METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi: apakah investasi tersebut dapat memberi hasil pengembalian sesuai yang diinginkan (pengembalian dana yang ditanam + keuntungan yang diperoleh) Dua metode umum penilaian investasi: atas dasar keuntungan akuntansi (misal: Average/Accounting Rate of Return) dan atas dasar perhitungan cash flow (arus kas) (misal: Payback Period, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index) Keuntungan akuntansi: laporan pembukuan laba bersih dari hasil operasi/non operasi setelah dikurangi pengeluaran pajak Aliran kas: arus kas sesudah pajak atas semua modal perusahaan 3 Keuntungan Akuntansi vs Aliran Kas (1/2) Misal, PT X membeli mesin baru (harga Rp 60 jt) dg taksiran umur 3 thn. Mesin lama yang masih mempunyai umur penggunaan 3 thn lagi dijual dg harga buku Rp 15 jt. Mk net cash flow: Rp 45 jt (asumsi no tax). Penggantian dg mesin baru diharapkan menghemat biaya tng kerja, material dan reparasi (cash saving) sebesar Rp. 27,5 jt. Misal pajak PT 40%. Maka, keuntungan akuntansi (accrual basis) dan cash flow-nya: Penghematan Biaya Depresiasi Mesin Baru Rp. 20,0 jt Depresiasi Mesin Lama Rp. 5,0 jt Tambahan Depresiasi Knikn Keuntungan Kena Pajak Kenaikan Pajak PT (40%) Knikn Keuntungan Setelah Kena Pajak Knikn Cash Flow atau Proceeds Dasar Akuntansi Dasar Cash Flow Rp. 27,5 jt Rp. 27,5 jt Rp. 15,0 jt Rp. 12,5 jt Rp. 5,0 jt Rp 7,5 jt Rp. 5,0 jt Rp. 22,5 jt 4 Keuntungan Akuntansi vs Aliran Kas (2/2) Aliran kas keluar netto (net cash outflow): aliran uang tunai yang dibutuhkan untuk investasi baru Aliran kas masuk netto (net cash inflow): aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari investasi baru (sering disebut net cash proceeds/proceeds) Aliran kas (Rp 22,5 jt) = keuntungan neto setlh kena pajak (Rp 7,5 jt) + tambahan depresiasi (Rp. 15 jt) Tambahan aliran kas selama 3 thn = 3 x Rp 22,5 jt = Rp. 67,5 jt Pola aliran kas dari investasi penggantian mesin: Tahun: Aliran Kas Keluar 0 Rp. 45,0 jt Aliran Kas Masuk - 1 - 2 - 3 - Rp. 22,5 jt Rp. 22,5 jt Rp. 22,5 jt 5 Accounting/Average Rate of Return (1/2) Menggunakan persentase keuntungan neto setelah pajak atas investasi awal atau rata-rata investasi awal. Data keuntungan diperoleh dari laba dalam pembukuan akuntansi Kelebihan: sederhana & mudah dimengerti, dan menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia shg tdk memerlukan perhitungan tambahan Kelemahan: tidak menghitung time value of money, menitikberatkan pada laba dan bukan pada arus kas yang bersangkutan, pndktn jk pendek dg menggunakan angka-angka yang dpt menyesatkan, dan kurang memperhitungkan jk waktu investasi Investasi dpt diterima jika ARR dr investasi > dr nilai minimum yang disyaratkan perusahaan, dan vice versa 6 Accounting/Average Rate of Return (2/2) Dari contoh sebelumnya, PT X, maka: Accounting rate of return atas dsr investasi awal= (Keuntungan stlh pajak / Investasi awal) x 100% = (Rp.7,5 jt/Rp. 45 jt) x 100% = 16,6% Accounting rate of return atas dsr investasi rata-rata= Rata-rata investasi = Rp 45 jt / 3 = Rp. 15 jt ARR = (Keuntungan stlh pajak / Rata-rata investasi) x 100% = (Rp.7,5 jt/Rp. 15 jt) x 100% = 50,0% Investasi dpt diterima karena ARR atas dsr investasi rata-rata (50,0%) > dr nilai ARR atas dsr investasi awal (16,6%) 7 Payback Period (1/3) Menghitung berapa lama arus kas masuk dapat menutupi aliran kas keluar yang digunakan sebagai investasi awal Apabila masa pengembalian dari suatu investasi yang diusulkan lebih singkat dari masa pengembalian maksimum yang disyaratkan perusahaan, maka investasi tersebut dapat diterima, dan vice versa Apabila proceeds suatu investasi tidak sama besarnya setiap dari tahun ke tahun, maka proceeds dihitung tahun per tahun, sehingga keseluruhan investasi dapat diperoleh kembali Contoh sebelumnya: Payback period PT X Jmlh investasi Rp 45,0 jt Jmlh proceeds Rp 22,5 jt Payback period = Rp. 45,0 jt / Rp. 22,5 jt = 2 thn 8 Payback Period (2/3) Misal: suatu proyek membutuhkan investasi Rp. 120 jt, yang diperkirakan mempunyai proceed selama usia investasi seperti: Tahun 1 2 3 4 5 6 Maka, payback period: Proceeds Rp. 60 jt Rp. 50 jt Rp. 40 jt Rp. 30 jt Rp. 20 jt Rp. 10 jt Jumlah investasi Proceeds thn ke-1 Proceeds thn ke-2 Investasi yang belum tertutup Rp. 120 jt Rp. 60 jt Rp. 60 jt Rp. 50 jt Rp. 10 jt Dlm thn ke-3 = (jmlh dana yg blm tertutup/net proceeds ke-3) x 1 thn = (Rp. 10 jt / Rp. 40 jt) x 1 thn = ¼ thn or 3 bln Jd, investasi Rp 120 jt akan kembali dalam 2 thn 3 bln 9 Payback Period (3/3) Kebaikan: mudah dimengerti dan mudah ditetapkan Kelemahan: mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback period tercapai, sehingga kriteria ini bukan alat pengukur profitability, melainkan hanya alat pengukur rapidity kembalinya dana; dan mengabaikan time value of money (nilai waktu dari uang) 10 Net Present Value (1/3) Cukup populer digunakan dalam penilaian investasi karena mampu mengatasi kelemahan dari metode lain, yaitu memperhatikan time value of money Definisi : NPV = PV Cash Inflow – PV Cash Outflow = PV Proceeds – PV Outlays Proceeds-nya adlh proceeds yag didiskontokan atas biaya modal (cost of capital) atau tingkat hasil pengembalian yang disyaratkan (rate of return). PV = > Pt = (1 + r ) t . Po = > Po = Pt / (1 + r ) t PV = keseluruhan Po = ∑ Pt / (1 + r ) t dari thn ke-0 s.d. thn ke-n Investasi dpt diterima apabila NPV-nya positif. Sering disebut juga dengan Cost and Banefit Analysis (karena dalam CBA, metode perhitungannya adalah NPV) 11 Net Present Value (2/3) Misal, dr contoh sebelumnya PT X, mk NPV-nya: Jumlah Investasi Proceed tahunan untuk 3 thn Discount Rate 10% PV Proceed 1 PV Proceed 2 PV Proceed 3 PV Proceeds Keseluruhan PV Outlays Net Present Value Rp. 45.000.000,Rp. 22.500.000,0,909 0,826 0,751 2,486 x x x x Rp. Rp. Rp. Rp. 22.500.000,22.500.000,22.500.000,22.500.000,- Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 20.454.545,18.595.041,16.904.583,55.954.169,45.000.000,10.954.169,- Jd, investasi dpt diterima karena NPV-nya positif. 12 Net Present Value (3/3) Misal, dr contoh investasi proyek Rp. 120 jt, mk NPV-nya: Tahun 1 2 3 4 5 6 D.F 10% Proceeds 0.909 Rp60,000,000 0.826 Rp50,000,000 0.751 Rp40,000,000 0.683 Rp30,000,000 0.621 Rp20,000,000 0.564 Rp10,000,000 PV dari seluruh Proceeds PV dari Outlays NPV PV dr Proceeds Rp54,540,000 Rp41,300,000 Rp30,040,000 Rp20,490,000 Rp12,420,000 Rp5,640,000 Rp164,430,000 Rp120,000,000 Rp44,430,000 Jd, investasi proyek dpt diterima karena NPV-nya positif. 13 Profitability Index Pada prinsipnya, memiliki kelemahan dan kelebihan yg sama dengan metode NPV, karena metodenya menggunakan prinsip PV Investasi diterima jika nilai profitability index (PI) lebih besar dari atau sama dengan 1. Dapat menjadi pelengkap bagi perhitungan dalam menentukan usulan investasi mana yang akan dipilih apabila perusahaan memiliki keterbatasan dana Semakin tinggi nilai PI akan semakin diprioritaskan Proyek dengan NPV sama dg 0 akan menghasilkan PI sama dengan 1 Rumus : PI = PV Proceeds / PV Outlays 14 Internal Rate of Return Definisi: tingkat bunga yang akan menjadikan nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV Proceeds) sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Outlays) Dg kata lain, IRR adalah suatu tingkat suku bunga atau tingkat diskonto yang menghasilkan NPV suatu investasi sama dengan 0. Dapat dicari dg trial and error atau dengan financial calculator IRR merupakan batas maksimum tingkat suku bunga (misal bank) agar investasi bisa dilakukan. Karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan menghasilkan nilai NPV yang lebih rendah. Strategi perhitungan: membalik rumus NPV untuk menemukan nilai disconto dg syarat nilai PV Proceeds = PV Outlays 15 Terima Kasih 16