PENYAKIT DEGENERATIF (HIPERLIPIDEMIA/HIPERKOLESTEROL) MENURUT PANDANGAN ISLAM BY : ALIF ADINNIA (169010007) HALISA ASRI (169010008) SENDHI DWI L (169010009) PENGERTIAN PENYAKIT DEGENERATIF MENURUT PANDANGAN MEDIS Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang timbul akibat kemunduruan fungsi sel. Penyakit degeneratif istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari fungsi keadaan normal, menjadi lebih buruk. Secara umum dikatakan bahwa penyakit ini merupakan proses penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi pada usia tua. Namun ada kalanya juga terjadi pada usia muda, akibat yang ditimbulkan adalah penurunan derajat kesehatan yang biasanya diikuti dengan penyakit PENYEBAB PENYAKIT DEGENERATIF Merokok Konsumsi alkohol pada usia muda Kurang aktifitas fisik (sedentary life style) Pola makan tidak sehat Obesitas central PENYAKIT DEGENERATIF MENURUT PANDAN ISLAM Dalam al-Qur`an dijelaskan bahwa dalam proses kehidupan manusia suatu saat akan kembali pada bentuk yang lemah, yang dalam ilmu kedokteran lebih dikenal dengan proses degenerasi. Keadaan yang buruk dari proses degenerasi ini adalah munculnya berbagai penyakit degeneratif atau Penyakit-penyakit ketuaan. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 5, yang artinya : “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” [surah Al-Hajj (22):5] Dalam ayat lain juga dijelaskan tentang penyakit degeneratif pada manusia, yaitu pada QS. Yasiin ayat 68 : “Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan Dia kepada kejadian(nya), maka Apakah mereka tidak memikirkan?” [Yaasin (36):68] Dalam ayat-ayat di atas dijelaskan bahwa manusia semakin tua setelah melewati puncak kedewasaan maka ia akan kembali kepada kejadiannya. Manusia akan menjadi lemah dan mengalami kemunduran dan dalam ilmu kedokteran saat ini dikenal dengan proses degeneratif. Ayat-ayat tersebut juga menegaskan bahwa proses degeneratif ini adalah proses alamiah yang akan dilalui oleh manusia. Namun Allah SWT memberikan contoh, hanya sebagian manusia saja yang jatuh kepada penyakit degeneratif. Umumnya penyakit degeneratif muncul akibat kesalahan gaya hidup, aktifitas dan pola makan yang terjadi 15-25 tahun sebelumnya. Penyakit degeneratif terjadi akibat berbagai faktor baik faktor yang irreversibel ataupun faktor-faktor reversibel. Faktor-faktor irreversibel yang berpengaruh adalah usia jenis kelamin dan genetik. Namun munculnya penyakit ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang reversibel atau yang dapat dicegah. HIPERLIPIDEMIA DALAM PANDANGAN MEDIS Hiperlipidemia adalah suatu gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak dalam darah. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (Ktotal), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL). Jika kadar berbagai jenis kolesterol dalam darah tidak normal (meningkat), hal tersebut dapat mempengaruhi kerja jantung dan sistem sirkulasi (peredaran darah), yang dalam jangka panjang akan menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular. PENYEBAB HIPERLIPIDEMIA Faktor Genetik Faktor genetik merupakan salah satu faktor terjadinya dislipidemia. Dalam ilmu genetika menyebutkan bahwa gen diturunkan secara berpasangan memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah, 6 sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dan diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer karena faktor genetik. Faktor Usia Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, begitu juga dengan penurunan aktivitas reseptor LDL, sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relative tidak berubah. Faktor Kegemukan Salah satu penyebab kolesterol naik adalah karena kelebihan berat badan atau juga bisa disebut dengan penyakit obesitas. Kelebihan berat badan ini juga bisa disebabkan oleh makanan yang terlalu banyak yang mengandung lemak jahat tinggi di dalamnya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan dapat menurunkan HDL Faktor Pola Hidup Salah satu penyebab kolesterol naik adalah karena kelebihan berat badan atau juga bisa disebut dengan penyakit obesitas. Kelebihan berat badan ini juga bisa disebabkan oleh makanan yang terlalu banyak yang mengandung lemak jahat tinggi di dalamnya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan dapat menurunkan HDL Faktor Pola Makan Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan arterosklerosis. Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolestertol total dan LDL sehingga mempunyai resiko terjadinya dislipidemia PENCEGAHAN HIPERLIPIDEMIA MENURUT PANDANGAN ISLAM Pola makan yang tidak sehat merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit hiperlipidemia, sehingga salah satu pencegahan dari penyakit dislipidemia yaitu mengatur pola makan sebaik mungkin. Konsep pemilihan dan pengaturan jenis dan pola makanan yang diatur dalam Al-Qur`an, bahwa makanan yang diperbolehkan untuk manusia adalah makanan yang halal dan baik, seperti yang dijelaskan pada QS. Al-Baqarah ayat 168 “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” [Al-Baqarah(2):168] Kata-kata baik (tayyiban) dalam arti luas adalah jenis dan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Disamping itu, ayat-ayat diatas juga meemberikan sinyal bahwa makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik dan jiwa. Hal ini juga pernah dijelaskan oleh Hamka dalam tafsir Al- Azharnya dalam menerangkan makna ayat-ayat pengaturan makanan dalam Al-Qur`an, bahwa makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sikap hidup, jiwa, kehalusan atau kekasaran budi seseorang. Selain itu, pengaturan pola makan yang baik juga dijelaskan dalam QS. Al-A’raf ayat 31 “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [Al-A‟raf(7):31] Ayat diatas menjelaskan bagaimana konsep Al-Qur`an dalam mengatur pola dan jenis makanan. Sesuatu hal yang mutlak dilakukan adalah agar jangan mengkonsumsi zat gizi atau makanan tertentu dengan berlebihan. Telah dibuktikan dlam ilmu kedokteran dan gizi bahwa kelebihan zat makanan tertentu dapat menjadi resiko timbulnya penyakit-penyakit degeneratif. Kelebihan makanan yang mengandung lemak dan kolestrol secara langsung juga dapat menyebabkan hiperlipidemia dan hipekolesterolemia. Gangguan keseimbangan lemak darah ini akhirnya beresiko terhadap timbulnya penyakit-penyakit degeneratif terutama penyakit-penyakit kardiovaskuler dan perlemakan hati. KESIMPULAN Proses degenerasi ini adalah suatu proses yang sejalan dengan meningkatnya umur yang seharusnya diwaspadai, sebagaimana yang diterangkan dalam AlQur`an surah Al-Hajj (22):5 dan Yaasin (36):68. Dalam ayat ini dikatakan bahwa suatu saat sebagian manusia akan kembali menjadi lemah atau terjadi kemunduran fungsi tubuh seperti ia dahulu kala (degenerasi). Namun proses degenerasi ini, seperti penyakit hiperlipidemia dapat dicegah dengan salah satunya menerapkan pola makan yang sehat seperti yang diperintahkan oleh ajaran islam. Seperti yang tercantum dalam surah Al-Isra` (17):26-27 dan Al-A‟raf (7):31 telah memberikan tuntunan bahwa pola mengkonsumsi makanan yang diperintahkan adalah secara seimbang dan secukupnya sesuai kebutuhan tubuh dan tidak berlebih-lebihan. Dalam Al-Qur`an dinyatakan bahwa pengaturan pola dan jenis makanan harus mencakup dan memenuhi dua syarat utama, yakni aspek hukum (halal) secara syariah yang tegas dan aspek kandungan kebaikan zat nya (tayyiban). Tayyiban dalam makna luas dapat berarti harus sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan dan tidak membahayakan tubuh. DAFTAR PUSTAKA Dasman, Hardisman. Pencegahan Penyakit Degeneratif dan Pengaturan Makanan dalam Kajian Kedokteran dan Al-Quran. Jurnal Makalah Kedokteran Andalas. Padang : 2015. 34 (1) Arsana, PM. Rulli, R. Asman, M. Dkk. Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Padang: PB Perkeni; 2015 TERIMA KASIH