1 Teknik Pengolahan Lahan Sawah Terpadu Ramah Lingkungan

advertisement
Teknik Pengolahan
Lahan Sawah Terpadu Ramah Lingkungan
Oleh :
Dandan Hendayana, SP
(PPL Kec. Cijati – Cianjur)
Pengolahan lahan yang diperuntukan bagi tanaman padi sangatlah
penting untuk perhatikan. Karena lahan sawah (tanah sawah) merupakan
tempat mengambil cadangan hara yang dibutuhkan bagi tanaman padi.
Tanah ibarat dapur yang mengolah dan menyediakan nutrisi makanan
bagi tanaman. Oleh karena itu pertumbuhan tanaman padi diantarannya
akan dipengaruhi sejauhmana proses pengolahan yang dilaksanakan
sebelum ditanami.
Sistem pengolahan lahan dapat dilaksanakan secara tradisional dengan
menggunakan bajak, singkal, dan cangkul. Maupun dengan cara modern
dengan menggunakan alat mekanisasi seperti hand traktor. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam upaya pengelolaan lahan sawah yang
ramah lingkungan adalah :
1. Proses pengolahan lahan sawah yang baik seyogiannya diawali
dengan cara melakukan pemisahan jerami, sisa – sisa panen yang
tidak terangkat, rumput dan tanaman gulma lainnya. Agar supaya
jerami dan sisa – sisa tanaman lainya tidak dibakar. Maka untuk
memudahkan
proses
pengolahan
lahan,
sebaiknya
jerami
dipisahkan dan dikumpulkan disekitar pematang (pinggiran
petakan).
1
2. Apabila tanah setelah mengalami musim kemarau, sebelum diolah
tanah sebaiknya digenangi air terlebih dulu beberapa hari agar
pori-pori tanah membuka dan tekstur tanah menjadi lembek.
3. Setelah tanah menjadi lembek, artinya tanah siap untuk diolah.
4. Pengolahan
pertama
dilakukan
dengan
cara
dibajak,
bisa
menggunakan bajak/singkal dengan bantuan sapi atau kerbau.
atau bisa juga menggunakan bajak traktor tangan. Proses
pembajakan ini dilakukan dengan cara membalikan lapisan olah
tanah agar sisa – sisa tanaman seperti rumput, dan jerami dapat
terbenam. Setelah tanah dibajak, maka dibiarkan beberapa hari,
agar terjadi proses fermentasi untuk membusukan sisa tanaman
dan jerami di dalam tanah.
5. Selama proses tersebut sebaiknya ditambahkan bahan organik
lainnya seperti pupuk kandang dan pupuk hijau. Agar kandungan
hara dalam tanah dapat meningkat. Penggunaan bahan organik
bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
Gunakan bahan organik atau pupuk kandang sebanyak 2-3 ton/ha,
seperti kompos, jerami, pupuk kandang/kotoran sapi atau ayam,
pupuk hijau dan pupuk organik lainnya. Pupuk kandang dan
sumber organik lainnya digunakan pada saat pengolahan lahan
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kadar bahan organik
tanah.
Dan
menyediakan
mikro
hara
dan
faktor-faktor
pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk
kimia (anorganik). Penggunaan bahan-bahan ini juga dapat
2
meningkatkan pertumbuhan mikroba dan perputaran hara dalam
tanah.
6. Setelah proses pembalikan lapisan olah dan pemeraman bahan
organik dalam tanah. Kemudian dilakukan proses pengolahan
kedua yaitu proses penggemburan atau proses pencampuran antara
bahan organik dengan tanah. Proses ini dimaksudkan agar bahan
organik dapat menyatu dengan lapisan olah tanah. Diusahakan
selama pengolahan ini pasokan air agar mencukupi. Jangan terlalu
kering dan jangan terlalu basah. Proses pencampuran ini dilakukan
sampai bahan organik benar-benar menyatu dan melumpur dengan
lapisan olah tanah.
7. Proses selanjutnya permukaan tanah diratakan dengan bantuan
alat berupa papan kayu yang ditarik sapi atau kerbau, atau dengan
menggunakan traktor tangan. Proses ini dimaksudkan agar lapisan
olah tanah benar-benar siap untuk di tanami tanaman padi pada
saat tandur dilaksanakan.
8. Waktu yang dibutuhkan selama proses pengolahan tanah ini
berkisar antara 16 – 18 hari.
Dianjurkan agar penggunaan traktor tangan dikurangi, karena pengaruh
yang ditimbulkan jika setiap kali mengolah tanah menggunakan traktor
adalah tekstur tanah menjadi lebih padat. Hal ini akan mempengaruhi
proses penyerapan hara dan pertumbuhan perakaran pada tanaman padi.
3
Bahan Bacaan
Lembaran Fakta Padi. 2007. Bahan Organik dan Pupuk Kandang (Organic
Materials
and
Manure).
Artikel
Online.
www.knowledgebank.irri.org.
Zulkifli Zaini,Diah WS, dan Mahyuddin Syam. 2004. Petunjuk Lapang
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah. Meningkatkan
Hasil dan Pendapatan Menjaga Kelestarian Lingkungan. (BPPTP
- BPTP Sumut - BPTP NTB) Balai Penelitian Tanaman Padi.
International Rice Research Institute.
4
Download