LAPORAN BAKTERIOLOGI III QUALITY CONTROL PADA AIR TONG DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Di susun oleh : Novita Damayanti 411117109 PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN (D-3) STIKES JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI 2019 QUALITY CONTROL PADA AIR TONG DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI A. Hari dan tanggal praktikum : Selasa – kamis, 28 – 29 Mei 2019 B. Tujuan : Untuk mengetahui kualitas air tong di laboratorium Untuk mengetahui ada tidaknya dan jumlah bakteri di dalamnya C. Dasar teori : Pengendalian mutu mutlak diperlukan untuk menjamin kualitas air bersih pada tong . Quality control bertugas untuk melakukan hal tersebut. Tujuan dari pengendalian mutu adalah untuk mempertahankan kualitas air agar sesuai dengan SNI 01-3553-1996. Faktor utama yang mempengaruhi dalam proses pembuatan air yang dapat menurunkan kualitas adalah, tingkat kontaminasi yang sering terjadi seperti, kontaminasi udara ruang produksi (ducting) dan kontaminasi air. Kebersihan (kesterilan) air yang dihasilkan juga dapat terpengaruh oleh kebersihan dari lingkungan sekitarnya, sehingga kebersihan harus di jaga agar kualitas air yang dihasilkan dapat bermutu tinggi. Sumber air harus memenuhi tiga parameter yang menentukan kelayakan air untuk dikonsumsi yaitu parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi. 1. Parameter Fisik Meliputi semua hal yang dapat dilihat secara langsung tanpa menggunakan alat bantu. Secara fisik air layak minum haruslah jeernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, bebas dari benda asing seperti batu dan ikan (SNI 1996). Parameter fisik amatlah penting karena pada akhir produksi akan langsung berpengaruh terhadap penerimaan konsumen. 2. Parameter Kimia Meliputi konsentrasi zat kimia yang terkandung didalam air. Semua zat kimia, baik yang diinginkan maupun tidak diinginkan harus sesuai dengan syara mutu air yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia. Beberapa mineral dalam jumlah yang berlebihan akan dapat mempengaruhi penampilan fisik bahan baku air misalnya besi yang berlebihan akan menyebabkan air menjadi kuning kecoklatan. 3. Parameter Mikrobiologi Meliputi jumlah bakteri yang ada dalam air yang akan digunakan dalam bahan baku. Sesuai SNI 1996 jumlah bakteri maksimal yang diperbolehkan ada dalam air adalah 100 koloni/mL sample dengan bakteri berbentuk Coli, Salmonella, C. perferigens adalah negatif per 100 sampel. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air.Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia ratarata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas mikroorganisme biologi diman air terbebas dari penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu. Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996). D. Alat dan Bahan Tabel alat yang digunakan NO Nama Alat Spesifikasi 1 Cawan Petri Ǿ 15 cm 2 Tabung Reaksi Kecil dan Besar 3 Ose Tusuk dan Ose KawatNICr Bulat 4 Mikropipet 1000µL 5 Inkubator Mikrobiologi Memert 6 Tip Steril Biru 7 Rak tabung Ǿ 1 cm , 12 lubang 8 Bunsen Spirtus 9 Spidol Permanen Tabel bahan yang digunakan NO Nama Bahan Spesifikasi 1. Sampel air Air tong 2. Media Agar PCA 3. NaCl Fisiologis PA (Pro Analisa) E. Prosedur kerja Hari Pertama a. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan lalu beri identitas pada setiap tabung dan cawan petri b. Sampel yang digunakan adalah air tong di laboratorium mikrobiologi c. Dibuat 5 seri pengenceran sampel di dalam NaCl fisiologis d. Pada masing – masing tabung sebelumnya telah terisi NaCl fisiologis steril sebanyak 9mL e. Dari sampel di pipet 1mL (1000µL) ke tabung 1 (101) f. Dari tabung 1 di pipet 1mL (1000µL) ke tabung 2 (102) g. Dari tabung 2 di pipet 1mL (1000µL) ke tabung 3 (103) h. Dari tabung 3 di pipet 1mL (1000µL) ke tabung 4 (104) i. Dari tabung 4 di pipet 1mL (1000µL) ke tabung 5 (105) j. Buatlah control negatif dengan cara tidak di tambahkan dengan sampel air k. Kemudian dari setiap seri pengenceran di pipet 1mL (1000µL) ke masing - masing dalam cawan petri sesuai dengan pengencerannya l. Setelah itu tuangkan media PCA dengan suhu 40oC (jangan terlalu panas dan terlalu dingin) secara Pour plate m. Isi secukupnya jangan terlalu tipis dan tebal n. Homogenkan perlahan dan tunggu media menjadi beku dan dingin o. Setelah beku dan dingin cawan di balik dan di bungkus kemudian di beri identitas p. Lalu lakukan inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam Hari kedua a. Lakukan pengamatan pada media hasil inkubasi b. Hitung jumlah koloni yang terdapat pada media F. Hasil pengamatan NO HASIL GAMBAR KETERANGAN 1. Swarming 2. ≥ 300 koloni + Swarming ≥ 300 koloni 3. 4. 213 koloni + swarming 200 koloni + swarming 5. 6. 100 loni + swarming G. Pembahasan Kualitas air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Pasal 8 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas: a. Kelas 1 Air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama. b. Kelas 2 Air yang dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian. c. Kelas 3 Air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian. d. Kelas 4 Air yang digunakan untuk mengairi pertanaman/pertanian. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 tahun 1990, penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut : a. Golongan A: Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsungtanpa pengolahan terlebih dahulu b. Golongan B: Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum c. Golongan C: Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan danpeternakanUniversitas Sumatera Utara d. Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air. Pengenceran adalah melarutkan atau melepasan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Tujuan pengenceran yaitu untuk mengurangi kepadatan bakteri yang ditanam (Fais, 2009). Pengenceran menurunkan atau merupakan memperkecil proses yang konsentrasi dilakukan larutan untuk dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007). Pada praktikum kali ini digunakan sampel air tong di laboratorium Mikrobiologi. Kita menggunakan tekinik pengenceran dimulai dari pengenceran 10-1 yang hasilnya adalah adanya bakteri dengan jumlah lebih dari 300 koloni dan hasilnya swarming, pda pengenceran kedua 10-2 hasilnya adalah adanya bakteri lebih dari 300 koloni dan tidak swarming, pada pengenceran ketiga 10-3 hasilnya adalah bakteri berkurang menjadi 213 koloni tetap swarming,pada pengenceran ke empat 10-4 jumlah bakteri 200 koloni dan swarming,pada pengenceran terakhir 10-5 hasil bakteri adalah 100 koloni dan swarming. Dan pada control hasilnya ditumbuhi bakteri. Seharusnya pada control negatif tidak boleh di tumbuhi bakteri apapun,ada beberapa kemungkinan control negatif di tumbhui bakkteri. Yang pertama adalah faktor pemipetan atau pada saat pengerjaan ( human error ) kurang steril. Faktor yang kedua adalah faktor mesin yaitu autoclave kemungkinan pada saat mensterilkan suhu yang digunakan kurang sehingga air belum sepenuhnya steril. Dari ciri ciri yang di lihat bakteri tersebut adalah Bacillus sp, terlihat dari kloni yang swarming. H. Kesimpulan Dari praktikum kali ini dengan sampel air tong di laboratorium Mikrobiologi hasil yang di dapat adalah bakteri Bacillus sp. Dengan demikian hasil Quality control yang di lakukan berhasil melihat adanya bakteri di dalam air tong tersebut. I. Daftar Pustaka Imam Supardi dan Sukamto.1999.Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan Pangan.Alumni.Bandung Ratna Sri Hadioetomo.1985.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek.IPB Press.Bogor Buckle.KA., RA Edwartd, GH. Fleet dan M Wootton. 1985. Ilmu Pangan. UI Press. Jakarta Sudarmadji. Slamet, Bambang Haryono, Suhardi. 2007. Analisa Bahan Makanandan Pertanian. Librty. Yogyakarta. J. Lampiran NO GAMBAR KETERANGAN Beberapa cawan 1. sebelum di inkubasi Sampel air tong di Laboratorium 2. Mikrobiologi Stikes Jendral Achmad Yani Cimahi Air yang sudah di lakukan 3. pengenceran