Bukit Lawang adalah salah satu tempat wisata terkenal di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap mawas orang utan. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis adalah kawasan pelestarian alam Indonesia yang merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang pulau Sumatera. Terkenal dengan arus sungainya yang deras juga jernih dan keindahan alam alaminya yang indah menjadikan bukit lawang sebagai destinasi wisata yang menarik bagi turis lokal dan mancanegara. Sungai bahorok dimanfaatkan wisata arung jeram dan tube rafting karena kondisi sungai yang tidak terlalu dalam. Sungai bahorok merupakan aliran penting daerah aliran sungai ( DAS) Taman Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional Gunung Leuser merupakan kawasan konservasi alam dan merupakan situs warisan dunia UNESCO “Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera”. Memiliki fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman Nasional Gunung Leuser menyandang dua status yang berskala global yaitu sebagai Cagar Biosfer pada tahun 1981 dan sebagai World Heritage pada tahun 2004. Taman Nasional Gunung Leuser menyediakan suplai air bagi jutaan masyarakat yang tinggal di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. Hampir 9 kabupaten tergantung pada jasa lingkungan taman nasional ini, yaitu berupa ketersediaan air konsumsi, air pengairan, penjaga kesuburan tanah, mengendalikan banjir, dan sebagainya. Hal itu menunjukkan bahwa peran dan fungsi kawasan hutan di ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser sangat besar dalam mendukung sistem penyangga kehidupan (life support system) dan keberlanjutan pembangunan (sustainable development). Taman Nasional Gunung Leuser merupakan laboratorium alam yang kaya keanekaragaman hayati. Taman nasional ini merupakan habitat sebagian besar fauna, mulai dari mamalia, burung, reptil, ampibia, ikan, dan invertebrata. Situs resmi Departemen Kehutanan (Dephut) menjelaskan, waktu terbaik untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser adalah bulan Juni sampai bulan Oktober. Cuaca sedang bersahabat, sehingga pengunjung tidak terlalu sulit untuk trekking. Biasanya, wisatawan yang datang ke Taman Nasional Gunung Leuser mengambil rute Medan-Bukit Lawang. Bukit Lawang ini merupakan bagian dari taman nasionalnya yang memang disiapkan sebagai destinasi wisata alam. Lokasinya di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Bahorok Langkat, Sumatera Utara. Perjalanan dari Medan, naik mobil sekitar 2 jam lamanya. Di daerah bukit lawang terdapat beberapa wisata alam alami yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Terdapat penangkaran orang utan yang merupakan daerah konservasi hewan yang dilindungi. Selain itu hutan lindung disana menjadi objek wisata alami dan dapat digunakan sebagai laboratorium alami bagi peneliti dan wisatawan. Dengan adanya potensi-potensi alam Bukit Lawang menyebabkan banyaknya pembangunan di daerah bukit lawang karena pendatsng dan penduduk semakin bertambah. Dengan bertambahnya jumlah penduduk di kawasan Bukit Lawang menyebabkan bertambahnya bangunan di pemukiman warga. Pemukiman warga muncul dan terbangun di sekitaran tepi sungai Bahorok. Lahan yang awalnya berupa hutan dirubah menjadi banguanan. Terjadi perubahan fungsi lahan. Pembangunan rumah-rumah di tepi sungai saling berdempetan dan berorientasi menghadap sungai. Rumah sebagian besar terbuat dari kayu dan batu bata, umumnya dibuat secara tradisional dan berbentuk tradisional. Perumahan umumnya berbentuk sederhana dengan luas lantai rumah yang tidak terlalu besar. Koridor antara rumah memiliki kelebaran yang sempit. Jalan penghubung berupa jalan yang sempit. Sebagian kondisi permukaan perumahan merupakan dataran lereng da memilik kontur yang tidak rata. Namun pada pembangunan daerah perumahan wisata yang berada agak jauh dari tepi sungai memiliki tata letak yang baik dan memiliki jalan yang cukup lebar. Terdapat jembatan-jembatan gantung yang menghubungkan permukiman yang terpisahkan oleh sungai. Pembangunan tidak hanya di sektor perumahan, namun juga sektor pariwisata mengingat potensi sungai Bahorok yang indah dan berkualitas sebagi objek wisata. Pembangunan sarana oleh masrayakat sebagai sumber pendapatan berupa shelter yang dibuat secara tradisional terbuat dari kayu beratapkan rumbia. Umumnya shelter-shelter ini berada langsung di tepi sungai bahkan ada yang berada dintengah sungai yang memiliki permukaan yang sedikit lebih tinggi dari permukaan sungai. Shelter-shelter ini biasa digunakan oleh wsatawan sebagai tempat berteduh menikmati keindahan sungai dan berwisata di sungai (berenang, arung jeram, dan tube raft). Mengingat letak shelter tersebut, sangat rentan terhadap keselamatan seperti terkena banjir ataupun longsor yang dapat menimbulkan kerugian. Selain shelter tradisional oleh masrakat sekitar, juga terjadi pembangunan pariwasata oleh swasta secara modern berupa cottage, restauran, hotel. Kawasan wisata Bukit Lawang merupakan salah satu pintu akses masuk menuju wisata Taman Nasional Gunung Leuser. Tersedia akses jalan dari kota menuju kawasan Bukit Lawang. Tersedia jalur transportasi darat. Namun jarang ada kendaraan umum menuju ke sana, kecuali menggunakan jasa travel.