BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Masalah yang lebih menarik lagi adalah para pelajar SLTA di Jakarta dan kotakota besar lain di Indonesia sering tawuran dan seolah-olah bangga dengan perilakunya tersebut. Tawuran sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar seolah sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi ditelinga kita. Banyaknya tawuran antar pelajar di kota-kota besar di Indonesia merupakan fenomenayang sudah biasa bagi kalangan pelajar tersebut. Perkembangan teknologi yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota. Banyaknya tontonan yang menggambarkan perilaku agresif dan games yang bisa dimainkan di play station atau komputer diduga bisa mempengaruhi perilaku. Inti dari pengaruh kelompok terhadap agresivitas pelajar di kota besar seperti Jakarta atau terhadap agresivitas antar etnik di Bosnia Herzegovina adalah sama, yaitu identitas kelompok yang sangat kuat yang menyebabkan timbul sikap negatif dan mengeksklusifkan kelompok lain. Tawuran antar pelajar semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng, Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya, padahal seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian tawuran? 2. Apa saja faktor-faktor penyebab tawuran? 3. Apa dampak tawuran? 4. Bagaiman cara-cara untuk menghindari tawuran? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat .....tujuan masalah : 1. Untuk mengetahui pengertian tawuran 2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tawuran tawuran 3. Untuk mengetahui dampak tawuran 4. Untuk mengetahui cara menghindari tawuran BAB II LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. 1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. 2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya. Beberapa sarjana terkemuka (A. S. Alam et al, 2010:1) memberikan definisi kriminologi sebagai berikut : 1. Edwin H. Sutherland : Criminolgy is the body of knowledge regarding delinquency and crime as social phenomena (Kriminologi adalah kumpulan pengetahuan yang membahas kenakalan remaja dan kejahatan sebagai gejala sosial). 2. W.A. Bonger : Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya. 3. J. Constant : Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menentukan faktor-faktor yang menjadi sebab-musabab terjadinya kejahatan dan penjahat. 4. WME. Noach : Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala-gejala kejahatan dan tiingkah laku yang tidak senonoh, sebab-musabab serta akibat-akibatnya. 5. (Muh. Mustofa, 2013:3) Kriminologi, dalam pengertian umum, merupakan kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala kejahatan. Dalam pengertian umum ini kriminologi merupakan kajian (the study) dengan pendekatan multidisiplin, metode penelitiannya tergantung pada disiplin utamanya B. FAKTOR PENYEBAB Penyebab terjadinya tawuran antar pelajar antara lain disebabkan karena : A . Faktor Internal Faktor internal ini berhubungan dengan pribadi siswa, yaitu perilaku yang berkaitan erat dengan kebiasaan buruk yang terus berkembang dan tidak adanya pengawasan dari orang lain, kurangnya komunikasi yang baik sehingga dalam suatu permasalahan tidak bisa terselesaikan dengan baik pula, kurangnya pengetahuan yang komplek terhadap aspek lingkungan sekitar , antara lain : agama, sosial, budaya, ekonomi, dll, serta ketidakstabilan emosi yang tidak bisa dikendalikan disaat sesorang butuh pengakuan atas keberadaannya. B. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini adalah faktor yang datangnya dari luar, yang sangat mempengaruhi individu, antara lain ; a) Faktor Orang Tua atau Keluarga Peran serta orang tua atau keluarga sangatlah penting, karena didikan pertama berasal dari sini. Maka dari sinilah dituntut peran orang tua dalam mendidik anaknya dengan benar, karena orang tua akan menjadi teladan untuk anakanaknya, pendidikan moral, rasa kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya bisa membuat anak merasa menjadi pribadi yang baik dan anak akan merasa nyaman, serta keharmonisan atau kedekatan antara orang tua dengan anak sangatlah dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang baik dari sedini mungkin. b) Faktor Sekolah Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu, namun tidak bisa dipungkiri bahwa asal mula pemilihan sekolah bisa berdampak baik/buruk untuk para siswanya, jadi jangan salah pilih. Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik.,sebagai contoh perilaku seorang guru haruslah menjadi teladan bagi murid-muridnya dan pengawasan yang ekstra saat berada dilingkungan sekolah . c) Faktor Lingkungan dan masyarakat Selain faktor keluarga dan sekolah, faktor lingkungan juga sangatlah penting baik itu lingkungan disekitar rumah ataupun sekolah, karena dalam kesehariannya seorang individu haruslah bersosialisasi, dalam hal ini bisa diartikan sebagai teman sepermainan. Apabila kita berada dalam lingkungan yang kurang baik maka secara lambat laun apabila kita tidak bisa mengendalikan atau mengontrol diri maka akan terbawa ke pergaulan yang kurang baik juga, begitupula sebaliknya, dan sering terjadi peristiwa dimasyarakat yang bersifat kriminal bisa langsung dilihat dengan media-media seperti tv, radio, sosial networking,dll , hal ini juga bisa membuat pola fikir seorang siswa tersulut bilamana tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang benar. C. DAMPAK TAWURAN Dampak-dampak yang ditimbulkan akibat tawuran antara lain sebagai berikut : 1. Kerugian Fisik , seperti cidera ataupun kehilangan nyawa 2. Kerugian Non Fisik, seperti rusaknya sarana-sarana ditempat kejadian tawuran 3. Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan mendidik anak didiknya 4. Tidak respeknya orang-orang disekitar 5. Proses pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun di keluarkan dari sekolah 6. Dipenjarakan 7. Menurunnya moralitas para pelajar D. CARA MENGHINDARI Cara-cara untuk menghindari tawuran 1. Memberikan pendidikan moral yang baik 2. Adanya Figur yang menjadi teladan, yang bisa memberikan contoh yang baik, seperti orang tua, guru ataupun teman) 3. Orang tua memberikan perhatian lebih dengan mengakui keberadaannya Menggunakan waktu luang dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang diselenggarakan oleh sekolah ataupun kegiatan diluar sekolah, seperti olahraga, kegiatan musik, les, atau mengikuti suatu organisasi yang bermanfaat. 4. Lebih dekat dengan keluarga, karena banyak hal yang bisa didiskusikan dan bisa dipecahkan bersama-sama. BAB III Metodologi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Kelas XI IPS 3 SMA N 2 Banguntapan Waktu : April-Mei 2018 B. Metode Penelitian Langkah-langkah yang kami ambil dalam penelitian merupakan sebagai berikut 1. Menentukan maksud dan tujuan kami 2. Menetapkan populasi, sampel, dan variabel Menentukan cara pengambilan populasi, cara pengambilan sampel, dan cara menentukan variabel 1. Menentukan cara pengolahan data 2. Melakukan penelitian 3. Menarik hipotesis Uji hipotesis Menguji hipotesis kembali Menarik kesimpulan C. Populasi Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 2 Banguntapan Sampel Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 2 Banguntapan dengan objek penelitiannya adalah tawuran pelajar D. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, hasil observasi, dan rapor. E. Teknik analisis data Menggunakan teknik analisis kuantitatif. Yaitu teknik metode penelitian yang dapat digeneralisasi dan diuji menggunakan statistik. BAB IV HASIL Dan PEMBAHASAN