MO Jenis- jenis Persediaan a. Persediaan bahan mentah ( Raw material inventory ) Persediaan telah dibeli tapi belum diprroses. Persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan De Couple(memisahkan) pemasok dari proses produksi. Pendekatan yang lebih dipilih adalah menghilangkan variabilitas pemasok akan kualitas, kuantitas atau waktu pengantaran sehingga tidak diperlukan pemisahan. b. Persediaan barang setengah jadi ( work in process ) Adalah komponen-komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP ada karena waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah produk (disebut waktu siklus). Mengurangi waktu siklus akan mengurangi persediaan. c. Persediaan pemeliharaan,perbaikan,operasi Dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif. Hal ini ada karena kebutuhan serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa perlengkapan tidak diketahui. d. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukkan ke persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui. Fungsi fungsi persediaan 1. Fungsi Decoupling Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock. 2. Fungsi Economis Lot Sizing Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan). 3. Fungsi Antisipasi Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barangbarang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu. Sumber : Tampubolon, 2004. Manajemen Operasional. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta. Jenis-jenis Biaya Persediaan 1. Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost) Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost), yaitu biaya-biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya penyimpanan sangat bergantung pada kuantitas barang yang disimpan. Biaya yang termasuk dalam biaya penyimpanan, antara lain: a. Biaya yang berhubungan dengan tempat penyimpanan (listrik, pendingin udara, dll). b. Biaya modal (opportunity cost of capital), yaitu kesempatan mendapatkan pendapatan dari jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan. c. Biaya kerusakan persediaan. d. Biaya asuransi persediaan. e. Biaya perhitungan fisik (stock opname). f. Biaya pajak. g. Biaya kehilangan akibat pencurian/perampokan, dll. 2. Biaya pemesanan/pembelian (ordering cost/procurement cost), merupakan biaya-biaya yang timbul karena perusahaan membutuhkan persediaan. Biaya-biayanya meliputi: a. Proses pesanan (surat menyurat). b. Sarana komunikasi (telepon, fax, internet,dll). c. Pengiriman barang. d. Pemeriksaan barang. 3. Biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan (stock-out cost/shortage cost), biaya-biaya yang timbul adalah: a. Kehilangan penjualan. b. Hilangnya pelanggan. c. Biaya pemesanan dan ekspedisi khusus. d. Biaya-biaya tenaga kerja/upah. e. Terganggunya operasional perusahaan. f. Target pekerjaan terhambat. g. Meningkatnya biaya utang lancar. 4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs) adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Kehilangan penjualan b. Kehilangan pelanggan c. Biaya pemesanan khusus d. Biaya ekspedisi e. Selisih harga f. Terganggunya operasi g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan lain sebagainya. Sumber : Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7. BPFE: Yogyakarta. Model Economic Order Quantity Economic order quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal (Riyanto, 2015). Artinya setiap kali memesan bahan baku, perusahaan dapat menghemat biaya yang akan dikeluarkan. Definisi Menurut Prof. Dr. Bambang Rianto Economic Order Quantity adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Definisi Menurut Drs. Agus Ahyadi Economic Order Quantity adalah jumlah pembelian bahan baku yang dapat memberikan minimalnya biaya persediaan. Dari dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa EOQ merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik Tujuan dari model EOQ adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan. Biaya penting adalah biaya pemesanan, biaya penempatan order, dan biaya membawa atau memegang unit persediaan dalam persediaan. Semua biaya lain seperti, misalnya, biaya pembelian persediaan itu sendiri, yang konstan dan karena itu tidak relevan dengan model. Biaya pemesanan juga dikenal sebagai biaya pembelian atau biaya set up, ini adalah jumlah biaya tetap yang terjadi setiap kali item diperintahkan. Biaya tersebut tidak berhubungan dengan kuantitas yang dipesan tapi terutama dengan aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk memproses pesanan. Biaya tercatat disebut juga biaya penyimpanan, biaya tercatat adalah biaya yang terkait dengan persediaan yang memiliki di tangan.. Hal ini terutama terdiri dari biaya yang berkaitan dengan investasi persediaan dan biaya penyimpanan. Untuk tujuan perhitungan EOQ, jika biaya tidak berubah berdasarkan jumlah persediaan di tangan tidak harus dimasukkan dalam biaya tercatat. Dalam rumus EOQ, biaya membawa direpresentasikan sebagai rata-rata biaya tahunan per unit persediaan di tangan. Penggunaan metode EOQ dapat membantu suatu perusahaan dalam menentukan jumlah unit yang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan biaya persediaan seminimal mungkin. Model EOQ bisaa digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan. Rumusan EOQ yang bisaa digunakan adalah : 2ππ· πΈππ = √ π» Keterangan : D : Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu. S : Biaya pemesanan ( persiapan pesanan dan penyiapan mesin ) per pesanan. H : Biaya penyimpanan per unit per tahun. Sumber Agustian, Hermawan. (2012). PROTOTYPE SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA MANAJEMEN RANTAI DEPARTEMEN ABAKA CV. NATURAlPALEMBANG . http://www.academia.edu/7472397/Jurnal_SCM.com. 25/8/2019 15.00 PASOK