BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan
semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO). Hal ini berarti
seseorang dikatakan sehat apabila seluruh aspek dalam dirinya dalam keadaan
tidak terganggu baik tubuh, psikis, maupun sosial. Apabila fisiknya sehat,
maka mental (jiwa ) dan sosialpun sehat, demikian pula sebaliknya, jika
mentalnya
terganggu atau sakit, maka fisik dan sosialnya akan sakit.
Kesehatan
harus dilihat secara menyeluruh sehingga kesehatan jiwa
merupakan bagian dari kesehatan yang tidak dapat di pisahkan (Stuart, 2007).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupa untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku
yang mengkonstribusi pada
fungsi yang terintegrasi.Pasien atau sistem klien dapat berupa
keluarga, kelompok,organisasi
individu,
atau komunitas. ANA (America Nursing
Association ) mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagi suatu bidang
spesialis praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai
ilmunya dan menggunakan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya (Stuart,
2007).
Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa
merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin
tidak
dapat
langsung,
seperti
pada
masalah
kesehatan
fisik
yang
memperlihatkan bermacam – macam gejala dan di sebabkan berbagai hal.
1
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Kejadian masa lalu yang sama dengan kejadian saat ini, tetapi mungkin
muncul gejala yang berbeda . Banyak klien dengan masalah kesehatan jiwa
tidak dapat menceritakan masalahnya mungkin menceritakan hal yang berbeda
dan kontradiksi. Kemampuan mereka untuk berperan dalam menyelesaikan
masalah juga bervariasi (Keliat, 2007).
Masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah
menjadi masalah yang sangat serius, WHO menyatakan, paling tidak ada satu
dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. WHO memperkirakan
ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan
jiwa.Di indonesia sendiri jumlah penderita gangguan jiwa berat atau
skizofrenia pada tahun 2013 adalah 1.729 dari 1.027.763 anggota rumah
tangga yang menjadi responden atau sample . Jadi dapat dikatakan bahwa jika
dalam 1 juta sampel terdapat 1.729 orang yang menderita gangguan jiwa maka
dalam 237 juta jiwa penduduk Indonesia, terdapat 409.773 orang yang
menderita gangguan jiwa berat (Skizofrenia).
Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 menyatakan kesehatan Jiwa
merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras
dengan keadaan orang lain (Suliswati, 2005).
Berdasarkan data di RSUD Banyumas penderita penyakit jiwa pada
bulan Maret –Juni tahun 2014 tercatat 912 orang dengan diagnosa terbanyak
skizofrenia .Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang
mengakibatlan perilaku psikotik, pemikiran konkret dan kesulitan dalam
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah
(Struat, 2007). Skizofrenia di katakan sebagai penyakit neurologis yang
mempengaruhi persepsi klien,cara berfikir, bahasa, emosi dan perilaku sosial
(Herman, 2008 dalam Direja, 2011).
Adapun gejala yang sering muncul pada penderita Skizofrenia antara
lain halusinasi seperti mendengar suara- suara atau melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak ada, tidak mampu merespon pesan yang datang,tidak mampu
memahami hubungan antara kenyataan dengan logika serta terkadang
melakukan sesuatu yang sangat berbahaya seperti bunuh diri (Yosep,2011).
Diruang Sadewa RSUD Banyumas penyakit ganggaun jiwa selama tiga bulan
terakhir dari bulan Maret sampai Mei dengan kasus halusinasi sebanyak 260
orang.
Halusinasi ditandai dengan perilaku abnormal seperti tertawa sendiri,
menggerakan bibir tanpa menimbulkan suara, gerakan mata cepat, terlihat
bicara sendiri, gelisah, ketakutan dan terjadi penurunan motivasi, lebih suka
menyendiri, melamun. Disini perlu peran keluarga sebagai sistem pendukung
serta pengawasan dalam proses pasien (Trimelia, 2011).
Berdasarkan studi kasus di ruang Sadewa rumah sakit umum daerah
Banyumas didapatkan data bahwa penderita skizofrenia khususnya halusinasi
menempati peringkatan utama di bandingkan dengan gangguan jiwa lainnya,
penulis tertarik untuk membahas studi kasus tentang asuahn keperawatan
dengan gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran.
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Melaporkan hasil asuhan keperawatan pada Tn .U dengan
Halusinasi pendengaran selama 3 hari di ruang Sadewa Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan
khusus
dari
penulisan
laporan
ini
adalah
untuk
memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai :
a. Pengkajian pada Tn.U dengan Halusinasi pendengaran.
b. Analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan
pada Tn. U dengan Halusinasi pendengaran.
c. Rencana tindakan keperawatan pada Tn.U dengan halusinasi
pendengaran .
d. Implementasi keperawatan pada Tn.U dengan Halusinasi Pendengaran.
e. Evaluasi terhadap implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada
Tn.U dengan Halusinasi pendengaran.
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
C. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini digunakan cara
sebagai berikut :
1. Observasi Partisipatif
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien
secara langsung, melaksanakan asuhan keperawatan pada klien.
2. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis
pada klien, keluarga, dan pada perawat ruangan.
3. Studi Literatur
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber
pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini dengan cara membaca
dan mempelajari bahan yang ada hubungannya dengan Halusinasi
pendengaran.
4. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan khusus
klien yang terdapat pada format-format dokumentasi maupun yang
terdapat pada rekam medis.
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
D. Tempat dan Waktu
Asuhan keperawatan pada Tn.U dengan Halusinasi pendengaran dilakukan di
Ruang Sadewa Di RSUD Banyumas pada tanggal 5-7 Juni 2014.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat penulis adalah
1. Bagi penulis sebagai saran atau alat untuk menambah pengetahuan dan
memperoleh pengalaman khusunya dibidang keperawatan jiwa.
2. Bagi instalasi pelayanan kesehatan jiwa RSUD banyumas :
a. Hasil tugas akhir /asuhan keperawatan ini dapat dipakai sebagai bahan
masukan terhadap hasil penerapan asuhan keperawatan yang telah
diberikan.
b. Hasil tugas akhir / asuhan keperawatan ini dapat dipakai sebagai
dokumentasi asuhan keperawatan halusinasi pendengaran di ruang
sadewa RSUD Banyumas.
3. Bagi institusi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunaan
RSUD Banyumas sebagai lahan praktik, dengan hasil tugas akhir /asuhan
keperawatan ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan masukan dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan jiwa tentang halusinasi.
4. Bagi para pembaca diharapkan hasil tugas akhir ini dapat dijadikan
sebagai
pengetahuan
dan
masukan
dalam
pengembangan
ilmu
keperawatan di masa yang akan datang institusi akademik.
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan untuk penyusunan
tugas akhir ini adalah :
BAB I
: PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan, serta
sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, rentang
respons, psikopatologi, pohon masalah, diagnosa keperawatan,
dan rencana tindakan keperawatan.
BAB III
: LAPORAN KASUS
Membahas tentang asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi.
BAB IV
: PEMBAHASAN
Menguraikan tentang pembahasan kasus. Pembahasan yang
menelaah kesenjangan antara teori dengan masalah laporan kasus
dalam hal pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi, serta alternatif pemecahannya.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang diberikan terkait tentang kesimpulan
dari pembahasan kasus secara teori dan langsung yang terjadi di
lapangan serta saran yang penulis berikan kepada berbagai pihak.
Karya tulis ilmiah ini diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.
Asuhan Keperawatan Pada..., IDA NURUL WAHYUNI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Download