P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 Aktivitas penurunan kadar glukosa darah ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada tikus yang diiinduksi streptozotosin (Blood glucose reduction activity of mengkudu (Morindacitrifolia L.) fruit ethanolic extract on streptozotocin induced rat) Khoerul Anwar1*; Sudarsono2; & Agung Endro Nugroho2 1Program 2Fakultas Studi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalsel Farmasi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta *Corresponding email: [email protected] ABSTRAK Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) secara empiris digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol buah mengkudu terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi streptozotosin (STZ). Serbuk kering buah mengkudu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Tikus umur 2 hari diinduksi STZ 90 mg/kgBB i.p. Pada hari ke-90 tikus yang telah hiperglikemik dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dosis I, dosis II, dan dosis III. Kelompok kontrol negatif diberi perlakuan Na-CMC 0,5% p.o sekali sehari, kontrol positif diberi glibenklamid 4,5 mg/kgBB p.o sekali sehari, dosis I, II, dan III diberi ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) dengan dosis berturut-turut 250, 500, dan 750 mg/kgBB p.o sekali sehari. Kadar glukosa darah preprandial dan postprandial diukur pada hari ke-0, 7, dan 14 setelah perlakuan. Hasil analisis statistik dengan SPSS menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan di antara kelompok kontrol negatif dengan control positif, dosis I, II, dan III yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mengkudu mempunyai efek hipoglikemik. Kata Kunci: kadar glukosa darah, ekstrak etanol mengkudu, streptozotosin, tikus PENDAHULUAN yang disebabkan oleh sekresi insulin abnormal Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit atau gangguan dan resistensi terhadap kerja insulin karena metabolisme kurangnya reseptor insulin pada organ target karbohidrat, lipid dan protein yang ditandai sehingga terjadi defek relatif pankreas untuk oleh hiperglikemia (kadar glukosa darah yang mensekresi tinggi) karena kurangnya sekresi insulin, aksi Association, 2012). insulin, atau keduanya (WHO, 1999). Diabetes insulin Patogenesis (American DM yang Diabetes komplek mellitus tipe 2 terjadi pada 90-95% dari semua memerlukan pendekatan terapi multi modal kasus DM. Karakteristik utama tipe ini adalah dengan kombinasi dari beberapa obat sehingga resistensi insulin dan sekresi insulin yang relatif resiko terjadinya efek samping dan biaya kurang, dan semakin lama akan menurun secara pengobatan meningkat (Ramachandran et al., progresif. Kadar insulin normal atau meningkat 2010). Pengobatan komplementer untuk DM 225 P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 menggunakan tanaman obat menjadi solusi METODE PENELITIAN yang dipilih sebagai alternatif. Buah mengkudu Alat secara tradisional digunakan untuk pengobatan Alat yang digunakan, yaitu oven, mesin DM. Mengkudu dibawa oleh bangsa Polinesia ke penyerbuk, bejana maserasi, penangas air, Asia Tenggara sekitar 2000 tahun yang lalu, dan pengaduk, corong, alkohol meter, desikator, penggunaannya sebagai tanaman obat meluas cawan porselin, alat-alat gelas, timbangan untuk sampai ke Asia Selatan, Australia Timur Laut, tikus dan Karibia (Pawlus & Kinghorn, 2007). microhaematocrit tube, microtube, vortex mixer Beberapa penelitian terkait aktivitas antidiabetes mengkudu telah dilakukan. Penelitian Adnyana et al. (2004) melaporkan bahwa ekstrak menunjukkan etanol aktivitas buah (Ohaus), spuit injeksi, sonde, (VM3000), sentrifuge, mikro pipet (Socorex), dan spektrofotometer vitalab mikro (Microlab 300). mengkudu penurunan kadar Bahan glukosa darah yang bermakna pada mencit Buah mengkudu diperoleh dari Mlati, diabetes yang diinduksi aloksan. Ekstrak etanol Sleman, DIY pada bulan Desember 2014. Bahan mengkudu dapat memperbaiki fungsi ginjal untuk induksi, yaitu streptozotosin dibeli dari diabetes nefropati melalui penurunan gula Sigma Chemical Co. (St.Louis, MO, USA).Kit GOD- darah, jumlah neutrofil dan fibronektin gula PAP dengan glukosaoksidase 4-aminoantipyrine darah pada tikus DM (Kustarini et al., 2012). (DiaSys, Diagnostic Systems GmbH, Holzheim, Mengkudu efek Germany). Bahan lain yang digunakan, yaitu hipolipidemik (Hadijah et al., 2008) dan glibenklamid (pharmaceutical grade diperoleh mengurangi akumulasi lipid di hati dengan dari PT. PhaprosTbk. Semarang), Na-CMC, dan meningkatkan metabolisme lipid (Nayak et al., glukosa diperoleh dari E. Merck, Darmstadt, 2010). Germany. Cairan penyari yang digunakan untuk juga Penelitian dilaporkan ini memiliki menggunakan model hewan uji tikus neonatal streptozotocin-induced ekstraksi, yaitu etanol 70% kualitas teknis yang diperoleh dari PT Bratachem. type 2 diabetes mellitus. Induksi dilakukan terhadap tikus neonatal yang berumur 2 hari (tikus n-STZ). Streptozotosin merupakan toksin yang spesifik terhadap sel β pankreas dan dapat menyebabkan DM pada banyak hewan uji. Tikus umur 2 hari mempunyai daya regenerasi sel β pankreas yang bagus. Dosis streptozotosin yang digunakan dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan pada sebagian sel β pankreas sehingga akan terjadi kondisi DM tipe 2 yang sedang ketika tikus dewasa (Arulmozhi et al., 2004). Penyiapan ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) Buah mengkudu dideterminasi di Bagian Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Buah mengkudu diiris tipis, dikeringkan dalam oven dengan pengaturan suhu < 60°C hingga didapatkan simplisia kering buah mengkudu. Setelah kering, simplisia diserbuk dengan mesin penyerbuk dan diayak dengan ayakan ukuran 20 Mesh. Serbuk buah mengkudu (1,1 kg) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% selama 24 jam. 226 P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 Setelah 2 kali remaserasi, filtrat digabung dan diuapkan sehingga didapatkan ekstrak kental. Semua data penelitian disajikan sebagai rata-rata+standard error of mean (SEM). Data kemudian dianalisis dengan ANOVA diikuti uji Penyiapan tikus hipoglikemik dengan induksi streptozotosin Post hoc least significant difference (LSD). Nilai P<0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang Tikus neonatal umur 2 hari diinduksi signifikan. secara intraperitonial dengan streptozotosin dosis 90 mg/kgBB yang dilarutkan dalam buffer HASIL DAN DISKUSI sitrat (PH 4,3). Tikus disapih setelah umur 4 Ekstraksi buah mengkudu minggu. Pada umur 12 minggu, tikus diukur Simplisia kering buah mengkudu yang kadar glukosa darahnya. Selama penelitian, digunakan dalam pembuatan ekstrak etanol tikus ditempatkan dalam kandang dengan suhu buah mengkudu sebanyak 1100 g dengan etanol ruang sekitar 25+1°C, kelembaban relatif 45%- 70% sebagai pelarut sebanyak 11 L . Ekstrak 55%, siklus 12 jam gelap: 12 jam terang. Tikus etanol buah mengkudu yang dihasilkan dalam diberi makan pelet (Comfeed, Indonesia) dan penelitian ini adalah sebanyak 214,39 gram minum air (Pure It®) secukupnya. Penelitian ini (rendemen telah mendapatkan keterangan kelaikan etik ekstrak etanol buah mengkudu berwarna coklat (ethical tua, berbau khas mengkudu, dan rasa getir. clearance) Nomor 241/KEC- 19,49%). Secara LPPTIV/2015 dari komisi ethical clearance Mengkudu untuk Laboratorium disebabkan kandungan asam butirat, yang akan Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas semakin naik kadarnya dan semakin kuat Gadjah Mada (LPPT UGM) Yogyakarta. baunya seiring matangnya buah (McClatchey, penelitian praklinik mempunyai makroskopik, bau khas yang 2002). Bau khas buah mengkudu tersebut sama Uji aktivitas hipoglikemik ekstrak etanol ketika mengkudu dalam buah mengkudu (EEBM) maupun ekstrak kental. bentuk simplisia Tikus yang telah hipoglikemik dibagi menjadi 5 kelompok (n=3). Kelompok I (Na-CMC 0,5%), kelompok II (Glibenklamid Pembuatan tikus hipoglikemik 4,5 Penelitian ini menggunakan model mg/kgBB), kelompok III (EEBM 250 m/kgBB), hewan uji tikus neonatal streptozotocin-induced kelompok IV (EEBM 500 mg/kgBB), kelompok V type 2 diabetes mellitus. Induksi dilakukan (EEBM 750 mg/kgBB). Semua diberi perlakuan terhadap tikus neonatal yang berumur 2 hari sekali sehari peroral selama 14 hari berturut- (tikus n-STZ) menggunakan streptozotosin dosis turut. Tikus normal (n=3) tanpa perlakuan 90 mg/kgBB i.p single dose. Hasil uji Independent digunakan sebagai kelompok kontrol normal. Sample T-Test menunjukkan bahwa kadar Kadar glukosa glukosa darah preprandial dan darah preprandial (206,29+6,69 setelah perlakuan. (95,43+3,46 mg/dL) memiliki perbedaan yang Analisis Statistik (p<0,05). dan Kadar tikus n-STZ postprandial diukur pada hari ke-0, 7, dan 14 bermakna mg/dL) tikus glukosa normal darah postprandial tikus n-STZ (244,74+8,77 mg/dL) juga berbeda bermakna dibandingkan tikus 227 P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 normal (121,83+8,82 Menurut disebabkan nekrosis yang spesifik pada sel β Setiawan (2013), tikus mengalami kondisi pankreas (Lenzen, 2008). Streptozotosin dapat hiperglikemik jika kadar glukosa darahnya lebih merusak sel β pankreas melalui dua cara yaitu 1,5 kali dibandingkan kadar glukosa darah alkilasi DNA melalui gugus alkilnya dan bekerja kontrol. 1) sebagai donor nitric oxyde (NO) yang akan menunjukkan kadar glukosa darah tikus n-STZ menambah jumlah NO di pankreas. Nitric oxyde lebih dari 1,5 kali tikus normal, sehingga bisa yang berlebih ini akan bereaksi dengan radikal disimpulkan sudah terjadi kondisi hipoglikemik. superokso membentuk peroksinitrit yang toksik Hasil mg/dL). penelitian (Gambar terhadap sel β pankreas (Szkudelski, 2001). Pembuatan tikus hipoglikemik Penelitian ini menggunakan model hewan uji tikus neonatal streptozotocin-induced Penurunan kadar glukosa darah ekstrak etanol mengkudu pada tikus hipoglikemik type 2 diabetes mellitus. Induksi dilakukan Pengukuran kadar glukosa preprandial terhadap tikus neonatal yang berumur 2 hari (setelah tikus dipuasakan 12 jam) pada hari ke- (tikus n-STZ) menggunakan streptozotosin dosis 7 dan 14 menunjukkan adanya penurunan kadar 90 mg/kgBB i.p single dose. Hasil uji Independent glukosa darah pada kelompok kontrol positif Sample T-Test menunjukkan bahwa kadar dan kelompok perlakuan EEBM yang berbeda glukosa n-STZ bermakna dibanding hari ke-0 (Gambar 2). normal Penurunan tersebut sebanding dengan dosis (95,43+3,46 mg/dL) memiliki perbedaan yang EEBM yang diberikan. Kelompok yang diberi bermakna EEBM 750 mg/kgBB menunjukkan penurunan darah (206,29+6,69 preprandial mg/dL) (p<0,05). dan Kadar tikus tikus glukosa darah postprandial tikus n-STZ (244,74+8,77 mg/dL) kadar juga berbeda bermakna dibandingkan tikus dibandingkan dosis lain, yaitu pada hari ke-7 normal sebesar 19,85 dan hari ke-14 sebesar 35,04%. (121,83+8,82 mg/dL). Menurut Setiawan (2013), tikus mengalami kondisi glukosa Kadar preprandial glukosa darah tertinggi postprandial hiperglikemik jika kadar glukosa darahnya lebih diukur 2 jam setelah tikus dibebani glukosa 1,75 1,5 kali dibandingkan kadar glukosa darah g/kgBB peroral. Hasil pengukuran pada hari ke- kontrol. 1) 7 dan 14 pada kelompok kontrol positif yang menunjukkan kadar glukosa darah tikus n-STZ diberi glibenklamid dan kelompok yang diberi lebih dari 1,5 kali tikus normal, sehingga bisa perlakuan EEBM menunjukkan perbedaan yang disimpulkan sudah terjadi kondisi hipoglikemik. signifikan dibandingkan kadar glukosa darah Streptozotosin (2-deoksi-2-(3-(metil-3- postprandial hari ke-0 (Gambar 3). Kelompok Hasil penelitian nitrosoureido)-D-glukopira-nosa) (Gambar merupakan yang diberi EEBM 750 mg/kgBB memberikan antimikroba yang diperoleh dari Streptomycetes penurunan kadar glukosa darah postprandial achromogenes dan digunakan juga sebagai agen tertinggi dibandingkan kelompok dosis EEBM kemoterapi. diabetogenik, yang lain, yaitu pada hari ke-7 sebesar 18,71 streptozotosin digunakan untuk induksi hewan dan hari ke-14 sebesar 36,01% dibandingkan percobaan diabetes baik IDDM, maupun NIDDM hari ke-0. Sebagai (Lenzen, 2008; Nugroho, 2006; Rees & Alcolado, 2005). Diabetes karena induksi streptozotosin Aktivitas hipoglikemik EEBM diperkirakan karena mengkudu meningkatkan 228 P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 aksi insulin secara langsung atau meningkatkan dan fibronektin gula darah pada tikus DM sesnsitivitas jaringan perifer terhadap insulin. (Kustarini Menurut Nayak & Mengi (2010), mengkudu merupakan senyawa identitas buah mengkudu menurunkan kadar glukosa darah dengan memberikan penurunan kadar glukosa darah menstimulasi sekresi insulin dan mengurangi dan kadar lipid yang signifikan dibandingkan absorbsi nutrisi ke peredaran darah. Pada hari glimepirid (Verma et al., 2013). Skopoletin ke-7 regenerasi sel β pankreas oleh ekstrak mempunyai etanolik mengkudu masih rendah sehingga menangkap anion superoksida pada sistem sekresi insulin masih rendah, dan kadar glukosa reaksi xantin/ xantin oksidase dan mempunyai darah masih tinggi. Regenerasi sel β pankreas aktivitas sudah mulai meningkat pada hari ke-14 hipolipidemik, dan hipoglikemik (Verma et al., sehingga kadar glukosa darah mulai turun 2013). Semua kandungan aktif mengkudu karena sekresi insulin sudah tinggi. Mengkudu bekerja sinergis dalam menimbulkan efek juga dilaporkan memiliki efek hipolipidemik antioksidan (Hadijah mengurangi Subramanian, 2009). Kandungan polisakarida akumulasi lipid di hati dengan meningkatkan dalam buah mengkudu juga menunjukkan efek metabolisme lipid (Nayak et al., 2010). imunostimulan baik humoral maupun seluler et al., 2008) dan Ekstrak etanol mengkudu juga dapat memperbaiki fungsi ginjal diabetes nefropati sehingga et al., 2012). sifat Skopoletin antioksidan hipotensif, dan bisa dengan antidepresan, hipoglikemik meningkatkan yang (Rao sistem & imun (Nayak & Mengi, 2010). melalui penurunan gula darah, jumlah neutrofil * * Gambar 1. Kadar glukosa darah preprandial dan postprandial tikus normal dan tikus n-STZ. Data disajikan rata-rata+SEM (n=3-18). *Hasil uji Independent Sample T-Test menujukkan perbedaan bermakna dibandingkan kelompok tikus normal (p<0,05) 229 P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 * * * * * * * Gambar 2. Kadar glukosa darah pre-prandial (mg/dL) tikus kelompok normal dan kelompok perlakuan. Data disajikan dalam nilai rata-rata±SEM (n=3). *Hasil paired sample T-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan data hari ke-0 (p<0,05) * * * * * * * Gambar 3. Kadar glukosa darah post-prandial (mg/dL) tikus kelompok normal dan kelompok perlakuan. Data disajikan dalam nilai rata-rata±SEM (n=3). *Hasil paired sample T-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan data hari ke-0 (p<0,05) KESIMPULAN hari memberikan efek penurunan glukosa darah Ekstrak etanol buah mengkudu memberikan yang tertinggi, yaitu menurunkan kadar glukosa penurunan kadar glukosa darah preprandial dan darah preprandial tikus sebesar 35,04% dan postprandial postprandial sebesar 36,01%. secara signifikan (p<0,05). Pemberian EEBM dosis 750 mg/kgBB selama 14 230 P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015 DAFTAR PUSTAKA Adnyana, I.K., Yulinah, E., Soemardji, A.A., Kumolosasi, E., Iwo, M.I., Sigit, J.I., & Suwendar. (2004). Uji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.). Acta pharmaceutica indonesia, XXIX(2), 43-49. American Diabetes Association. (2012). Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes care, 35(1): S64-S71. Arulmozhi, D., Veeranjayenulu, A., & Bodhankar, S. (2004). Neonatal streptozotocin-induced rat model of type 2 diabetes mellitus: A glance. Indian journal of pharmacology, 36(4): 217-221. Hadijah, H., Ayub, M.Y., Zaridah, H., & Normah, A. (2008). Hypolipidemic activity of an aqueous extract of Morinda citrifolia fruit in normal and streptozotocin-induced diabetic rats. J Trop Agric and Fd Sc, 36(1), 77-85. Kustarini, I., Dewi, S.S., & Ika, P.M. (2012). Efek ekstrak etanol Morinda citrifolia L (mengkudu) terhadap kadar gula darah, jumlah neutrofil, dan fibronektin glomerulus tikus diabetes mellitus. Media medika indonesiana, 46(3), 178-183. Lenzen, S. (2008). The mechanisms of alloxan- and streptozotocin-induced diabetes. Diabetologia, 51(2), 216-226. McClatchey, W. (2002). From Polynesian healers to health food stores: Changing perspectives of Morinda citrifolia (Rubiaceae). Integrative cancer therapies, 1(2), 110-120. Nayak, B.S., Marshall, J.R., Isitor, G., & Adogwa, A. (2010). Hypoglycemic and hepatoprotective activity of fermented fruit juice of Morinda citrifolia (Noni) in diabetic rats. Evidence-based complementary and alternative medicine, 2011: e875293. Nayak, S. & Mengi, S. (2010). Immunostimulant activity of noni (Morinda citrifolia) on T and B lymphocytes. Pharmaceutical biology, 48(7), 724-731. Nugroho, A.E. (2006). Hewan percobaan diabetes mellitus : Patologi dan mekanisme aksi diabetogenik. Biodiversitas, 7(4), 378-382. Pawlus, A.D. & Kinghorn, A.D. (2007). Review of the ethnobotany, chemistry, biological activity and safety of the botanical dietary supplement Morinda citrifolia (Noni). Journal of pharmacy and pharmacology, 59(12), 1587-1609. Ramachandran, A., Das, A., Joshi, S., Yajnik, C., Shah, S., & Kumar, K. (2010). Current status of diabetes in India and need for novel therapeutic agents. Journal of the association of physicians of India, 58(7), 7-9. Rao, U.S.M. & Subramanian, S. (2009). Biochemical evaluation of antihyperglycemic and antioxidative effects of Morinda citrifolia fruit extract studied in streptozotocin-induced diabetic rats. Medicinal chemistry research, 18(6), 433-446. Rees, D.A. & Alcolado, J.C. (2005). Animal models of diabetes mellitus. Diabetic medicine, 22(4), 359370. Setiawan, I. (2013). Efek anti diabetes kombinasi ekstrak terpurifikasi herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan glibenklamid pada Tikus DM tipe 2 defisiensi insulin. Tesis. M.Sc. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Szkudelski, T. (2001). The mechanism of alloxan and streptozotocin action in B cells of the rat pancreas. Physiological research/ academia scientiarum bohemoslovaca, 50, 537-546. Verma, A., Dewangan, P., Disha, K., & Kela, S.P. (2013). Hypoglycemic and hypolipidemic activity of scopoletin (coumarin derivative) in streptozotocin induced diabetic rats. International journal of pharmaceutical sciences review & researh, 22(1), 79-83. World Health Organization, (1999). Definition, diagnosis and classification of diabetes mellitus and its complications: Report of a WHO consultation. part 1. Diagnosis and classification of diabetes mellitus. World Health Organization, Department of Noncommunicable Disease Surveillance, Geneva. 231