Uploaded by User16016

BAB IPKN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang
berperan
dalam
memelihara
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam
negeri (Pasal 5 ,uu no.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia).
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. menegakkan hukum; dan
c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.1
Korps Brigade Mobil atau sering disingkat Brimob adalah kesatuan
operasi khusus yang bersifat paramiliter milik Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Korps Brimob juga dikenal sebagai salah satu unit tertua yang ada
di dalam organisasi Polri. Beberapa tugas utamanya adalah penanganan
terrorisme domestik, penanganan kerusuhan, penegakan hukum berisiko
tinggi, pencarian dan penyelamatan (SAR), penyelamatan sandera, dan
penjinakan bom (EOD).
Korps Brimob terdiri dari 2 (dua) cabang yaitu Gegana dan Pelopor.
Gegana bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus
yang lebih spesifik seperti: Penjinakan Bomb (Bomb Disposal), Penanganan
KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif), Anti-Terror (Counter Terrorism), dan
Inteligensi. Sementara, Pelopor bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas
operasi kepolisian khusus yang lebih luas dan bersifat Paramiliter seperti:
Penanganan Kerusuhan/Huru-Hara (Riot control), Pencarian dan
1
UU No. 02 tahun 2002 tentang kepolisian negara republik indonesia diakses pada 02-03-2019
pukul 15.15 WIB
2
Penyelamatan (SAR), Pengamanan instalasi vital, dan operasi Gerilya serta
pertempuran hutan terbatas2.
Gegana adalah bagian dari Kepolisian Indonesia (Polri). Pasukan ini
mulai ada sejak tahun 1976, meski ketika itu baru berupa detasemen. Baru
pada tahun 1995, dengan adanya pengembangan validasi Brimob bahwa
kesatuan ini harus memiliki resimen, Detasemen Gegana lalu ditingkatkan
menjadi satu resimen tersendiri, yakni Resimen II Brimob yang sekarang
berubah nama Sat I Gegana(2003). Tugas utama Gegana ada tiga: mengatasi
teror, SAR dan jihandak (penjinakan bahan peledak)3.
Unit Penjinak Bom yang selanjutnya disebut Unit Jibom adalah
kekuatan yang dimiliki oleh Satuan Brimob Polri yang bertugas menjinakkan
bom/bahan peledak4.
Peralatan khusus ( alsus ) Jihandak / Penjinak bom adalah suatu
peralatan / perlengkapan yang digunakan oleh seorang / tim Jihandak (
Penjinak bom ) dalam pelaksanaan tugas menangani suatu kasus bom.
Dalam penggunaan Alat Khusus Jibom sering kali didapati tidak dapat
berfungsi dengan baik dan kerap.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di identifikasikan bahwa ada beberapa
masalah utama dalam penggunaan dan perawatan alat khusus penjinakan bom,
diantaranya :
1. Alat khusus Jibom yang sering kali tidak di cek terlebih dahulu
sebelum digunakan.
2. Anggota yang kurang disiplin dalam penggunaan dan perawatan alat
setelah pemakaian.
2
Budomlak Korp Brimob hal 1 diakses pada tanggal 02-03-2019, pukul 15.30 WIB
Budomlak Korp Brimob hal 3 diakses pada tanggal 02-03-2019, pukul 15.40 WIB
4
Perkap 11 tahun 2010 di akses pada 02-03-2019, pukul 15.45 WIB
3
3
1.3
Maksud dan Tujuan
a) Maksud
Untuk menjelaskan tentang bagaimana cara penggunaan dan
perawatan alat khusus Jibom yang dilaksanakan di Detasemen Gegana
SATBRIMOBDA Banten.
b) Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
a) Untuk mempelajari standar operasional prosedur penggunaan alat
khusus Jibom dan kemudian mempertegas apa yang harus dan tidak
boleh di kerjakan, supaya alat khusus Jibom terawat dengan baik
dan siap untuk digunakan.
b) Untuk mempelajari tahapan pembersihan alat khusus Penjinak bom
setelah di gunakan untuk operasional, agar alat khusus terawat
dengan baik dan dapat digunakan kembali untuk tugas operasional
selanjutnya.
c) Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh institusi
kepada mahasiswa.
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah
menyelesaikan pendidikannya.
b) Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara faktual di
lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang profesional,
yaitu
tenaga
yang
memiliki
seperangkat
pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta
mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.
4
1.4
Kegunaan dan Manfaat
Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP), diperoleh beberapa
manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam hal tersebut. adapun manfaat
tersebut adalah :
a) Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat dari KKP ini bagi penulis adalah sebagai berikut :
1. Memberi bekal kepada penulis sebelum memasuki dunia kerja yang
dipilih.
2. Penulis jadi mengetahui dan mengenal lapangan kerja yang
sebenarnya.
3. Melatih mental, kepribadian, dan inisiatif dalam menghadapi segala
keadaan yang ada dalam dunia kerja.
4. Melatih disiplinitas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
b)
Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
Praktek Kerja Nyata ini dapat mempromosikan keberadaan
Akademik Perguruan Tinggi Universitas Bina Bangsa Banten di tengahtengah dunia kerja serta khalayak masyarakat
c)
Bagi Tempat Kuliah Kerja Praktek
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
SUBDEN JIBOM sebagai masukan dan pertimbangan dalam menyikapi
masalah penggunaan dan perawatan ALSUS JIBOM yang sebelumnya
masih sering dijumpai.
Instansi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang
berwawasan sesuai dengan bidangnya. Kemudian Laporan Kuliah Kerja
Praktek dapat dimanfaatkan sebagai salah satu informasi mengenai situasi
umum instansi tempat praktek tersebut.
Download