BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1
Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah transaksi dagang diantara para subyek
ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara lain, baik mengenai
barang atau jasa. Yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat hidup dan
kemakmuran bagi bangsa-bangsa atau negara yang bersangkutan (Sobri, 1977).
Menurut Nopirin (2009:2) menyatakan suatu negara perlu berdagang
dengan negara lain berkemungkinan dapat memperoleh keuntungan, yakni dapat
membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar
negeri dengan harga yang relatif lebih tinggi. Perdagangan luar negeri sering
timbul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai negara.
Pada prinsipnya perdagangan antara dua negara itu timbul karena adanya
perbedaan didalam permintaan maupun penawaran. Permintaan ini berbeda
misalnya, karena perbedaan pendapatan dan selera sedangkan penawaran
misalnya, dikarenakan perbedaan di dalam jumlah dan kualitas faktor produksi,
tingkat teknologi dan ekstenalitas (Nopirin, 2009:26).
2.1.2 Impor
Menurut Pasaribu dan Daulay (2013) impor pertanian merupakan
perdagangan memasukkan barang pertanian dari luar negeri ke wilayah pabeanan
suatu negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Impor sering dilakukan
sebagai alternatif kebijakan memenuhi kebutuhan dalam negeri atas suatu barang
apabila produksi domestik akan barang tersebut tidak memadai. Impor suatu
negara ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya daya saing negara tersebut dan
PDB valuta asing. Namun penentu impor yang utama adalah pendapatan
masyarakat suatu negara. Namun, impor tidak selalu dipengaruhi oleh pendapatan
saja namun turut dipengaruhi faktor lain yang berkaitan dengan keseimbangan
permintaan dan penawaran yang terjadi, misalnya perubahan faktor-faktor lain
seperti kebijakan perdagangan internasional pada negara pengimpor, kebijakan
perdagangan internasional pada negara pengekspor, inflasi, ekspor negara lain
serta faktor lain yang terkait yang dapat menggeser fungsi impor (Marolop
Tandjung, 2011:380). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi impor antara
lain:
1) Konsumsi
2) Harga
3) Pendapatan Nasional
4)
Produksi Domestik
5) Nilai Tukar
2.1.3 Tingkat Produksi
Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output yang
mengakibatkan nilai suatu barang bertambah, yang dimaksud input atas bahan
mentah yang dipergunakan dalam proses produksi dan output merupakan barang
dan jasa yang dihasilkan dalam proses produksi (Sri Adiningsih, 1993:3). Menurut
Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau
aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih
lanjut Putong (2002) mengatakan produksi atau memproduksi menambah
kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Sedangkan menurut
Sumiarti, et al (1987) produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau
menambah kegunaan barang atau jasa. Menurut Miller (2000:295) Produksi
adalah sebagai penggunaan atau sumber daya yang mengubah suatu komoditi
menjadi komoditi lainnya yang sama.
Secara garis besar tingkat produksi bawang merah di tentukan oleh beberapa
faktor seperti:
(1) Luas panen
(2) Penggunaan bibit
(3) Iklim, dan lain-lain.
2.1.4 Hubungan Tingkat Produksi dengan Impor
Tingkat produksi berpengaruh negatif terhadap impor hal ini dapat
dijelaskan dalam penelitian berikut : Secara parsial pada taraf kepercayaan 95
persen, produksi bawang merah nasional berpengaruh negatif signifikan terhadap
permintaan impor bawang merah. Dimana apabila produksi bawang merah
nasional mengalami kenaikan maka permintaan impor bawang merah akan
menurun (Pasaribu & daulay, 2013). Sedangkan menurut Atmadji (2004) impor
akan terjadi apabila produksi tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Suatu negara akan melakukan impor karena mengalami kekurangan atau
kegagalan dalam berproduksi, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk.
2.1.5 Harga
Harga merupakan suatu komponen penting atas suatu barang yang akan
dijual oleh produsen, harga juga menjadi bahan pertimbangan oleh konsumen
untuk membeli atau tidak produk yang ada dipasaran. Menurut Kolter (2000:107)
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan harga adalah jumlah uang yang
ditetapkan oleh produk untuk dibayar oleh konsumen atau pelanggan guna
menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan. Menurut Tjiptono (1999) harga
merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya harga dapat
berubah sewaktu-waktu. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat produk barang dan jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui tawar-menawar ataupun ditetapkan oleh penjual untuk suatu
harga yang sama terhadap seorang pembeli. Harga sebagai sejumlah uang yang
dibeban untuk sebuah produk atau jasa (Kotler dan Gary Amstrong, 1997).
Menurut Kotler dan Amstrong (1998:97) ada empat pendekatan dalam
penetapan harga yaitu:
1) Strategi harga premium, menghasilkan produk bermutu tinggi dan memasang
harga paling tinggi.
2) Strategi ekonomi, menghasilkan produk bermutu rendah dan memasang harga
paling rendah.
3) Strategi nilai baik, menghasilkan suatu produk tinggi tetapi dengan harga
yang lebih rendah.
4) Strategi penetapan harga tinggi, menetapkan harga produk tinggi sehubungan
dengan produk tinggi, tetapi dalam jangka panjang produk tersebut akan
ditinggalkan oleh konsumen oleh karena keluhan terhadap produk tersebut.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila
harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan berbunyi: “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak
jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga
semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.” Pada hukum permintaan
berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika
keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah atau dianggap tetap
(Rahardja dan Mandala, 2008:20) .
Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga
barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut
hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi:“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang
bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditwarkan.” Hukum penawaran akan berlaku
apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah atau
ceteris paribus (Sukirno, 2002: 87).
2.1.6 Hubungan Harga dengan Impor
Harga berpengaruh positif terhadap impor hal ini dapat dijelaskan dalam
penelitian sebelumnya sebagai berikut: Harga berpengaruh positif terhadap impor
di Indonesia. Jika harga konsumen meningkat maka impor juga akan meningkat
(Marisa, 2014). Menurut Permana (2008) yang menyatakan bahwa variabel harga
konsumen berpengaruh positif terhadap impor di Indonesia. Hal tersebut juga
sama dengan penelitian Yoga (2013) harga dalam negeri secara parsial memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap volume impor.
2.1.7 Konsumsi
Menurut Mubyarto (1986:119) makna terminologis ilmu ekonomi
pertanian yang utama berkaitan dengan masalah pilihan. Konsumen
harus
menetapkan
ingin
pilihan
atas
beberapa
jenis
barang
yang
dikonsumsinya. Berdasarkan ciri ekonomis yang lekat pada masing-masing corak
pertanian dikenal dua kategori pertanian yakni pertanian subsisten dan pertanian
komersial.
Pertanian subsisten ditandai oleh ketiadaan akses terhadap pasar. Dengan
kata lain produk pertanian yang dihasilkan hanya untuk memenuhi konsumsi
keluarga, tidak dijual. Pertanian komersial berada pada sisi dikotomis pertanian
subsisten. Umumnya
pertanian
komersial
menjadi
karakter perusahaan
pertanian di mana pengelola usahatani telah berorientasi pasar. Dengan demikian
seluruh output pertanian yang dihasilkan seluruhnya dijual dan tidak dikonsumsi
sendiri.
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang
dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
masyarakat yang melakukan pembelanjaan tersebut (Dumairy, 2004). Menurut
Suaryanti (2012) dalam analisis makro ekonomi pengertian konsumsi perlu
dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.
Apabila suatu keluarga membeli peralatan rumah tangga maka pengeluaran ini
digolongkan sebagai konsumsi rumah tangga. Dan apabila pemerintah yang
melakukan pembelanjaan maka digolongkan sebagai konsumsi pemerintah.
2.1.8 Hubungan Konsumsi dengan Impor
Menurut Rana dan Tanveer, et al (2011) menjelaskan konsumsi
masyarakat Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume impor
di Indonesia. Hubungan yang positif berarti apabila konsumsi di Indonesia
meningkat maka volume impor di Indonesia juga akan meningkat. Sedangkan
menurut Christianto (2013) konsumsi berpengaruh positif terhadap volume impor
dan signifikan. Hal ini berarti ketika konsumsi di Indonesia meningkat, maka
volume impor akan semakin meningkat. Dari penelitian sebelumnya dapat
dijelaskan bahwa konsumsi berpengaruh positif terhadap impor dimana jika
konsumsi meningkat maka impor juga akan meningkat.
2.2
Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis merupakan jawaban sementara atas pokok permasalahan
yang akan yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan
penelitian, teori-teori yang mendukung, serta hasil penelitian sebelumnya, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Tingkat produksi, harga, dan konsumsi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap impor bawang merah di Indonesia.
2) Produksi secara parsial berpengaruh negatif terhadap impor bawang merah di
Indonesia, sedangkan harga dan konsumsi secara parsial berpengaruh positif
terhadap impor bawang merah di Indonesia.
Download