Uploaded by User11223

Teori Interpretif

advertisement
Teori Interpretif
Pendekatan interpretif berfokus padad makna yang membentuk aksi dan institusi, juga
bagaimana atau apa cara melakukannya. terdapat berbagai macam asumsi dibalik berbagai jenis
teori ini seperti, bahwa kita tidak dapat memahami hubungan manunsia secara semestinya jika
kita tidak dapat memahami makna yang terkait. teori interpretif juga memahami makna yang
berbeda-beda yang dapat berupa ungkapan dari alasan, maksud, keyakinan, alam bawah sadar,
atau sebuah sistem tanda. pendekatan ini pula mempelajari hal-hal mengenai kepercayaan, ide,
ataupun wacana.
Berbagai macam Interpretasi
Ketika studi politik berkembang dan terpisah dengan disiplin yang lain, hal ini mengubah
perhatian ilmu politik itu sendiri menjadi berkaitang dengan hermeneutika dan etnologi. selai itu
juga, filsafat post-strukturalis dan posmodern juga ikut menginspirasi jenis-jenis interpretasi
yang lain. hal ini pula yang mengubah fokus kita dari individu dan pikiran menuju sistem tanda
dan bagaimana mereka berfungsi dalam masyarakat.
Hermeneutika dan etnologi
Interpretasi dikenal memainkan peran kunci, yakni dalam menganalisis gagasan dan
konvensi bahasa yang menopang praktik sosial. terdapat argumen tentang tak terhindarinya peran
interpretasi karena berkaitan erat dengan argumen yang menentang kemungkinan suatu ilmu
mengenai politik.sehingga dengan demikian kemungkinan yang akan terjadi ialah orang
bertindak berdasar pada keyakinan dan preferensi mereka, namun dengan tidak memiliki bukti
ekternal terhadap keyakinan tersebut.maka dari itu, ketika kita mencoba menjelaskan hubungan
antara keyakinan dan tindakan, maka kita tidak akan menemukan kebenenaran kausatif terhadap
hubungan tersebut yang sepadan dengan penjelasan dalam ilmu alam. Namun, kita juga masih
dapat menjelaskan tindakan sosial tersebut, misalnya kita dapat melakukannya dengan menunjuk
pada hubungan kondisional dan berubah antara keinginan, maksud, juga keyakinan dan tindakan.
selain itu, kita juga dapat memaparkan praktik, tindakan, dan institusi dengan menceritakan
bagaimana mereka bisa seperti itu dan juga bagaimana semua itu dapat terpelihara.
Marxisme
Marxisme sebagai pendekatan di dalam Ilmu Politik memiliki berbagai bentuk,
diantaranya:
1. Marxisme Klasik
Jenis marxisme ini memiliki karakter yang ekonominisme, determinisme, materialisme,
dan juga strukturalisme. dalam pandangan Marxisme Klasik, rerlasi ekonomi menentukan relasi
sosial, maksudnya disini ialah, kepemilikan kapital lah yang menentukan relasi antar kelas dan
bentuk dari tindakan negara atau yang dikenal dengan relasi politik. Posisi metodologis
Marxisme Klasik ialah dimana dunia eksis secara independen dari pengetahuan manusia
tentangnya. Yang berikutnya ialah banyaknya hubungan atau relasi antara fenomena sosial yang
menjadi ketertarikan individu, tidak dapat diamati secara langsung. Dan yang terakhir
pendekatan ini juga meyakini bahwa ada keniscayaan dalam dunia, sehingga fenomena sosial
memang mempunyai kekuatan sebuah akibat, dan kita dapat membuat pernyataan kausatif
tersebut.
2. Marxisme Kontemporer
Pendekatan ini mengakui adanya dunia eksternal yang independen dari pengetahuan kita
mengenainya karena konstruksi diskursif eksternal mempunyai pengaruh yang sangat penting
bagi relasi politik. hakikat dunia eksternal menghambat dan memudahkan pembangunan tersebut
dengan hubungan struktur dan agen yang bersifat dialektis. dalam pendekatan ini kelas tidak
diistimewakan. Landasan yang paling penting dari ketimpangan terstruktur yang dituliskan
dalam negara yang membentuk tindakan negara ialah gender, ras, pengetahuan dan lain
sebagainya.
Marxisme kontemporer mengakui bahwa fenomena sosial ada secara independen dan
interpretasi kita, tetapi interpretasi dan pemahaman kita mengenai fenomena sosial yang
mempengaruhi hasil. produksi dan interpretasi tersebut yang memuat teori. dalam pendekatan ini
struktur tidak menentukan agen, melainkan struktur mempersulit dan memudahkannya. ilmu
sosial sendiri melibatkan studi mengenai agen refleksif, dan agen ini dapat membongkar dan
membangun kembali struktur-struktur yang ada.
Kaitan Metodologi dan Metode Penelitian
Metodologi dan Metode
1. Metodologi menurut Sandra Harding merupakan landasan teori dan analisis mengenai
bagaimana penelitian dilakukan atau seharusnya dilakukan. seringkali dipengaruhi oleh ilmu ybs.
2. Metode merupakan teknik untuk mengumpulkan bukti, ragam cara untuk mengumpulkan
informasi.
Metode dan Teknik
Dalam setiap metodologi terdapat banyak metode yang bisa diterapkan seperti halnya
dalam metode aturan, penjelasan mengenai bagaimana kumpulkan metode, dan analisis dan
sajikan data. suatu metode terdiri dari berbagai teknik mengenai bagaimana melakukannya,
misalnya metode mengumpulkan kualitatif dengan menerapkan berbagai teknik pengumpulan
data. setiap tekni dan metode yang dipakai harus disesuaikan dengan masalah penelitian dan
konteks yang diteliti.
Download