BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Video Video dapat dianggap juga sebagai sekuens dari citra yang diam. Citra tersebut dalam bentuk digitalnya terdiri dari piksel-piksel (piksel, picture element). Piksel adalah satu titik pada citra yang direpresentasikan dalam bentuk 8 bit informasi. Pada kenyataannya, untuk menggambarkan satu titik pada citra dibutuhkan 2 piksel. Satu piksel digunakan untuk merepresentasikan terang atau gelap, sedangkan satu piksel lain digunakan untuk merepresentasikan warna pada titik yang sama. Satu citra yang diam juga sebagai frame. Semakin besar jumlah piksel per frame, semakin tinggi pula resolusi dan kualitas gambar pada frame tersebut. Sedangkan agar sekumpulan frame tersebut terluhat sebagai gambar yang bergerak, maka citra tersebut ditampilkan secara berurutan dalam waktu tertentu. Semakinbanyak frame yang terjadi akan tampak semakin mulus. Untuk menghasilkan gerak video yang menarik, NTSC (National Television Standards Committee) merekomendasikan 30 frame dalam 1 detik (30 fps). Dalam desktop video conferencing, jumlah frame yang dihasilkan untuk mendapatkan gerak yang cukup baik diperlukan 15 frame tiap detiknya (15fps). 2.2. Audio Audio atau bunyi adalah suatu peristiwa yang dihasilkan dari suatu getaran. Peristiwa getaran ini menghasilkan tekanan-tekanan yang berubah-ubah diudara yang melingkupinya. Tekanan ini lalu disebarkan melalui udara dalam bentuk gelombang, lalu gelombang ini yang akhirnya menjadi bunyi yang dapat didengar. Didalam komputer sebelum bunyi diproses, komputer memerlukan suatu media untuk memprosesnya antara lain seperti mikrophone dan speaker yang telah terhubung yang digunakan sebagai media masukan dan keluaran bunyi. Komputer dan audio sangat erat hubungannya seiring dengan perkembangan MIDI (Music Instrument Digital Interface). MIDI menghubungkan antara bunyi dan komputer menjadi suatu bagian yang terhubung secara langsung dengan port serial 4