Uploaded by pratiwinisa27

138990 tutorial minggu 4

advertisement
Zahra Nadya Habaallah-1610311005
Tutorial Minggu 4
STEP 1
1. Atopi : Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang disertai dengan
rasa gatal. Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan bertahuntahun. Dermatitis atopikkadang-kadang disertai dengan penyakit alergi
lain seperti asma. dermatitis atopik dikenal juga sebagai eksim.
2. Lipat nasolabial : Lipatan nasolabial merupakan suatu garis lekukan yang
terdapat pada kedua sisi mulut yang membentang dari
ujung hidung sampai sudut luar mulut. Biasanya garis ini lebih terlihat saat
sesorang sedang tersenyum.
3. Dermatologi : Dermatologi (dari bahasa Yunani: derma yang berarti kulit)
adalah cabang kedokteran yang mempelajari kulit dan bagian-bagian
yang berhubungan dengan kulit seperti rambut, kuku, kelenjar keringat,
dan lain sebagainya.
4. Ukuran plakat : ukuran yang lebih besar dari numuler. Numular : sebesar
uang logam dengan Ø 3 cm – 5 cm
5. Papul eritema : penonjolan di atas permukaan kulit, sikumskrip, Ø kecil
dari 0,5 cm, bersisikan zat padat, berwarna kemerahan.
6. Likenifikasi : Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.
7. Skuama : sisik berupa lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.
8. Erosi : Lecet kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak
melampaui stratum basal, ditandai
dengan keluarnya serum.
STEP 2 & 3
1. Mengapa Resy mengalami gatal dan merah pada kulit lipat siku dan lutut?
Munculnya ruam kulit kemerahan yang terasa gatal di area fleksor (lutut dan siku)
seperti yang Anda alami dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya:

Dermatitis atopik, misalnya karena alergi dingin, makanan, obat
Apabila eksim atopik muncul pada usia 2 tahun, anak-anak biasanya
mengalami ruam pada lipatan sikut atau lutut. Daerah kulit yang kering
dapat menebal dan menjadi kasar dari garukan yang terus
menerus. cuaca yang dingin dapat meningkatkan risiko terjadinya DA.
Bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang :
-
-
Histopatologis : Umumnya memiliki gambaran hiperkeratosis,
akantosis, dan eksoriasi. Koloni Staphylococcusmungkin juga
didapatkan pada histopatologi dermatitis atopik. Dermis bersebukan
sel radang , terutama makrofag dan eosinofil. Pada penderita dermatitis
atopik terdapat deposisi major basic protein yang berat
Uji alergik tersebut adalah uji tusuk (skin pricktest)terhadap bahan
alergen inhalan
pemeriksaan IgE total didalam serum penderita

Miliaria : Ruam kecil berwarna merah dan menonjol yang terasa gatal,
serta bisa menyebabkan sensasi menyengat atau perih pada bagian kulit.
Biang keringat disebabkan oleh keringat yang terjebak di balik kulit dan
tidak bisa menguap akibat kelenjar keringat tubuh yang terhambat

Dermatitis kontak iritan atau alergi, misalnya karena penggunaan sabun,
salep, atau bahan pakaian tertentu
Infeksi bakteri, misalnya miliaria (biang keringat), folikulitis
Infeksi jamur
Infeksi virus, misalnya varicella (cacar air), herpes zoster (cacar api)
Infeksi tungau, misalnya skabies (kudis)
Psoriasis, dsb





2. Apakah ada hubungan antara keluhan dengan usia dan jenis kelamin resy?
 Eksim atopik merupakan kondisi yang banyak terjadi pada balita.
Namun, tidak menutup kemungkinan dapat dialami juga oleh anakanak, remaja, atau orang dewasa.
Prevalensi dermatitis atopik (DA) secara global adalah 15-20% pada
anak-anak dan 1-3% pada dewasa.
Insidensi DA tertinggi terjadi pada awal masa kanak-kanak dan
bayi, dimana 85% kasus DA muncul pada tahun pertama kehidupan
dan 95% kasus DA muncul sebelum usia 5 tahun.
ISAAC (The International Study of Asthma and Allergies in Childhood)
juga melaporkan perbandingan prevalensi DA berdasarkan jenis
kelamin dengan keseluruhan rasio wanita : pria adalah 1.3:1.0.
 Miliaria : Tidak ada predisposisi berdasarkan jenis kelamin
ataupun ras dan kondisi ini didapatkan pada semua umur.
3. Mengapa keluhan timbul saat berkeringat dan cuaca panas?
 Paparan panas dalam jangka waktu lama, lingkungan yang lembab,
seperti terdapat
padadaerah tropis dan pekerjaan yang berhubungan dengan
hal itu, memungkinkanuntuk terkena miliaria.
 Iklim tropis. Kemunculan biang keringat bisa disebabkan oleh
cuaca atau suhu lingkungan yang panas dan lembap.
 Kepanasan, misalnya karena menggunakan pakaian yang terlalu
tebal atau tidur dengan selimut yang berlebihan.
 Faktor utama yang berperan bagi perkembangan miliaria adalah
kondisi panas tinggi dan kelembaban yang menyebabkan
berkeringat berlebihan. Occlusion kulit karena pakaian, perban,
atau lembaran plastik (dalam pengaturan percobaan) selanjutnya
dapat berkontribusi untuk pengumpulan keringat pada permukaan
kulit dan pengeluaran cairan atau keringat berlebih (overhydration)
dari lapisan corneum. Pada orang yang rentan, termasuk bayi, yang
relatif belum matang kelenjar ekrinnya, pengeluaran cairan atau
keringat (overhydration) dari stratum corneum dianggap cukup
untuk menyebabkan penyumbatan sementara dari acrosyringium
bagian paling atas dari saluran/duktus kelenjar keringat).
 Jika kondisi lembab dan panas bertahan, individu terus
memproduksi keringat berlebihan, tetapi dia tidak dapat
mengeluarkan keringat ke permukaan kulit karena penyumbatan
duktus.
 Ketika titik kebocoran di lapisan corneum atau hanya di bawahnya,
seperti dalam Miliaria crystallina, akan ada sedikit peradangan yang
menyertai, dan lesi tidak menunjukkan gejala. Sebaliknya, pada
Miliaria rubra, kebocoran keringat ke lapisan subcorneal
menghasilkan vesikula spongiotic dan sel inflamasi kronis
periductal yang menginfiltrasi di papiler dermis dan epidermis
bawah. Pada Miliaria profunda, keluarnya keringat ke dermis
papiler menghasilkan suatu substansial, menginfiltrasi limfositik
periductal dan spongiosis dari duktus intra-epidermis
4. Apa hubungat riwayat keluarga atopi dengan keluhan resy?
Faktor risiko utama DA adalah adanya riwayat keluarga dengan DA
ataupun kondisi atopik lainnya seperti alergi, asma, dan rhinitis. Apabila
salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat atopik, maka
keturunannya memiliki risiko terkena DA lebih tinggi, dimana 70% pasien
DA memiliki riwayat keluarga dengan keadaan atopik.
5. Apa penyebab gatal pada kulit kepala, bersisik seperti ketombe di daerah
lipat nasolabial dan alis mata?
Kemungkinan menderita dermatitis seboroik.
dermatitis seboroik memiliki gejala seperti berikut ini:



Kulit terasa gatal atau seperti terbakar.
Kulit kepala berwarna merah dan berketombe.
Kelupasan kulit atau ketombe juga terjadi di kumis, jenggot, atau alis.


Kelopak mata akan berkerak atau berwarna kemerahan (blefaritis).
Kulit bersisik berwarna putih atau kuning terjadi di area kulit yang
berminyak selain kulit kepala, seperti wajah, ketiak, telinga, dan dada.
Dermatitis Seboroik Pada Dewasa
Kulit kepala
Deskuamasi ringan sampai krusta berwarna kuning kecokelatan
pada kulit kepala dan rambut yang dapat menyebabkan alopesia.
Dapat mencapai dahi sebagai batasan eritema bersisik yang biasa
dikenal sebagai seboroik korona (corona seborrheic)
Dahi, alis, glabella atau lipatan nasolabial. Dapat menyebar ke regio
malar dan pipi dengan distribusi kupu - kupu
Kelopak mata: sisik kekuningan di antara bulu mata, dapat menjadi
blefaritis dengan krusta berwarna kuning kecokelatan
Wajah / area
retroaurikular
Area retro-aurikular: kerak seperti mengalir dan membuat celah
yang dapat meluas ke kanal eksterna, dengan gatal yang menandai
adanya infeksi sekunder (otitis eksterna)
Tipe Petaloid (umum): kecil, pada saat serangan berupa folikel
kemerahan dan papul perifolikuler dengan sisik berminyak yang
akan menjadi patch menyerupai medallion (kelopak bunga)
Tubuh bagian
atas
Tipe Ptiariasiform: menyebar luas 5-15mm berbentuk oval, makula
dan patch bersisik. Terdistribusi sepanjang garis kulit. Eruosi baru
dapat berlangsung >3 bulan. Banyak pada wajah dan area lipatan
Lipatan tubuh
Lembab, tampilan lembek dengan eritem pada bagian dasar dan
perifer pada aksila, umbilikus, lipatan payudara, dan area inguinal /
kelamin. Dapat menjadi fisura dan infeksi sekunder
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit
kepala dan area tubuh yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi,
ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas.
Penyebab pasti terjadinya dermatitis seboroik masih belum diketahui,
namun kemungkinan berkaitan dengan jamur malassezia yang terdapat
pada pelepasan minyak di permukaan kulit. Selain itu, peradangan yang
terkait dengan psoriasis juga bisa menjadi penyebab dermatitis seboroik.
Orang-orang yang memiliki kulit berminyak, bayi yang baru lahir, dan
orang dewasa yang berusia antara 30-60 tahun (terutama wanita), lebih
berisiko terkena dermatitis seboroik. orang dengan masalah pada sistem
kekebalan tubuh (penderita HIV/AIDS, penyakit Parkinson) lebih rentan
untuk mengalaminya.
6. Apa interpretasi dari pemeriksaan dermatologi pada Resy?
7. Apa yang menyebabkan kelainan kulit Resy sering kambuh?
Penyakit ini bersifat kambuh-kambuhan dan dapat dipicu oleh hal-hal
berikut, antara lain:

Kondisi kulit yang terlalu kering.

Sabun, detergen, dan bahan rumah tangga lain.

Lotion kulit.

Bahan pakaian yang tidak tepat.

Berkeringat berlebihan.

Bakteri Staphylococcus, yang secara normal ada di permukaan kulit.
8. Dapatkah kelainan pada Resy disembuhkan?
Penyakit eksim memang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk
sembuh. Cara terbaik untuk menghindari eksim kambuh kembali adalah
mengenali faktor pencetus apa yang dapat membuat eksim Anda kambuh
kembali (detergen, pelembab, atau stres) dan sebisa mungkin hindari
pencetus tersebut.
Sulit meramalkannya karena adanya peran multifaktorial. Faktor yang
berhubungan dengan prognosis kurang baik, adalah :
- DA yang luas pada anak.
- Menderita rinitis alergika dan asma bronkiale.
- Riwayat DA pada orang tua atau saudaranya.
- Awitan (onset) DA pada usia muda.
- Anak tunggal.
- Kadar IgE serum sangat tinggi.
Diperkirakan 30 – 35% penderita DA infantil akan berkembang menjadi
asma
bronkiale atau hay fever. Penderita DA mempunyai resiko tinggi untuk
mendapat
dermatitis kontak iritan akibat kerja di tangan.
9. Apa penyebab dan faktor risiko dari kanker kulit?
1. Paparan sinar matahari langsung
Sinar matahari yang mengandung UVA dan UVB bisa merusak DNA
di dalam sel kulit manusia. Sinar matahari biasanya mulai
memengaruhi DNA gen yang mengontrol pertumbuhan sel
kulit. Jika Anda terlalu lama dan terlalu sering terkena paparan
sinar matahari, Anda bisa berisiko besar terkena kanker kulit.
Lalu, paparan sinar matahari cenderung paling berbahaya di jamjam tertentu, seperti di atas jam 10 sampai jam 5 sore
2. Menggelapkan kulit dengan alat UV
Menggelapkan kulit atau biasa dikenal dengan tanning, merupakan
salah satu penyebab kanker kulit yang sering terjadi. Hal ini
dipercaya karena alat tanning kulit menggunakan lampu UV untuk
membuat kulit lebih gelap.
3. Infeksi yang biasanya disebabkan bahan-bahan kimia
Kulit yang terluka (luka bakar, luka borok, ataupun luka baru) lalu
terkena bahan-bahan kimia atau sinar UV, bisa menjadi salah satu
pemicu kanker kulit. Bahan-bahan kimia yang menyebabkan kulit
terkena kanker antara lain zat arsenik dan petrolium.
4. Merokok
Menurut para pakar Archives of Dermatology, jika perokok memiliki
kekebalan tubuh yang lemah, mereka biasanya rentan terhadap sel
kanker.
5. Terpapar radiasi
Penggunaan radiasi sinar X yang cukup lama akan menyebabkan
keadaan atau kondisi, seperti sindrom nevus sel basal
atau xeroderma pigmentosum. Di mana kedua kondisi tersebut
sangat berisiko terkena penyakit kanker kulit. Biasanya kondisi ini
sering dialami oleh orang yang menjalani kemoterapi, atau berada
di lingkungan pabrik yang punya radiasi tinggi.
10. Apakah terdapat hubungan antara keluhan Resy dengan riwayat kakek
Resy yang menderita kanker kulit?
11. Apa gejala kanker kulit?
 Karsinoma sel basal
Pada awalnya, karsinoma sel basal muncul seperti benjolan
“mutiara” kecil datar, padat, dan mengkilap yang tampak mirip
seperti jerawat yang tidak kunjung hilang. Kadang warnanya bisa
terlihat kekuningan, mirip dengan bekas luka.
Kanker ini mungkin juga terlihat seperti tahi lalat berwarna merah
muda yang mengkilap dan sedikit bersisik.
Gejala lain yang harus diwaspadai adalah pertumbuhan kulit yang
keras dan berlilin. Kanker ini juga mungkin berwujud seperti luka
terbuka yang tidak kunjung sembuh (memiliki pinggiran berkerak
atau mengeluarkan cairan), atau bisa sembuh tapi kemudian
kembali.
Karsinoma sel basal dapat terjadi di bagian tubuh mana pun. Namun
seringnya muncul di wajah, leher, dan telinga yang tumbuh sangat
lambat, bahkan hingga selama bertahun-tahun setelah paparan
matahari yang intens atau jangka panjang.
 Karsinoma sel skuamosa
Gejala kanker kulit ini biasanya berupa tahi lalat atau kutil yang
terangkat ke atas atau tampak berkubah dengan ceruk yang lebih
rendah di tengahnya. Berwarna pucat dan biasanya tidak
mengkilap.
Tahi lalat karsinoma sel skuamosa memiliki permukaan yang halus
dan terasa gatal atau nyeri ketika digaruk. Kanker ini juga bisa
berwujud kutil merah bertekstur kasar atau bersisik, yang mungkin
berkerak atau berdarah ketika digaruk.
 Actinic Keratosis
Gejala awal kanker kulit yang disebabkan paparan sinar matahari
berlebih
Gejala kanker kulit ini biasanya berwujud lesi berwarna merah yang
teksturnya kasar dan bersisik. Ukurannya bisa besar dan kecil. Lesi
kadang menyebabkan gatal dan nyeri, juga munculnya daging
berlebih di sekitar tubuh yang terkena.
 Kanker melanoma
Pada awalnya biasa muncul sebagai bintik berwarna gelap
mirip tahi lalat biasa yang berubah ukuran, bentuk, atau
warna. Melanoma juga dapat muncul di area kulit yang sebelumnya
tidak pernah memiliki tahi lalat. Paling sering muncul pada
punggung, kaki, tangan dan wajah.
 Karsinoma Sel merkel
Cenderung berwujud kecil, tidak sakit, warnanya beragam (merah,
pink, ungu) dan bahkan mengkilap.
12. Apa obat minum dan salep yang diberikan dokter?
Obat-obatan dapat mencakup topical corticosteroids, tacrolimus
(Protopic®) anti gatal, pimecrolimus (Elidel®) dan salep anti bakteri :
amoxicilin dan ciprofloxacin. .
obat minum anti gatal, corticosteroid minum, Obat-obatan ini meliputi
prednisone, diphenhydramine, cetirizine (Zyrtec®) dan hydroxyzine
(Atarax®).
13. Apa pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mencegah
berulangnya penyakit pada Resy?
Bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang :
-
-
Histopatologis : Umumnya memiliki gambaran hiperkeratosis,
akantosis, dan eksoriasi. Koloni Staphylococcusmungkin juga
didapatkan pada histopatologi dermatitis atopik. Dermis bersebukan
sel radang , terutama makrofag dan eosinofil. Pada penderita dermatitis
atopik terdapat deposisi major basic protein yang berat
Uji alergik tersebut adalah uji tusuk (skin pricktest)terhadap bahan
alergen inhalan
pemeriksaan IgE total didalam serum penderita
Download