BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Adapun penelitian terdahulu yang dimaksud disini adalah kajian terhadap hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Ada beberapa research sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut: Penelitian ketiga Gloris Siombo (2011) dengan judul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Kamar pada Hotel Grand Palace Makassar”. Dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel Promosi (Periklanan, Penjualan Individu dan Promosi Penjualan) memiliki nilai yang signifikan dan mempengaruhi terhadap variabel Penjualan. Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan dirangkum menjadi satu yaitu variabel biaya promosi. Metode kuantitatif juga digunakan dalam penelitian ini, namun analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Adapun persamaan yang diperoleh adalah Y = -5.569.500.199 + 106.217X. Dimana nilai penjualan (Y) akan berkurang sebesar 5.569.500.199 jika biaya promosi (X)=0. Namun jika X bertambah 1 maka nilai penjualan bertambah 106.217. Penelitian oleh Leo (2012) yang berjudul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Kamar di Inna Grand Bali Beach Hotel Resort & Spa Sanur Bali”. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa seberapa besar pengaruh dari biaya promosi berupa, biaya personal selling, sales promotion, serta public relation terhadap volume penjualan kamar dari tahun2006 sampai 2011. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh adalah Y= -15,589 + 1.474 X1 + 1,032 X2 + 0,477 X3. Hal ini berarti jika nilai ketiga independen adalah 0 maka nilai penjualan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 15.589. Jika nilai variabel independen lain tetap dan nilai X1 mengalami kenaikan satu, maka nilai penjualan bertambah 1.474. Jika X2 bertambah satu dan nilai X yang lain tetap, maka penjualan akan bertambah sebesar 1.032. Begitu juga dengan X3 yang bertambah 1 dan independen lain tetap maka nilai penjualan sebesar 0,477. Penelitian kedua yang diambil sebagai bahan tinjauan adalah Attahiyyay (2012) yang berjudul : “ Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Kamar di Hotel Santika Kuta Bali”. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada pengaruh , baik secara parsial maupun simultan dari biaya periklanan dan promosi penjualan terhadap volume penjualan kamar di Hotel Santika Bali. Metode kuantitaif digunakan dalam penelitian ini dengan analisis regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh Y= 1.105 x 10-9 – 4.955 X1 – 2,124 X2. Dimana nilai penjualan berkurang sebesar 1.105x10-9 jika nilai variabel independen yang lain tetap. Jika X1 bertambah 1 maka nilai penjualan akan semakin berkurang sebesar 4.955 dengan ketentuan X2=0. Begitu pula jika X1=0 maka nilai penjualan akan mengalami pengurangan sebesar 2.124. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian di atas adalah samasama membahas mengenai biaya yang digunakan dalam promosi yang dapat memaksimalkan dalam menambah volume penjualan kamar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kunatitatif, dengan regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan lima variabel independen (komisi booking.com, compass edge, agoda.com, asia room, wotif.com) dan variabel dependen (Y) satu yaitu revenue kamar. Adapun perbedaan penelitian ini dari penelitian yang sebelumnya adalah pada lokasi penelitian, di mana penelitian ini mengambil lokasi di AlamKulKul Boutique Resort, dan membahas tingkat komisi yang diberikan kepada Online Travel Agent terhadap tingkat revenue kamar hotel. Persamaan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana dengan Y= a + bX1 + cX2 + dX3 + eX4 + fX5. 2.2 Tinjauan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Hotel 2.2.1.1 Pengertian Hotel Damardjati (2001) menyatakan hotel adalah perusahan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan) serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainya dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat keamanan dan bertujuan komersial. Richard (2006) Hotel adalah akomodasi yang berarti suatu kamar (room) tempat dimana pengunjung mendapatkan suatu tempat untuk tidur atau menginap. Sulastiyono (2002) secara garis besar kriteria yang digunakan untuk penggolongan hotel tersebut didasarkan pada unsur-unsur persyaratan sebagai berikut : 1. Fisik 1) Besar / kecilnya hotel (1) Hotel kecil, hotel dengan kurang dari 25 kamar. (2) Hotel sedang, hotel dengan lebih dari 25 kamar dan kurang dari 100 kamar. (3) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 kamar. (4) Hotel besar, hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar. 2) Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan. 3) Fasilitas yang tersedia untuk tamu seperti ruang penerimaan tamu. 4) Perlengkapan yang tersedia, baik untuk karyawan, tamu maupun bagi pengelola hotel. Peralatan yang dimiliki oleh setiap departemen, baik yang digunakan untuk keperluan pelayanan tamu, ataupun untuk keperluan pelaksanaan kerja karyawan. 5) Kualitas bangunan, yang dimaksud adalah kualitas bahan – bahan bangunan yang digunakan, seperti kualitas lantai, dinding, termasuk juga tingkat kekedapan terhadap api, kekedapan terhadap suara yang datang dari luar ataupun dari dalam hotel. 6) Tata letak ruang dan ukuran ruangan. 2. Operasional / Manajemen. (1) Struktur organisasi dengan uraian tugas dan manual kerja secara tertulis bagi masing-masing jabatan yang tercantum dalam organisasi. (2) Tenaga kerja spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan disesuaikan dengan persyaratan peraturan penggolongan hotel. (3) Pelayanan 1) Keramahtamahan, sopan dan mengenakan seragam hotel. 2) Pelayanan diberikan dengan mengacu pada kebutuhan dan keinginan-keinginan tamu. 2.2.1.2 Klasifikasi hotel Sulastiyono (2002), mendefinisikan klasifikasi hotel sebagai berikut: 1. Berdasarkan Lokasi Hotel, terdiri dari : 1) City Hotel 2) Urban Hotel 3) Suburban Hotel 4) Resort Hotel 5) Airport Hotel 6) Highway Hotel 2. Berdasarkan jenis tamu yang menginap, terdiri dari : 1) Business Hotel 2) Tourist Hotel 3) Transit Hotel 4) Family Hotel 3. Berdasarkan tarif hotel, terdiri dari : 1). Economy Class 2). First Class 3). Deluxe Class Menurut Soenama (2006) tipe hotel berdasarkan kelas yaitu : a. Hotel Bintang 5 b. Hotel Bintang 4 c. Hotel Bintang 3 d. Hotel Bintang 2 e. Hotel Bintang 1 f. Hotel Melati 1 g. Hotel Melati 2 h. Hotel Melati 3 2.2.1.3 Jenis-jenis kamar hotel Ada bermacam-macam penamaan tentang jeni-jenis hotel. Perbedaan ini dikarenakan atas dasar tingkat kemewahan dan kenyamanan. Menurut Sugiarto, (1997) jenis-jenis kamar yang biasa ada dalam hotel adalah Standard atau Moderete Room, Deluxe Room / Superior Room / Executive Floor, Suite Room & Ordinary Suite, Deluxe Suite atau Executive Suite, Diplomatic Suite and Grand Tower Room / Royal Suite / Presidential Suite. Standard atau Moderete Room adalah kamar yang harganya paling murah disuatu hotel, karena fasilitas yang diberikan merupakan fasilitas standard yang berlaku di hotel tersebut. Deluxe Room / Superior Room / Executive Floor adalah kamar yang lebih baik dari standard room. Fasilitas dan amenitas yang diberikan terhadap kamarpun lebih baik daripada Standard Room. Bila hotel sudah lama berdiri dan melakukan renovasi, maka kamar standar bisa direnovasi menjadi Deluxe Room. Suite Room atau Ordinary Suite adalah kamar suite dengan fasilitas standar yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi dan ruang tamu yang terpisah dengan kamar tidur. Deluxe Suite atau Executive Suite adalah kamar yang kondisinya setingkat lebih baik dari suite room dan dilengkapi dengan working table. Diplomatic Suite adalah kamar-kamar istimewa yang biasanya hanya ada satu didalam sebuah hotel. Ukuranya dua kali lebih besar daripada Executive Suite dan peruntukan pangsa pasarnya setingkat menteri atau duta besar. Grand Tower Room / Loyal Suite / Presidential Suite adalah kamar yang paling istimewa. Kamar ini merupakan kebanggaan bagi hotel yang bersangKutan, biasanya digunakan sebagai alat promosi yang memberikan ciri khas kepada hotel tersebut. Kamar ini berada pada lantai atas, selain itu juga biasanya menyediakan fasilitas helly pad untuk pendaratan helikopter didepan kamar tersebut. Kamar seperti ini juga biasanya hanya ada satu di suatu hotel. Adapun fasilitas standard yang terdapat pada masing-masing jenis kamar adalah sebagai berikut : 1) Kamar mandi (bathroom) 2) Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis) ruang tidur 3) Lemari pakaian (Cupboard) 4) Telepon 5) Radio dan televisi 6) Meja rias / alat tulis (dressing table) 7) Rak untuk menyimpan koper (Luggage rack) 8) Asbak, korek api, handuk Jenis-jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia adalah berbeda dari satu hotel dengan hotel yang lain. AlamKulKul Boutique Resort sendiri merupakan hotel bintang empat, dengan klasifikasi resort hotel, dan jenis tamu yang menginap adalah family hotel. Adapun kamar yang disediakan adalah superior room untuk Alam Room, deluxe room untuk Lanai Room, villa superior untuk Alam Villa, dan deluxe villa untuk Java Villa. 2.2.2 Tinjauan tentang Reservasi Pemesanan dalam bahasa Inggris adalah Reservation yang berasal dari kata to reserve yaitu menyediakan atau mempersiapkan tempat sebelumnya. Sedangkan Reservation yaitu pemesanan suatu tempat fasilitas. Jadi secara umum Reservation yaitu pemesanan fasilitas yang diantaranya akomodasi, meal, seat pada pertunjukan, pesawat terbang, kereta api, bus, hiburan, night club, discoutegue dan sebagainya ( Suartana, 1987). Kata Reservation atau pemesanan dalam dunia pariwisata disebut juga booking. Kadangkala wisatawan tidak dapat membedakan arti dari kedua kata tersebut. Oleh karena itu perlu ditegaskan bahwa kedua kata tersebut tidak memiliki perbedaaan arti (Yoeti,1997). Dalam dunia kepariwisataan Reservation merupakan suatu lembaga atau cara yang sangat penting dan merupakan salah satu pemegang kendali bagi kelangsungan aktivitas suatu akomodasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa reservasi adalah suatu kegiatan pemesanan tempat sebelum tamu tersebut tiba yang menggunakan berbagai cara untuk memastikan tempat tersebut tersedia. Pemesanan kamar-kamar hotel datang dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai cara pemesanan. Sumber-sumber reservasi dapat menjadi pemesan tetap apabila mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan oleh petugas reservasi. Menurut Endar Sugiarto ( 2000) menyebutkan ada beberapa sumber-sumber reservasi yaitu : 1. Perusahaan (company) Perusahaan yang dapat dijadikan sumber pemesanan kamar adalah perusahaan swasta, perusahaan asing, perusahaan gabungan (joint venture), perusahaan negara. Reservasi melalui jalur ini biasanya memiliki langganan tetap disetiap daerah tujuan wisata, bahkan sampai memiliki harga tertentu sesuai dengan perjanjian awal. Disamping pihak pihak pengusaha dalam rangka tugas kantor, kadang kalanya mereka juga bisa memakai harga company untuk melakukan liburan bersama keluarga. 2. Travel Agent Travel Agent merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa, mereka memberikan pelayanan berupa informasi kepada para calon wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata. Travel Agent memiliki peranan penting sebagai partner sebuah hotel dalam usaha meningkatkan tingkat hunian kamar. Selain pemberian informasi Travel Agent juga membantu dalam hal pemesanan kamar hotel. Pemesanan kamar melalui Travel Agent digolongkan menjadi 2 yaitu : 1) FIT (Free Independent Traveller) atau orang yang melakukan perjalanan secara pribadi, tidak bersama rombongan. 2) GIT (Group Inclusive Tour) atau orang-orang yang mengadakan perjalanan dalam suatu kelompok. 3. Airport Representative Karyawan hotel yang tugasnya di pelabuhan udara ini dinamakan airport representative (airport dispatcher) yang bertugas melayanai tamu yang sudah membuat pemesanan kamar untuk hotel maupun yang belum. Bagi yang belum ditawarkan dan dibuatkan langsung pemesanan ke hotel, dan bagi yang sudah diproses untuk segera menuju ke hotel secepatnya. 4. Perusahaan Penerbangan (Airline Agency) Perusahaan penerbangan selain sebagai sarana transportasi, juga sebagai partner dalam pengisian tingkat hunian kamar hotel. Para wisatawan tidak saja membutuhkan saranan angKutan, tapi juga saran menginap di tempat tujuannya, sehingga kadang tamu meminta pihak penerbangan untuk mencarikan tempat menginap. Bahkan saat ini pihak penerbangan secara resmi menawarkan paket penerbangan langsung dengan penginapan dan makan. 5. Pemerintah (Goverment) Pemerintah merupakan sumber pendatang tamu yang subur, sebab dari pemerintahan sangat sering melakukan perjalanan dinas dan memiliki sumber yang sangat banyak seperti BUMN, Department Department, dam pemerintah daerah. 6. Sistem Pemesanan Terpusat (Central Reservation System) Ada dua jenis central Reservation system yaitu: 1) An affiliate Reservation network atau sebuah jaringan reservasi untuk hotel yang memiliki mata rantai bisni seperti Hyatt, Hilton< Intercontinental dan lain lain. 2) Non-affiliate Reservation network, yaitu jaringan reservasi yang tidak terikat pada mata rantai hotel. 7. Individu Perorangan adalah sumber pemesanan kamar yang bersifat bebas, siapa saja dapat melakukan pemesanan. Pemesanan kamar ini bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari telephone, email dan lain sebagainya. Pemesanan kamar yang bersifat individu ini membantu dalam peningkatan revenue karena harga yang dikenakan adalah harga normal yang lebih mahal daripada harga contract rate ke Travel Agent lain. 8. Booking Engine Pemesanan kamar melalui Booking engine terhubung melalui jaringan internet. Booking Engine ini bergantung pada web hotel untuk memasarkan kamar yang akan dijual. AlamKulKul Boutique Resort mempunyai beberapa sumber reservasi seperti di atas. Contoh dari Company adalah Permata Bank Denpasar, Travel Agent terdiri dari Online (booking.com, agoda.com, asiaroom, wotif.com), Overseas (Flight Centre Global Product) , dan lokal (Panorama Tour, Kaha Tour). 2.2.3 Tinjauan Tentang Komisi Pengertian komisi adalah upah atas jasa yang telah dilakukan perantara (seseorang atau perusahaan) dalam menjualkan produk dari perusahaan lain. Perusahaan perjalanan wisata adalah sebagai perusahaan komisioner; ini berarti bahwa perusahaan mengambil/keuntungan dari komisi (agency commision), bertindak dalam usaha untuk melayani konsumsi, bertindak sebagai perantara atau mediator dan menanggung resiko usaha tapi tidak menanggung resiko produk pemasok. (anonim). Selain itu komisi adalah imbalan (uang) atau persentase tertentu yang dibayarkan karen jasa yang diberikan pada saat jual beli dan sebagainya. (anonim). Komisi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak agen/broker atau perusahaan asuransi lain sehubungan dengan jasa yang diberikannya dalam penutupan pertanggungan, baik langsung maupun tidak langsung.”( M. Wahyu Prihantoro (2001) Pada penelitian ini komisi yang dimaksud adalah, komisi pada lima Online Travel Agent terbesar dari booking.com, agoda.com, compass edge, asiaroom, wotif.com. 2.2.4 Tinjauan tentang Online Travel Agent (OTA) Keberadaan internet saat ini sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Setiap individu dapat meng-access apa yang mereka inginkan melalui media electronik ini. Dengan adanya kemudahan untuk memasuki media social maka terdapat pula media yang memilki jalur untuk menikmati kemudahan tersebut, seperti smart phone, tablet, netbook dan laptop. Menurut Bill Gates (2000) “Internet technology changed the boundaries of the organisational boundaries and brought down the cost for transactions and distribution Internet has paved the way for electronic commerce or execution of transactions electronically”. Hal ini menyatakan bahwa teknologi internet tidak mengenal batasan ruang dan waktu dalam upaya perdagangan yang hemat biaya dan cara pendistribusiannya. Peran Biro Perjalanan yang dahulu hanya dapat dipesan secara offline maka, saat ini sudah banyak Online Travel Agent yang mulai merambah dalam dunia social di internet. Online Travel Agent muncul pada pertengahan dasawarsa 2000 sampai 2010. Online Travel Agent adalah biro perjalanan yang sifatnya online, memiliki halaman web yang dapat diakses dari manapun diseluruh dunia sepanjang ada akses internet. Asal muasal Online Travel Agent tentu saja dari agent-agent offline/biro perjalanan konvensional. Setelah terjadinya revolusi besar maka ada peluang untuk menangkap pasar yang lebih besar, yang tidak dibatasi jarak ruang, dan waktu. Dengan demikian dapat menghemat biaya sumber daya manusia, serta transportasi. Adapun transisi perjalanan perkembangan jasa perjalanan sampai saat ini adalah sebagai berikut : 1. The transition of travel business is mentioned below. 2. 1841- Thomas Cook started the business of ‘organised the first tour programme’ 3. 1900- Growth of travel business at a lower level. 4. 1950- Travel agents emerge as retailers of travel business 5. 1970- Computer Reservation System takes over the manual reservation 6. 1990- Development of Information Technology. 7. 2000- Business 2 Commerce (B2C), Business 2 Business (B2B), Online Travel Agent s (OTA) revolutionise travel business. Dengan adanya Online Travel Agent, maka ada berbagai kemudahan di dalamnya untuk di access oleh siapa saja. Online Travel Agent menciptakan apa yang disebut sebagai extranet. Sebuah interface berbasis web yang bisa diakses oleh pihak hotel, dengan username dan password. Online Travel Agent meminta hotel untuk menyediakan allotment tetap yaitu jumlah kamar yang selalu tersedia untuk Online Travel Agent tertentu. Kerjasama antara pihak Online Travel Agent dan hotel dalam mengelola extranet ini didasarkan atas perjanjian yang ditandatangani pada dokumen digital. Nantinya pihak Online Travel Agent mendapatkan fee/komisi antara 8% sampai 18% dari setiap kamar/malam, berbayar yang dipesan tamu. Persentase ini akan dihitung sebagai biaya (coast) oleh pihak hotel. Dengan adanya extranet ini pihak hotel dapat membuat profil hotel, dengan informasi selengkap mungkin, termasuk harga dan ketersediaan kamar (yang selalau berubah-ubah) seperti; foto-foto kamar, fasilitas, cancellation, no show policy, peta lokasi hotel, jarak ke airport, pelabuhan, pusat perbelanjaan, alamat fisik, dan sebuah kolom untuk memilih tanggal check-in, check-out, jenis kamar dan permintaan-permintaan khusus. Dengan kata lain extranet yang disediakan Online Travel Agent adalah jembatan bagi hotel untuk bertemu dengan calon tamunya. Hotel menjual kamarnya secara online, dan mengontrolnya melalui extranet. Extranet bersifat real time atau berlaku pada saat itu juga. Hal ini berguna bila hotel sedang fully booked maka dapat langsung menutup alokasi kamar agar tidak terjadi overbooked. Melalui media Online Travel Agent ini, maka akan membantu para konsumen untuk memilih hotel yang mereka inginkan, dan bisa mendapatkan rekomendasi langsung dari review hotel yang terdapat pada web masing-masing Online Travel Agent . Pembayaran dapat dilakukan melalui credit card, debit card, bank atau ATM transfer. Adapun contoh-contoh Online Travel Agent dengan prabayar adalah Agoda.com, Expedia, Wotif.com, sedangkan Asiarooms, dan Booking.com adalah contoh Online Travel Agent yang pastpaid (paskabayar). 2.2.5 Tinjauan tentang Revenue Konsep mengenai pendapatan belum dapat dirumuskan dengan jelas dalam literatur akuntansi, karena pendapatan ini sangat erat kaitannya dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan berpasangan. Sehubungan dengan hal diatas, pengertian pendapatan dapat berbeda-beda tergantung dari sudut mana pendapatan ini dipandang. Pada dasarnya ada dua pendekatan terhadap konsep pendapatan yang dapat ditemukan dalam literatur akuntansi yaitu : 1. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada arus masuk aktiva yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan. 2. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada penciptaan barang dan jasa. Ikatan Akuntan Indonesia ( 2004) menyatakan bahwa ”Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi kenaikan modal”. Menurut Belkaoui (2000) Pendapatan diinterprestasikan sebagai : 1. Aliran masuk asset bersih yang berasal dari penjualan barang dan jasa. 2.Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan, dan 3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama periode waktu tertentu. Revenue yang dimaksud pada penelitian ini adalah penerimaan kamar yang dirumuskan dalam satuan uang, dimana harga kamar yang ada dikalikan dengan jumlah room night pemesanan. 2.3 Hipotesis Hipotesis juga dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara maksudnya jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori, belum didasarkan pada bukti-bukti empiris yang diperoleh dari pengumpulan data (Sugiyono, 2009). Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, baik secara parsial maupun simultan antara pemberian komisi Online Travel Agent (Booking.com, Compas edge, Agoda.com, Asiarooms.com, Wotif.com) dengan revenue kamar pada AlamKulKul Boutique Resort. Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, baik secara parsial maupun simultan antara pemberian komisi terhadap Online Travel Agent ((Booking.com, Compas edge, Agoda.com, Asiarooms.com, Wotif.com) dengan revenue kamar pada AlamKulKul Boutique Resort.