Uploaded by User37488

LAPORAN KEMAJUAN MAULANA MALIK IBRAHIM TAUFIK PKM-M UNHAS

advertisement
LAPORAN KEMAJUAN PROPOSAL KREATIFITAS MAHASISWA TAHUN
2018
Penerapan Teknologi Pengolahan Destilasi Solusi Mengatasi Kekurangan Air
Bersih di Pulau Bontosua
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Maulana Malik Ibrahim Taufik; L22116516; 2016
Muh. Chaidir Rezky; L22116320; 2016
Sitti Hardiyanti Rachman; L23116507; 2016
Lestari Permatasari; L22116522; 2016
Mohammad Akbar Abdul Haseng; D041171519; 2017
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
RINGKASAN .................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................
BAB 2. TARGET LUARAN.........................................................................
BAB 3. METODE PENGABDIAN ..............................................................
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ................................................................
BAB 5. POTENSI HASIL.............................................................................
BAB 6. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ....................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN…… ............................................................................................
i
ii
iii
iv
1
2
2
3
5
5
6
7
iii
RINGKASAN
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi
standar kehidupan manusia yang sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan
berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu. Namun kondisi
sosial ekonomi masyarakat dipulau Bontosua umumnya sangat terbatas dan
bergantung pada daerah sekitar. Seperti halnya akses air bersih masih sulit
diperoleh. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk masyarakat setempat,
maka permintaan akan air bersih semakin tinggi. Yang mana permasalahan
warga di Pulau Bontosua adalah kurangnya air bersih, untuk keperluan
konsumsi warga harus mengerluarkan biaya dengan membeli air bersih yang
berasal dari Kota Makassar melalui kapal regular. Kondisi air yang keruh dan
payau dengan kedalaman 2-4 meter yan hanya berupa galian tanah yang
menampung air hujan yang dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci. Dimana
pada musim kemarau, air di sumur tersebut akan mengalami infiltrasi dan
proses evaporasi sehingga mengurangi volume air di sumur. Salah satu solusi
pemasalahan tersebut ialah teknologi destilasi air. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan
masyarakat Pulau Bontusua mengenai pengolahan air bersih dengan teknologi
destilasi sederhana, Berdasarkan hasil pengabdian, kami dapat menyimpulkan
bahwa partisipasi masyarakat di Pulau Bontusua dan tokoh masyarakat
merupakan faktor kunci yang sangat menentukan keberhasilan proses
pemanfaatan teknologi destilasi sederhana ini untuk memudahkan masyarakat
dalam menghasilkan air bersih untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar
kehidupan manusia secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan
menjadi bagian terpenting bagi setiap individu. Kebutuhan akan air bersih di Indonesia
sangatlah tinggi apalagi untuk daerah yang jauh dari mata air bersih dan diluar
jangkauan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) seperti daerah pantai dan daerah
kepulauan (Anis, 2014). Seperti kebutuhan air pada masyarakat Pulau Bontusua, Desa
Mattiro Bone, Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkep.
Dimana kondisi sosial ekonomi masyarakat Pulau, umumnya dalam kondisi
keterbatasan dan tergantung pada daerah sekitar khususnya terjadi dimusim kemarau,
dalam keperluan konsumsi warga harus mengerluarkan biaya untuk membeli air bersih
yang berasal dari Kota Makassar melalui kapal reguler. Sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan air setiap harinya, seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya masyarakat
memanfaatkan air sumur, berupa sumur galian, kondisi air yang keruh dan payau
dengan kedalaman 2 – 4 meter, kondisi fisik tidak menggunakan cincin sumur
melainkan hanya berupa galian tanah yang menampung air hujan yang mereka
manfaatkan untuk mandi dan mencuci. Dimana pada musim kemarau, air di sumur
tersebut akan mengalami infiltrasi dan proses evaporasi sehingga mengurangi volume
air di sumur tersebut. Kondisi tersebut memaksa sebagian warga untuk membeli air
sehingga pengeluarannya semakin meningkat.
Untuk itu perlu adanya pemahaman masyarakat untuk mengatasi kekurangan
air bersih dengan pemanfaatan teknologi pengolahan air laut yang kita kenal dengan
teknologi destilasi air. Destilasi merupakan proses pemisahan berdasarkan perbedaan
titik didih dari komponen yang akan dipisahkan. Destilasi merupakan suatu perubahan
cairan menjadi uap dan uap tersebut diinginkan kembali menjadi cairan (Walangare,
2013). Energi panas matahari dimanfaatkan agar terjadi proses penguapan. Kelebihan
destilasi dengan metode ini ialah biaya yang murah dan pengoperasian yang mudah
karena tidak membutuhkan teknologi tinggi (Puja, 2012) dalam (Indiawati dkk, 2018).
1
Oleh karena itu pelaksana kegiatan pengabdian terdorong untuk membantu
mengatasi permasalahan kekurangan air melalui kegiatan Program Kreatifitas
Mahasiswa bidang Pengabdian pada Masyarakat (PKM-M). Upaya yang dilakukan
oleh Tim Pelaksana kegiatan PKM-M ialah berupa pembuatan destilator skala project
atau skala percontohan. Pembuatan alat ini bertujuan untuk memanfaatkan air laut yang
sajauh ini belum mampu dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Pelaksanaan kegiatan
pembuatan alat destilasi air laut melibatkan peran masyarakat secara aktif. Melalui
program pengabdian ini diharapkan tim PKM-M ini bersama masyarakat Pulau
Bontusua dapat bersinergi untuk mengatasi masalah kekeringan yang sering terjadi di
musim kemarau.
BAB 2. TARGET LUARAN
Hasil pengabdian ini diharapkan dapat memberikan informasidan manfaat bagi
masyarakat mengenai pengaplikasian teknologi destilasi yang dapat mengubah air asin
menjadi air tawar. Selain itu, pengabdian ini diharapkan dapat dipublikasikan dalam
Jurnal Pengabdian.
BAB 3. METODE PENGABDIAN
Metode yang diterapkan pada Program Kemitraan Masyarakat ini adalah
Society Parcipatory yaitu masyarakat sebagai mitra dapat menyerap keterampilan
dalam penerapan dan pengembangan teknologi destilasi menjadi solusi bagi
masyarakat Pulau Bontusua. Selain itu, adalah Persuasive Approach melalui
penyuluhan akan manfaat teknologi destilasi, sehingga memberikan stimulus
masyarakat untuk memanfaatkan energi terbarukan berupa sinar matahari dan air laut.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pelaksanaan program pengabdian ini akan
dilakukan tahapan kegiatan yaitu sosialisasi, penyuluhan akan manfaat teknologi
pengolahan air laut, uji coba alat Destilator dan Pelatihan, serta pendampingan yang
akan dilaksanakan pasca kegiatan pengabdian dilaksanakan.
2
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
A. Produk Berupa Air Bersih yang dihasilkan Melalui Proses Destilasi
Berdasarkan beberapa kali pengujian alat destilasi berhasil menampung uap air
rata-rata 5 liter per hari. Volume air yang dihasilkan itu sangat beragantung oleh luasan
dari alat destilasinya. Namun alat yang dibuat ini sangat sederhana dan ukuran dengan
skala kecil tapi membuktikan bahwa alat destilasi yang telah dibuat telah bekerja
dengan baik. Tingkat keberhasilan alat ini sudah cukup baik jika dilihat dari volume
air hasil penguapan yang dihasilkan. Dengan demikian, pada musim kemarau alat
destilasi sudah dapat dimanfaatkan.
Gambar 1. Desain Alat destilasi.
B. Respon Kelompok Sasaran terhadap Pelaksanaan Kegiatan
Masyarakat di Pulau Bontosua, Desa Mattiro Bone, Kecamatan Liukang
Tuppabiring, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
sangat menyambut
positif program pelatihan teknologi destilasi untuk pengolahan air bersih. Selama ini
seluruh masyarkat di Pulau memanfaatkan air dengan cara sangat sederhana dengan
pemanfaatan air sumur dan terkadang air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Air sumur di Pulau Bontusua adalah air payau, dengan kondisi asin dan berbauh
khusunya pada musim kemarau. Berdasarkan keadaan tersebut maka proses
pengolahan air dengan proses destilasi sangat diperlukan. Selama ini masyarakat tidak
pernah mengetahui tentang teknologi destilasi air. Penyuluhan dengan menggunakan
proses destilasi air merupakan solusi yang tepat, karena dengan proses destilasi dengan
menggunakan sample air laut berubah menjadi uap air yang kemudian menempel pada
3
media dengan suhu lebih rendah yaitu bagian dalam kaca alat destilasi. Uap air melebur
menjadi butiran-butiran air dan mengalir secara gravitasi menuju talang penampung
dan akhirnya keluar melalui pipa outlet. Air kemudian ditampung ke dalam wadah.
Berdasarkan indikator keberhasilan yang tertera pada Tabel 1 terlihat bahwa kegiatan
pelatihan teknologi destilasi air laut menjadi air tawar sudah berhasil dengan baik.
Tabel 1. Tabel indikator keberhasilan
No
Kegiatan
Kehadiran (%)
Keaktifan (%)
Penilaian
1.
Sosialisasi dan
100
95
Berhasil
100
100
Berhasil
100
100
Berhasil
70
70
Berhasil
penyuluhan di Kantor
Desa
2.
Penyuluhan di rumah
mitra
3.
Pelatihan penerapan
teknologi destilasi
4.
Ikut
mempersiapkan
bahan dan alat
5.
Pemeliharaan
70
65
Berhasil
6.
Keberlanjutan
70
65
Berhasil
C. Daya Terima Masyarakat terhadap Inovasi Baru
Dalam menerima inovasi baru, masyarakat Pulau Bontusua sudah dapat
menerapkan teknologi pengolahan air asin menjadi air tawar dengan proses destilasi.
Setelah kegiatan pengabdian ini diterapkan, kelompok sasaran di Pulau Boontusua
sekarang ini sudah dapat menghasilkan air bersih dan layak dikonsumsi. Sementara
masyarakat yang lain yang belum mendapat bantuan alat untuk menerapkan teknologi
tersebut, tetapi sudah mengikuti penyuluhan, mereka sudah mulai berinisiatif
menerapkan dan melakukan pengolahan air asin menjadi air tawar dengan swadaya
masyarakat.
4
BAB 5. POTENSI HASIL
Salah satu luaran dari kegiatan kami adalah terbitnya sebuah jurnal ilmiah
dengan tujuan agar pembaca selanjutnya dapat menjadikannya sebagai referensi dan
menguatkan data tinjauan pustaka. Penelitian ini diharapkan mampu memberi
informasi kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan teknologi destilasi yang telah
ada untuk mengatasi permasalahan air bersih yang terjadi di wilayah mereka.
BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Rencana selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan PKM
ialah menguji air hasil penguapan. Pengujian ini berupa pengujian layak tidaknya air
hasil destilasi untuk dikonsumsi langsung sebagai air minum. Melalui hasil pengujian
ini diharapkan kedepannya air hasil destilasi bisa langsung untuk dikonsumsi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Anas. 2014. Desain Alat Penjernih Air Laut Menjadi Air Bersih Dengan Tenaga
Matahari. Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Alauddin Makassar.Sulawesi
Selatan
Indriawati, A., Irvani dan Mardiah. 2018. Penerapan Destilator Sederhana pada Proses
Destilasi Air Sungai di Desa Jada Bahrin Kabupaten Bangka. Seminar Nasional
Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat. Universitas Bangka Belitung Desa
Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Walangare, K.B.A dkk. 2013. Rancang Bangun Alat Konservasi Air Laut Menjadi Air
Minum dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. EJurnal Teknik Elektro-FT UNSTRAT: ManadoMuscatine, L. (2007).
Endosymbiosis of cnidarians and algae. In: Muscatine, L., H.M. Lenhoff HM
(eds) Coelenterate biology, reviews and new perspectives. Academic, New York.
pp. 359–395.
6
LAMPIRAN
REKAPITULASI PENGGUNAAN BIAYA
No
Tanggal
Nama Barang
1
20-Apr
2
27-Apr
3
28-Apr
4
1-May
5
2-May
Dana pkm 80%
(pergi)
transportasi
kapal
(pulang)
transportasi
kapal
mintak tanah
murni
mata bor kaca
25 mm
pemotong kaca
mesin bor
portebel
batu zeolit
pasir zeolit
halus
pasir zeolit
kasar
arang
waring
kaca
pasir
kerikil
(pergi)
transportasi
kapal
(pulang)
transportasi
kapal
gergaji pipa
alat tembak
lem
penggosok besi
spon busa
gunting
penggaris besi
gentong air
lem silokon
botol
mur tando
6
6-May
7
7-May
8
9
8-May
19-May
10
20-May
Harga
Satuan
Pemasukan
Pengeluaran
Total
5,120,000
5,120,000
25,000
3
Orang
75,000
5,045,000
25,000
3
Orang
75,000
4,970,000
15,000
1
Liter
15,000
4,955,000
80,000
1
Set
80,000
4,875,000
210,000
1
Unit
210,000
4,665,000
365,000
1
Unit
365,000
4,300,000
100,000
1
karung
100,000
4,200,000
100,000
1
karung
100,000
4,100,000
100,000
1
karung
100,000
4,000,000
100,000
5,000
100,000
50,000
50,000
1
1
4
1
1
karung
meter
lembar
karung
karung
100,000
50,000
400,000
50,000
50,000
3,900,000
3,850,000
3,450,000
3,400,000
3,350,000
25,000
3
Orang
75,000
3,275,000
25,000
3
Orang
75,000
3,200,000
15,000
1
Unit
15,000
3,185,000
35,000
1
Unit
35,000
3,150,000
2,000
2,000
15,000
20,000
250,000
1
1
1
1
3
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
2,000
2,000
15,000
20,000
750,000
3,148,000
3,146,000
3,131,000
3,111,000
2,361,000
35,000
1
Unit
35,000
2,326,000
10,000
4
Unit
40,000
2,286,000
7
11
22
23
21-May
22-May
25-May
24
8-Jun
25
9-Jun
26
15-Jun
27
28
29
30
16-Jun
17-Jun
18-Jun
19-Jun
12,000
lakban jilid
Batang Pipa
30,000
3/4
30,000
stop keran 3/4
12,000
lem pipa
2,000
Elbo 3/4
selang air 1
31,500
meter
saringan foot
valve SJT 1
90,000
inchi
30,000
pipa 3/4
10,000
sterofom
900,000
Pompa air
75,000
saringan busa
(pergi)
transportasi
25,000
kapal
(pulang)
transportasi
25,000
kapal
Sewamobil pick
300,000
up
65,000
Spanduk
4,000
Poster A3
Print poster
2,000
mini
(pergi)
transportasi
25,000
kapal
biaya angkut
100,000
barang
bh stop keran
20,000
3/4
2,000
bh L 3/4
3,000
bh SOL
8,000
dra tandon
3,000
power sock
broco steker
11,500
arde
7,500
Eterne kacel
(pulang)
transportasi
25,000
kapal
TOTAL
1
Unit
12,000
2,274,000
1
Unit
30,000
2,244,000
1
1
2
Unit
Unit
Unit
30,000
12,000
4,000
2,214,000
2,202,000
2,198,000
1
meter
31,500
2,166,500
1
Unit
90,000
2,076,500
1
2
1
1
Unit
lembar
Unit
Unit
30,000
20,000
900,000
75,000
2,046,500
2,026,500
1,126,500
1,051,500
3
Orang
75,000
976,500
3
Orang
75,000
901,500
1
Unit
300,000
601,500
1
3
lembar
lembar
65,000
12,000
536,500
524,500
1
lembar
20,000
504,500
3
orang
75,000
429,500
1
angkut
100,000
329,500
2
unit
40,000
289,500
3
3
1
2
unit
unit
unit
unit
6,000
9,000
8,000
6,000
283,500
274,500
266,500
260,500
1
unit
11,500
249,000
7
unit
52,500
196,500
3
orang
75,000
121,500
4,998,500
121,500
5,120,000
8
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
Penetapan Lokasi Pemasangan Alat Di Pulau Serta Permohonan Izin Pemasanan
Alat.
9
Kunjunganan ke pulau untuk sosialisasi teknologi
10
Pemasangan alat dilokasi yang telah ditetapkan
Pelatihan pembuatan alat
11
Konsultasi dengan dosen pembimbing
12
LAMPIRAN NOTA DAN PUBLIKASI ILMIAH
28/4
1/5
13
2/5
14
6/5
7/5
15
8/5
16
19/5
17
20/5
21/5
18
22/5
25/5
19
8/6
9/6
20
15/6
21
16/6
17/6
22
18/6
19/6
23
24
Download