BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL HUKUM COSINUS 1.2. TUJUAN a. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Hukum Cosinus b. Agar mahasiswa dapat membuktikan teori Hukum Cosinus c. Agar mahasiswa dapat mengukur kuat cahaya menggunakan Hukum Cosinus 1.3. PENDAHULUAN Hukum Cosinus mengatakan bahwa energi yang tercermin oleh sebagian kecil dari permukaan sumber cahaya dalam arah tertentu adalah sebanding dengan cosinus sudut antara arah tersebut dan permukaan normal. Hukum ini juga dikenal sebagai hukum Emisi Cosinus atau Emisi Lamberg. 𝜃 R0 R L E E’ Keterangan : 𝜃 = sudut yang terbentuk ( ° ) R0 = jarak tegak lurus sumber cahaya terhadap bidang (meter) R = jarak sumber cahaya ke bidang (meter) E = Iluminasi pada jarak R0 (lumen) E’ = Iluminasi pada jarak R (lumen) Sesuai dengan gambar ilustrasi di atas, dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan perhitungan Iluminasi pada titik / jarak R0 dan R, dijelaskan sebagai berikut : = E’ cos 𝜶 E E’ E = = 𝑰 𝑹𝟐 𝑰 𝑹𝟐 cos α Dimana I = Kesetaraan fotometrik dari watt (Lumen) Hukum cosinus menyatakan bahwa besarnya iluminasi E pada sebuah titik terhadap sumber cahaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dan berbanding lurus dengan intensitas I dan cos sudut yang mengapitnya. Jadi, apabila pancaran cahaya mengenai suatu permukaan, dengan membentuk sudut, maka akan melingkupi area yang lebih besar dibandingkan dengan pancaran yang tegak lurus pada permukaan. Dalam percobaan yang dilakukan kelompok kami, sumber cahaya yang digunakan adalah lampu pijar 100 watt sehingga I nya setara dengan 1380 lumen.