Permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun, antara lain

advertisement
PENDAHULUAN
Permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap
tahun, antara lain adalah kelangkaan pupuk di musim
tanam dan harga pupuk yang cenderung meningkat.
Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia juga
menyebabkan kesuburan tanah dan kandungan bahan
organik tanah menurun. Diperkirakan kandungan bahan
organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun
hingga 1%. Padahal kandungan bahan organik yang ideal
adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini
menimbulkan masalah efisiensi pupuk yang rendah,
aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah
yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung
turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat.
Untuk solusi mengatasi masalah ini adalah dengan
menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan
sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang
cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal
seperti semula. Petani melupakan salah satu sumber
bahan yang dapat mempertahankan kesuburan dan bahan
organik tanah, yaitu: Jerami. Pemanfaatkan jerami sisa
panen padi untuk kompos secara bertahap dapat
mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan
produktivitas padi.
Mengembalikan jerami ke lahan sawah akan sangat
baik jika jerami tersebut sudah dalam bentuk kompos. Jika
jerami padi dikembalikan langsung ke lahan sawah,
pembusukan jerami membutuhkan waktu sekitar 1,5
bulan. Namun dalam bentuk kompos, reaksinya di dalam
tanah lebih cepat sehingga penanaman dapat dilakukan
segera. Selain itu, unsur hara cepat tersedia bagi tanaman
dan tidak akan mengganggu traktor pada saat pengolahan
tanah.
Sebelum dikompos
Kompos jerami
MULTIMANFA AT PEMANFAATAN
JERAMI PADI SEBAGA I PUPUK ORGANIK
Manfaat kompos jerami tidak hanya dilihat dari sisi
kandungan hara saja. Kompos juga memiliki kandungan Corganik yang tinggi. Penambahan kompos jerami akan
menambah kandungan bahan organik tanah. Bahan
organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan
tanah dan memiliki funsi yaitu:
A. Fungsi Biologi: menyediakan makanan dan tempat
hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba)
tanah menyediakan energi untuk proses-proses
biologi tanah memberikan kontribusi pada daya pulih
(resiliansi) tanah
B. Fungsi Kimia: merupakan ukuran kapasitas retensi
hara tanah penting untuk mengembalikan tanah akibat
perubahan pH, menyimpan cadangan hara penting,
khususnya N dan K
C. Fungsi Fisika : mengikat partikel tanah menjadi lebih
remah, meningkatkan stabilitas struktur tanah,
meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan
air perubahahan moderate terhadap suhu tanah
Setelah dikompos jerami
PEMANFAATAN JERAMI PADI SEBAGAI
PUPUK ORGANIK
Setelah panen padi, petani umumnya membakar
jeraminya kare na diangg ap mengg anggu dalam
pengolahan lahan terutama jika menggunakan traktor.
Petani tidak menyadari bahwa dengan membakar jerami
setiap musim terjadi kehilangan bahan organik yang cukup
tinggi pada lahannya.
Di dalam jerami terdapat beberapa unsur hara yang
berguna untuk tanaman seperti Nitrogen dan Kalium
sehingga dapat membantu menggantikan pupuk Urea dan
KCl. Dengan mengembalikan jerami padi ke lahan sawah,
petani dapat menghemat biaya pupuk karena tidak perlu
lagi memberikan pupuk Urea dan KCl.
KANDUNGAN BEBERAPA UNSUR HARA
UNTUK 1 TON KOMPOS JERAMI PA DI
Satu ton jerami padi dapat diperoleh ½ ton sampai
2/3 ton kompos. Dengan demikian jika kita ingin membuat
1 ton kompos, maka bahan baku jerami yang disiapkan
sekitar 1,5-2 ton jerami. Kandungan beberapa unsur hara
untuk 1 ton kompos jerami padi adalah : unsur makro
Nitrogen (N) 2,11 %, Fosfor (P2O5) 0,64%, Kalium (K2O)
7,7%, Kalsium (Ca) 4,2%, serta unsur mikro Magnesium
(Mg) 0,5%, Cu 20 ppm, Mn 684 ppm dan Zn 144 ppm.
Kompos jerami memiliki kandungan hara setara
dengan 41,3 kg Urea, 5.8 kg SP36, dan 89,17 kg KCl per
ton kompos atau total 136,27 kg NPK per ton kompos
kering. Jumlah hara ini kurang lebih dapat memenuhi lebih
dari setengah kebutuhan pupuk kimia petani.
Bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk
aktivitas mikroba, juga meningkatkan dekomposisi bahan
organik, meningkatkan stabilitas tanah, dan meningkatkan
daya pulih tanah.
Penggunaan kompos jerami secara rutin dapat
menurunkan penggunaan pupuk kimia. Jika petani
biasanya memupuk dengan bahan kimia sebanyak 150
200 kg NPK/ha, setelah menggunakan kompos jerami
selama kurang lebih 5 6 kali musim tanam, dosis pupuk
kimia dapat dikurangi hingga dosis 75 kg NPK/ha. Produksi
padi cenderung tetap, tetapi kualitas padi yang dihasilkan
meningkat, seperti: padi lebih pulen dan tidak cepat basi.
STRATEGI PEMA NFAATAN JERA MI PADI
SEBAGI PUPUK ORGANI
Secara alami proses pengomposan jerami akan
Kompos jerami memiliki unsur hara dan nilai
berlangsung dengan sendirinya apabila kondisinya ideal,
seperti kadar air yang cukup (kurang lebih 60%) dan aerasi
ekonomi yang sangat besar. Pemanfaatan kompos jerami
yang lancar. Proses alami pengomposan jerami kurang
ini oleh petani dapat menghemat pengeluaran negara
lebih dua hingga tiga bulan. Untuk mempercepat proses
pengomposan jerami dapat ditambahkan aktivator
untuk subsidi pupuk dan mengurangi penggunaan pupuk
kimia nasional.
PEMANFAATAN JERAMI PADI
SEBAGAI PUPUK ORGANIK
pengomposan. Penambahan aktivator pengomposan
dapat mengurangi lama pengomposan hingga tiga sampai
Mencacah jerami sebelum dibuat kompos dengan
empat minggu. Waktu pengomposan ini kurang lebih sama
mesin cacah mudah dilakukan tersedia mesin cacah dan
lokasinya dekat. Apabila lokasi sawah jauh dari jalan,
dengan waktu jeda antara panen dengan waktu tanam
berikutnya.
seperti di Kerawang atau Karanganyar, petani tidak
mungkin membawa mesin cacah ke tengah sawah.
Akhirnya petani tidak mau untuk membuat kompos jerami.
P e m b u a t a n k o m p o s j e r a mi d i a n j u rk a n
menambahkan pupuk kandang atau beberapa bahan
tambahan lain, seperti: kapur, molasses, dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa pengalaman tersebut di
atas, pembuatan kompos jerami harus dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana, murah, dan mudah, seperti:
Pengomposan jerami dibuat di lokasi di mana jerami
di panen.
2. Pengomposan jerami dilakukan tanpa pencacahan
dan tanpa penambahan bahan-bahan lain yang sulit
diperoleh oleh petani.
3. Pengomposan jerami dapat dibuat dengan biaya yang
semurah mungkin dan tidak membutuhkan banyak
tenaga kerja.
4. Pengomposan jerami tidak memerlukan mesin atau
alat yang rumit dan mahal. Pengomposan jerami harus
bisa dibuat dengan peralatan sederhana yang tersedia
di sekitar sawah atau mudah diperoleh oleh petani.
BPTP JAWA BARAT
Jl. Kayuambon No. 80 Lembang 40391
Telp./Fax. : 022-2786238/2789846
Website : jaba r.litbang.deptan.go.id
E-ma il : [email protected]
Seri
: Tanaman Pangan
Nomor : 04/Leaflet/APBN/2013/ Nana S
Cetakan Ke 2 /T.A. 2013
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(BPTP) JAWA BARAT
2013
Download