Uploaded by User34917

PERTEMUAN 2 - pengantar manajemen proyek sistem informasi

advertisement
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK
SISTEM INFORMASI
Imam Rofi’i, S.Kom, M.Kom
SISTEM INFORMASI
Sistem adalah entitas atau satuan yang yang terdiri dari dua atau lebih
komponen yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu
tujuan.
Informasi adalah hasil dari pemrosesan input data yang terorganisir,
memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya.
Sistem informasi adalah cara yang terorganisisr untuk mengumpulkan,
memasukkan, memproses data, menyimpan, mengelola, mengontrol,
melaporkan sehingga dapat mendukung suatu organisasi untuk
mencapai tujuan.
MANAJEMEN
Menurut Mary Parker Follet, manajemen berperan sebagai seni untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan lewat orang lain.
Menurut
stoner,
pengorganisasian,
Manajemen
pengarahan,
adalah
dan
proses
pengawasan
perencanaan,
para
anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Proyek
Menurut buku panduan PMBOK ( A Guide To The Management Body
Of Knowlede) proyek merupakan suatu usaha sementara yang
dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik.
• Sementara : setiap proyek memiliki waktu mulai dan selesai
• Unik
: produk atau jasa yang dihasilkan akan berbeda dari
produk atau jasa sejenis lainnya.
Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi
1.
Adanya tujuan yang jelas
2.
Tujuan organisasi harus dipahami semua orang.
3.
Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam
organisasi.
4.
Adanya kesatuan arah dalam organisasi
5.
Adanya struktur organisasi
6.
Adanya jaminan jabatan tersebut.
7.
Adanya koordinasi.
Bentuk-bentuk organisasi
1. Organisasi Fungsional
2. Organisasi Produk dan Area.
3. Organisasi Matriks.
4. Organisasi Proyek.
1. Organisasi Fungsional
 Adalah organisasi yang dipecah atau dikelompokkan
menjadi unit-unit berdasarkan fungsinya.
 Kemudian unit-unit tersebut dipecah lagi ke dalam
sub bidang yang lebih kecil.
 Ciri utama organisasi fungsional ialah memiliki
struktur piramidal, dengan konsep otoritas dan
hirarki vertikal.
1. Organisasi Fungsional
Sifat-Sifat Organisasi Fungsional
 Prinsip komando tunggal dimana masing-masing




personil hanya memiliki satu atasan.
Setiap personil mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
Arus informasi dan pelaporan bersifat vertikal.
Hubungan kerja horizontal diatur dengan prosedur
kerja,
kebijakan
(policy)
dan
petunjuk
pelaksanaan.
Mekanisme koordinasi antar unit, bila diperlukan
dilakukan dengan rapat-rapat atau membentuk
panitia perwakilan.
2. Organisasi Produk atau Area
 Organisasi ini dibuat jika perusahaan merasa, bahwa
jumlah dan keanekaragaman produk terlalu besar,
sehingga sulit untuk ditangani dengan struktur
fungsional
3. Organisasi Matriks
 Arus pelaporan dan kegiatan selain jalur vertikal,
juga terdapat jalur horisontal.
 Manajer proyek berbagi otoritas dan tanggung jawab
dengan manajer fungsional yang telah ada.
4. Organisasi Proyek
 Organisasi yang disusun berdasarkan adanya sebuah
proyek. Bila proyek tersebut sudah selesai, maka
organisasipun dibubarkan.
4. Organisasi Proyek
MACAM-MACAM ORGANISASI PROYEK
Organisasi proyek digolongkan menjadi 3 yaitu :
1.
Organisasi proyek fungsional(OPF).
2. Organisasi proyek Murni (OPMi).
3. Organisasi proyek Matriks (OPM).
Organisasi Proyek Fungsional (OPF)
 Pada organisasi proyek fungsional, lingkup kegiatan
proyek
diserahkan
dan
menjadi
bagian
atau
tambahan kegiatan fungsional serta dipimpin oleh
manajer perusahaan yang telah ada. Dengan kata
lain, pengelolaan kegiatan proyek dititipkan dan
dirangkap oleh hirarki fungsional yang telah ada di
perusahaan bersangkutan.
Organisasi Proyek Murni (OPMi)
Organisasi ini sering disebut organisasi proyek murni, karena
di sini proyek berstatus mandiri.
Ciri organisasi proyek murni adalah :
 Pimpro berfungsi seperti manajer lini yang lain.
 Pimpro mempunyai wewenang penuh atas pengelolaan
proyek.
 Tenaga pelaksana dipindahkan ke dalam organisasi proyek,
dan khusus melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam organisasi
tersebut.
 Hanya memerlukan sedikit dukungan dari unit fungsional
Organisasi Proyek Matriks (OPM)
 Organisasi
proyek matriks dimaksudkan untuk
mengambil segi-segi positif struktur fungsional dan
OPM
dari
sudut
pandang
perusahaan
secara
menyeluruh dalam menangani proyek. Pada OPM
tergabung dua unsur dasar, yaitu unsur organisasi
fungsional dan proyek.
KARAKTERISTIK PROYEK
Sebuah proyek bukanlah sebuah aktivitas rutin Pada umumnya, sebuah proyek
memiliki karakteristik sebagai berikut :
Waktu (Timeline) : Proyek memiliki timeline atau garis waktu yang pasti dengan
titik awal dan titik akhir yang terukur.
Sumber Daya (Resource) : Sebuah proyek memiliki sumber daya modal dan tenaga
kerja yang terbatas.
Alat (Tools) : Menggunakan alat-alat (tools) dan teknik khusus digunakan untuk
manajamen proyek, contohnya gantt chart.
Tim (Team) : Manajemen Proyek memerlukan tim yang beragam dari berbagai
departemen dan fungsi.
BENTUK PENGERJAAN PROYEK
1.
SWAKELOLA
Pengerjaan proyek yang dilakukan atau dikelola oleh organisasi atau perusahaan
itu sendiri dengan bantuan tenaga ahli dalam pengerjaan proyek tersebut kurun
waktu tertentu.
2.
SUB-KONTRAK
Pengerjaan proyek sub-kontrak atau disingkat proyek subkon, intinya adalah
suatu proyek yang diproyekkan. Artinya suatu perusahaan mendapatkan suatu
proyek, namun proyek tersebut dikerjakan atau dilimpahkan ke perusahaan lain.
CONTOH – CONTOH PROYEK
1.
Permbuatan sistem informasi pada suatu perusahaan tertentu
2.
Pengadaan perangkat keras ( komputer ) pada devisi tertentu di suatu perusahaan
3.
Pembuatan jarinngan lan dan wan pada perusahaan tertentu
4.
Pengembangan dan perbaikan aplikasi web di suatu perusahaan
5.
Menyelenggarakan pelatihan komputer untuk karyawan di suatu perusahaan
Perbedaan Proyek dengan Operasional.
NO
KEGIATAN PROYEK
KEGIATAN OPERASIONAL
1.
Bercorak dinamis, non rutin
Berulang-ulang, rutin
2.
Siklus proyek relatif pendek
Berlangsung dalam jangka panjang
3.
Intensitas kegiatan dalam periode
siklus proyek berubah-ubah (naikturun)
Intensitas kegiatan relatif sama
4.
Kegiatan harus diselesaikan
berdasarkan anggaran dan jadwal
yang telah ditentukan.
Batasan anggaran dan jadwal tidak
setajam proyek.
5.
Terdiri dari macam-macam
kegiatan yang memerlukan
berbagai disiplin ilmu
Macam kegiatan tidak terlalu banyak
6.
Keperluan sumber daya berubah,
baik macam maupun volumenya.
Macam dan volume keperluan sumber
daya relatif konstan.
CONTOH – CONTOH PROYEK
1.
Permbuatan sistem informasi pada suatu perusahaan tertentu
2.
Pengadaan perangkat keras ( komputer ) pada devisi tertentu di suatu perusahaan
3.
Pembuatan jarinngan lan dan wan pada perusahaan tertentu
4.
Pengembangan dan perbaikan aplikasi web di suatu perusahaan
5.
Menyelenggarakan pelatihan komputer untuk karyawan di suatu perusahaan
Mekanisme proyek
Tahapan atau mekanisme proyek adalah sebagai berikut.
1.
Proyek ditentukan oleh manajemen melalui kebijakan.
2. Setelah keputusan dari manajemen menyatakan bahwa suatu proyek
akan dijalankan, maka selanjutnya ditunjuk seorang pimpinan
proyek/manajer proyek (project manager) dan pembentukan tim proyek
(project team).
3. Pihak manajemen akan mendelegasikan proyek tersebut kepada
manajer proyek untuk memimpin dan mengelola proyek dari awal
sampai akhir. Manajer proyek bertanggung jawab sepenuhnya atas
keberhasilan proyek tersebut.
LANJUTAN
4. Dalam kegiatan keseharian (day to day). Seorang manajer
proyek akan mengoordinasi tim proyek dan bertanggung
jawab (melaporkan setiap kegiatan proyek) kepada pihak
manajemen.
5. Di dalam kegiatan proyek, seluruh pihak yang terlibat harus
bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek tersebut
sampai dengan selesai, sesuai dengan kapasitasnya masing-
masing.
Timbulnya Suatu Proyek
Rencana Pemerintah.
2. Permintaan Pasar.
3. Dari dalam perusahaan.
4. Dari kegiatan penelitian dan
pengembangan.
1.
1. Rencana Pemerintah
 Tujuannya
dititik beratkan pada
kepentingan umum dan masyarakat.
 Misalnya pembangunan prasarana,
seperti jalan, jembatan, bendungan,
saluran irigasi, pelabuhan, lapangan
terbang dan lain-lain.
2. Permintaan Pasar
Bila pasar memerlukan penambahan suatu
produk dalam jumlah besar, maka dibangun
sarana produksi baru.
Contoh permintaan pasar :
Handphone,
Pembangunan apartemen
3. Dari Dalam Perusahaan
 Karena adanya desakan keperluan dan setelah dikaji
dari segala aspek menghasilkan keputusan untuk
merealisasikannya menjadi proyek.
 Contoh : proyek untuk meningkatkan efisiensi kerja,
memperbaharui perangkat dan sistem kerja agar
lebih mampu bersaing.
4. Dari kegiatan penelitian dan pengembangan.
Akan mendapatkan produk baru yang diperkirakan
akan banyak manfaat dan peminatnya, sehingga
mendorong dibangunnya fasilitas produksi.
Life Cycle Proyek
Secara umum terdapat 4 fase proyek, yaitu:
1.
Merumuskan masalah
2. Mencari solusi terhadap masalah
3. Melaksanakan solusi
4. Memonitor
hasilnya,
yaitu
menyelesaikan masalah tersebut.
apakah
solusi
Lyfe Cycle Proyek Sistem Informasi
1.
Tahap penemuan atau discovery phase.
2.
Tahap konsep atau concept phase.
3.
Tahap desain atau design phase.
4.
Tahap pelaksanaan atau execution phase
5.
Tahap jaminan kualitas (mutu) atau quality assurance phase.
6.
Tahap implementasi atau implementation phase
7.
Tahap penutupan atau closure phase.
Faktor-faktor keberhasilan proyek
Secara umum ada 4 hal penting yang mempengaruhi
keberhasilan suatu proyek yaitu:
1. Pengelolaan proyek melalui suatu mekanisme life
cycle project.
2. Melakukan
monitoring
dan
pengontrolan
terhadap jadwal proyek, anggaran, kualitas dan
resiko di dalam suatu proyek.
Faktor-faktor keberhasilan proyek
3. Mengintegrasikan/memadukan perangkat (tools)
dan metode manajemen proyek untuk tujuan
peningkatan
produktivitas,
kinerja
tim
dan
komunikasi.
4. Komitmen manajemen. Hal ini sangat memegang
peranan penting atas keberhasilan suatu proyek.
ANY QUESTION ?
FINISH
LET’S GO
HOME
Download