BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada abad ke

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi
kesehatan manusia di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara
W
D
berkembang. Tahun 2013 terdapat 382 juta pasien dengan Diabetes Melitus.
Diperkirakan pada tahun 2035 akan meningkat menjadi 592 juta orang. Di
dunia, Indonesia berada di peringkat ke-7 jumlah penderita terbanyak Diabetes
K
U
©
Melitus (IDF, 2013).
Diabetes Melitus merupakan kelainan metabolik kronik yang ditandai
dengan kadar glukosa yang melebihi nilai normal (hiperglikemia) akibat
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (WHO, 2011).
Hiperglikemia dalam jangka waktu lama akan menyebabkan perubahan
metabolisme, perubahan fungsi, dan stress oksidatif. Kondisi tersebut
mengakibatkan kerusakan sel yang menyebabkan kerusakan jaringan dan
gangguan metabolik, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, saraf, dan pembuluh darah. Komplikasi Diabetes Melitus sering
menyebabkan gangguan bahkan kecacatan pada penderitanya sehingga
penatalaksanaan terapi Diabetes Melitus lebih banyak ditujukan ke arah
pencegahan komplikasi (Pandelaki, 2014).
Jika seseorang sudah menderita Diabetes Melitus maka penyakit ini
umumnya akan menjadi penyakit seumur hidup atau sulit untuk disembuhkan.
1
2
Hal ini menyebabkan penurunan produktivitas individu yang menderita
Diabetes Melitus , sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang tidak kecil
dalam banyak bidang (Suyono dan Slamet, 2014). Namun mengingat
penggunaan terapi insulin yang kurang praktis serta berbagai efek samping
yang timbul pada obat hipoglikemik oral, maka alternatif penggunaan obatobat tradisional yang pada umunya berasal dari tumbuh-tumbuhan semakin
W
D
diminati masyarakat (Subroto, 2006).
Aktivitas fisik, diet dan modifikasi gaya hidup pada pasien Diabetes
Melitus merupakan komponen penting dalam terapi. Akan tetapi, pasien masih
membutuhkan farmakologi jangka panjang (Ilyas, 2007) . Pemanfaatan obat-
K
U
©
obat tradisional atau herbal sering dijadikan sebagai terapi Diabetes Melitus,
karena efek samping penggunaan herbal yang relatif kecil dibanding
penggunaan obat konvensional dan juga dapat menekan biaya pengobatan
yang relatif mahal. Kepopuleran obat-obat tradisonal atau herbal di Indonesia
semakin diperkuat dengan adanya bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah
yang semakin banyak. Beberapa diantaranya adalah buah merah (Pandanus
conoideus Lam) dan bawang merah (Allium ascalonicum) (Subroto, 2006).
Minyak buah merah memiliki beberapa kandungan berupa inhibito alfaglukosidase, tokoferol, dan mineral (kalsium, seng, dan kalium). Bawang
merah memiliki beberapa kandungan berupa flavonoid, saponin, kalsium, dan
vitamin C. Beberapa kandungan dari buah merah dan bawang merah tersebut
terbukti bermanfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah. Terbukti pada
penelitian yang dilakukan Sri Wulan (2007) dan Catharina (2010) menunjukan
3
hasil bahwa buah merah dan bawang merah dapat menurunkan kadar glukosa
darah. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian dengan mengkombinasikan
kedua macam tanaman obat tersebut untuk melihat seberapa besar efek
terhadap Diabetes Melitus.
1.2. Rumusan Permasalahan
W
D
Apakah minyak buah merah dan ekstrak bawang merah dapat menurunkan
kadar glukosa darah pada tikus putih (Ratius norvegicus L.) jantan galur wistar
diabetika?
K
U
©
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efek kombinasi minyak Buah Merah dan Bawang
Merah terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih (Ratius norvegicus
L.) jantan galur wistar diabetika.
4
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah
mengenai efek kombinasi herbal minyak buah merah dan bawang merah
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Ratius
norvegicus L.) jantan galur wistar diabetika.
W
D
1.4.2. Manfaat praktis
Diharapkan kombinasi herbal minyak buah merah dan bawang merah
K
U
©
dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk mengontrol kadar glukosa
darah penderita Diabetes Melitus.
1.5. Keaslian Penelitian
Penelitian,
Tahun
Sri, 2007
Carolina,
2009
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Judul Penelitian
Desain
Sampel
Penelitian
Hasil
Efek Minyak Buah
Merah (Pandanus
conoideus Lam.) Pada
Penurunan Kadar
Glukosa Darah Tikus
Putih yang Diinduksi
Streptozotocin
Eksperimental
murni
24 Tikus
Terdapat efek
yang
signifikan
dalam
menurunkan
kadar glukosa
darah pada
tikus diabetik
Efek Kombinasi
Herbal Minyak Buah
Merah dan Ekstrak
Etanolik Temulawak
Terhadap Penurunan
Eksperimental
murni
24 Tikus
Terdapat efek
yang
signifikan
dalam
menurunkan
5
Kadar Glukosa Darah
Tikus Putih Diabetik
Yang Diinduksi
Streptozotocin
Catharina,
2010
Pengaruh Pemberian
Ekstrak Bawang
Merah (Allium
ascalonicum)
Terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah
Pada Tikus Wistar
Dengan Hiperglikemia
yang Diinduksi
Aloksan
kadar glukosa
darah pada
tikus diabetik
Eksperimental
murni
30 Tikus
Terdapat
penurunan
bermakna
glukosa darah
tikus diabetic
yang di beri
ekstrak
bawang merah
K
U
©
W
D
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah jumlah
sampel, jenis induksi yang diberikan, dan topik penelitian.
Download