pengetanuan yang uas tetang organisasi aan ingkungannya,aan kolaborator terampil yang lengkap untuk bernegosiasi melintasi batas batas organisasi. Manajemen isu sendiri meliputi berbagei aspek, diantaranya (Craig, 2012) mengantiSIpasi keputuson bisnis memahami dampak potensial keputusan pada reputasi dan hubungan memberikan saran dan perencanaan PR strategis Imenempalkan tindaken membarngun repulasi yang proaktit merencanakan dan menyiapkan proses khususnya untuk manajemen krisis. Dalam suatu organisasi tidak acda yang lebih kompeten dalam menentukan strategi dan kebijakan komunikasi kecuali PR. Eksckutive PR adalah orang yang dapat memberikan saran mengenal kebijakan komunikasi organisasi dan proses yang akan berdampak positif atau negatif terhadap hubungan dengan stakeholders dan apa organisasi harus lakukan. Public relations sendiri seringkali diciptakan oleh organisasi pada saat suatu isu muncul ke permukaan dan dianggap membahayakan organisasi. Dougall mengutip dari Griffin bahwa Fungsi corporate public affeirs dimana inisiatif manajemen isu muncul, yang paling sering dibuat sebagal respon perusahaan terhadap krisis (Griffin, 2005). Bekerja dengan sumber daya yang terbatas di lingkungan sulit dan sering melapor langsung kepada CEO, eksekutit publik affairs bekerja dengarn legislator dan regulälor pemerintah, dan menciptekan strategi yang sering mencerminkan tahap yang terlambat, resistensi / reaktif, atau gaya pemadam kebakaran." (Hal. 466). Pada saat eksekutif publik affairs melangkah ke perdebatan isu kebijakan publik pada umumnya menjauh dari siklus hidup isu (Mahon, 1989). Upaya untuk menentukan ruang lingkup dan tanggung jawab manajemen isu dalam mode proaktif dibendingken saat pertama kali muncul pada 1990-an yang cenderung reaktif (Heath, hal. 210). Berdasarkan pernyataan Gaunt & Ollenburger (1995) dan Regester & Larkin (2008), dapat disimpulkan bahwa dalam manajemen isu, organisasi dituntut lebih proaktif untuk mengidentifikasi isu. Hasil icentifikasi ini menjadi dasar untuk: 1. Merientukarn sralegi untuk merespons isu sebelurm isu berkembang menjadi krisis yang mempunyai dampak besar bagi organisasi. Merespons isu ini termasuk merespons kritikan-kririkan dari pihak pihak diluar organisasi Tymson, dkk (2004.390) menyebut: "The best way to manage crisis is to understand and manage issues Mencari peluang untuk reposisi organisasi dan produk. Artinya, organisasi mencari isu-isu apa yang dapat menjadi peluang pasar L meningkatkan penjualan dan reputasi. crisis Kunci utama dalam membuat pesan ialah jangan pernah membiarkan kris mengalam perubahan bahkan lari dari kenyataan. Setiap organisasi naruslah dap bersiap-siap untuk memprediksi krisis. Pelatihan menghadapi prisis terus mener periu dilakukan agar mampu merespon krisis dengan benar. Beberapa hal yang me: diperhatikan saat merespon krisis yang sifatnya tidak dapat diduga kapan terjadiny antara lain: 1. Dont Panic never say "no coment" 2. Gather internal stakeholders to develope a respon plan and key message; call group of key (example: product recall) 3. When responding to question from the public or the media, be sure that you a responding to your question only. 4. Never speculate, if don't know for sure and detail question. Offer to find the answe r aprroriate spokesperson. 5. Control the message, That information not at all public should be share. Just sha on a "need to know" basis only 6. If inaccurate or misleading information is reported by the media, dont automatica move to ccrrect that information Just tell "your side' of the story. 7. Tell it all, tell it now, don't let stories drag on. May be best if you share informatic early and completely Organisasi terlibat dalam isu-isu manajemen jika pengambil keputusan SCcara aktir mencarn, mengantisipasi, dan menanggapi pergeseran harapan stakeholders dan persepsi cenderung memilki konsekuensi penting bagi orgenisasi Karena itu bisa diketekan bahwa manajemen isu adalah identifikas yang dapat berdampak pada organisasi, selanjutnya menetukan tin tindakan strategis ataupun melakukan tindakan komunikasi tk meminimalkan dampak dari ketidakouasan stakeholders. Chase ( 1984) berpendapat bahwa manajemen isu erat kaitannya dcngan aktivitas kerja PR dan berbagai disiplin ilmu yang termasuk public affairs, komunikasi dan hubungan pemerintah eteu government relations. Heath dan Cousino ( 1990 ) berpendapat bahwa praktisi PR memahami dan dapat memainkan peran penting dalam lingkungan yang semakin kompleks, termasuk mempromosikan kepentingan bottorm line dori organisasi dan membangun hubungan. Isu komunikasi merupakan komponen strategis yang penting dari manajemen isu, tapi keputusan yang baik tentang strategi dan taktik kamunikasi lebih cenderung dilakukan oleh praktisi yang memahami ruang lingkup penuh masalah manajemen, merriliki pengetahuan yang luas tentang organisasi den lingkungannya, dan kolaborator terampil yang lengkap untuk bernegosiasi melintasi batas batas organisasi. Manajemen isu senditi meliputi berbagei aspek, diantaranya (Craig, 2012) .mengantisipasi keputusan bisnis memahami dampak potenslal keputusan pada reputas dan hubungan memberikan seren dan perencanaan PR strategis menempatkan tindakan membangun reputasi yang proaktif merencanakan dan menyiapkan proses khususnya untuk manajemen krisis. Dalam suatu organisasi tidak ada yang lebih kompeten dalam menentukan strategi dan kebijakan komunikasi kecuali PR. Eksekutive PR adalah orang yang dapat memberikan saran mengenai kebijakan komunikasi organisasi dan proses yang akan berdarnpak positif atau negatif terhadap hubungan dengan stakeholders dan apa organisasi harus lakukan. Dampak atau efek dari krisis tersebut, tidak saja merugikan perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga masyarakat tertentu, yang ikut merasakan akibatnya.Dan menurut Rosady Ruslan ada empat kiat atau strategi dalam penanggulangan yaitu mengidentifikasi krisis, menganalisis krisis, mengatasi krisis, dan mengevaluasi krisis. Dalam menghadapi krisis, perusahaan biasanya akan melakukan tind untuk mengendalikan dan menanggulangi krisis tersebut. Cara Inilah yang biasa disebut dengan manajemen krisis. Dalam menanggulangi dan mengendalikan krisis hingga proses pemulihan citra perusahaan (corporate image recovery). Biasanya perusahaan akan membentuk tim khusus sebagai manajemen krisisnya. Dalam manajemen krisis, tim tidak hanya akan berhadapan dengan para wartawan, tetapi juga akan berhadapan dengan pihak-pilhak yang berkepentingan Para anggota tiim marvejerIen krisis dituntut untuk capat memberikan informasi yang sebenarnya Mengedopsi tahepan penanganen krisis yeng dikembangkan oleh Steven Fink, yaitu dengan konsep terminologi kedokteran langkah-langkah yeng dapat diambil oleh praktisi humas adalah: 1. Tahap Prodromal yaitu tahap peringatan awal dimana pada tahap ini instansi masih dalam keadaan baik, namun gejala gejala krisis sudah mulai narmpak.. Untuk itu setiap praktisi humas harus jeli dalan mengartikan setiap gejala yang ada. 2. Tahep Akut yaitu tahap ketika orang mençatakan telah terjadi krisis. Pada tahap ini reaksi sudah bermunculan dengan isu yang sudah menyebar. Berapa lama dan berapa keruglan yang timbul tergantung eksekutif yang mengendalikan krisis 3 Tahap Kronis yaitu tahap dimarna sering sebagai the clean up phrase alau the post mortem. Yaitu krisis sudah mulai reda, dan yang tersisa adalah korban deri sebuah krisis 4 Tahap Reduksi yaitu tahap terakhir dari empat tahap krisis. Akan tetapi crisis manager tetap harus berhati-hati, karena bukannya tidak mungkin krisis tersebut akan muncul kembali.