MANFAAT VAKSINASI PADA IKAN BUDIDAYA Oleh : RINA JURITA P.S.Pi Vaksinasi ? Salah satu cara pencegahan yang sekarang sudah mulai dilaksanakan adalah dengan cara menimbulkan kekebalan. Kekebalan pada ikan dapat ditimbulkan baik dengan menggunakan vaksin maupun dengan menggunakan imunostimulator lain. Vaksin telah dipasarkan secara umum dan diaplikasikan oleh pembudidaya ikan di Amerika, Eropa dan Jepang dengan berkisar 10 jenis vaksin. Keberhasilan program vaksinasi tersebut cukup menggembirakan, dapat dilihat dari (1) menurunnya tingkat mortalitas ikan budidaya akibat infeksi patogen potensial, (2) menurunnya penggunaan antibiotik pada budidaya ikan, dan (3) menurunnya daya resistensi beberapa jenis patogen terhadap antibiotik. Proses induksi kekebalan umumnya mulai dapat terdeteksi setelah 2 – 3 minggu dari saat pemberian vaksin. Idealnya, vaksinasi sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi bakteri A. hydrophila dilakukan lebih dari satu kali. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa antibodi yang diperoleh pada vaksinasi pertama (priming) relatif rendah, karena pada tahap tersebut lebih banyak sebagai proses pengenalan atau lebih umum disebut proses memorizing terhadap antigen. Proses peluruhan antibodi yang telah terbentuk dari hasil priming juga relatif cepat, yaitu sekitar 1,5 – 2 bulan. Untuk meningkatkan kadar antibodi dalam tubuh ikan hingga mencapai level protektif, maka perlu dilakukan vaksinasi ulang (booster) yang dapat diberikan 1,5 bulan kemudian melalui pakan atau melalui perendaman. Hasil booster akan meningkatkan level antibodi yang sangat signifikan, dan biasanya sudah cukup untuk memberi bekal kekebalan tubuh hingga akhir masa pemeliharaan (6 – 12 bulan). Keberhasilan program vaksinasi tidak hanya ditentukan oleh keampuhan dari vaksin yang digunakan, tetapi juga sangat ditentukan oleh bagaimana dan kapan sebaiknya vaksin itu diberikan. Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan yang sebaiknya diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi terhadap ikan. 1. Sebaiknya ikan telah berumur 3 minggu atau lebih, karena pada umur kurang dari 3 minggu, organ-organ yang berperan dalam sistem pembentukan antibodi belum sempurna. 2. Status kesehatan ikan harus dalam kondisi optimal 3. Suhu air relatif hangat (diatas 26 oC). Berdsarkan pengalaman, vaksinasi dan pemeliharaan ikan pada suhu air ≥ 28 oC, respon antibodi yang terbentuk akan lebih cepat dibandingkan dengan suhu air yang lebih rendah. 4. Air yang digunakan untuk melakukan vaksinasi dan pemeliharaan ikan harus bebas dari unsur polutan. Tekhnik Aplikasi Vaksin Pada Ikan 1. Aplikasi melalui perendaman Dilakukan pada ikan yang ukurannya kecil dalam jumlah banyak. Perendaman biasanya dilakukan dalam suatu wadah tertentu dengan mengguinakan volume air tertentu yang kemudian kedalamnya dicampurkan sejumlah vaksin sesuai dosis yang disarankan. Kemudian ikan yang akan divaksinasi dimasukkan kedalam larutan tersebut.selama 15 – 30 menit dan diaerasi (kepadatan ikan 100 – 200 gram/L air). 2. Aplikasi melalui pakan Teknik ini lebih sesuai untuk ikan yang dipelihara dalam kolam pemeliharaan. Sebagai contoh untuk vaksin HydroVac adalah 3 -5 ml/kg bobot tubuh ikan dan pemberian vaksin melalui pakan sebaiknya dilakukan selama 5 – 7 hari. 3. Aplikasi melalui suntikan Cara pemberian vaksin dengan melalui suntikan lebih tepat untuk ikan yang berukuran relatif besar dan jumlahnya tidak terlalu banyak serta berharga jenisnya. Keuntungan pemberian vaksin melalui penyuntikan adalah 100% vaksin dapat masuk ke dalam tubuh ikan. Keberhasilan vaksinasi bisa dievaluasi dengan meningkatnya sintasan (SR) ikan yang divaksin dibandingkan dengan ikan yang tidak divaksin.