Judul PENYIMPANGAN SOSIAL Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Sos.II.01 Penulis: Drs. Arief Herdiyanto C. Penyunting Materi: Drs. Eko Triraharjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd. DAFTAR ISI IDENTITAS DAFTAR ISI PENDAHULUAN Kegiatan Belajar 1: PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL ................... 5 Petunjuk .......................................................................... 5 Uraian Materi .................................................................. 5 1. Pengertian Penyimpangan Sosial .............................. 5 2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial .......................... 7 3. Penyimpangan Individual .......................................... 8 4. Kategori Penyimpangan ............................................ 8 5. Penyimpangan Kolektif ............................................ 10 TUGAS KEGIATAN 1 ....................................................... 12 Kegiatan Belajar 2: DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL ............................ Petunjuk .......................................................................... Uraian Materi .................................................................. 1. Dampak Penyimpangan Sosial terhadap Diri Sendiri/Individu .................................................. 2. Dampak Penyimpangan Sosial terhadap Masyarakat/Kelompok ............................................. TUGAS KEGIATAN 2 ....................................................... Kegiatan Belajar 3: USAHA ANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL ............................................ Petunjuk .......................................................................... Uraian Materi .................................................................. 1. Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial ......................................................................... 2. Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial......... 3. Sikap yang cocok dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial ................................................ TUGAS KEGIATAN 3 ....................................................... 15 15 15 15 16 18 19 19 19 19 20 21 23 PENUTUP ........................................................................................................ 27 KUNCI KEGIATAN ........................................................................................... 30 DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 33 PENDAHULUAN Salam jumpa! Kita bertemu kembali dengan mata pelajaran Sosiologi. Bagaimana keadaan Anda? Baik-baik saja bukan? Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat walafiat! Dengan demikian Anda bisa mulai belajar. Pernahkah Anda sadari dalam kehidupan ini pasti kita pernah berkawan atau berteman? Dengan kata lain kita mesti bermasyarakat? Dalam mata pelajaran Sosiologi ini kita akan mendapatkan pengetahuan untuk berkawan dengan baik dan menjadi anggota masyarakat yang menyadari akan kewajiban, hak, status dan peranan yang kita miliki. Dalam bermasyarakat kita sering menemukan suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang mulai tidak patuh pada aturan, tata tertib dan mengabaikan nilai dan norma. Itulah suatu keadaan atau kondisi yang disebut dengan istilah Penyimpangan Sosial. Sebagai warga masyarakat sudah selayaknya kalau kita punya niat untuk tidak berbuat hal seperti itu dan mau berusaha untuk turun tangan mengatasinya. Kemampuan Anda untuk dapat mengantisipasi dan mengatasi Penyimpangan Sosial dalam masyarakat, merupakan tujuan pencapaian hasil pembelajaran Anda dalam Modul ini. Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan. 1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Penyimpangan Sosial. 2. Kegiatan Belajar 2 : Dampak Penyimpangan Sosial. 3. Kegiatan Belajar 3 : Usaha Antisipasi dan Mengatasi Penyimpangan Sosial. Modul ini hendaknya dapat Anda selesaikan dalam waktu 4 jam pelajaran atau 4 x 45 menit termasuk penyelesaian tugas-tugasnya. Namun tidak tertutup kemungkinan apabila Anda dapat menyelesaikan kurang dari waktu tersebut. Pahamilah tujuan sebelum membaca uraian. Catat bagian-bagian yang belum paham sebagai bahan diskusi dengan teman, guru. Pada akhir setiap kegiatan belajar Anda, terdapat soal-soal latihan dan tugas yang harus Anda kerjakan. Pada akhir modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan kunci tersebut setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas Anda. Diharapkan Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda melalui kunci jawaban tersebut. Dengan cara belajar berurutan, kegiatan demi kegiatan, Anda pasti mampu menguasai dengan baik semua materi pelajaran dalam Modul ini. Apabila masih kurang paham, bacalah kembali kalimat demi kalimat lebih cermat dan penuh konsentrasi. Bisa juga Anda melakukan diskusi dengan teman atau bertanya pada guru bina Anda, bilamana menemukan kesulitan dalam memahami materi modul ini. Bacaan-bacaan lain yang menunjang seperti koran, majalah dan sebagainya dapat pula Anda gunakan untuk referensi Anda. Selamat belajar, semoga Anda sukses! Kegiatan Belajar 1 PENYIMPANGAN SOSIAL Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat: 1. menyimpulkan penyimpangan sosial menurut beberapa ahli; 2. menjelaskan faktor-faktor penyimpangan sosial; 3. mendefinisikan penyimpangan individual; 4. mengkategorikan penyimpangan individual; dan 5. menguraikan pengertian penyimpangan kolektif. 1. Pengertian Penyimpangan Sosial Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. Bagaimana, apakah Anda dapat memahami? Atau belum, marilah kita pelajari beberapa definisi para ahli, untuk memperjelas pengertian penyimpangan sosial. Definisi-definisi penyimpangan sosial: a. James W. Van Der Zanden: Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. b. Robert M. Z. Lawang: Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. 5 c. Lemert (1951): Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk: 1). Penyimpangan Primer (Primary Deviation) Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: - menunggak iuran listrik, telepon, BTN dsb. - melanggar rambu-rambu lalu lintas. - ngebut di jalanan. 2). Penyimpangan Sekunder (secondary deviation) Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: - pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang. - pemerkosa, pelacuran. - pembunuh, perampok, penjudi. Untuk lebih memperjelas pengertian Anda tentang Penyimpangan Sosial, amatilah gambar berikut ini: Judi Pelacur/WTS Pencuri Gambar 1. Perilaku menyimpang di masyarakat Mabuk Madat/candu/ngganja Dari gambar no. 1 s/d no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri, mengapa termasuk sebagai perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda dengan teman-temanmu! 6 2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial a. Menurut James W. Van Der Zanden Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut: 1). Longgar/tidaknya nilai dan norma. Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar. 2). Sosialisasi yang tidak sempurna. Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang. 3). Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang. Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/ pada umumnya. Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok (makan), sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan dsb. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang. b. Menurut Casare Lombroso Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor: 1). Biologis Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan mengenai “si penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau tidak. Ciriciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dan sebagainya. 2). Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang dialami seseorang. 7 3). Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan. 3. Penyimpangan Individual (Individual Deviation) Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas. Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain: a. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik, penyimpangannya disebut pembandel. b. Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya, penyimpangannya disebut pembangkang. c. Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut pelanggar. d. Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut perusuh atau penjahat. Apakah Anda pernah melakukan penyimpangan individual? Semoga tidak! Namun kadangkala karena kekhilafan kita sebagai manusia biasa penyimpangan individual itu pernah kita lakukan. Bagaimana kalau hal itu terjadi? Tentu Anda akan minta maaf pada lingkungan Anda dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali perbuatan itu, bukan? Marilah kita lanjutkan kembali belajarnya! 4. Kategori Penyimpangan Individual Yang termasuk dalam tindak penyimpangan individual antara lain: a. Penyalahgunaan narkoba Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Contoh pemakaian obat terlarang/narkoba antara lain: - Narkotika (candu, ganja, putau) - Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin) - Alkoholisme. b. Proses sosialisasi yang tidak sempurna. Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya. Contohnya: seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya yang banyak melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan sebagainya. 8 c. Pelacuran Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan diri kepada umum untuk dapat melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan upah. Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak masaknya jiwa seseorang atau pola kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh: seseorang menjadi pelacur karena mengalami masalah (ekonomi, keluarga dsb.) Gambar 2. Obat-obatan psikotropika d. Penyimpangan seksual Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa jenis penyimpangan seksual: - Lesbianisme dan Homosexual - Sodomi - Transvestitisme - Sadisme - Pedophilia - Perzinahan - Kumpul kebo e. Tindak kejahatan/kriminal Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang termasuk ke dalam tindak kriminal antara lain: pencurian, penipuan, penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan. f. Gaya hidup Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau biasanya. Penyimpangan ini antara lain: - Sikap arogansi Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian, kekuasaan, kekayaan dsb. 9 - Sikap eksentrik Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, misalnya laki-laki beranting di telinga, rambut gondrong dsb. Bagaimana, apakah Anda telah paham seluruh kategori penyimpangan individual? Semoga. Namun bila ada yang sulit catatlah hal-hal yang belum Anda pahami tersebut sebagai bahan diskusi atau pertanyaan pada saat tatap muka. Dengan demikian kita bisa melanjutkan belajarnya dengan bahasan penyimpangan kolektif berikut ini: 5. Penyimpangan Kolektif (Group Deviation) Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara bersamasama atau secara berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama (kolektif). Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman. Kesatuan dan persatuan dalam kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam kejahatan kelompok, supaya jangan disingkirkan dari kelompoknya. Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok/kolektif antara lain: a. Kenakalan remaja Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang membuat onar dsb. b. Tawuran/perkelahian pelajar Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer kekuatan/unjuk kemampuan. 10 Gambar 3. Perkelahian/tawuran pelajar c. Penyimpangan kebudayaan Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh: tradisi yang mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman. Kegiatan belajar 1 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas, bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang penyimpangan sosial, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini: 11 KEGIATAN 1 (A) Baca dengan seksama artikel di bawah ini: 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 BOGOR (Pos Kota). Saat itu para petugas sedang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Domingus Menar, 20, menghalau para pelajar yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 seorang pedagang asongan sedang tawuran. Berhasil 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 yang tinggal di Jl. Pepaya, mengusir pelajar yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Kota Baru, Ciapus, Bogor tawuran, tersangka yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 ditangkap petugas karena berada disekitar 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 membawa narkotika jenis menunjukkan gelagat yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Ganja seberat 0,9 gram. mencurigakan. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Semula petugas mencurigai 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Saat diringkus di tempat tersangka sebagai 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 tawuran Jl. IR Juanda provokator aksi tawuran itu. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 kemarin, tersangka tidak Namun setelah didekati 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 melakukan perlawanan. petugas tersangka berusaha 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Menurut Kapolresta Bogor, menghindar. Sehingga 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 AKBP Drs Setyo Wasisto SH, petugas segera menangkap 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 saat ditangkap, tersangka dan menggeledah isi tas 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 berada sekitar lokasi tawuran yang dibawa tersangka dan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 pelajar. menemukan ganja itu. (rm) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 Asongan merangkap jual ganja 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 DEPOK (Pos Kota). Sekitar 500 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 botol minuman keras (Miras) 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 disita Polsek Pancoranmas dari 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 tempat berbeda dalam operasi 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 kepolisian, Selasa malam. Yaitu 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 sebanyak 180 botol dari gudang 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 rumah warga di jalan Kartini, 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 sekitar 300 botol dari gudang 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 rumah warga Kampung Lio, dan 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 sisanya dari rumah warga Jalan 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 Cagar Alam, dengan berbagai 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 jenis miras berupa topi miring, 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 Mansion house dan arak 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 orangtua. “Operasi ini merupakan 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 langkah antisipasi, karena miras 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 menjadi sumber awal kejahatan,” 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 kata Kapolsek Pancoran mas 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 AKP Antonius Sudjito didampingi 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 Kanit Resintel Iptu Momo 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 Supandi. (rr) 12345678901234567890123456789012123456789 Miras disita dari gudang Sumber: Pos Kota, 10 Oktober 2002 Dari artikel tersebut Anda akan mendapatkan beberapa penyimpangan sosial yang bakal terjadi atau tengah terjadi. Jelaskan masing-masing penyimpangan sosial yang terjadi dalam lembar kerja Anda. Masukkan masing-masing dalam kategorinya! 12 KEGIATAN 1 (B) Beri tanda silang (X) pada jawaban yang benar. 1. Perilaku menyimpang merupakan perbuatan yang …. a. menuruti dorongan hati b. mematuhi tata tertib c. melarang berbuat baik d. mengabaikan nilai dan norma e. memenuhi harapan jiwa. 2. Menurut Cesare Lombrosso “si penjahat yang sejak lahir”, merupakan penyimpangan melalui faktor: a. biologis b. psikologis c. sosiologis d. fisiologis e. sosialisasi. 3. Penyimpangan ini biasanya disebabkan oleh kelainan jiwa atau karena perilaku jahat: a. penyimpangan individual b. penyimpangan kolektif c. penyimpangan primer d. kenakalan remaja e. tawuran warga. 4. Yang bukan termasuk kategori penyimpangan individual adalah…. a. penyalahgunaan narkoba b. penyimpangan seksual c. kriminalitas d. gaya hidup e. tawuran pelajar. 5. Penyimpangan ini sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman, adalah penyimpangan …. a. pribadi b. individual c. kolektif d. campuran e. kebersamaan. 13 14 Kegiatan Belajar 2 DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat: 1. menunjukkan dampak penyimpangan terhadap diri sendiri; 2. mengidentifikasi dampak penyimpangan sosial terhadap masyarakat/ kelompok. 1. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu Seseorang yang melakukan tindak penyimpangan oleh masyarakat akan dicap sebagai penyimpang (devian). Sebagai tolok ukur menyimpang atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat akan dianggap sebagai penyimpangan dan harus ditolak. Akibat tidak diterimanya/ditolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat, maka berdampaklah bagi si individu tersebut hal-hal sebagai berikut: a. Terkucil Umumnya dialami oleh pelaku penyimpangan individual, antara lain pelaku penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. Pengucilan kepada pelaku penyimpangan dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan supaya pelaku penyimpangan menyadari kesalahannya dan tindak penyimpangannya tidak menulari anggota masyarakat yang lain. Pengucilan dalam berbagai bidang, antara lain: hukum, adat/budaya dan agama. Pengucilan secara hukum, melalui penjara, kurungan, dsb. Pengucilan melalui agama, pada agama tertentu (contohnya: Katolik) ada hak-hak tertentu yang tidak boleh diterima oleh si pelaku penyimpangan, misalnya tidak boleh menerima sakramen tertentu bilamana seseorang melakukan tindakan penyimpangan (berdosa). b. Terganggunya perkembangan jiwa Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan tertekan secara psikologis karena ditolak oleh masyarakat. Baik penyimpangan ringan maupun penyimpangan berat akan berdampak pada terganggunya perkembangan 15 mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang diakibatkan dan yang mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual. c. Rasa bersalah Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta benda bahkan nyawa. Gambar 4. Suasana persidangan 2. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok Seorang pelaku penyimpangan senantiasa berusaha mencari kawan yang sama untuk bergaul bersama, dengan tujuan supaya mendapatkan ‘teman’. Lamakelamaan berkumpullah berbagai individu pelaku penyimpangan menjadi penyimpangan kelompok, akhirnya bermuara kepada penentangan terhadap norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu juga terhadap kelompok/masyarakat. Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok masyarakat? Marilah kita bahas: a. Kriminalitas Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat. Contoh: seorang residivis dalam penjara akan mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam masyarakat muncullah kriminalitas-kriminalitas baru. 16 b. Terganggunya keseimbangan sosial Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku menyimpang itu merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan pasti akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan sosialnya. Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb. c. Pudarnya nilai dan norma Karena pelaku penyimpangan tidak mendapatkan sangsi yang tegas dan jelas, maka muncullah sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma menjadi pudar kewibawaannya untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Juga karena pengaruh globalisasi di bidang informasi dan hiburan memudahkan masuknya pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mampu memudarkan nilai dan norma, karena tindak penyimpangan sebagai eksesnya. Contoh: karena pengaruh film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan yang dianggap hal yang wajar disana, akan mampu menimbulkan orang yang tidak percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia. Nah… kegiatan belajar ke 2 telah Anda selesaikan. Selamat. Cobalah Anda baca sekali lagi. Dan bilamana ada yang Anda belum mengerti betul, catatlah lalu diskusikan dengan teman, atau bertanyalah kepada guru bina Anda. Selamat sekali lagi! Sekarang, kerjakan tugas-tugas berikut ini: 17 KEGIATAN 2 (A) Amatilah keadaan masyarakat di lingkungan Anda berada. Catat, adakah: 1. terjadi pengucilan pada pelaku penyimpangan. 2. pasien penyakit jiwa yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba. 3. mulai pudarnya nilai dan norma dalam masyarakat. KEGIATAN 2 (B) Lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang betul/cocok 1. 2. 3. 4. 5. 6. Setiap penyimpangan bertentangan dengan kehendak masyarakat dan harus…. Pengucilan melalui jalur hukum diselesaikan lewat lembaga …. Sanksinya (soal no. 2) berupa pengucilan di dalam …. Pemakai obat terlarang dapat menimbulkan rusaknya jaringan …. Pengaruh globalisasi bisa menimbulkan pudarnya …. Dan …. Masyarakat dapat mengalami keadaan yang labil, tanpa aturan atau anomie, yaitu bila …. dianggap biasa. 7. Obat terlarang ialah obat yang dapat menimbulkan …. 8. Penyimpangan melalui struktur sosial adalah pendapat …. 9. Krisis kewibawaan adalah salah satu dampak pudarnya …. dan …. 10. Andi dibuang dari keluarganya karena selalu melakukan penyimpangan termasuk pengucilan melalui lembaga …. Selamat Anda telah bekerja dengan baik! Marilah kita lanjutkan dengan kegiatan belajar berikutnya! 18 Kegiatan Belajar 3 USAHA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat: 1. menunjukkan upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial, 2. menunjukkan contoh upaya-upaya mengatasi penyimpangan sosial, 3. menentukan sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial. 1. Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial Antisipasi adala usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melaui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah siap dengan berbagai ‘perisai’ untuk menghadapinya. Upaya mengantisipasi tersebut melalui: a. Penanaman nilai dan norma yang kuat Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses sosialisasi. Adapun tujuan proses sosialisasi antara lain sebagai berikut: - pembentukan konsep diri - pengembangan keterampilan - pengendalian diri - pelatihan komunikasi - pembiasaan aturan. Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan norma. Apabila tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu dengan ideal, niscaya tindak penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si individu tersebut. b. Pelaksanaan Peraturan Yang Konsisten Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah usaha mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai sarana/alat penindak laku penyimpangan. Namun apabila peraturan-peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat menimbulkan tindak 19 penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah: satu dan lainnya saling berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang disebut dengan ajeg. c. Berkepribadian Kuat dan Teguh Apa yang dimaksud dengan Kepribadian? Menurut Theodore M. Newcomb kepribadian adalah: Kebiasaan, sikap-sikap dan lain-lain, sifat yang khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seseorang disebut berkepribadian, apabila seseorang tersebut siap memberi jawaban dan tanggapan (positif) atas suatu keadaan. Apabila seseorang berkepribadian teguh ia akan mempunyai sikap yang melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan mempunyai pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. 2. Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial Sebelum kita menemui penyimpangan sosial terjadi dalam masyarakat, secara pribadi individu hendaklah sudah berupaya mengantisipasinya. Namun, apabila penyimpangan sosial terjadi juga, kita masing-masing berusaha untuk mengatasinya. Langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan? a. Sanksi yang tegas Apa itu sanksi? Sanksi yaitu persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu. Persetujuan adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah sanksi negatif yang mencakup pemulihan keadaan, pemenuhan keadaan dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan dipatuhinya norma-norma. Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang tegas, yang berupa hukuman yang tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku demi pemulihan keadaan masyarakat untuk tertib dan teratur kembali. b. Penyuluhan-penyuluhan Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat disampaikan kepada masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai, norma dan peraturan yang berlaku. Kepada pelaku penyimpangan sosial kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku yang telah dilanggarnya, harus melalui penyuluhan secara terus menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada pelaku tindak kejahatan/ kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan, Lembaga Permasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhanpenyuluhan tersebut. 20 Gambar 5. Suasana Seminar/ penyuluhan/diskusi c. Rehabilitasi sosial Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam masyarakat kembali seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-panti rehabilitasi sosial sangat dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti Rehabilitasi Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb. 3. Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial Dalam menghadapi baik sebelum maupun sesudah terjadinya penyimpangan sosial kita perlu bersikap. Sikap-sikap apa saja yang dapat kita perbuat? a. Tidak mudah terpengaruh Masih ingat dengan kepribadian? Asal kita punya kepribadian yang kuat dan teguh niscaya kita tidak mudah atau gampang terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik atau menyimpang. Seandainya setiap insan/individu masing-masing mempunyai kepribadian yang matang, maka pengaruh buruk tidak akan bisa membuatnya berperilaku menyimpang, dunia ini akan damai, tenang dan tentram. Semoga! b. Berpikir positif (Positive Thinking) egala sesuatu yang kita pikirkan hendaknya mengenai hal-hal yang baikbaik saja (positif). Dengan berpikir positif maka kita akan berperilaku dan berbuat hal yang positif pula. Penyimpangan sosial tidak akan muncul dari individu-individu yang berpikir positif (positive thinking). Kepada pelaku tindak penyimpangan kita juga harus mampu menunjukkan sikap positive thinking, sehingga pelaku penyimpangan tersebut akan mampu dan mau meneladani kita, yang pada akhirnya dia akan tidak lagi berperilaku menyimpang. 21 c. Mengurangi Arogansi dan Sikap Eksentrik Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka tindakan/pelaku penyimpangan tidak akan muncul. Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan tindakan penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa dirinya tersaingi sehingga ia akan berbuat lagi penyimpangan demi penyimpangan. Pemahaman usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial telah berakhir. Kami harap Anda sudah mengerti dan paham betul. Guna lebih memperdalam pemahaman Anda, marilah kita cari contoh-contoh konkritnya, dari masing-masing upaya mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial dari dalam tabel berikut ini sebelum Anda mengerjakan tugas-tugas. TABEL CONTOH DAN BENTUK PENYIMPANGAN DALAM MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL Mengatasi Mengantisipasi UPAYA HAL BENTUK PENYIMPANGAN 1. Penanaman nilai dan norma a. dilarang merokok b. pendidikan seks c. pendidikan agama a. penyalahgunaan narkoba b. seks pra nikah c. tindak kejahatan/kriminal 2. Pelaksanaan peraturan yang konsisten a. aturan keluarga b. tata tertib sekolah c. undang-undang yg berlaku (mis, UU no.9 tahun 1976 a. kenakalan remaja, kriminal 3. Berkepribadian kuat dan teguh a. kebiasaan baik b. sikap terpuji c. mandiri a. kriminal, penyimpangan perilaku b. kenakalan remaja, tawuran c. mabuk-mabukan, phobia 1. Sanksi yang tegas a. dibuang dari adat/ keluarga b. dikeluarkan dari sekolah c. penjara/kurungan a. gaya hidup, sosialisasi tidak sempurna b. kenakalan remaja, tawuran c. kriminal 2. Penyuluhanpenyuluhan a. penyuluhan narkoba b. pembinaan di LP (rutan) c. diskusi kenakalan remaja a. penyalahgunaan narkoba b. kriminal 3. Rehabilitasi sosial 22 CONTOH NYATA a. Parmadisiwi, RSKO b. Panti wanita nakal c. Panti rehabilitasi anak nakal b. kenakalan remaja, perkelahian pelajar, bolos c. penyalahgunaan narkoba c. kenakalan remaja, tawuran, mabuk-mabukan a. penyalahgunaan narkoba b. pelacuran c. kenakalan remaja KEGIATAN 3A Buatlah jaringan penyebab dan jaringan pemecahan masalah seperti contoh di bawah ini: Jaringan Penyebab 1. Banyak waktu luang 2. Solidaritas dengan teman Tawuran Pelajar 3. Menunjukkan keberanian, harga diri 4. Takut dikatakan banci, pengecut dsb Jaringan Solusi (pemecahan masalah) 1. Memperbanyak kegiatan sekolah 2. Penanaman kedisiplinan, solidaritas yang positif Tawuran Pelajar 3. Mempunyai kebanggaan yang positif, keluarga harmonis 4. Mempunyai kepribadian yang positif, kuat dan teguh Buatlah jaringan seperti contoh dengan masalah sebagai berikut: 1. Penggunaan obat terlarang. 2. Penyimpangan seksual. 23 KEGIATAN 3 (B) Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar. 1. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dinamakan: a. Deviation b. Anomie c. Normatif d. Abnormal e. Brutalisme. 2. Contoh perilaku menyimpang primer adalah …. a. korupsi pejabat pemerintah b. penjarahan terhadap gudang beras c. pengrusakan dan pembakaran dalam bentrok massa d. pengendara mobil menabrak pejalan kaki karena mabuk e. poligami dilakukan tanpa seizin istri pertama. 3. Akibat buruk yang dapat timbul dari perkelahian pelajar adalah …. a. semakin ketatnya disiplin sekolah b. pembatasan kegiatan ekstrakurikuler c. terganggunya suasana belajar d. terbatasnya kebebasan siswa e. meningkatnya pengawasan guru. 4. Perilaku menyimpang yang termasuk tindak kriminal adalah …. a. kumpul kebo, narkotik, pembunuhan b. penganiayaan, kumpul kebo, korupsi c. penipuan, pemerkosaan, penganiayaan d. penipuan, kolusi, narkoba e. korupsi, arogansi, eksentrik. 5. Berikut ini termasuk contoh dari penyimpangan sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna: a. seorang yang tinggal di tempat pelacuran b. anak perempuan yang suka berpakaian laki-laki c. persaingan yang dilakukan di dalam suatu organisasi d. minum minuman keras hingga mabuk di diskotik e. penyelundup memberi uang pada petugas yang korup. 6. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial antara lain: a. sanksi yang tegas, penyuluhan, rehabilitasi sosial b. penanaman nilai dan norma yang kuat, peraturan konsisten, kepribadian kuat c. sikap yang tegas, sanksi yang tegas, peraturan konsisten d. penanaman nilai dan norma, rehabilitasi sosial, berkepribadian kuat e. sanksi yang tegas, peraturan yang konsisten, percaya diri. 24 7. Salah satu contoh upaya mengatasi penyimpangan sosial adalah …. a. panti rehabilitasi korban narkoba b. positive thinking c. mengurangi arogansi d. berkepribadian kuat e. pelatihan komunikasi. 8. Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial: a. toleransi b. akomodatif c. organis d. antisipatif e. positive thinking. 9. Pelaku dari penyimpangan primer mempunyai hubungan dengan masyarakat sekitarnya yang ditandai dengan …. a. keengganan masyarakat untuk menerimanya kembali b. ketidakmampuan pelaku bergaul kembali c. adanya upaya persaingan dari masyarakat sekitarnya d. keinginan masyarakat untuk melenyapkan pelakunya e. tidak ada halangan untuk menjadi anggota masyarakat lagi. 10. Perhatikan pernyataan berikut: 1. kecurigaan materi. 2. cacat fisik. 3. hilangnya nyawa seseorang. 4. terganggunya ketertiban dan keamanan. 5. toleransi masyarakat. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, perilaku menyimpang dapat membuat akibat negatif baik bagi individu sendiri maupun bagi kelompoknya, yaitu nomor…. a. 1, 2, 3 dan 4 b. 1, 2, 3 dan 5 c. 1, 2, 4 dan 5 d. 1, 3, 4 dan 5 e. 2, 3, 4 dan 5. 25 26 PENUTUP Anda telah menyelesaikan modul ini dengan baik. Selamat! Semoga Anda telah paham benar dengan bahasan Penyimpangan Sosial ini. Kalau sekiranya Anda masih merasa kurang paham, maka lebih baik Anda membacanya berulang-ulang dan penuh konsentrasi. Anda bisa juga membaca rangkuman di bawah ini, sehingga menjadi benar-benar paham. RANGKUMAN 1. Pengertian Penyimpangan Sosial Segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. 2. Definisi Penyimpangan Sosial menurut: a. James W. Van Der Zanden Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. b. Robert M. Z. Lawang Semua tindakan menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. c. Lemert (1951) - Penyimpangan primer Dilakukan seseorang tetapi pelaku masih dapat diterima masyarakat. - Penyimpangan sekunder Perbuatan yang dilakukan secara umum dikenal sebagai pelaku penyimpangan. 3. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial a. Menurut James W. Van Der Zenden - nilai dan norma - sosialisasi yang tidak sempurna - sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang b. Menurut Casare Lombrosso - biologis - psikologis - sosiologis. 27 4. Penyimpangan Individual (Individual Deviation) Penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Menurut kadar penyimpangan dibagi antara lain: - pembandel : tidak patuh nasihat - pembangkang : tidak taat peringatan - pelanggar : melanggar norma umum - perusuh/penjahat : mengabaikan norma umum, melanggar ketertiban, kerugian harta benda dan nyawa. 5. Kategori Penyimpangan Individual a. penyalahgunaan narkotika b. proses sosialisasi yang tidak sempurna c. pelacuran d. penyimpangan seksual e. tindak kejahatan/kriminal f. gaya hidup 6. Penyimpangan Kolektif (group deviation) Penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama (kolektif) yang patuh pada adanya norma kelompoknya yang kuat dan bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan kolektif antara lain: a. kenakalan remaja b. tawuran/perkelahian pelajar c. penyimpangan kebudayaan 7. Dampak Penyimpangan Terhadap Diri Sendiri/Individu a. terkucil Dialami oleh pelaku penyimpangan: narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. b. Terganggunya perkembangan jiwa Dialami oleh pelaku penyimpangan penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual. c. Rasa bersalah Dialami hampir semua pelaku penyimpangan. 8. Dampak penyimpangan terhadap masyarakat/kelompok a. Kriminalitas Munculnya kelompok baru penjahat akibat sosialisasi menyimpang kaum residivis. b. Terganggunya keseimbangan sosial Karena pelaku penyimpangan adalah bagian dari struktur sosial, maka penyimpangan yang dilakukan akan mengganggu keseimbangan sosial. 28 9. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial Usaha/langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Usaha itu antara lain: a. Penanaman nilai dan norma yang kuat Melalui proses sosialisasi ditanamkan nilai-norma pada setiap individu secara baik dan kuat. b. Pelaksanaan peraturan yang konsisten Usaha mencegah penyimpangan dengan memberlakukan peraturan yang konsisten. c. Berkepribadian yang kuat dan teguh ikap dan sifat yang dimiliki secara khas dari seorang individu yang siap memberi jawaban/tanggapan (positif) atas suatu keadaan sehingga mampu berpikir, berperilaku yang baik, kuat dan teguh. 10. Usaha-usaha mengatasi penyimpangan sosial a. Sanksi yang tegas Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang berupa hukuman yang tegas, sesuai hukum yang berlaku. b. Penyuluhan-penyuluhan Kepada pelaku penyimpangan kita ajak untuk kembali sadar hukum, berperilaku sesuai dengan nilai dan norma melalui penyuluhan-penyuluhan. c. Rehabilitasi sosial Mengembalikan diri seperti keadaan sebelum terjadi penyimpangan. 11.Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial a. Tidak mudah terpengaruh Dengan kepribadian yang kuat dan teguh. b. Positive thinking (berpikir positif) Kepada pelaku tindak kejahatan kita tunjukkan sikap positif thinking. c. Mengurangi arogansi dan sikap eksentrik Mengurangi kesombongan dan sikap eksentrik/unik yang dimiliki individu. Kalau sekiranya Anda masih kurang paham tidak ada jeleknya kalau Anda berusaha untuk lebih memahami dengan bertanya kepada teman, diskusi atau mencari sumbersumber lain, bisa juga bertanya kepada guru bina Anda. Anda pasti berhasil! 29 KEGIATAN 1(A) Penyimpangan sosial yang terjadi: 1. Kategori penyimpangan sosial individual, yaitu: - Penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari: 1. Narkotika (ganja) 2. Alkoholisme 2. Kategori penyimpangan sosial kolektif, yaitu: - Tawuran pelajar. KEGIATAN 1(B) 1. 2. 3. 4. 5. d a a e c KEGIATAN 2 (A) Hasil pengamatan: 1. Terjadi/tidak pengucilan. 2. Ada/tidak pasien penyakit jiwa akibat narkoba. 3. Ada/tidak pudarnya nilai dan norma. KEGIATAN 2 (B) 1. ditolak 2. pengadilan 3. penjara/kurungan 4. otak 5. nilai dan norma 6. penyimpangan 7. ketergantungan/ketagihan/kecanduan 8. Robert K. Merton 9. Nilai dan norma 10. Adat 30 KEGIATAN 3 (A) 1. Jaringan penyebab 1. kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak dini 2. pengaruh lingkungan, teman bermain, teman sekolah Penggunaan obat terlarang 3. ikut-ikutan, takut dikatakan pengecut 4. mencari jalan pintas dalam menghadapi masalah Jaringan solusi (pemecahan masalah) 1. penanaman nilainilai agama sejak dini dalam keluarga 2. mampu memilih teman yang baik di lingkungan, teman bermain, kelompok Penggunaan obat terlarang 3. mempunyai rasa percaya diri, prinsip yang kuat 4. mampu memecahkan masalah yang dihadapi secara rasional 2. Jaringan penyebab 1. kurangnya penanaman nilai-nilai agama dan pendidikan seks sejak dini 2. pengaruh pergaulan teman bermain dan lain-lain Penyimpangan seksual 3. diperkosa, dipaksa berbuat, terpaksa 4. faktor psikologis, kepribadian retak, kepribadian ganda 31 Jaringan solusi (pemecahan masalah) 1. perlunya penanaman nilai agama dan pendidikan seks sejak dini 3. mempunyai prinsip/ kepribadian yang kuat KEGIATAN 3 (B) 1. a 2. d 3. c 4. c 5. a 6. b 7. a 8. e 9. e 10. a 32 2. mampu memilih teman bermain dan teman bergaul Penggunaan obat terlarang 4. melakukan terapi kepribadian, pengobatan, dan sebagainya. Conformity: Kecenderungan menyesuaikan diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Psikotropika: Zat/obat yang mempunyai efek dalam fungsi berpikir yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan. Sodomi: Hubungan kelamin melalui anus. Transvestitisme: Kecenderungan menggunakan, memakai alat-alat lawan jenisnya, misalnya laki-laki pakai pakaian wanita. Sadisme: Kecenderungan untuk berbuat kasar, menyakiti. Pedophilia: Pelampiasan nafsu seksual kepada anak-anak kecil. Residivis: terpidana, orang yang pernah dijatuhi hukuman (penjara). DAFTAR PUSTAKA Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati S.Pd., Sosiologi jilid I untuk SMU kelas 2, Esis, Jakarta, 2001. Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1996. Drs. Lukman Hakim & Dra. E. J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta, 1984. Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung, 1999. M. Sitorus, Berkenalan Dengan Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000. Kusmono Hadi, Sudjarwati, Andi Mulya, Sosiologi Suatu Pendekatan-Baru, Piranti, Jakarta, 2002. 33