Sistem Agama dan Etis Agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kepercayaan dan ritual yang diakui bersama yang berkaitan dengan sesuatu yang dianggap suci. Terdapat, pengecualian utama mengenai prinsip bahwa sistem etis selalu didasarkan pada agama. Etika konfusianisme dan Konfusianis memengaruhi bentuk perilaku dan budaya di sebagaian wilayah Asia, namun tidak benar untuk menggolongkan Konfusianisme sebagai agama. Beberapa akademisi berpendapat bahwa implikasi bisnis yang paling penting dari agama adalah berpusat pada sejauh mana agama yang berbeda membentuk sikap terhadap pekerjaan dan kewirausahaan serta sejauh mana etika agama mempengaruhi biaya melakukan bisnis di suatu Negara. Sebaliknya, penilitian terbaru oleh para ekonom Robert Barro dan Rachel McCleary menunjukkan bahwa keyakinan agama yang kuat, terutama kepercayaan pada surge, neraka dan kehidupan setelah kematian, memiliki dampak positif pada tingkat pertumbuhan ekonomi, terlepas dari agama yang menjadi objek penelitian. Barro dan McClearly meniliti hubungan antara keyakinan agama dan tingkat pertumbuhan ekonomi di 59 negara selama 1980-an. Dengan mereka adalah bahwa keyakinan agama yang lebih tinggi merangsang pertumbuhan ekonomi karena mereka membantu untuk mempertahankan aspek perilaku individu yang mengarah pada produktifitas yang lebih tinggi. KEKRISTENAN Kristen adalah agama yang paling banyak penganutnya di dunia. Sekitar 20 % dari penduduk dunia mengaku diri mereka sebagai orang Kristen. Sebagian besar orang Kristen tinggal di Eropa dan Amerika, meskipun jumlah mereka berkembang pesat di Afrika. Kekristenan tumbuh dari Yudaisme. IMPLIKASI EKONOMI KRISTEN : ETIKA KERJA PROTESTAN Pada 1904, seorang sosiolog Jerman, Max Weber membuat hubungan antara etika Protestan dan “ semangat kapitalisme” yang kemudian dengan cepat menjadi terkenal. Weber mencatat bahwa kapitalisme muncul di Eropa Barat, dimana “pemimpin bisnis dan pemilik modal serta tingkatan tenaga kerja terampil yang lebih tinggi, dan juga personal yang terlatih secara teknis dan komersial dari perusahaan modern, sebagian besar merupakan Protestan” Weber berteori bahwa ada hubungan antara Protestan dan munculnya Kapitalisme modern.Protestan bekerja keras dan sistematis untuk mengumpulkan kekayaan namun, keyakinan asketis mereka menyarankan bahwa daripada mengonsumsi kekayaan ini dengan menuruti kesenangan duniawi, mereka harus berinvestasi dalam pengembangan kapitalisme. Sebaliknya, Weber berpendapat bahwa janji Katolik keselamatan di Akhirat , bukan didunia ini, tidak mendorong etos kerja yang sama. Hak untuk secara bebas mengembangkan bentuk ibadah adalah pusat sifat nonkonformis penganut Protestan awal. ISLAM Prinsip utama islam lainnya termasuk (1) menghormati dan menghargai orang tua, (2) menghormati hak orang lain, (3) menjadi murah hati, tetapi tidak menjadi pemboros, (4) menghindari pembunuhan kecuali dengan penyebab yang dibenarkan, (5) tidak melakukan perzinaan, (6) berurusan secara adil dan merata dengan orang lain ,(7)menjaga kemurnian hati dan pikiran ,(8) menjaga harta anak yatim, (9) berperilaku rendah hatidan bersahaja. Terdapat kesejajaran yang jelas dengan prinsip-prinsip utama dari kedua agama, Yudaisme dan Kristen. Islam adalah jalan hidup yang mengatur semua bidang kehidupan seorang Muslim secara menyeluruh. Sebagai wakil Tuhan di dunia ini, seorang muslim bukan lah individu yang benar-benar bebas akan tetapi dibatasi oleh prinsip agama oleh kode etik untuk hubungan antar pribadi dalam kegiatan social dan ekonomi. Agama adalah yang terpenting dalam semua bidang kehidupan. Kehidupan muslim dalam struktur social dibentuk oleh nilai-nilai dan norma-norma perilaku moral yang islam. Ritual alamiah kehidupan sehari-hari di Negara muslim mengejutkan bagi pengunjung barat. Antara lain, ritual muslim membutuhkan beribadah lima kali sehari (pertemuan bisnis dapat ditunda ketika peserta muslim melakukan ritual doa harian mereka), menyatakan bahwa perempuan haram berpakaian dengan cara tertentu , dan melarang konsumsi daging babi serta alcohol. FUNDAMENTALISME ISLAM