BUDIDAYA TANAMAN

advertisement
IV. MEDIA TANAM
DAN SUMBERDAYA LAHAN DI
INDONESIA
Deborah, L and Grace Gershuny. 1992. The Rodale Book of
Composting
Resh, Howard M. 1997. Hydroponic Food Production.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004.
Sumber Daya lahan Indonesia dan Pengelolaannya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2005.
Teknologi Pengelolaan Lahan Kering
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004.
Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng
MEDIA TANAM
Tempat tanaman tumbuh
Tempat tanaman dibudidayakan
Media Tanam dapat berupa TANAH
BUKAN TANAH
TANAH : bahan lepas yang tersusun dari batuan yang
telah melapuk dan mineral lainnya dan juga
bahan organik yang telah melapuk yang
menyelimuti sebagian besar permukaan bumi
SIFAT DAN CIRI TANAH :
Komponen : Bahan mineral, Bahan organik, Air & Udara
Sifat Fisika, Kimia & Biologi : Tekstur, Struktur, Konsistensi,
Porositas & Berat Jenis, pH, KTK, Kejenuhan Basa, Potensial
Redoks, Organisme dan Proses Biologi
Organisme : Makro, Meso & Mikrofauna/Mikroorganisme
Proses Biologi : Fiksasi N, Dekomposisi & Mineralisasi
BO, Amonifikasi & Nitrifikasi, Denitrifikasi, Oksidasi & Reduksi
DALAM KAITAN DG SIFAT TANAH
Manfaat tanah bagi tanaman :
Penyedia air, unsur hara dan sebagai tempat
bertumpu tanaman
Habitat mikroorganisme perombak yang berperan
dalam siklus karbon dan unsur hara
Penyangga perubahan suhu dan aliran air antara
atmosfer dan air tanah
Penyangga pH dan unsur hara
TANAH MENYEDIAKAN 4 KEBUTUHAN TANAMAN :
• Menyediakan air
• Menyediakan hara
• Menyediakan udara
• Tempat bertumpu tanaman/akar tanaman
PENYEBARAN DAN JENIS TANAH
Di Daerah Humid Tropis di Indonesia terdapat 10 ordo tanah :
• Histosols
Tanah yang tersusun sebagian besar dari bahan tanah organik yang berasal dari
dekomposisi jaringan sisa vegetasi alami (kand. C-org > 12 - 18 % berat, liat 0 - 60 %).
Disebut juga tanah Gambut dengan penyebaran pada dat. rendah rawa, pasang surut
•
Entisols
Tanah mineral yang masih muda, tanah baru diendapkan atau sedikit mengalami
pelapukan atau tanah hasil erosi. Irian Jaya, Sumatera dan Kalimantan
•
Inceptisols
Tanah mineral yang sudah mulai menunjukkan perkembangan horizon pedogenik lain.
Terdapat diseluruh wilayah nusantara : Irian Jaya, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi
•
Vertisols
Tanah yang sebagian besar berwarna kelabu gelap/hitam, bertekstur liat/liat berat,
yang rekah (cracks) karena mengkerut pada musim kemarau dan sangat memadat dan
sangat lekat (sticky) pada musim hujan. Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi
•
Andisols
Tanah yang gembur, ringan dan porous, bag atas berwarna gelap/hitam, bertekstur
sedang (lempung, lempung berdebu), ditemukan pada ketinggian 900 m dpl. Tersebar
di dataran tinggi, pada wilayah sekitar atau dekat daerah volkano
PENYEBARAN DAN JENIS TANAH
• Alfisols
Tanah yang sudah berkembang lanjut, mengandung Al dan Fe, berwarna merah
kuning, kandungan liat semakin tinggi seiiring kedalaman tanah dan memiliki
kandungan basa tinggi. Daerah kering Sulawesi, Jawa, Maluku dan Nusa Tenggara.
• Mollisols
Tanah dengan kenampakan morfologi seperti tanah padang rumput yaitu lapisan
atas relatif tebal 10 – 40 cm, berwarna kelabu gelap atau hitam, lunak atau gembur
dan kaya bahan organik dengan reaksi tanah netral. Irija, NTT, Maluku, Kaltim,
Sulteng dan Jatim.
• Ultisols
Tanah berwarna merah kuning yang sudah mengalami hancuran lanjut, reaksi
masam – agak masam. Kaltim, Kalbar, Kalteng dan Irja.
• Oxisols
Tanah di daerah tropika humid yang sudah mengalami hancuran iklim yang sangat
lanjut, bertekstur liat dengan warna gelap sampai kunoing, kand. Fe dan Al tinggi,
kand. mineral sangat sedikit. Sumsel, Lampung, Jambi, Irja dan Kalteng
• Spodosols
Tanah bertekstur lempung kasar sampai pasir, berwarna putih – putih kelabu,
tersebar di wilayah iklim humid, Kalimantan dan Sulawesi
PENGOLAHAN TANAH
Kegiatan manipulasi teknik terhadap tanah
Tujuan :
• Mencampur dan menggemburkan tanah
• Mengendalikan tanaman pengganggu
• Mencampur sisa tanaman dengan tanah
• Menciptakan/membuat kondisi tanah untuk
pertumbuhan akar yang ideal
TIP
Setiap upaya pengolahan tanah
akan menyebabkan perubahan
sifat tanah
Start planning your crop
and preparing
the land before planting.
Improving soil health





Increasing soil nutrients through
combinations of mineral and organic
fertilizers
Using green manures, cover crops, mulching,
zero tillage
Planting fertilizer crops
Crop residue management
Soil erosion and water conservation
management
CARA PENGOLAHAN TANAH
• Cangkul
relatif tidak menyebabkan pemadatan pada
lapisan bawah namun tanah sering terbuka
sehingga rawan erosi, dispersi agregat
• Bajak Singkal
penggemburan tanah pada lap. olah sampai
30 cm, relatif tidak menyebabkan
pemadatan pada lapisan bawah
bajak singkal berfungsi membalik tanah dan
sekaligus memendam gulma
bajak singkal bisa ditarik oleh hewan atau
traktor
Garu
Khusus pada tanah sawah
Untuk menghancurkan/ melumpurkan tanah
Untuk meratakan media tanam
Rotary
•Tanah lansung
dihancurkan
• Gulma terpotong &
dibenamkan
•Tenaga penggerak =
diesel engine
Traktor
mampu membolak - balik tanah sampai kedalaman 20 cm, namun pada waktu
yang bersamaan roda traktor dapat mengakibatkan pemadatan tanah
Peralatan pengolah tanah :
Disc plow (bajak singkal)
Disc harrow (bajak piring)
Rotary hoe
Olah Tanah Konservasi (OTK)
Persiapan lahan dengan menyisakan sisa tanaman di atas permukaan tanah
sebagai mulsa, penahan erosi dan penguapan air tanah.
Menghemat tenaga dan waktu, menjaga kand. BO.,air tanah
Menjaga lapisan olah tanah
Olah Tanah Strip (strip tillage)
Tanpa Olah Tanah (zero tillage)
LAHAN RAWA PASANG SURUT –
BANJARMASIN KALSEL
UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI CEMPAKA - KALSEL
POLA PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BASAH dan LAHAN KERING
PENGOLAHAN LAHAN CARA BASAH
Di Indonesia = tanaman padi
Media dilumpurkan = penghancuran
agregat
Menahan perkolasi, pelarutan hara,
memudahkan tanam
Memudahkan pemeliharaan
• Lapisan tapak bajak
• Boros air
PENGOLAHAN CARA KERING
• Lahan kering hamparan : tanaman pangan, horti,
industri/annual
• Lahan kering untuk tanaman keras berkayu/perrenial
Lahan kering pegunungan unt
tanaman annual
• Topografi miring, berbukit
• Peralatan pengolah tanah : Cangkul
• Membalik tanah & memendam gulma
• Terasiring
Lahan kering pegunungan unt
tanaman perenial
• Topografi miring, berbukit
• Peralatan pengolah tanah : Cangkul
• Tanaman ditanam dengan membuat
Lubang tanam
LAHAN KERING DATARAN RENDAH
MEDIA TANAM BUKAN TANAH
(Soilless Culture = Hydroponic)
Sejak abad 16  kebun tergantung di Babylon, kebun terapung Aztecs di
Mexico, budidaya tanaman di air oleh orang Mesir & China
1860  Ilmuwan Jerman Sachs &
Knop, menanam tanaman dlm
larutan nutrisi N, P, K, Ca, Mg, S
1914 Tollens, 1919 Hoaglands, 1946
Robbins  dicoba berbagai formula
larutan nutrisi
1930  Dr. W.F. Gericke - Univ.
California  menanam tan dlm
larutan nutrisi dlm skala komersial
Hydroponic  hydro = air & ponos =
kerja  Budidaya tanaman tanpa
tanah
TANAH
ANORGANIK
ORGANIK
MINERAL
MINERAL
LARUTAN
TANAH
DAERAH
PERAKARAN
TANAMAN
hidroponik
LARUTAN
NUTRISI
GARAM
AN ORGANIK
KOMPOSISI LARUTAN HOAGLAND
LAR
BAHAN
FORMULA
A
Calcium nitrat
Ca(NO3)2.4H2O
Fe-EDTA
CH2N(CH2.COO)2FeNa
B
BERAT/GRAM
10.030
790
Mono kalium phosphat
KH2PO4
2.630
Kalium nitrat
KNO3
5.830
Magnesium sulfat MgSo4.7H2O
5.130
Manganium sulfat MnSO4.4H2O
61
Asam borat
H3BO3
Cuprum sulfat
CuSO4.5H2O
3,9
Amonium molybdat
(NH4)6Mo7O24.4H2O
3,7
Zinc sulfat
ZnSO4.7H2O
4,4
A & B  HRS DIPISAHKAN  DILARUTKAN DALAM 1000 L AIR
17
Media Tanam Bukan Tanah :
• Air
• Rockwool, arang sekam, pasir dll
• Untuk media selain air  hrs mampu mengikat air (tergantung ukuran
partikel, bentuk & porositasnya)
• Semakin kecil ukuran partikel & besar luas permk & jumlah
semakin besar kemampuan menahan air
Rockwool Culture
Arang Sekam
pori 
KEBUN PAPRIKA DI NONGKOJAJAR, PASURUAN, JATIM
Media tanam :
Water Culture
Nutrient Film Technique
GREENHOUSE UNTUK
BUDIDAYA HIDROPONIK DI
CAMERON HIGHLANDS MALAYSIA
PERBANDINGAN BUDIDAYA
MEDIA TANAH & HIDROPONIK
• > Tenaga kerja
• < Tenaga kerja
• Variabilitas hara
• Hara terkendali
• Populasi tan. terbatas
• Populasi ++
• Gulma
• Tidak ada gulma
• Hama dan penyakit
• < Hama & Penyakit
• Keterbatasan air
• Air
• Memerlukan + pupuk
• Pupuk
• Kualitas produk
• Kualitas produk ++
• Hasil panen (kentang 40
t/ha, tomat 40 t/ha)
• Hasil panen ++
(kentang 200 t/ha,
tomat 240 t/ha)
• Ramah lingkungan
• Kurang/tidak ramah
lingkungan
• The main disadvantages of hydroponic are the high initial capital
cost, some diseases such as Fusarium and Verticillium which can
spread rapidly through the system, and the encountering of
complex nutritional problems.
• Most of these disadvantages can be overcome. Capital cost and
complexity of operating the system can reduce by use of new
simplified hydroponic methods, such as the nutrient film technique.
Many varieties resistant to the above diseases have been bred.
• The main advantages of hydroponic over soil culture are more
efficient nutrition regulation, availability in regions of the world
having nonarable land, efficient use of water and fertilizers, ease
and low cost of sterilization of the medium, and higher-density
planting, leading to increased yields per acre
QUIS :
Ditinjau dari ketersediaan lahan di Indonesia,
bagaimana prospek pengembangan pertanian
Indonesia di masa mendatang ?
(jawaban tidak lebih 10 kata)
Download