Title Goes Here - Binus Repository

advertisement
FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI
2009
Perspektif
Interpretif
muncul
karena
ketidakpuasan atas teori PostPositivisme yang
dianggap terlalu umum, terlalu mekanis, tak
mampu tangkap nuansa/kompleksitas interaksi
manusia
• Perspektif
Interpretif mencari pemahaman
bagaimana kita membentuk dunia pemaknaan
melalui interaksi dan bagaimana kita berperilaku
terhadap dunia yang kita bentuk itu
•
Bina Nusantara University
2
Tiga (3) pandangan dasar pembentuk Interpretif:
a). Fenomenologi
= Dunia kehidupan adalah dasar makna yang dilupakan
ilmu pengetahuan (Husserl, pencetus hermeneutika)
= Dunia sehari-hari yang membentuk kenyataan kita
= Dunia sehari-hari titik tolak teori/refleksi filosofis
= Kita sering memaknai dunia sehari-hari tak apa adanya
tapi berdasarkan teori, refleksi filosofis
tertentu/penafsiran penuh kepentingan/kebiasaan kita
= Fenomenologi serukan zuruck zu de sachen selbst
(kembali kepada benda-benda itu sendiri)
•
Bina Nusantara University
3
= Prinsip dasar fenomenologi: pengetahuan ditemukan
dalam kesadaran individu, makna adalah derivasi dari
potensialitas objek/pengalaman khusus hidup pribadi,
dunia dialami/dibangun maknanya melalui bahasa
b). Hermeneutika
= Ajukan metode pemahaman atas dunia kehidupan
= Tegaskan bahasa sbg fenomena khas manusia
(memahami manusia dimulai dari bahasa)
= Bahasa: objektivasi kesadaran manusia atas kenyataan
= Bahasa cerminkan realitas penutur dan yg
dipikirkannya
= Seluruh kehidupan dimaknai sebagai sebuah teks
Bina Nusantara University
4
= Hermeneutika tunjukkan pentingnya teks-teks dalam
dunia sosial dan metode analisis yang tekankan
hubungan pengaruh antara teks, pengarang, konteks
= Hermeneutika siapkan jalan untuk menghindar dari
tekanan dalam penjelasan/kontrol pada penelitian
kalangan positivis serta pemahaman subjektif atas hidup
sosial
c. Interaksionisme Simbolik
= Tekankan pemahaman dunia sosial berdasarkan
makna yg diproduksi/diinterpretasi melalui simbol
interaksi sosial
= Pikiran manusia (mind) dan interaksi sosial dipakai
untuk menginterpretasi masyarakat sosial tempat kita
hidup
Bina Nusantara University
5
Ontologi Teori Interpretif
= Menolak penafsiran seorang realis atas dunia
sosial
= Realitas sosial hadir dalam berbagai bentuk
konstruksi mental, berdasasrkan situasi sosial
pengalamannya, bersifat lokal dan spesifik,
bentuk/formatnya tergantung orang yang
mengalaminya
•
Bina Nusantara University
6
Epistemologi Interpretif
= Ajukan epistemologi subjektif: tak ada hukum
universal/hubungan kausal yang disimpulkan
mengenai dunia sosial
= Ada usaha mendapatkan pemahaman lokal dari
kelompok sosial/kejadian khusus
= Pemahaman didapat dari visi pelaku realitas;
pelaku perlu kurangi jarak antara subjek yang
mengetahui dan objek pengetahuan
•
Bina Nusantara University
7
Aksiologi Interpretatif
= Nilai-nilai personal dan profesional merupakan
lensa yang melaluinya fenomena sosial diamati
= Lensa ini bisa diuji dan dikaji pengaruhnya dalam
proyek penelitian yang dibuat, namun ini tidak bisa
dihapuskan/ditutupi dari usaha ilmiah
= Penilaian seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor luar, tapi juga oleh faktor dalam dirinya
misalnya seks/jenis kelamin dll
•
Bina Nusantara University
8
Penganut interpretif cendrung pada pemahaman
khusus/lokal daripada penjelasan general
• Teori berdasarkan model ilmu alam tak cocok
• Teori interpretif arahkan pemahaman kita pada
dunia yang dibangun secara sosial melalui interaksi
komunikatif
• Dibagi 2: teori interpretif umum/general interpretive
theories (proses konstruksi sosial/interaksi melewati
batas situasional menuju general) dan grounded
theory yang fokus pada fenomena komunikasi lokal
•
Bina Nusantara University
9
Etnografi Komunikasi
= Hermeneutika sumbang metode penelitian
komunikasi etnografis
= Penelitian mulai dari konsep pengalaman dekat
menuju pengalaman jauh
= Pengalaman dekat: konsep yang memiliki arti bagi
anggota masyarakat budaya setempat
= Sedangkan pengalaman jauh: pengertian untuk
pihak luar
•
Bina Nusantara University
10
Dramatisme dan Narasi
= Keduanya dipengaruhi interaksionisme simbolik
(fokus pada penggunaan simbol komunikasi)
= Dramatisme lihat manusia sebagai aktor di atas
pentas metaforis yang sedang berperan; komunikasi
dianggap perilaku menghadirkan kisah tertentu
= Teori narasi memaknai pesan/proses komunikasi
sebagai proses penceritaan dengan struktur tertentu
= Dua teori ini mainkan adegan berarti dengan
mengisahkan kisah berturut-turut, sebaliknya
menceritakan kisah berturut-turut artinya sedang
menampilkan
adegan dari aktor tertentu
Bina Nusantara University
11
•
Download