1 ABSTRACT Nur Afni Lestari. 302 1111 006. The Effect of Experiential Marketing, Relationship Marketing, Customer Satisfaction, and Location on Customer Loyalty at Biru Laut Restaurant Pangkalpinang. The study aims to determine the effect of experiential marketing, relationship marketing, customer satisfaction, and location on the customer loyalty at Biru Laut Restaurant Pangkalpinang. This is descriptive quantitative study with survey approach with a total number of 113 respondents and using Isaac and Michael formula. The sampling technique uses accidental sampling. The test of instrument uses validity and reliability test. The data analyzing method uses linier regression with t test and F test. The result of study indicates that variable X has significant effect on the customer loyalty. As the result of F test indicates that F count (39,300) > F table (2,46), while the significance is (0,000) < alpha on the level of 5% or 0.05. So, Ha is accepted and Ho is rejected. The adjusted R square is 0.578 means that 57,8% of customer loyalty can be explained by variables of experiential marketing, relationship marketing, customer satisfaction and location, while the rest of it can be explained by other factors out of the study. From the t test indicates that variable X1 t count 2.122 > t table 1.982, X2 4.619 > t table 1.982, X3 5.500 > t table 1.982, X4 1.938 < t table 1.982. The three variables; X1, X2, X3 have significant effect on the variable Y, but variable X4 (location) does not have significant effect on the variable Y. Keywords: Experiential Marketing, Relationship Marketing, Customer Satisfaction, Location, and Customer Loyalty. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pemasaran kini semakin ketat, globalisasi, kemajuan teknologi serta peraturan-peraturan dalam bidang ekonomi menuntut para pemasar untuk selalu lebih cerdas dalam menguasai unit bisnis yang digelutinya. Perusahaan-perusahaan yang ada tidak lagi memfokuskan aktivitas pemasaran mereka semata-mata pada pencarian pembeli baru, namun sudah lebih kepada usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kesetiaan pelanggan lama. Dalam terminologi pemasaran dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan saat ini telah bergeser dari customer acquisition kepada customer loyalty (Wijaya dan Thio, 2008:2). Salah satu bisnis kuliner yang ada di kota Pangkalpinang adalah Restoran Biru Laut. Restoran Biru Laut memiliki lokasi yang sangat strategis yakni berada di tepi pantai Pasir Padi kelurahan Air Itam ibu kota Pangkalpinang, sehingga tak heran jika restoran ini sangat menarik untuk dikunjungi karena menawarkan panorama yang indah dan menyenangkan bagi para pelanggan yang makan di Biru Laut. Ada banyaknya pesaing menjadikan perusahaan sadar bahwa persaingan pada industri ini semakin ketat. Pihak manajer harus benar-benar memikirkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan agar perusahaannya tetap bertahan meskipun banyak ancaman dari kompetitor dengan bidang usaha sejenis. 2 Diagram I.1 Volume Pengunjung di Restoran Biru laut Kota Pangkalpinang 2013-2014 Jumlah Pengunjung Restoran Biru Laut Pangkalpinang Tahun 2013 dan Des… No… Okt… Sep… Ag… Juli Juni Mei April Ma… Jan… Feb… Jumlah Pengunjung Restoran Biru Laut Pangkalpinang tahun 2013 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Jumlah Pengunjung Restoran Biru Laut Pangkalpinang tahun 2014 Sumber : Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang Dari diagram I.1 kita dapat melihat bahwa jumlah pengunjung pada Restoran Biru laut mengalami fluktuasi, dari bulan januari ke bulan februari mengalami penurunan yang cukup signifikan, terjadi peningkatan pada bulan maret, april, dan mei meskipun tidak signifikan, kembali terjadi penurunan yang signifikan pada bulan oktober meskipun pada akhirnya mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan desember. Situasi yang terjadi seperti uraian diatas menunjukkan bahwa industri kuliner seperti ini memang mengalami pasang surut. Untuk itu sudah semestinya Restoran Biru Laut harus memiliki strategi yang jitu agar para pelanggannya tetap memiliki rasa loyalitas terhadap Restoran Biru Laut yang dalam hal ini dapat diwujudkan oleh pihak Restoran melalui penciptaan kepuasan pelanggan, pemberian pemasaran hubungan (relationship marketing) serta pengalaman yang mengesankan kepada para pelanggan melalui strategi pemasaran yakni experiential marketing. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Experiential Marketing, Relationship Marketing, Kepuasan Pelanggan, dan Lokasi terhadap Loyalitas Pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. ” 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bagaimana experiential marketing, relationship marketing, kepuasan pelanggan, lokasi, dan loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang ? Bagaimana pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang ? Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang ? Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang ? Bagaimana pengaruh lokasi terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang ? Bagaimana besarnya kontribusi experiential marketing, relationship marketing, kepuasan pelanggan, dan lokasi terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang ? 3 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalaha: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengetahui dan menjelaskan experiential marketing, relationship marketing, kepuasan pelanggan, lokasi dan loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh experiential marketing terhadaployalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh lokasi terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Mengetahui dan menjelaskan besarnya kontribusi experiential marketing, relationship marketing, kepuasan pelanggan, dan lokasi terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kotler dan Armstrong (2008: 6) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. 2.2 Manajemen Pemasaran Kotler dan Keller (2009:5) manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. 2.3 Experiential Marketing (Pemasaran Pengalaman) Experiential marketing menurut (Kartajaya dalam Handal, 2010: 6) adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan service. 2.4 Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) Relationship marketing (Kotler dan Amstrong dalam Saputra, 2008: 7) adalah “Relationship marketing is the process of creating, maintaining, and enhancing strong, value laden relationships with customer and other stakeholders”. 2.5. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli jika kinerja produk yang dirasakan sama dengan atau lebih besar dari harapannya maka pelanggan akan merasa lebih puas dan sebaliknya 4 apabila kinerja produk kurang dari yang diharapkan, pembelinya tidak akan merasa puas (Kotler dalam Dharmansyah, 2013:68). 2.6 Lokasi Lokasi merupakan letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba (Swastha, 2010:339). Menurut Lupiyoadi dalam Widowati dan Santoso (2011: 179) mendefinisikan lokasi merupakan tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. 2.7 Loyalitas Pelanggan Menurut Griffin (2005) loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang memiliki ciriciri antara lain melakukan pembelian secara berulang-ulang pada badan usaha yang sama secara teratur, membeli lini produk dan jasa yang ditawarkan oleh badan usaha yang sama, memberitahukan kepada orang lain tentang kepuasan-kepuasan yang didapat dari badan usaha, dan menunjukkan kekebalan terhadap tawaran-tawaran dari badan usaha pesaing. 2.8 Kerangka Pemikiran GAMBAR II .1 Model Kerangka Pemikiran Pengaruh Experiential Marketing, Relationship Marketing, Kepuasan Pelanggan dan Lokasi terhadap Loyalitas Pelanggan Restoran Biru Laut. Experiential Marketing (X1) 1. Panca Indera 2.Perasaan 3.Berfikir 4.Kebiasaan 5. Pertalian Relationship Marketing (X2) 1.Kepercayaan 2.Komitmen 3.Komunikasi 4.Penanganan Keluhan Kepuasan Pelanggan (X3) 1. Kesesuaian Harapan 2. Kemudahan dalam Memperoleh 3. Kesedian untuk Merekomendasi Lokasi (X4) 1.Akses 2.Vasibilitas 3.Ekspansi 4.Fasilitas Perpakiran 5.Lingkungan Sumber: dimodifikasi peneliti, 2015 Loyalitas Pelanggan (Y) 1. Kesetiaan dalam Pembelian Produk 2. Ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai Restoran 3. Mereferensikan secar total eksistensi Restoran 5 3.0 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dihipotesiskan sebagai berikut : H1: H2: H3: H4: H5: H6: Experiential Marketing yang diberikan diduga tinggi, relationship marketing diduga tinggi, kepuasan pelanggan diduga tinggi, lokasi diduga mendukung dan loyalitas diduga cukup tinggi pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Experiential Marketing mempunyai pengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Relationship marketing mempunyai pengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Kepuasan Pelanggan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Lokasi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Restoran Biru Laut kota Pangkalpinang. Experiential Marketing, Relationship Marketing, Kepuasan Pelanggan dan Lokasi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. . BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu untuk menggambarkan objek atau variabel penelitian dan menganalisis pengaruh dari experiential marketing, relationship marketing kepuasan pelanggan, dan lokasi terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian a.Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Biru Laut, Jl. Pasir Padi Kelurahan Air Itam, Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. . b.Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan selesai. 3.3 Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 148). Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang sudah pernah makan di Restoran Biru Laut Pangkalpinang-Bangka. 6 3.3.2 Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental sampling yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013), objek sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 orang yang merupakan pelanggan restoran Biru Laut kota Pangkalpinang. 3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Analisis Deskiptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian. Dalam penelitian, penulis menggunakan analisis deskriptif atas variabel independen dan dependennya yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah total skor responden. 3.4.2 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam penelitian tersebut. 3.4.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 3.5 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan bebas memiliki distribusi yang normal atau mendekati normal. 2. Uji Multikolonearitas Pengujian multikolonearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2013: 106). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 3.6 Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yang terdiri experiential marketing, relationship marketing kepuasan pelanggan, dan lokasi terhadap loyalitas pelanggan.Secara umum, bentuk persamaan garis regresi dapat dirumuskan, sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e 7 3.7 Uji Hipotesis 1. Uji F Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel secara keseluruhan terhadap variabel dependen. 2. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. 3.8 2 Koefisien Determinasi (R ) 2 Koefisien determinasi berganda (R ) dapat digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi dari keseluruhan variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap variabel terikat (Y), sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel bebas (X) yang tidak dimasukkan ke dalam model. Model dianggap baik apabila koefisien determinasi sama dengan satu atau mendekati satu. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 Hasil Deskriptif Variabel Uji Reliabilitas Tabel Tabel IV. 53 Hasil Uji Reliabilitas No 1 2 3 4 5 Sumber : Variabel Experiential Marketing Relationship Marketing Kepuasan Pelanggan Lokasi Loyalitas Pelanggan Data diolah dengan SPSS, (2015) Cronbach Alpha 0,801 0,768 0,748 0,698 0,793 Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Pada tabel IV. 53 hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga sehingga dapat dikatakan semua konsep pengkur masing-masing variabel dari kuisioner adalah reliabel yang bearti bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang handal. 4.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Gambar IV. 51 8 Sumber : Data diolah dengan SPSS, (2015) Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji pada gambar IV.51 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonearitas Tabel IV. 54 Collinearity Statistics Tolerance VIF Experiential .677 1,476 Marketing Relationship .723 1,384 Marketing Kepuasan .711 1,407 Pelanggan Lokasi .717 1,395 Sumber : Data diolah dengan SPSS, (2015) Berdasarkan hasil pengujian multikolonearitas, hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10 yang artinya tidak ada korelasi antara variabel independen yang lebih dari 95%. Demikian juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari keempat variabel independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Gambar IV. 52 Sumber : Data Diolah dengan SPSS (2015) 9 Hasil grafik Scatterplot yang tersaji pada gambar IV. 52 memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai sebagai alat prediksi. 4.3 Uji Regresi Berganda Tabel IV. 55 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Standardized Coefficients Coefficient Model B Std. Error Beta (Constant) -8,588 2,560 x1total ,107 x2total ,278 x3total ,508 x4total ,198 Sumber : Data diolah dengan SPSS, ,050 ,060 ,092 ,102 (2015) ,158 ,334 ,401 ,141 T 3,355 2,122 4,619 5,500 1,938 Sig ,001 ,036 ,000 ,000 ,055 Berdasarkan tabel IV. 56 tersebut, pada kolom unstandardized coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -8,588 +0,107𝑋1 + 0,278𝑋2 + 0,508𝑋3 + 0,198𝑋4 Keterangan: Y = Loyalitas pelanggan X1 = Experiential marketing X2 = Relationship marketing X3 = Kepuasan pelanggan X4 = Lokasi Hasil persamaan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap variabel Y dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta -8,588 yang diperoleh dari hasil perhitungan menyimpulkan bahwa bila variabel experiential marketing, relationship marketing, kepuasan pelanggan dan lokasi adalah 0, maka variabel loyalitas pelanggan akan sebesar -8,588. 2. Koefisien regresi experiential marketing (X1) menunjukkan hubungan positif terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,107 yang artinya jika experiential marketing bernilai 1, maka hal ini dapat menyebabkan loyalitas pelanggan meningkat sebesar 0,107 . 3. Koefisien regresi relationship marketing (X2) menunjukkan hubungan positif terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,278 yang artinya jika relationship marketing bernilai 1, maka hal ini dapat menyebabkan loyalitas pelanggan meningkat sebesar 0,278 . 4. Koefisien regresi kepuasan pelanggan (X3) menunjukkan hubungan positif terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,508 yang artinya jika kepuasan pelanggan bernilai 1, maka hal ini dapat menyebabkan loyalitas pelanggan meningkat sebesar 0,508 . 10 5. Koefisien regresi lokasi (X4) menunjukkan hubungan positif terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,198 yang artinya jika kepuasan pelanggan bernilai 1, maka hal ini dapat menyebabkan loyalitas pelanggan meningkat sebesar 0,198. 4.4 Uji F Tabel IV. 56 Hasil Analisis Uji F ANOVAa Sum of Model Squares Df Mean Square 1 Regression 881,482 4 220,371 Residual 605,597 108 5,607 Total 1487,080 112 Sumber : Data diolah dengan SPSS (2015) F 39,300 Sig. ,000b Dari uji statistik F (F test) pada tabel IV. 56 didapat F hitung sebesar 39,300 > Ftabel 2,46 dan signifikansi pada 0,000. Karena angka signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain variabel Experiential Marketing, Relationship Marketing, Kepuasan Pelanggan, dan Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. 4.5 Uji t Tabel IV. 57 Hasil Analisis Uji t Unstandardized Standardized Coefficients Coefficient Model B Std. Error Beta T Sig (Constant) -8,588 2,560 ,001 3,355 x1total ,107 ,050 ,158 2,122 ,036 x2total ,278 ,060 ,334 4,619 ,000 x3total ,508 ,092 ,401 5,500 ,000 x4total ,198 ,102 ,141 1,938 ,055 Sumber : Data diolah dengan SPSS (2015) H2: Uji Hipotesis Experiential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan. Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar 2,122 dengan tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel sebesar 1,982. Hal ini berarti t hitung> t tabel, sehinggan Ho ditolak dan H1 diterima. H3: Uji Hipotesis Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan. Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X2 sebesar 4,619 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan H1diterima.Dengan menggunakn taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel sebesar 1,982. Hal ini berarti t hitung > t tabel, sehinggan Ho ditolak dan H1 diterima. 11 H4: Uji Hipotesis Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan. Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X3 sebesar 5,500 dengan tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel sebesar 1,982. Hal ini berarti t hitung > t tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. H5: Uji Hipotesis Lokasi terhadap Loyalitas Pelanggan. Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk x4 sebesar 1,938 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,055. Tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel sebesar 1,982. Hal ini berarti t hitung < t tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil analisis deskriptif terlihat bahwa variabel relationship marketing, lokasi, dan kepuasan pelanggan masuk kedalam kategori tinggi sedangkan variabel experiential marketing dan loyalitas pelanggan masuk kedalam kategori sedang. 2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel experiential marketing mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang sebesar 2,122. 3. Relationship Marketing secara parsial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang yaitu sebesar 4,619. 4. Terbukti variabel kepuasan pelanggan secara parsial mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut yaitu sebesar 5,500. 5. Variabel lokasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. 6. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel experiential marketing, relationship marketing, kepuasan pelanggan, dan lokasi mempunyai pengaruh sebesar 57,8% terhadap variabel loyalitas pelanggan pada Restoran Biru Laut Kota Pangkalpinang. 5.2 Saran 1. Restoran Biru Laut sebaiknya meningkatkan strategi pemasarannya karena berdasarkan hasil penelitian masih banyak kekurangan antara lain harga yang masih tinggi, tidak adanya potongan harga dan desain interior yang kurang menarik,selain itu sebaiknya Restoran Biru Laut membuka cabang lagi baik 12 didalam kota Pangkalpinang maupun daerah luar Pangkalpinang mengingat restoran ini hanya memiliki satu outlet. 2. 3. Bagi konsumen diharapkan dapat memilih tempat makan yang tidak hanya murah saja, tetapi terjamin rasa dan kebersihannya serta dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan saat berkunjung ke tempat makan tersebut. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas area survei yakni dengan melakuakan penelitian ke beberapa restoran. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, edisi revisi, cetakan kelima. Bandung : Alfabeta. Andharini dan Rohmat, 2012. Analisis Experiental Marketing dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol.14, No. 2, September 2012 : 128-137. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Daryanto, 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, cetakan pertama. Bandung :Satu Nusa. Dharmansyah, Inggil, 2013. Pengaruh Experiental Marketing dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada Rumah Makan Pring Asri Bumiayu. Jurnal Manajemen Universitas Negeri Semarang. Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Griffin, Jill, 2005. Customer Loyalty Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga. Handal, Nehemia S. 2010,” Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas”. Jurnal Manajemen Universitas Diponegoro. Hasan, A, 2009. Marketing. Yogyakarta: Medpress. Hadisumarto dan Zena. 2012,” The Study of Relationship among Experiental Marketing, Service Quality, Customer Satisfaction, and Customer Loyalty “. ASEAN Marketing Journal June 2012-Vol.IV –No.1. Hindarto, Daud P. 2013,” Hubungan Relationship Marketing dengan Loyalitas Pelanggan Ritel “. Jurnal JIBEKA Volume 7, No 3 Agustus 2013: 41 -46. Hurriyati, Ratih, 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta. Khan. 2012.,” Impact of Customers Satisfaction And Customers Retention on Customer Loyalty”. International Journal of Scientific & Technology Research Volume 1, Issue 2, March 2012. Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi13. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip, and Gary Amstrong, 2006, Prinsiples Of Marketing, Eleventh Edition, Prentice Hall Ince, Englewood Cliffs, New Jersey. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12.Jakarta : Erlangga. Kustini. 2007,” Penerapan Experiental Marketing”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol. 7 No. 2 September 2007: 44-57. Ma’ruf, Hendri, “Pemasaran Ritel”, Edisi 2, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2006. 13 Mohsan, Nawas, Khan, Shaukat dan Aslam .2011. Impact of Customer Satisfaction on Customer Loyalty and Intentions to Switch: Evidence from Banking Sector of Pakistan. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 16; September 2011. Prabowo, Budi. 2008. Pengaruh relationship marketing terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Keputusan Pelanggan pada PT Astra Surabaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.8 No.2 Oktober 2008 : 92-97. Rasanayagam dan Kamalakumati. 2013.,” Impact of Customer Satisfaction on Customer Loyalty towards Sri Lanka Telecom PLC.”. Industrial Engineering Letters Vol.3, No.7, 2013. Robinette, Scott and Brand, Claire, 2001. Emotion Marketing, USA, MC. Grow Hill. Saputra, Dwi Roy. 2008. Analisis pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Konsumen: Studi Kasus pada Pengguna Jasa Konsultan YOS dan CO. Selang, Christian. 2013.,” Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya terhadap Loyalitas Konsumen pada Fresh Mart Bahu Mall Manado.Jurnal EMBA 71Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 71-80. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen, Cetakan ke 1, Bandung: Alfabeta. Sunyonto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, Cetakan 1. Yogyakarta: CAPS. Swastha, Bashu, Ibnu Sukotjo, “Pengantar Bisnis”, Liberti, Yogyakarta, 2010. Tjiptono, “Strategi Pemasaran”, Edisi ke dua, Andi,Yogyakarta, 2007. Widowati dan Santoso. 2011. Pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi terhadap keputusan pembelian : Studi kasus KOPIMA USM. Wijaya, Serly dan Sienny Thio. 2008. Implementasi Membership Card dan Pengaruhnya dalam Meningkatkan Loyalitas Pengunjung Restoran di [email protected]/journals/journal