PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/PETERNAKAN DAN ENERGI Tim Ahli : Untad – Unisa- Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong Dr. Irwan Lakani, SP., M.Si Dr. Ir. Sri Anjar Lasmini, MP. LATAR BELAKANG 1. 2. 3. 4. 5. Volume sampah makin besar Kebutuhan dana makin tinggi Lahan TPA sulit dicari Potensi pencemaran Lingkungan Pemborosan sumber daya alam SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO LATAR BELAKANG Limbah pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang di sektor pertanian seperti jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, kotoran ternak, sabut dan tempurung kelapa, dedak padi, dan yang sejenisnya. Limbah pertanian dapat berbentuk bahan buangan tidak terpakai dan bahan sisa dari hasil pengolahan. Secara garis besar limbah pertanian dibagi ke dalam limbah pra(daun, ranting, atau batang tanaman), saat panen (jerami dan akar tanaman), dan limbah pasca panen (tongkol jagung, klobot, tempurung, sabut, air kelapa, dedak, molase, ampas tahu, afkiran buah atau sayuran). Limbah pasca panen dapat digolongkan ke dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah atau limbah industri pertanian Limbah Pertanian sebagai Sumber Bahan Organik dan hara Tanah, limbah pertanian termasuk di dalamnya perkebunan dan peternakan seperti jeramai, sisa tanaman atau semak, kotoran binatang peliharaan dan yang sejenisnya merupakan sumber bahan organik dan hara tanaman. Limbah tersebut dapat langsung ditempatkan di atas lahan pertanian atau dibenam. Untuk hasil lebih efektif, sebaiknya dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu. Sumber Bahan Organik Pertanian Limbah dan Residu Jerami dan sekam padi, gulma, daun, batang dan tomgkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang, sabut kelapa Limbah dan Residu Ternak Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, tepung tulang, cairan proses biogas Pupuk Hijau Gliriside, terrano, mukuna, turi, lamtoro, centrosema, albisia Tanaman air Azola, ganggang biru, rumput laut, enceng gondok, gulma air lainnya Penambat nitrogen Mikroorganisme, mikoriza, rhizobium, biogas Industri Limbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, kelapa sawit, pengalengan makanan, pemotongan hewan Limbah cair Alkohol, kertas, bumbu masak (MSG), kelapa sawit (POME) Limbah Sampah Rumah Tangga Tinja, kencing, dapur, kota dan permukiman Bahan baku limbah/sampah sebagai bahan pakan : • Gunakan bahan tersebut sesuai dengan kondisi nutriennya. • Sumber serat (daun-daunan dan sayur-sayuran) untuk memenuhi kebutuhan serat (ruminansia) • Sumber protein (ampas tahu, bk. kacang, dan bk. inti sawit) untuk memenuhi kebutuhan akan protein Aplikasi Pupuk Organik Padat Ditaburkan di atas permukaan tanah (broadcast) pada saat pengolahan lahan. Dicampur dengan media tanam lainnya untuk persemaian atau pengisian lubang tanam Ditanam disepanjang larikan atau disekeliling tanaman (side dressing). Disebar di atas permukaan tanaman. Diberikan langsung sebagai penutup lubang tanam. Diberikan ke dalam lubang-lubang aerasi. Aplikasi Pupuk Organik Cair Proses pengenceran disesuaikan dengan karakteristik tanaman. Pemberian pupuk orgaik cair diberikan 1-2 minggu sekali. Disemprotkan langsung ke daun, terutama untuk tanaman epifit. Disiram ke sekeliling tanaman, atau dalam larikan. Diberikan pada saat pengolhan tanah bersamaan dengan pupuk organik padat. Limbah sebagai Kompos Limbah pertanian yang dapat dijadikan kompos adalah jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa. Kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Limbah Pertanian Sebagai Pengendalian Penyakit Tanaman Pemakaian kotoran baik yang segar maupun yang sudah difermentasikan telah banyak dilaporkan berhasil untuk menunjang pertumbuhan dan mengendalikan penyakit tanaman. Sebagai contoh, kotoran ayam dapat meningkatkan kesuburan tanah dan sekaligus dapat mengendalikan penyakit busuk akar yang disebabkan oleh Phytophthora. Limbah pertanian juga dapat diguanakan sebagai media perbanyakan pengendali hayati seperti Trichoderma dan Beuveria Limbah Pertanian Sebagai Mulsa Mulsa dapat diperoleh dari limbah tanaman seperti jerami, tongkol jagung, rumput, dan yang sejenisnya. hasil penelitian Elly dan Yogi (2003) diperoleh bahwa pemberian mulsa jerami padi dapat menekan pertumbuhan gulma sebesar 56-66% dan meningkatkanhasil biji kedelai sebesar 77%. Sementara Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (2008) melaporkan dampak penggunaan mulsa terhadap unsur hara yang hilang melalui erosi selama pertanaman jagung Limbah Pertanian Sebagai Sumber Pakan Ternak Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar. limbah pertanian yang umum disimpan sebagai pakan ternak di musim kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerma kedelai dengan cara di keringkan. Pengeringan rata-rata 3-4 hari jemur matahari langsung, kemudian disimpan di para-para kandang atau dibuatkan khusus kandang pakan sebagai lumbung pakan. Limbab Pertanian sebagai Sumber Energi Pemanfaatan energi biomassa sudah sejak lama dilakukan Energi yang dihasilkan telah digunakan untuk berbagai tujuan antara lain untuk kebutuhan rumah tangga (memasak dan industri rumah tangga), penggerak mesin penggiling padi. pengering hasil pertanian dan industri kayu, pembangkit listrik pada industri kayu dan gula. Contoh: penggunaan tempurung dan sabut sebagai bahan bakar memasak. Disamping sebagai bahan bakar, limbah pertanian seperti kotoran hewan dapat dimanfaatkan sebagai biogas PEMBUATAN PUPUK KOMPOS + TRICHODERMA ALAT DAN BAHAN Peralatan 1. Bak Kompos 2. Sekop, cangkul, parang 3. Ember 4. Karung/terpal Bahan 1. Biakan Trichoderma 1 bungkus 2. Jerami di potong-potong 2 karung 3. Sekam 2 karung (bisa dibakar) 4. Sisa tanaman di potong-potong 2 karung 5. Bekatul 10 kg 6. Pupuk kandang Kotoran sapi/kambing 2 karung 7. Gula merah setengah 8. EM 4 50 ml 9. Air Campurkan semua bahan pada bak pengomposan Aduk sampai merata Trichoderma dilarutkan dalam air Percikkan ke dalam campuran bahan sampai merata dan cukup basah. Bila dikepal tidak pecah Campurkan sudah siap di fermentasi Tutup dengan karung atau terpal. 2-3 hari pertama jangan dibuka (bila terlalu panas dibuka) dan dibalik, setelah itu dilakukan pembalikan setiap 2 hari. Kompos siap digunakan setelah 2 minggu fermentasi Kompos awal ini dapat digunakan sebagai starter untuk membuat kompos kembali dengan komposisi yang sama, namun sumber trichodermanya cukup 1 ember pupuk kompos awal TERIMA KASIH