keanekaragaman tumbuhan bawah yang berpotensi

advertisement
ABSTRACT
Zainab Nirwani, Ground vegetation Diversity The Potential For Forest Medicinal
Plants in National Parks Sub-Section of Bukit Lawang. Supervised by Zulkifli
Nasution and Retno Widhiastuti.
Communities in the vicinity of Bukit Lawang has decades of use of plants as
medicinal plants, use of medicinal plants associated with value-added and increased
economy in society, data and information on plants that have the potential as a
medicinal plant in Gunung Leuser National Park Sub-Section of Bukit Lawang is still
less. This study aimed to ground vegetation diversity and its relation to physicalchemical factors and know the plants used under the communities around Gunung
Leuser National Park sub-section of Bukit Lawang. The research uses quantitative
and qualitative methods. Data obtained with calculating dominance and diversity
indices as well as interviews with common community. Based of study the correlation
between diversity with soil temperature and humidity have a correlation in the same
direction, while the air temperature, light intensity and soil pH has a correlation in
the opposite direction. IVI (Importance Value Index) ground vegetation is about from
0.99% -25.95%. The Highest IVI is Laportea Stimulant, which it’s included in
families Urticaceae. The diversity index is about from 3.186 to 3.342, it means that
this area has a high diversity. Ground Vegetation which it’s used most by the public
is sirih hutan (Piper sp.) with a value of 12,60 and lempuyang (Globba sp) with a
value of 12,10. . Most of the used medicinal plants have secondary metabolites
flavanoid
types.
Key
words:
Ground
secondary
Vegetation
Diversity,
medicinal
plants,
metabolite
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Zainab Nirwani, Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Yang Berpotensi Sebagai
Tanaman Obat di Hutan Taman Nasional Sub Seksi Bukit Lawang. Dibimbing oleh
Zulkifli Nasution dan Retno Widhiastuti.
Masyarakat di sekitar Bukit Lawang sudah berpuluh tahun memanfaatkan tumbuhtumbuhan sebagai tanaman obat, Penggunaan tanaman obat terkait dengan nilai
tambah dan peningkatan perekonomiaan di masyarakat, data dan informasi mengenai
tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman obat di kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser Sub Seksi Bukit Lawang masih kurang.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keanekaragaman tumbuhan bawah dan hubungannya dengan faktor fisikkimia serta mengetahui tumbuhan bawah yang digunakan masyarakat di sekitar
Taman Nasional Gunung Leuser sub seksi Bukit Lawang. Penelitian menggunakan
metode kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh dengan menghitung dominansi dan
indeks keanekaragaman serta wawancara dengan masyarakat sekitar.Berdasarkan
penelitian yang dilakukan korelasi antara keanekaragaman dengan suhu tanah dan
kelembaban memiliki korelasi searah, sedangkan suhu udara, intensitas cahaya dan
pH tanah memiliki korelasi yang berlawanan arah. INP tumbuhan bawah berkisar
antara 0,99%-25,95%. INP tertinggi adalah Laportea stimulans termasuk famili
Urticaceae. Indeks keanekaragaman berkisar antara 3,186-3,342 artinya Kawasan ini
memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Tumbuhan bawah yang digunakan paling banyak oleh masyarakat adalah sirih hutan
(Piper sp.) dengan nilai 12,60 diikuti dengan jenis lempuyang (Globba sp) dengan
nilai 12,10.. Kebanyakan tanaman obat yang digunakan memiliki kandungan
metabolit sekunder jenis flavanoid.
Kata kunci: Keanekaragaman tumbuhan bawah, tanaman obat, metabolit
sekunder
Universitas Sumatera Utara
Download