kali lebih besar daripada Executive
Suite dan peruntukan pangsa pasarnya setingkat menteri atau duta besar. Grand
Tower Room / Loyal Suite / Presidential Suite adalah kamar yang paling
istimewa. Kamar ini merupakan kebanggaan bagi hotel yang bersangKutan,
biasanya digunakan sebagai alat promosi yang memberikan ciri khas kepada
hotel tersebut. Kamar ini berada pada lantai atas, selain itu juga biasanya
menyediakan fasilitas helly pad untuk pendaratan helikopter didepan kamar
tersebut. Kamar seperti ini juga biasanya hanya ada satu di suatu hotel.
Adapun fasilitas standard yang terdapat pada masing-masing jenis kamar
adalah sebagai berikut :
1) Kamar mandi (bathroom)
2) Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis) ruang tidur
3) Lemari pakaian (Cupboard)
4) Telepon
5) Radio dan televisi
6) Meja rias / alat tulis (dressing table)
7) Rak untuk menyimpan koper (Luggage rack)
8) Asbak, korek api, handuk
Jenis-jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia adalah berbeda dari satu
hotel dengan hotel yang lain. AlamKulKul Boutique Resort sendiri merupakan
hotel bintang empat, dengan klasifikasi resort hotel, dan jenis tamu yang
menginap adalah family hotel.
Adapun kamar yang disediakan adalah
superior room untuk Alam Room, deluxe room untuk Lanai Room, villa
superior untuk Alam Villa, dan deluxe villa untuk Java Villa.
2.2.2 Tinjauan tentang Reservasi
Pemesanan dalam bahasa Inggris adalah Reservation yang berasal dari
kata to reserve yaitu menyediakan atau mempersiapkan tempat sebelumnya.
Sedangkan Reservation yaitu pemesanan suatu tempat fasilitas. Jadi secara umum
Reservation yaitu pemesanan fasilitas yang diantaranya akomodasi, meal, seat
pada pertunjukan, pesawat terbang, kereta api, bus, hiburan, night club,
discoutegue dan sebagainya ( Suartana, 1987). Kata Reservation atau pemesanan
dalam dunia pariwisata disebut juga booking. Kadangkala wisatawan tidak dapat
membedakan arti dari kedua kata tersebut. Oleh karena itu perlu ditegaskan bahwa
kedua kata tersebut tidak memiliki perbedaaan arti (Yoeti,1997). Dalam dunia
kepariwisataan Reservation merupakan suatu lembaga atau cara yang sangat
penting dan merupakan salah satu pemegang kendali bagi kelangsungan aktivitas
suatu akomodasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa reservasi adalah suatu kegiatan
pemesanan tempat sebelum tamu tersebut tiba yang menggunakan berbagai cara
untuk memastikan tempat tersebut tersedia.
Pemesanan kamar-kamar hotel datang dari berbagai sumber dengan
menggunakan berbagai cara pemesanan. Sumber-sumber reservasi dapat menjadi
pemesan tetap apabila mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan oleh
petugas reservasi. Menurut Endar Sugiarto ( 2000) menyebutkan ada beberapa
sumber-sumber reservasi yaitu :
1. Perusahaan (company)
Perusahaan yang dapat dijadikan sumber pemesanan kamar adalah
perusahaan swasta, perusahaan asing, perusahaan gabungan (joint
venture), perusahaan negara. Reservasi melalui jalur ini biasanya
memiliki langganan tetap disetiap daerah tujuan wisata, bahkan sampai
memiliki harga tertentu sesuai dengan perjanjian awal. Disamping pihak
pihak pengusaha dalam rangka tugas kantor, kadang kalanya mereka juga
bisa memakai harga company untuk melakukan liburan bersama
keluarga.
2. Travel Agent
Travel Agent merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa,
mereka memberikan pelayanan berupa informasi kepada para calon
wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata. Travel Agent
memiliki peranan penting sebagai partner sebuah hotel dalam usaha
meningkatkan tingkat hunian kamar. Selain pemberian informasi Travel
Agent juga membantu dalam hal pemesanan kamar hotel. Pemesanan
kamar melalui Travel Agent digolongkan menjadi 2 yaitu :
1)
FIT (Free Independent Traveller) atau orang yang melakukan
perjalanan secara pribadi, tidak bersama rombongan.
2)
GIT (Group Inclusive Tour) atau orang-orang yang mengadakan
perjalanan dalam suatu kelompok.
3. Airport Representative
Karyawan hotel yang tugasnya di pelabuhan udara ini dinamakan airport
representative (airport dispatcher) yang bertugas melayanai tamu yang
sudah membuat pemesanan kamar untuk hotel maupun yang belum. Bagi
yang belum ditawarkan dan dibuatkan langsung pemesanan ke hotel, dan
bagi yang sudah diproses untuk segera menuju ke hotel secepatnya.
4. Perusahaan Penerbangan (Airline Agency)
Perusahaan penerbangan selain sebagai sarana transportasi, juga sebagai
partner dalam pengisian tingkat hunian kamar hotel. Para wisatawan tidak
saja membutuhkan saranan angKutan, tapi juga saran menginap di tempat
tujuannya, sehingga kadang tamu meminta pihak penerbangan untuk
mencarikan tempat menginap. Bahkan saat ini pihak penerbangan secara
resmi menawarkan paket penerbangan langsung dengan penginapan dan
makan.
5. Pemerintah (Goverment)
Pemerintah merupakan sumber pendatang tamu yang subur, sebab dari
pemerintahan sangat sering melakukan perjalanan dinas dan memiliki
sumber yang sangat banyak seperti BUMN, Department Department, dam
pemerintah daerah.
6. Sistem Pemesanan Terpusat (Central Reservation System)
Ada dua jenis central Reservation system yaitu:
1) An affiliate Reservation network atau sebuah jaringan reservasi untuk
hotel yang memiliki mata rantai bisni seperti Hyatt, Hilton< Intercontinental dan lain lain.
2) Non-affiliate Reservation network, yaitu jaringan reservasi yang tidak
terikat pada mata rantai hotel.
7. Individu
Perorangan adalah sumber pemesanan kamar yang bersifat bebas, siapa
saja dapat melakukan pemesanan. Pemesanan kamar ini bisa dilakukan
dengan berbagai cara mulai dari telephone, email dan lain sebagainya.
Pemesanan kamar yang bersifat individu ini membantu dalam peningkatan
revenue karena harga yang dikenakan adalah harga normal yang lebih
mahal daripada harga contract rate ke Travel Agent lain.
8. Booking Engine
Pemesanan kamar melalui Booking engine terhubung melalui jaringan
internet. Booking Engine ini bergantung pada web hotel untuk
memasarkan kamar yang akan dijual.
AlamKulKul
Boutique
Resort
mempunyai
beberapa
sumber
reservasi seperti di atas. Contoh dari Company adalah Permata Bank Denpasar,
Travel Agent terdiri dari Online (booking.com, agoda.com, asiaroom, wotif.com),
Overseas (Flight Centre Global Product) , dan lokal (Panorama Tour, Kaha
Tour).
2.2.3
Tinjauan Tentang Komisi
Pengertian komisi adalah upah atas jasa yang telah dilakukan perantara
(seseorang atau perusahaan) dalam menjualkan produk dari perusahaan lain.
Perusahaan perjalanan wisata adalah sebagai perusahaan komisioner; ini berarti
bahwa perusahaan mengambil/keuntungan dari komisi (agency commision),
bertindak dalam usaha untuk melayani konsumsi, bertindak sebagai perantara atau
mediator dan menanggung resiko usaha tapi tidak menanggung resiko produk
pemasok. (anonim). Selain itu komisi adalah imbalan (uang) atau persentase
tertentu yang dibayarkan karen jasa yang diberikan pada saat jual beli dan
sebagainya. (anonim).
Komisi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak agen/broker atau
perusahaan asuransi lain sehubungan dengan jasa yang diberikannya dalam
penutupan pertanggungan, baik langsung maupun tidak langsung.”( M. Wahyu
Prihantoro (2001)
Pada penelitian ini komisi yang dimaksud adalah, komisi pada lima Online
Travel Agent terbesar dari booking.com, agoda.com, compass edge, asiaroom,
wotif.com.
2.2.4
Tinjauan tentang Online Travel Agent (OTA)
Keberadaan internet saat ini sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang.
Setiap individu dapat meng-access apa yang mereka inginkan melalui media
electronik ini. Dengan adanya kemudahan untuk memasuki media social maka
terdapat pula media yang memilki jalur untuk menikmati kemudahan tersebut,
seperti smart phone, tablet, netbook dan laptop. Menurut Bill Gates (2000)
“Internet technology changed the boundaries of the organisational boundaries
and brought down the cost for transactions and distribution Internet has paved
the way for electronic commerce or execution of transactions electronically”. Hal
ini menyatakan bahwa teknologi internet tidak mengenal batasan ruang dan waktu
dalam upaya perdagangan yang hemat biaya dan cara pendistribusiannya.
Peran Biro Perjalanan yang dahulu hanya dapat dipesan secara offline
maka, saat ini sudah banyak Online Travel Agent yang mulai merambah dalam
dunia social di internet. Online Travel Agent muncul pada pertengahan dasawarsa
2000 sampai 2010. Online Travel Agent adalah biro perjalanan yang sifatnya
online, memiliki halaman web yang dapat diakses dari manapun diseluruh dunia
sepanjang ada akses internet. Asal muasal Online Travel Agent tentu saja dari
agent-agent offline/biro perjalanan konvensional. Setelah terjadinya revolusi besar
maka ada peluang untuk menangkap pasar yang lebih besar, yang tidak dibatasi
jarak ruang, dan waktu. Dengan demikian dapat menghemat biaya sumber daya
manusia, serta transportasi. Adapun transisi perjalanan perkembangan jasa
perjalanan sampai saat ini adalah sebagai berikut :
1. The transition of travel business is mentioned below.
2. 1841- Thomas Cook started the business of ‘organised the first tour
programme’
3. 1900- Growth of travel business at a lower level.
4. 1950- Travel agents emerge as retailers of travel business
5. 1970- Computer Reservation System takes over the manual reservation
6. 1990- Development of Information Technology.
7. 2000- Business 2 Commerce (B2C), Business 2 Business (B2B), Online
Travel Agent s (OTA) revolutionise travel business.
Dengan adanya Online Travel Agent, maka ada berbagai kemudahan di
dalamnya untuk di access oleh siapa saja. Online Travel Agent menciptakan apa
yang disebut sebagai extranet. Sebuah interface berbasis web yang bisa diakses
oleh pihak hotel, dengan username dan password. Online Travel Agent meminta
hotel untuk menyediakan allotment tetap yaitu jumlah kamar yang selalu tersedia
untuk Online Travel Agent tertentu. Kerjasama antara pihak Online Travel Agent
dan hotel dalam mengelola extranet ini didasarkan atas perjanjian yang
ditandatangani pada dokumen digital. Nantinya pihak Online Travel Agent
mendapatkan fee/komisi antara 8% sampai 18% dari setiap kamar/malam,
berbayar yang dipesan tamu. Persentase ini akan dihitung sebagai biaya (coast)
oleh pihak hotel.
Dengan adanya extranet ini pihak hotel dapat membuat profil hotel,
dengan informasi selengkap mungkin, termasuk harga dan ketersediaan kamar
(yang selalau berubah-ubah) seperti; foto-foto kamar, fasilitas, cancellation, no
show policy, peta lokasi hotel, jarak ke airport, pelabuhan, pusat perbelanjaan,
alamat fisik, dan sebuah kolom untuk memilih tanggal check-in, check-out, jenis
kamar dan permintaan-permintaan khusus.
Dengan kata lain extranet yang disediakan Online Travel Agent adalah
jembatan bagi hotel untuk bertemu dengan calon tamunya. Hotel menjual
kamarnya secara online, dan mengontrolnya melalui extranet. Extranet bersifat
real time atau berlaku pada saat itu juga. Hal ini berguna bila hotel sedang fully
booked maka dapat langsung menutup alokasi kamar agar tidak terjadi
overbooked. Melalui media Online Travel Agent ini, maka akan membantu para
konsumen untuk memilih hotel yang mereka inginkan, dan bisa mendapatkan
rekomendasi langsung dari review hotel yang terdapat pada web masing-masing
Online Travel Agent . Pembayaran dapat dilakukan melalui credit card, debit
card, bank atau ATM transfer. Adapun contoh-contoh Online Travel Agent
dengan prabayar adalah Agoda.com, Expedia, Wotif.com, sedangkan Asiarooms,
dan Booking.com adalah contoh Online Travel Agent yang pastpaid (paskabayar).
2.2.5
Tinjauan tentang Revenue
Konsep mengenai pendapatan belum dapat dirumuskan dengan jelas dalam
literatur akuntansi, karena pendapatan ini sangat erat kaitannya dengan
pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan berpasangan.
Sehubungan dengan hal diatas, pengertian pendapatan dapat berbeda-beda
tergantung dari sudut mana pendapatan ini dipandang. Pada dasarnya ada dua
pendekatan terhadap konsep pendapatan yang dapat ditemukan dalam literatur
akuntansi yaitu :
1.
Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada arus masuk
aktiva yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan.
2.
Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada penciptaan
barang dan jasa.
Ikatan Akuntan Indonesia ( 2004) menyatakan bahwa ”Pendapatan adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi kenaikan modal”. Menurut Belkaoui
(2000) Pendapatan diinterprestasikan sebagai :
1. Aliran masuk asset bersih yang berasal dari penjualan barang dan jasa.
2.Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan, dan
3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu.
Revenue yang dimaksud pada penelitian ini adalah penerimaan kamar yang
dirumuskan dalam satuan uang, dimana harga kamar yang ada dikalikan dengan
jumlah room night pemesanan.
2.3
Hipotesis
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Dikatakan sementara maksudnya jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori, belum didasarkan pada bukti-bukti
empiris yang diperoleh dari pengumpulan data (Sugiyono, 2009).
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, baik secara parsial
maupun simultan antara pemberian komisi Online Travel Agent
(Booking.com, Compas edge, Agoda.com, Asiarooms.com, Wotif.com)
dengan revenue kamar pada AlamKulKul Boutique Resort.
Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, baik secara parsial
maupun simultan antara pemberian komisi terhadap Online Travel
Agent ((Booking.com, Compas edge, Agoda.com, Asiarooms.com,
Wotif.com) dengan revenue kamar pada AlamKulKul Boutique Resort.
Download