SEMINAR KESEHATAN Melindungi Anak dengan Vaksin Disampaikan oleh: Dhini Annisa R. K., S. Pd., M. Si. KULIAH KERJA NYATA (KKN) Desa Parakan, Kec. Samarang Sabtu, 02 Februari 2019 Dhini Annisa Rahmasari Kanto, S. Pd., M. Si. KBK BIOKIMIA Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Garut Peluang atau Ancaman? Ancaman untuk bonus demografi POLIO CAMPAK & MR DIFTERI TBC HEPATITIS B MENINGITIS Dan infeksi Lain yang disebabkan H, influenzae Apa itu Vaksin? ANDA PERNAH MENGALAMI INI? Cacar Air / Varicella Apa penyakit ini menyerang 2 kali? Sangat Jarang! Apabila seseorang sudah pernah terinfeksi suatu bakteri/ virus, maka tubuh akan memproduksi sistem kekebalan terhadap bakteri/virus tersebut VIRUS Tubuh sudah kebal Menyerang Tubuh Untuk pertama kali Virus menyerang untuk kedua kalinya Infeksi Produksi Antibodi APA ITU VAKSIN??? VAKSINASI VIRUS Tubuh sudah kebal Menyerang Tubuh Untuk pertama kali Apa kandungan vaksin? Virus Yang sudah dilemahkan CAMPAK & MR TETANUS PERTUSIS POLIO (Batuk Rejan) DIFTERI TBC HEPATITIS B MENINGITIS Dan infeksi Lain yang disebabkan H, influenzae Sistem Imunitas (Kekebalan Tubuh) • Bekerja secara Kekebalan otomatis Bawaan • Tidak spesifik • Perlu waktu Kekebalan untuk bekerja Adaptif • Spesifik Kekebalan Bawaan • Bekerja otomatis • Tidak spesifik • Tidak punya memori Kulit dan Rambut Asam Lambung Sistem Pernafasan Kekebalan bawaan Bakteri/virus berbahaya Kekebalan Adaptif Bakteri/virus berbahaya Pasukan khusus • Perlu waktu • Spesifik • Punya memori Menyebabkan kematian Menyebabkan kecacatan Vaksinasi Menyebabkan wabah Waktu Imunisasi Dasar bagi Anak Usia 3 bulan bayi diberikan DPT-HBHib yang ke 2 serta POLIO yang ke 3 Usia 1 bulan bayi diberikan vaksin BCG untuk 2 mencegah TBC dan Bulan POLIO demi 0 menghindari Bulan Kelumpuhan Usia 2 bulan bayi diberikan DPT-HBBayi yang baru Hib 1 untuk lahir perlu mencegah Difteri, mendapatkan Pertusis, Tetanus, vaksin HB Hepatitis B, serta (Hepatitis B) untuk Pneumonia (radang mencegah paru) dan Meningitis pengerasan hati (radang selaput otak) serta POLIO 1 yang ke 2 Bulan Usia 9 bulan bayi diberikan Vaksin Campak atau MR untuk mencegah penyakit campak, radang paru, diare atau otak. 4 Bulan 3 Bulan Usia 4 bulan bayi diberikan DPT-HBHib yang ke 3 serta POLIO yang ke 4 dan IPV (Polio Suntik) 3 Bulan Waktu Imunisasi Lanjutan 18 Bulan Anak usia 6 tahun atau kelas 1 SD sederajat diberikan DT & Campak 7 tahun Anak usia 9 tahun diberikan imunisasi lanjutan DT yaitu Td untuk mencegah Tetanus dan Difteri Anak usia 7 tahun diberikan imunisasi lanjutan DT yaitu Td untuk mencegah Tetanus dan Difteri Untuk imunisasi lanjutan, bayi usia 18 bulan diberikan imunisasi DPT-HBHib dan Campak/MR Lanjutan 9 tahun 6 tahun Terdapat beberapa vaksin lanjutan seperti Influenza yang dapat diulang setiap tahunnya atau vaksin endemik Masih banyak salah kaprah yang membuat orang tua takut terhadap imunisasi #1 Vaksin BERBAHAYA? Resiko vaksin Manfaat vaksin Difteri sudah dinyatakan tereradikasi di Indonesia pada tahun 1990 dan muncul kembali pada 2013 dan 2017 Survey Kemenkes menyatakan bahwa terjadi penurunan imunisasi yang menyebabkan difteri mewabah kembali = MEMBANTU MENYEBARKAN WABAH PENYAKIT BAGI MASYARAKAT #2 Vaksin PALSU? ISSUE/KABAR YANG BEREDAR DI MASYARAKAT #3 Vaksin BISA DIGANTI DENGAN MADU? Madu meningkatkan respon imun, tapi tidak bisa menggantikan peran vaksin dalam menghasilkan antibodi. #4 Vaksin BISA DIGANTI DENGAN BEKAM? #5 Vaksin HARAM? Isu di Masyarakat “Enzim dari babi yaitu Tripsin digunakan dalam vaksin MR” Pembahasan secara Fiqih Islam: 1. Istihalah :Transformasi substansi haram dan/atau najis menjadi tidak haram dan/atau najis. (Misalnya : penggunaan tripsin untuk penyiapan media pembiakan) 2. Istihlak : Transformasi substansi haram dan/atau najis menjadi tidak haram dan/atau najis karena terlarut oleh air dalam jumlah banyak. (Misalnya : Tripsin yang digunakan sudah dimurnikan, sehingga tidak terdeteksi kandungannya dalam produk akhir) 3. Darurat : Substansi tersebut tetap dianggap haram, tetapi ketika tidak ada pilihan/pengganti lain dan harus tetap menggunakannya, diizinkan dalam islam (seperti memakan babi dalam kondisi darurat) ”Jadi, Sebelum beredar dipasaran, vaksin telah melalui BPOM dan LPPOM MUI” Enzim merupakan katalisator (Mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi) Tahap Pembuatan Vaksin Hasil pemeriksaan di beberapa Laboratorium Vaksin MR : (-) Produk Babi MITOS ATAU FAKTA #1 ASI saja dapat menggantikan vaksin? MITOS FAKTA MITOS • Bayi mendapat antibodi dari Ibu yaitu IgG saja lewat plasenta. • IgG akan menghilang menjelang usia 1 tahun. • Antibodi tersebut tidak dapat digunakan untuk melawan semua penyakit. • Untuk penyakit yang berbeda perlu antibodi yang berbeda. “Jadi, meskipun ASI dapat memberikan perlindungan, tetap saja tidak dapat menggantikan imunisasi” Vaksin MMR (Measles, Mumps, dan Rubella) menyebabkan Autisme? #2 MITOS FAKTA MITOS • Gejala Autisme mulai disadari saat anak terlambat bicara di usia 1 tahun, dan vaksin MMR diberikan pada usia 15 bulan. “Jadi, Vaksin MMR tidak terbukti menyebabkan autisme” #3 Vaksin Meningitis wajib diberikan pada semua jamaah Haji? MITOS FAKTA FAKTA • Bakteri penyebab Meningitis, Nisseria meningitidis tidak ditemukan di Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia tidak memiliki kekebalan terhadap bakteri tersebut. • Setiap calon jemaah haji dari negara yang tidak ditemukan meningitis harus mendapatkan imunisasi Meningitis. “Jadi, setiap calon jemaah haji di seluruh dunia akan diberikan Vaksin Meningitis dengan alasan yang jelas” #4 Vaksin menimbulkan efek samping yang berbahaya, kesakitan, bahkan kematian? MITOS FAKTA MITOS • Hampir semua efek samping dari vaksinasi bersifat ringan dan sementara, misal : nyeri bekas suntikan, bengkak, demam ringan • Resiko yang akan ditanggung jika anak terkena penyakit tanpa imunisasi akan jauh lebih besar dibanding manfaat vaksin “Jadi, Vaksin sangat aman (dapat dilihat pada tahap pembuatannya) ” #5 Anak yang tidak mengalami demam setelah imunisasi, menunjukkan vaksinnya tidak bekerja? MITOS FAKTA MITOS • Potensi vaksin dinilai dari Imunogenisitasnya (kemampuan vaksin menghilangkan imunogen ketika infeksi) • Demam merupakan respon tubuh yang kadang terjadi terhadap benda asing (Vaksin) “Jadi, Vaksin tetap bekerja, walaupun tidak ada gejala demam sesudahnya” PERHATIAN 1. Pastikan anak berada dalam kondisi sehat saat divaksinasi, daya tahan tubuh yang lemah dapat menyebabkan anak terinfeksi 2. Pastikan vaksin yang digunakan berasal dari sumber resmi 3. Jangan panik apabila terdapat reaksi-reaksi pada anak seperti panas atau demam karena menandakan sedang terjadi reaksi pengenalan tubuh terhadap vaksin 4. Ingat bahwa vaksinasi merupakan upaya untuk menjaga kita, anak-anak kita, dan bangsa kita agar tetap sehat 5. Jangan merasa sayang terhadap biaya vaksinasi. Riset dari Kemenkes menunjukkan biaya yang dikeluarkan akibat tidak dilakukannya imunisasi MR mencapai Rp 26.598.238,- per tahunnya. ”Dan hendaklah takut kepada Allah orangorang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.” -QS. An Nisaa’: 9 TERIMA KASIH