DIABETES MELLITUS Andi Makbul Aman Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelainan gestasional, riwayat melahirkan bayi dengan metabolik yang ditandai oleh peningkatan berat > 4000 gram, riwayat GPT atau TGT, TG kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang tinggi/HDL yang rendah atau keduanya, dan yang berlangsung dalam jangka waktu lama. penderita polycystic ovary syndrome. Skrining Meningkatnya kadar glukosa darah dapat terjadi sebaiknya dilakukan pada populasi dengan risiko akibat berkurangnya kadar insulin yang dihasilkan tinggi dan bertujuan mencari DM tipe 2 sehingga pankreas dan atau adanya gangguan kerja insulin diharapkan diberikan pengobatan lebih dini dan di otot dan jaringan lemak. Terdapat 4 klasifikasi tepat. DM: yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lainnya Diagnosis DM tipe 2 ditegakkan bila terdapat dan DM Gestational. Namun demikian 90-95% gejala klasik diabetes + glukosa darah sewaktu penderita diabetes adalah DM tipe 2. (GDS) ≥ 200 mg/dl atau terdapat gejala klasik DM menimbulkan masalah kesehatan masyarakat diabetes + glukosa darah puasa ≥ 126 mg/ sebab menyebabkan banyak gangguan kesehatan dl atau gula darah setelah 2 jam pada TTGO lainnya seperti kebutaan, gagal ginjal, amputasi ≥ 200 mg/dl. Pemeriksaan laboratorium pada tungkai, penyakit jantung koroner, stroke, penderita DM biasanya bertujuan untuk diagnosis menurunkan kualitas hidup, merupakan pembunuh dan monitoring keberhasilan pengobatan serta terselubung dan meningkatkan biaya kesehatan. pencegahan komplikasi. Standar penatalaksanaan Penderita DM diproyeksikan meningkat dari tahun DM adalah mengendalian gula darah (HbA1C < ke tahun, di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 7) dengan melakukan pemantauan gula darah, 7 juta penderita yang menempati urutan ke-9 di pemantauan komplikasi, pengendalian tekanan dunia dan pada tahun 2030 diperkirakan sekitar 12 darah, penatalaksanaan mandiri dan modifikasi juta dan menempati urutan ke-6 di dunia. gaya hidup (olahraga dan pengaturan makanan). Gejala klasik dan keluhan DM berupa banyak Penatalaksanaan DM dilakukan dengan melakukan kencing, selalu lapar dan haus, perasaan lemas/ pencegahan primer, pencegahan sekunder dan ngantuk, berat badan menurun, gatal-gatal, pencegahan tersier. penglihatan kabur dan cepat lelah. Gejala-gejala ini Keberhasilan pengobatan diabetes dapat dicapai samar-samar sehingga tidak disadari oleh penderita bila komplikasi mikrovaskuler dapat dicegah, dan tidak memeriksakan dirinya ke dokter. Selain tidak terjadi komplikasi makrovaskuler, hilangnya itu beberapa populasi mempunyai faktor risiko keluhan dan dapat mempertahankan perasaan tinggi terkena DM yaitu: riwayat keluarga diabetes, nyaman. Terdapat 6 macam antidiabetik oral saat kelainan kardiovaskuler, berat badan lebih, gaya ini yang dapat digunakan pada penderita DM hidup yang tidak sehat, hipertensi, riwayat DM dengan mekanisme kerja yang berbeda yaitu EPIDEMIOLOGI, KLASIFIKASI, DIAGNOSIS, PATOGENESIS, KOMPLIKASI DAN PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS 1 a-glucosidase inhibitor, biguanides (metformin), sulfonylurea, meglitinide, thiazolidinediones, dan DPP-IV inhibitor. Strategi terapi DM adalah dengan memulai pemberian oral monoterapi dan bila diperlukan diberikan dual combination atau trial combination therapy. Bahkan dapat diberikan trial combination therapy dengan insulin atau GLP mimeticum pada kasus yang berat. 2 EPIDEMIOLOGI, KLASIFIKASI, DIAGNOSIS, PATOGENESIS, KOMPLIKASI DAN PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS