Uploaded by heristiawatisekarw

PPT Review Max Weber

advertisement
Oleh:
Eza Gusti Anugerah
(166020301111049)
Heristiawati Sekar W.
(166020301111033)
 Etika protestan mempengaruhi sebagian besar
manusia untuk bekerja dalam dunia sekuler
 Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan dalam
kongres katolik di Jerman, bahwa pemimpin bisnis
dan pemilik modal, begitu juga tenaga kerja yang
memiliki kemampuan dan teknik yang lebih, serta
personel yang terlatih dalam berdagang, faktanya
semua dari protestan
 Berkaitan dengan pemikiran tersebut, Weber
berpandangan bahwa untuk mendapatkan suatu
kesuksesan dan kemakmuran dalam kehidupan ini,
seseorang haruslah bekerja menggunakan
pemikiran rasional.
 Secara rasional apabila kita terus-menerus
mengandalkan apa yang telah ditakdirkan oleh
agama yang kemudian hanya berpasrah maka
kesuksesan akan sulit dicapai.
 Weber menunjukkan bahwa protestanisme tertentu
mendukung pengejaran rasional akan keuntungan
ekonomi dan aktivitas duniawi yang telah diberikan arti
rohani dan moral yang positif.
 Ukuran sukses dan ukuran gagal bagi individu akan
dilihat dengan ukuran yang tampak nyata dalam
aktivitas sosial ekonominya.
 artinya sukses hidup didunia akan membawa pada
masa depan yang baik di akhirat dengan “jaminan”
masuk surga, sebaliknya kegagalan yang tentu
berhimpitan dengan kemiskinan dan keterbelakangan
akan menjadi “jaminan” pula bagi individu itu masuk
neraka
 Adanya kekuatan yang berasal dari etik protestan
yang secara simultan membentuk keangkuhan
manusia. angkuh karena merasa bahwa dunia ini
adalah jatah yang berikan Tuhan untuk manusia dan
manusia berhak mengelolanya jika ingin bertahan
hidup di dunia.
 Agama hanya sebagai variabel dependen
 Pemikiran
Weber yang tercipta karena adanya
doktrin protestan yang berkaitan dengan semangat
untuk bekerja keras guna merebut kehidupan dunia
dengan sukses. Ukuran sukses di dunia juga
merupakan ukuran bagi sukses di akhirat.
 Doktrin tersebut dimaknai oleh weber dengan kerja
yang luwes, bersemangat dan sungguh-sungguh
dikehidupan dunia, dalam mengejar rasionalitas
terhadap keuntungan ekonomi untuk menjamin
kebahagiaan dan mengatasi kecemasan di dunia
 Pemikiran weber pun menitikberatkan
keberhasilan secara materi
 Cara berfikir seperti ini dapat mendorong
manusia untuk egois, hanya mementingkan
kesejahteraan sendiri. Selain itu, Tuhan
dinegasikan dari kegiatan atau usaha untuk
mendapatkan kesejahteraan
 Hubungan yang seharusnya kita ciptakan adalah
melangit dan membumi. Di bumi kita semangat bekerja,
namun tetap dengan status hamba, dengan tujuan
beribadah kepada Allah. Tujuannya bukan untuk
menjadi kaya, namun tujuannya adalah memakmurkan
sesama.
 Allah adalah tujuan utama. Karena, apapun kegiatan
yang kita lakukan, pasti akan selalu ada campur tangan
Allah di dalam nya. Maka, tidak bisa jika kita bekerja
tanpa harus ada tanggung jawab pada Sang Pencipta.
 Seharusnya bisnis tidaklah seperti itu. Seseorang lahir di dunia,
maka ia mulai menjadi khalifah. Sesuai dengan ajaran Islam
bahwa seseorang tidak boleh malas, maka secara tidak
langsung seluruh umat Islam harus beraktivitas baik dalam
mencari rezeki maupun melaksanakan perintah Allah
 Menumpuk harta demi kebahagiaan sendiri dan menggunakan
harta untuk mengatasi kecemasan hidup merupakan sesuatu
yang salah bagi saya sebagai individu Islam. Karena
ketenangan dan kedamaian hati yang terbaik adalah berserah
diri kepada Allah, dengan diikuti melaksanakan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
Download