Uploaded by User23786

Manajemen Proyek

advertisement
Nama : Melvern Tamara
NRP : 2181810438
Chapter 2:
Project Management for Information System
Sebuah proyek lebih ideal dilakukan
dalam kondisi yang bersifat kelompok
bukan yang individual, maka dari itu dalam
sebuah proyek diperlukan sebuah ketua atau
orang yang bisa memimpin dalam proyek,
dimana orang yang memimpin proyek
tersebut harus memiliki pola piker yang
bersifat holistic dimana seorang pemimpin
project harus berpikir secara umum dan
mempertimbangkan segala aspek baik secara
Psikologi ataupun yang lainnya dalam
pengerjaan proyeknya.
pembuatannya sudah bersifat agile atau bisa
berubah sesuai dengan situasi.
Ada 5 jenis predictive life cycle
models, yaitu :
Dalam sebuah proyek ada sisi
pandang dalam proyek managemen, terdapat
3 sisi pandang dalam proyek tersebut, yang
pertama adalah Systems philosophy adalah
cara melihat proyeknya berdasarkan
sistemnya, yang kedua adalah Systems
analysis dimana cara melihatnya sudah lebih
detail dengan mempertimbangkan solusi dan
mulai mengaturkan sebuah rencana dan sisi
pandang yang terakhir ialah systems
managemen bagaimana cara system tersebut
tetap berjalan
Dalam sebuah pengembangan
system tentunya ada siklus hidup dimana,
sebuah perkembangan sitem informasi
memiliki fase fase dalam
perkembangkannya. Dimana pada fase
pertama ada prediksi sikluk hidup dimana
ruang lingkup dalam proyeknya bisa diatur
secara jelas dan untuk pengaturan jadwal
dan biaya masih diprediksi. Selanjutnya ada
fase Adaptive Software development(ASD)
dimana proyek sudah berkembang dan
hanya bergantung pada misi dan komponen
yang ingin dikembangkan dengan tanggal
sasaran(DeadLine) yang bisa dibuat untuk
mencapai tujuan tertentu dimana
Page 1 of 3
A. Waterfall Model, dimana
perencanaan proyek masih linear
B. Spiral model, dimana perancaan
proyek lebih flexible dibandingkan
dari waterfallmodel
C. Incremental Build model, dimana
perencaannya dilakukan bersamaan
dengan proses testingnya jadi dengan
perjalanan perkembangkan fiturnya
bisa ditambah tambah juga
D. Prototyping model, dimana
perencanaanya dimulai dari
prototyping dan bisa menerima
feedback dari user melalui testing
E. Rapid Application
Development(RAD) model, dimana
perencaaannya dibuat dengan waktu
yang minimalis tanpa mengurangi
hasil kualitas dari system yang
dibuat
Agile software development sudah
menjadi trend jaman sekarang dimana
project sekarang project sudah lebih
focus kepada kolaborasi antara
programmer dengan orang bisnis,
dimana penggunaan agile software
development, bersifat lebih flexible dan
lebih cepat selesai dibandingankan
dengan teknik waterfall model, dimana
stakeholder dari awal perkembangkan
aplikasi yang memiliki fitur yang
minimalis dapat perkembangan dengan
cepat karena sudah melakukan research
apa yang diminati oleh umum / user.
Nama : Melvern Tamara
NRP : 2181810438
Dalam sebuah proyek tentu saja ada
kepentingan untuk melihat apakah proyek
tersebut sudah mencapai fase tertentu untuk
lanjut ke fase selanjutnya jika belum maka
akan diadakan management review dimana,
dalam fase ini akan ada proses pemikiran
dan perencanaan kedepannya lagi, dimana
bisa dilihat apakah proyek yang dikerjakan
ini bisa berhasil ataupun gagal ataupun
masih cocok dengan tujuan pertama proyek
ini atau tidak.
Untuk memahami apa itu sebuah
organisasi ada 4 frame yang perlu diketahui,
yaitu :
A. Organization Structural Frame,
dimana orang yang bekerja didalam
frame ini bertanggung jawab,
mengkoordinasi dan mengentrol
jalannya organisasi
B. Human resources frame, orang yang
kerja dalam frame ini bekerja untuk
mengurus antara kebutuhan
organisasi dan user
C. Political Frame, dimana orang yang
ada dalam frame ini bekerja untuk
menyatukan semua orang dalam
organisasinya untuk saling bekerja
sama dan berurusan untuk
mengurangi konflik dalam
organisasinyanya
D. Symbolic frame, dimana sebuah
organisasi itu memiliki symbol dan
maka yang berkaitan dengan sebuah
peristiwa dan budaya organisasi bisa
menjadi sebuah symbol dari sebuah
perusahaan yang bisa dinilai oleh
public
Ada 10 Charateristic budaya organisasi,
yaitu :
Page 2 of 3
1. Member Identity, dimana setiap
orang memahami apa pekerjaan
mereka
2. Group emphasis, dimana setiap
orang dalam organisasi akan bekerja
dalam sebuah group
3. People Focus, dimana hasil
keputusan manajement berdampak
pada setiap orang yang berdada
dalam organisasi tersebut
4. Unit Integration, dimana setiap orang
dan department dalam sebuah
organisasi saling membantu
5. Control, dimana semua peraturan,
kewajiban dan peritah digunakan
untuk mengatur pegawai dalam
organisasi tersebut
6. Risk tolerance, dimana organisasi
diharap pegawai atau orang yang
bekerja dalam organisasi tersebut
dapat menjadi innovative ataupun
memberi sebuah ide baru untuk
organisasi tersebut dapat
berkembangan
7. Reward Criteria, dimana organisasi
akan memberikan sebuah reward
kepada orang yang berhubungan
dengan hasil dari kerja pegawai atau
orang tersebut untuk perusahaan
tersebut
8. Conflict Tolerance, dimana
organisasi berharap orang yang
bekerja dalam organisasinya bersifat
open minded
9. Means-End orientated, dimana
manajement organisasi focus kepada
hasil yang dihasilkan bukan dari
proses ataupun teknik untuk
mendapatkan hasil tersebut
10. Open-systems focus, dimana
organisasi belajar beradaptasi dengan
hal yang berasal dari luar organisasi
tersebut
Nama : Melvern Tamara
NRP : 2181810438
staf tambahan dalam proyek yang
berjalan.
Project Management Office(PMO)
4. PMO Tersentralisasi – Pada dasarnya,
peran PMO ini adalah sebagai
struktur manajemen portofolio dalam
organisasi. PMO Tersentralisasi
mengatur dan mengelola semua
proyek di perusahaan dengan
dukungan dari Project Manager yang
profesional dan alokasi sumber daya
yang dibutuhkan.
PMO adalah sebuah perusahaan yang
memiliki tujuan untuk mengatur
manajemen proyek sebuah organisasi
tertentu, tentunya dengan adanya
perusahaan PMO ada juga fungsi PMO
yaitu :
1. Pusat Pengetahuan Proyek – PMO
memainkan peran sebagai “gudang
penyimpanan sentral” dari
pengetahuan mengenai proses, best
practice, matriks-matriks korporat,
matriks-matriks kinerja proyek,
template, peraturan perusahaan, dan
dokumentasi proyek yang pernah
dijalankan. Penggunaan sumber
informasi, best practice dan
pengetahuan akan bergantung
kepada masing-masing tim proyek.
Dan sebuah PMO dapat memberikan
beberapa pelayanan yaitu :


2. Penyedia Project Support, Pelatihan
dan Pembimbingan – Satu level di
atas peran sebagai “gudang
penyimpanan”, fungsi peran ini
termasuk pendampingan dan
bimbingan untuk memberikan
pengetahuan melalui pengalaman
kepada tim proyek. Sebagai
tambahan, struktur PMO ini juga
memiliki peran aktif memberikan
pelatihan kepada project manager
dan anggota tim.



3. Penasihat bagi Project Management
– peran sebagai “Project Advisor” ini
berada dua tingkat diatas peran yang
pertama. Disini PMO memberikan
bimbingan dan sumbangan dari
expert dalam bentuk Project
Manager dan anggota tim, sebagai
Page 3 of 3
Menetapkan dan
“menstandardisasikan” proses
pengelolaan proyek (project
management), yang dapat memangkas
waktu di muka dan biaya untuk
menjalankan setiap proyek.
Memberikan Quality Assurance untuk
semua proyek – mulai dari memberikan
penilaian kualitas proyek hingga
mengaudit kemajuan dan kepatuhan
setiap proyek kepada proses dan tujuan.
Melengkapi sumber daya proyek untuk
aktivitas proyek yang spesifik, seperti
Project Planning di tahap awal; Project
Monitoring dan pengukuran kinerja; dan
meninjau penyampaian proyek.
Memberikan pendidikan dan pelatihan
bagi Project Manager dan anggota tim
proyek.
Memenuhi kebutuhan akan “pusat
penyimpanan” bagi pengetahuan
mengenai Project Management, best
practice, dan sumber daya lainnya.
Download