anak adalah peniru yang ulung. Meniru merupakan proses belajar bagi anak-anak. Anak meniru orang tua sebagai figur dewasa yang diidolakan. Mereka akan menganggap orang tua adalah sosok yang lebih kompeten dan memiliki kuasa. Dikutip dari sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2015 menyatakan bahwa 70% orang tua menyatakan bahwa anaknya meniru mereka. Anak-anak meniru setidaknya 25 persen perkataan orang tuanya dan sisanya anak akan meniru tindakan yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya baik itu perilaku baik ataupun buruk. Misalnya ketika orang tua suka membentak, maka anak akan menirunya dan melakukan hal itu kepada adik atau sepupunya. Atau misalnya anak yang kurang aktif juga merupakan hasil meniru dari orang tua yang kurang aktif. Misalnya orang tua pulang kerja tidak melakukan apapun, hanya di dalam rumah saja, maka begitu juga dengan anaknya, ketika pulang sekolah, dia hanya diam saja di rumah. Sering tidak kita sadari bahwa hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari akan ditiru oleh anak kita. Hal-hal yang baik seperti menyimpan handuk pada tempatnya, minum sambil duduk, membereskan gelas dan piring setelah makan, dan lain sebagainya tanpa kita sadari akan ditiru oleh anak kita. Apa yang kita ajarkan di rumah merupakan pondasi bagi pendidikan karakter anak. Bila kita melakukan hal-hal yang positif di rumah kita sendiri, maka anak akan meniru hal positif tersebut yang akan menumbuhkan karakter positif pada anak sebagai bekal bagi mereka setelah dewasa nanti. Oleh sebab itu #SahabatLuarBiasa, karena Anda adalah role model buat anak, maka Anda jugalah yang memutuskan perilaku seperti apakah yang Anda ingin anak tiru dari Anda?
