leukosit

advertisement
ARTIKEL LEUKOSIT
D3 ANALIS KESEHATAN
Disusun oleh
:
1. Rizka Oktafia (G0C015013)
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SEMARANG 2015
Rizka G0C015013
Page 1
LEUKOSIT
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte)
adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak
secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. Dalam keadaan
normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah
manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap
milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah
putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per
tetes.
Gambar 1. Urutan leukosit
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan
tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal.
Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan
seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak
bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan
mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada
sumsum tulang.
Rizka G0C015013
Page 2
Leukosit turunan meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil, basofil, dan fagosit
termasuk makrofaga, neutrofil, dan sel dendritik.
Jenis
Ada beberapa jenis sel darah putih yang disebut granulosit atau sel
polimorfonuklear yaitu:[1]

Basofil.

Eosinofil.

Neutrofil.
Dan dua jenis lain tanpa granula dalam sitoplasma:

Limfosit.

Monosit.

% dalam
Tipe
Gambar
Diagram
tubuh
Keterangan
manusia
Neutrofil berhubungan dengan
pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri
serta proses peradangan kecil lainnya,
Neutrofil
65%
serta biasanya juga yang memberikan
tanggapan pertama terhadap infeksi
bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil
dalam jumlah yang banyak menyebabkan
adanya nanah.
Eosinofil terutama berhubungan dengan
Eosinofil
4%
infeksi parasit, dengan demikian
meningkatnya eosinofil menandakan
Rizka G0C015013
Page 3
banyaknya parasit.
Basofil terutama bertanggung jawab
Basofil
<1%
untuk memberi reaksi alergi dan antigen
dengan jalan mengeluarkan histamin
kimia yang menyebabkan peradangan.
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa.
Darah mempunyai tiga jenis limfosit:

Sel B: Sel B membuat antibodi
yang mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak
hanya membuat antibodi yang
dapat mengikat patogen, tapi
setelah adanya serangan, beberapa
sel B akan mempertahankan
kemampuannya dalam
menghasilkan antibodi sebagai
Limfosit
layanan sistem 'memori'.)
25%

Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T
mengkoordinir tanggapan
ketahanan (yang bertahan dalam
infeksi HIV) serta penting untuk
menahan bakteri intraseluler.
CD8+ (sitotoksik) dapat
membunuh sel yang terinfeksi
virus.

Sel natural killer: Sel pembunuh
alami (natural killer, NK) dapat
membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukkan sinyal bahwa dia
Rizka G0C015013
Page 4
tidak boleh dibunuh karena telah
terinfeksi virus atau telah menjadi
kanker.
Monosit membagi fungsi "pembersih
vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi
lebih jauh dia hidup dengan tugas
Monosit
6%
tambahan: memberikan potongan patogen
kepada sel T sehingga patogen tersebut
dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat
membuat tanggapan antibodi untuk
menjaga.
Monosit dikenal juga sebagai makrofag
Makrofag
6%
setelah dia meninggalkan aliran darah
serta masuk ke dalam jaringan.
Rizka G0C015013
Page 5
Fungsi sel Darah putih
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan
badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fagomemakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran
darah.
melalui
mikroskop
adakalanya
dapat
dijumpai
sebanyak
10-20
mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi
ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat
bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari
seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap
organisme hidup dan menghancurkannya, menyingkirkan bahan lain seperti
kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan
sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang
memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya.
dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan
penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat
dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka
dapat terbentuk nanah. Nanah berisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit
yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga terdapat banyak
kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar
jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh
granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
Sel jaringan lainnya

Histiosit, ada dalam sistem limfa bersama jaringan lainnya, tetapi tidak
umum di dalam darah:
o
Makrofaga
o
Sel dendritik
Rizka G0C015013
Page 6

Mastosit merupakan alergi dapat menyebabkan perubahan jumlah sel
darah putih
Gambar 2. Kelainan Leukosit
Gambar 3. Sel darah putih
Rizka G0C015013
Page 7
BIODATA KU
Nama:
: Rizka Oktafia
NIM
: G0C015013
Prodi
: D3 Analis Kesehatan
Hobi
:

Menyanyi

Memasak
Tempat,tanggal lahir : Semarang, 20 Oktober 1996
Alamat Rumah
: JL. Pisang Rt 05 Rw 03 No.55
Semarang, 6 Maret 2016
Rizka
Rizka G0C015013
Page 8
Rizka G0C015013
Page 9
Download