SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di tempat Dengan hormat, Bersama ini saya M. Qibran Al-Fansury mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan melaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Knowledge Management dan Organizational Learning terhadap Kinerja Individu melalui Inovasi sebagai variabel intervening (Studi pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)”. Penelitain ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden. Semua informasi dari hasil penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Bapak/Ibu bersedia, maka saya mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan yang saya lampirkan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden saya ucapkan terimakasih. Dosen Pembimbing Rini Juni Astuti, S.E., M.Si NIDN. 0521057001 Peneliti M. Qibran Al-Fansury NIM. 20160410254 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Jabatan : Bersedia menjadi responden setelah diberikan penjelasan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Demikianlah lembar persetujuan ini saya tandatangani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan merugikan saya sebagai responden, oleh sebab itu saya bersedia menjadi responden. Responden Yogyakarta, (…………………………………..) KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN ORGANIZATIONAL LEARNING TERHADAP KINERJA INDIVIDU MELALUI INOVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) I. Identitas responden 1. Nama : 2. Jabatan : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : II. Petunjuk Pengisian Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi jawaban atau memberikan tanda centang (√) pada kotak yang tersedia dibawah ini. Keterangan: a. Sangat Setuju (SS) :5 b. Setuju (S) :4 c. Netral (N) :3 d. Tidak Setuju (TS) :2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) :1 A. Kuesioner Knowledge Management Gold, et al (2001) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Knowledge Acquisition 1 2 3 4 5 Dalam organisasi memiliki proses untuk memperoleh pengetahuan tentang pengguna Perguruan Tinggi. Dalam organisasi memiliki proses untuk menghasilkan pengetahuan baru dari pengetahuan yang ada. Dalam organisasi memiliki proses untuk memperoleh pengetahuan tentang regulasi pemerintah. Dalam organisasi menggunakan umpan balik dari program untuk meningkatkan program berikutnya. Dalam organisasi memiliki proses untuk mendistribusikan pengetahuan ke seluruh organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk bertukar pengetahuan dengan mitra bisnis Perguruan Tinggi. Dalam organisasi memiliki proses untuk kolaborasi antarorganisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk memperoleh pengetahuan tentang program Perguruan Tinggi baru dalam Perguruan Tinggi. Dalam organisasi memiliki proses untuk memperoleh pengetahuan tentang pesaing dalam industri kami. Dalam organisasi memiliki proses untuk pembandingan kinerja. Dalam organisasi memiliki tim yang dikhususkan untuk mengidentifikasi praktik terbaik. Dalam organisasi memiliki proses untuk bertukar pengetahuan antar individu. Knowledge Conversion 1 2 3 4 5 Dalam organisasi memiliki proses untuk mengubah pengetahuan menjadi desain program baru. Dalam organisasi memiliki proses untuk mengubah intelijen kompetitif menjadi rencana aksi. Dalam organisasi memiliki proses untuk menyaring pengetahuan. Dalam organisasi memiliki proses untuk mentransfer pengetahuan organisasi kepada individu. Dalam organisasi memiliki proses untuk menyerap pengetahuan dari individu ke dalam organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk menyerap pengetahuan dari mitra Perguruan Tinggi ke dalam organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk mendistribusikan pengetahuan ke seluruh organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk mengintegrasikan sumber dan jenis pengetahuan yang berbeda. 9. 10. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dalam organisasi memiliki proses untuk mengatur pengetahuan. Dalam organisasi memiliki proses untuk menggantikan pengetahuan yang sudah ketinggalan zaman. Knowledge Application 1 2 3 4 5 Dalam organisasi memiliki proses untuk menerapkan pengetahuan yang dipelajari dari kesalahan. Dalam organisasi memiliki proses untuk menerapkan pengetahuan yang dipelajari dari pengalaman. Dalam organisasi memiliki proses untuk menggunakan pengetahuan dalam pengembangan program baru. Dalam organisasi memiliki proses untuk menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah baru. Dalam organisasi mencocokkan sumber pengetahuan dengan masalah dan tantangan. Dalam organisasi menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan efisiensi. Dalam organisasi menggunakan pengetahuan untuk menyesuaikan arah strategis. Dalam organisasi mampu menemukan dan menerapkan pengetahuan untuk mengubah kondisi kompetitif. Dalam organisasi membuat pengetahuan dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya. Dalam organisasi mengambil manfaat dari pengetahuan baru. Dalam organisasi cepat dalam menerapkan pengetahuan untuk kebutuhan kompetitif yang kritis. Dalam organisasi cepat menghubungkan sumber pengetahuan dalam memecahkan masalah. Knowledge Protection 1 2 3 4 5 Dalam organisasi memiliki proses untuk melindungi pengetahuan dari penggunaan yang tidak pantas di dalam organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk melindungi pengetahuan dari penggunaan yang tidak pantas di luar organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk melindungi pengetahuan dari pencurian dari dalam organisasi. Dalam organisasi memiliki proses untuk melindungi pengetahuan dari pencurian dari luar organisasi. Dalam organisasi memiliki insentif yang mendorong perlindungan pengetahuan. Dalam organisasi memiliki teknologi yang membatasi akses ke beberapa sumber pengetahuan. 7. 8. 9. 10. Dalam organisasi memiliki kebijakan dan prosedur yang luas untuk melindungi rahasia dagang. Dalam organisasi nilai dan melindungi pengetahuan yang tertanam dalam diri individu. Pengetahuan yang dibatasi jelas mengidentifikasi. Dalam organisasi jelas mengkomunikasikan pentingnya melindungi pengetahuan. B. Kuesioner Organizational Learning Calantone, et al (2002) No. 1. 2. 3. 4. Komitmen untuk Belajar 1 2 3 4 5 Pimpinan pada dasarnya setuju bahwa kemampuan organisasi dalam belajar adalah kunci keunggulan kompetitif bagi organisasi. Belajar adalah nilai dasar dalam organisasi yang dijadikan sebagai kunci untuk perbaikan. Dalam organisasi pembelajaran bagi karyawan adalah investasi, bukan biaya. Belajar dalam organisasi saya dilihat sebagai komoditas kunci yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi. No. Visi Bersama/Shared Vision 1. Ada kesamaan tujuan dalam organisasi dengan tujuan saya. Ada kesepakatan total tentang visi organisasi kami 2. di semua level, fungsi, dan divisi. 3. Semua karyawan berkomitmen pada tujuan organisasi ini. Karyawan memandang diri mereka sebagai mitra 4. dalam memetakan arah organisasi. No. 1. 2. 3. 4. No. 1. 2. 1 2 3 4 5 Keterbukaan Pikiran 1 2 3 4 5 Kami tidak takut untuk merefleksikan secara kritis asumsi bersama yang telah kami buat tentang pengguna Perguruan Tinggi. Personil dalam organisasi ini menyadari bahwa cara mereka memandang pasar Perguruan Tinggi harus terus dipertanyakan. Kami jarang secara kolektif mempertanyakan bias Perguruan Tinggi sendiri tentang cara Perguruan Tinggi menafsirkan informasi pengguna. Kami terus menilai kualitas keputusan dan kegiatan kami yang diambil seiring waktu. Pembagian Pengetahuan intra-organisasi 1 2 3 4 5 Ada banyak percakapan organisasi yang terus menghidupkan pelajaran dari sejarah Perguruan Tinggi saya. Kami selalu menganalisa usaha organisasi yang 3. 4. 5. gagal dan mengkomunikasikan pelajaran yang didapat secara luas. Kami memiliki mekanisme khusus untuk berbagi pembelajaran dalam kegiatan organisasi dari departemen ke departemen (unit ke unit, tim ke tim). Manajemen puncak berulang kali menekankan pentingnya berbagi pengetahuan di perusahaan kami. Kami sedikit berupaya berbagi materi dan pengalaman. C. Kuesioner Inovasi Popadiuk dan Choo (2006) No. 1. 2. 3. 4. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No. 1. 2. 3. Inovasi Teknologi 1 2 3 4 5 Perusahaan kami menanggapi perubahan lingkungan secara fleksibel. Perusahaan menggabungkan teknologi ke dalam produk / layanan baru. Kami mengambil layanan yang ada dan mengubahnya menjadi layanan yang lebih baik dan lebih efektif sesuai perubahan pasar. Kami dipersepsikan oleh pelanggan kami untuk menjadi lebih inovatif daripada pesaing kami. Inovasi Pasar 1 2 3 4 5 Fasilitas dan layanan yang diberikan sesuai dengan perkembangan pasar. Fasilitas yang diberikan telah memenuhi standard. Harga yang diberikan terjangkau. Harga yang diberikan sesuai dengan fasilitas dan layanan yang diterima pelanggan. Organisasi percaya bahwa promosi adalah salah satu cara untuk memikat konsumen atau pelanggan. Tempat atau lokasi hotel yang strategis mempengaruhi minat konsumen. Lokasi hotel sangat strategis. Inovasi Administrasi 1 2 3 4 5 Kami memperkenalkan inovasi sebagai bagian mendasar dari visi dan tujuan perusahaan kami. Inovasi secara efektif dikomunikasikan di antara karyawan dan sangat didorong melalui insentif. Manajemen puncak kami berkomitmen penuh untuk mendukung kegiatan dan program inovasi. D. Kuesioner Kinerja Individu Koopmans, et al (2014) No. 1. 2. 3. 4. 5. Task Performance 1 2 3 4 5 Saya mampu merencanakan pekerjaan sehingga dapat menyelesaikan tepat waktu. Saya terus menanamkan di benak hasil kerja yang perlu saya capai. Saya mampu menetapkan prioritas. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan saya secara efisien. Saya dapat mengatur waktu saya dengan baik. No. Contextual Performance 1 2 3 4 5 1. Dengan inisiatif sendiri, saya mulai mengerjakan tugas baru. Ketika ada tugas yang menantang, saya bersedia 2. menerimanya. Saya berusaha terus memperbarui pengetahuan terkait 3. pekerjaan saya. 4. Saya berusaha terus memperbarui keterampilan kerja saya. 5. Saya menemukan solusi kreatif untuk masalah baru. 6. Saya mengambil tanggung jawab ekstra. 7. Saya terus mencari tantangan baru dalam pekerjaan saya. Saya aktif berpartisipasi dalam pertemuan dan atau 8. konsultasi. No. 1. 2. 3. 4. 5. Counterproductive Work Behavior 1 2 3 4 5 Saya mengeluh tentang masalah ringan mengenai pekerjaan di tempat kerja. Saya membesar-besarkan masalah di tempat kerja. Saya lebih focus pada aspek negatif ketimbang aspek positif pada situasi di tempat kerja. Saya membicarakan aspek negatif pekerjaan saya dengan rekan kerja saya. Saya membicarakan aspek-aspek negatif pekerjaan saya dengan orang-orang di luar kantor.