PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM PUNCAK LAWANG BERBASIS WISATA EDUKASI PENGOLAHAN SAKA LAWANG Puncak Lawang merupakan nama suatu puncak dataran tinggi di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Dari tempat ini, kita bisa meihat birunya Danau Maninjau. Puncak Lawang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ini daerah puncak menuju Danau Maninjau. Dari sini kita dapat melihat pemandangan Danau Maninjau secara utuh. Puncak Lawang berada di 1.210 mdpl. Di zaman penjajahan, tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan bangsawan Belanda. Puncak Lawang sering digunakan untuk kejuaraan olahraga paralayang kelas internasional karena merupakan salah satu spot terbaik di Asia Tenggara Dari atas Puncak lawang dapat terlihat keseluruhan Danau Maninjau dengan airnya yang bening seperti cermin raksasa. dipinggiran danau tampak perkampungan dengan puluhan tambaknya. Danau ini dikelilingi oleh bukit bukit terjal yang menjadi bukti bahwa danau ini adalah danau Vulkanik. Bersisian dengan bukit bukit yang mengelilingi danau, nampak awan menggantung dan seolah perlahan naik dari permukaan danau menuju ke langit. Selain wisata alam puncak lawang yang sangat indah,terdapat produk lokal yang tak kalah menarik yaitu saka lawang.Saka Lawang merupakan produk hasil pertanian yang menjadi andalan masyarakat petani tebu Lawang.Rasanya yang manis dan bentuknya yang khas membuat saka Lawang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan produk saka di daerah lainnya dikabupaten Agam,sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Melihat potensi saka lawang yang cukup besar ini,maka perlu memadukan dan mengembangkan objek wisata alam puncak lawang yang berbasis kepada wisata edukasi pengolahan saka lawang,mulai dari pemanenan atau pengambilan tebu dari lahan,pembersihan batang tebu dari daun,proses pengilangan tebu dengan menggunakan bantuan kerbau,pembuatan saka,pencetakan,pengemasan menjadi berbagai macam produk olahan seperti kipang lawang,keripik saka,gula bubuk dari saka lawang,sampai ke pemasaran produkprooduk tersebut di lokasi objek wisata alam puncak lawang. Dikutip dari antarasumbar.com Pemerintah kabupaten Agam Sumatra Barat, menargetkan sekitar 600 ribu wisatawan berkunjung kesejumlah objek wisata itu selama 2017yang terdiri dari wisatawan lokal dan mancanegara,yang mana puncak lawang merupakan salah satu dari objek wisata yang ditargetkan tersebut. Dengan menjadikan pengolahan saka lawang sebagai objek wisata yang berbasiskan edukasi,diharapkan nantinya akan semakin bayak wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.Disini cara pengolahan saka lawang mulai dari tebu di lahan hingga menjadi produk akan dijadikan sebagai objek wisata edukasi,yang nantinya para wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan diperlihatkan cara pengolahan saka lawang,sampai kepada pengemasan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi,seperti yang telah disebutkan diatas. Tentunya pengembangan potensi wisata alam Puncak lawang menjadi objek wisata alam yang berbasiskan wisata edukasi pengolahan saka Lawang membutuhkan kerjasama dari berbagi pihak,mulai dari pemerintah,investor,dinas parawisata,dan masyarakat setempat,agar potensi daerah ini dapat semakin dikembangkan,yang nantinya akan menambah pemasukan baik bagi petani tebu Lawang,masyarakat,dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. 1.pengambilan tebu dari lahan. 2.proses pengilangan tebu lawang. 3.beberapa wisatawan mancanegara sedang mengambil foto pengolahan saka lawang. 4.pemantauan pengolahan saka lawang oleh Bupati Agam Indara Catri. 5.proses pencetakan saka lawang. 6.saka lawang yang telah dicetak. 7.beberapa produk dari olahan saka lawang.