Penerapan SCM pada PT. IKEA Disusun Oleh : Kukuh Fernandez Adi P. – 41617310093 Rahmadita Utami – 41617310095 Dwi Arsa Stefanni – 41617310096 Muslim – 41617310105 Dosen : Andary Asvaroza Munita H, ST, MT PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA 2019 Kunci sukses pengelolaan SCM atau supply chain management dari PT. IKEA dibagi menjadi : 1. Sektor primer : melibatkan pengembangan bahan baku. Mereka bernegosiasi harga dengan pemasok, memeriksa kualitas bahan, menganalisis dampak lingkungan yang terjadi dan juga mengawasi kondisi sosial pemasok yg bermaksud memeriksa bahwa produk memenuhi persyaratan yang ketat untuk fungsi, distribusi yang efisien, kualitas dan dampak terhadap lingkungan dari 1300 pemasok. IKEA berusaha untuk memakai sesedikit mungkin material untuk memproduksi produknya, tanpa mengorbankan kualitas dan durabilitasnya. Dengan menggunakan sesedikit mungkin material, perusahaan berhasil memangkas biaya transportasi. Makin sedikit material yang harus diangkut, makin sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar, tenaga kerja, dan pengiriman. 2. Sektor sekunder : Menciptakan produk dari bahan baku IKEA mendesain banyak produknya sehingga jumlah terkecil sumber daya dapat membuat produk terbaik. Strategi rantai pasokan yang digunakan oleh IKEA adalah Banyak Pemasok (Manny Supplier ). Pemasok yang sudah bekerja sama dengan IKEA merupakan pemasok yang sudah memenuhi kode etik IWAY mengharapkan pemasok untuk: • Mengikuti hukum nasional dan internasional • Tidak menggunakan pekerja anak • Tidak menggunakan kayu dan lem dari hutan non-berkelanjutan • Mengurangi limbah dan emisi mereka • Berkontribusi daur ulang • Mengikuti persyaratan kesehatan dan keselamatan • Perawatan untuk lingkungan • Mengurus karyawan mereka 3. Sektor tersier : mengkombinasikan proses ritel dan gudang Di showroom utama, pelanggan bisa melihat-lihat produk. Jika ingin membeli, mereka bisa mengambil produk langsung dari rak penyimpanan. Perakitan “Do-It-Yourself” yang Menurunkan Biaya Kemasan. Kesimpulan pengelolaan SCM di PT. IKEA sebagai berikut: • Merasionalisasi dan menyederhanakan sistem distribusi. • Menghitung setepat mungkin berapa banyak produk yang dibutuhkan untuk memnuhi permintaan. • Keunggulan distribusi IKEA (volume besar, paket datar, biaya rendah). • produk IKEA yang dijual dikemas datar berarti bahwa mereka dapat diangkut dengan efisiensi yang lebih besar. • Dengan meminimalkan “ruang kosong” adalah mungkin untuk mengangkut dan menyimpan lebih banyak paket pada satu waktu, yaitu biaya transportasi setiap item turun. • Produk dikirim dari pemasok ke pusat distribusi. • Di pusat distribusi (dibongkar, disimpan di rak, dimuat ke kendaraan transportasi ketika diperintahkan oleh toko). • Di toko IKEA yang tersebar, konsumen bisa mendapatkan produk IKEA. • Pelanggan yang tidak puas dari IKEA dapat mengembalikan pembelian mereka melalui pusat koleksi yang terletak di setiap kota yang memiliki toko IKEA, kemudian mengirimkannya ke pusat distribusi yang disediakan produk ini. Produk ini lebih lanjut dikirim ke perusahaan fokus di Swedia yang mendaur ulang produk dan re-mendistribusikan kembali melalui rantai pasokan. Sumber :https://www.google.com/amp/s/randibusiness.wordpress.com/2017/01/28/41/amp